dlocriz-hry present
.
.
.
A Doll
.
Genre : Humor (?), Romance (?), de el el
Rate : T
Character : All member SVT, NU'EST, PRISTIN, BTS, de el el
WARN! BXB AREA, JOWO AREA, EDAN AREA, de el el
.
enjoy?
"Kak!"
Seorang gadis kecil berbinar ketika melihat permainan yang disukainya di timezone. Dia menarik-narik tangan pemuda laki-laki –kakaknya untuk mendekati permainan itu.
"Sabar dikit dek!"
Pemuda itu kewalahan ketika adiknya terlalu menariknya sampai hampir terjungkal. Hih, adiknya memang benar-benar.
"Kak, main ini ya?" pinta sang adik kepada kakaknya.
Jisoo memutar bola matanya dan menghela nafas. Oh ayolah, adik Jisoo –Minkyung itu meminta untuk bermain Capitan Boneka yangdimana Jisoo sangat membenci permainan itu.
Mengapa?
Simple saja. Jisoo tidak bisa mendapatkan boneka itu dan dia sudah tahu bahwa faktanya permainan itu dimanipulasi. Artinya siapa saja tidak bisa mengambil boneka di dalam kotak kaca itu. Dan sekarang adiknya merengek agar Jisoo memainkan permainan meyebalkan itu.
"Ya kak! Ya? Kyung gak mau tahu pokoknya kakak harus mainin ini!"
Final. Minkyung memaksa Jisoo dan Jisoo harus menuruti permintaan adik bongsornya itu. Jisoo ogah-ogahan mengambil card lalu digesekkannya card itu. Lalu permainan dimulai dan Jisoo memainkannya dengan malas.
"Yah kok kalah? Main lagi kak!"
"Iya iya bawel"
"Gak usah iya iya doang! Kakak harus main pakai perasaan!"
"Asem"
Jisoo menggesekkan cardnya dan mulai bermain lagi dengan serius. Tetapi tetap saja kalah. Sampai beberapa kali akhirnya Jisoo menyerah.
"Udah ya dek? Kak Shua gak bisa."
"Halah, ya udah deh. Ayo kak main yang lain! Atau kakak pengen istirahat dulu?"
Jisoo tersenyum. Minkyung memang adiknya yang menyenangkan. Walau pemaksa namun dia peduli.
"Gak dek. Langsung aja,"
"Yeee!"
Ketika Jisoo hampir lagi-lagi ditarik Minkyung dia melihat sekilas ada dua orang pemuda sama sepertinya mencoba bermain capitan boneka. Entah mengapa tetapi itu membuat hati kecilnya tertarik untuk melihat bagaimana cara kedua pemuda itu bermain.
"Dek tunggu bentar! Kak Shua mau lihat mereka main capitan boneka!"
"Emang itu siapanya kakak? Temennya kakak?"
"Gak kok. Tapi liat dulu yuk. Penasaran aja."
Akhirnya Jisoo dan Minkyung mendekati kedua pemuda itu dengan tatapan mereka yang fokus.
"Eh, siapa tuh?"
Pemuda berkulit tan bertanya pada teman sebelahnya yang berhidung bangir. Pemuda berhidung bangir itu menoleh ke belakang lalu melihat gadis kecil dan pemuda yang mungkin seumuran dengannya dengan tatapan mereka yang sulit diartikan?
"Gak tahu. Tapi ngeri, masa mereka ngeliatin kita main sampai bola matanya mau keluar gitu?"
"Ckck, mereka ndeso mungkin. Kuy lah kita langsung main!"
Pemuda tan itu –Mingyu menggesekkan cardnya dan mulai bermain. Saat boneka dalam capitan sudah hampir Mingyu dapatkan tetapi naas. Boneka itu terjatuh sebelum masuk ke dalam lubang.
Sudah aku bilang to, pasti gak bisa khekhe. Batin Jisoo dalam hati sambil menahan tawanya.
"Haha, gonduk Gyu!"
"Asem lah, kampret!"
Pemuda berhidung bangir –Seokmin itu menertawakan kekalahan temannya. Dia tahu bahwa siapapun memang tidak bisa mengambil boneka itu. Termasuk dirinya juga. Dan bodohnya Mingyu tetap saja bermain permainan itu dengan dalih ingin memberikan pacarnya boneka.
"Padahal gua mau ngasih si Wonu boneka imut-imut gitu"
Curhat Mingyu. Seokmin menghentikan tawanya.
"Ya elah bro, lu bisa kan beli boneka imut-imut kek gini di toko? Jangan kayak orang susah lah!"
"Njir. Lu tahu sendiri kan gua lagi bokek?"
"Bokek tapi bisa isi saldo card sampai 75 ribu?"
"Serah lah"
Seokmin tertawa lalu mengambil kasar card dari tangan Mingyu.
"Heh?!"
"Gua bantuin sini. Gak usah shock napa"
"Tumben. Biasanya lu paling ogah main ini."
"Gak papa. Sekalian ngebuktiin kalo ini permainan emang goblok sampai orang-orang yang main jadi goblok juga hw hw. Liat aja gua mesti gak bisa haha!"
"Gak usah kebanyakan omong lu! Cepet main!"
"Tapi kalo saldo lu abis jan salahin gua?"
"Ya paijo lu cuma gua ijinin main ini satu kali gak berkali-kali!"
Jisoo geleng-geleng kepalanya heran. Ini dua orang main capitan boneka pakai bertengkar. Padahal Jisoo hanya berniat lihat mereka berdua main terus dia pergi mencari permainan dengan Minkyung.
Sebentar, ngomong-ngomong Minkyung dimana?
Jisoo lupa. Dia celingak-celinguk mencari Minkyung dan mendapati adiknya sedang bermain Dance Dance Revolution dengan wajah kebingungan. Jisoo terkikik melihat Minkyung yang bermain dengan menggunakan tangannya untuk menekan bukan kakinya. Begitu polosnya.
Pandangan Jisoo beralih lagi pada dua pemuda itu. Dan Jisoo tertawa agak keras ketika pemuda yang satunya kalah bermain juga. Haha, sudah cukup. Jisoo lelah menertawai pemuda-pemuda itu. Namun ketika Jisoo ingin menyusul adiknya dia mendengar suara pekikan yang amat jelas.
"AKHIRNYA! EDAN EDAN! LU BISA JUGA DAPETIN BONEKANYA!"
Mingyu histeris. Mengguncang-guncangkan tubuh Seokmin sampai Seokmin pusing.
"MAIN LAGI NDES! GUA RELA SALDO GUA ABIS KALO LU BISA DAPETIN SEMUA BONEKANYA!"
Seokmin menurut dan bermain lagi. Sebenarnya dalam benaknya dia sangat heran, mengapa dia bisa mendapatkan boneka-boneka itu?
"YA SEOKMIN LU DAPET LAGI! DUA SEKALIGUS!"
Teriakan histeris Mingyu untuk kedua kalinya membuat semua orang menatapnya dengan heran. Termasuk juga Jisoo yang membelalakkan matanya karena nyatanya fakta yang selama ini dia percayai tentang permainan yang dibencinya itu salah...
"Makasih lo bro! Lu udah dapetin beberapa boneka ini! Sampai mbak-mbaknya gak percaya! Edan!"
Mingyu mengoceh sambil terus menimang-nimang bonekanya. Seokmin hanya mengendikkan bahunya. Dari permainan Seokmin tadi, dia berhasil mendapatkan lima boneka. Dan sebagai hadiah Mingyu memberinya dua boneka hewan. Yaitu boneka kucing dan kuda.
Sebenarnya Seokmin menolak. Ya kali dirinya yang gentle ini diberi boneka imut-imut? Dimana harga dirinya? Ingin diberikan ke pacarnya tetapi Seokmin tidak punya pacar. Diberikan ke adiknya? Hello. Adiknya laki-laki dan hanya suka bermain mobile legend atau tidak game-game lainnya. Padahal umurnya masih 5 tahun. Diberikan ke ibunya, memangnya ibunya anak kecil?
Ya sudah karena tidak enak, Seokmin asal terima saja.
Tiba-tiba handphone Mingyu bergetar disakunya dan seenak jidat memberikan semua bonekanya pada Seokmin.
"Halu?"
"..."
"Sekarang?"
"..."
"Iya iya jangan marah dong yang. Tunggu ya,"
"..."
"Oke. Luv u"
Mingyu mengambil bonekanya lagi dari tangan Seokmin dan buru-buru pergi.
"Seok sori ya! Wonu nelpon! Babay!"
"Heleh"
Seokmin menghela nafas lalu mendudukkan dirinya dikursi panjang. Entahlah, dia lelah.
"Masa kak?"
"Iya! Tadi kak Shua lihat sendiri! Hebat kan?"
"Iya sih hebat tapi kakak gak! Aku juga pengen bonekanya!"
"Ih, dibilang kak Shua gak bisa kok! Ngeyel!"
Seokmin samar-samar mendengar pembicaraan dari orang-orang di sebelahnya. Dia menoleh dan ber-oh ria. Rupanya gadis kecil dan pemuda tadi. Dan jika firasatnya benar, apakah mereka sedang membicarakannya?
Seokmin berdiri lalu berdiri di depan gadis kecil dan pemuda itu. Dan oh! Seokmin terpana dengan rupa pemuda itu. Manis. Jika dilihat dari dekat.
Minkyung melihat Seokmin takut. Lalu berbisik.
"Kak, apa ini orangnya?"
"I-iya"
Minkyung mengamati Seokmin dari atas ke bawah. Lalu terfokus pada boneka yang dibawa Seokmin. Minkyung beranjak dari duduknya dan menarik-narik celana Seokmin.
"Mas... mas,"
Seokmin tidak bergeming. Tatapannya tertuju pada Jisoo yang membuat sang empu salah tingkah.
"Mas"
"MAS!"
Akhirnya Seokmin sadar lalu melihat ke bawah.
"Mas, boleh minta bonekanya?"
Seokmin terkejut. Bukan, bukan karena ada orang asing tiba-tiba meminta padanya. Namun gadis kecil yang dengan berani mencoba membujuknya agar memberikan bonekanya dengan tatapan polosnya.
"Eh? Boleh dek. Mau yang mana?"
"Yang kucing gak apa mas?"
"Yo dah gak apa ambil aja"
"Hore! Masnya baik! Ayo kak kita pulang! Udah dapet bonekanya!"
Minkyung kegirangan lalu berlari kesana-kemari. Jisoo yang melihat tingkah ababil adiknya bergidik lalu berdiri.
"Emm maaf mas. Adek saya emang gitu. Ini saya ganti-"
"Gak usah hehe"
"Ah beneran mas?"
"Ya kok."
Jisoo terdiam sesaat. Melihat wajah pemuda tadi yang dia sempat tertawakan dengan seksama. Tiba-tiba wajahnya memanas.
"Eh? Kok bengong?"
"Eh iya mas. Hehe maaf,"
Seokmin tersenyum sambil menyodorkan boneka yang tersisa, boneka kudanya pada Jisoo. Jisoo pun mengerutkan alisnya.
"Mas?"
"Ini buat kamu."
"Eh tapi kan bisa dikasih ke sodara mas sendiri"
Jisoo mengelak namun Seokmin menggeelng pelan.
"Sodaraku laki semua. Aku juga gak suka. Buat kamu aja yang manis."
BLUSH!
Asem ngegombal! Batin Jisoo.
"Yakin mas?"
"Ambil aja"
Jisoo akhirnya menerima boneka itu dari Seokmin dengan wajah tersipunya. Seokmin yang melihatnya menjadi gemas.
"Ngomong-ngomong, boleh minta id line kamu?"
TBC or END?
I forget kalo mamique ulang tahun hari ini. Gila emang.
Happy birthday, my mami, Shua! WYATB for u! Luv u! (kadar kemanisan juga moga aja bertambah hw hw)
.
.
.
12.30
2k17
