Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto

Theme by Tana no cherimoya

Fiction by Dae Uchiha

©2012

A Naruto fanfiction, with mature contents for violence, alternate universe, out of character, typo(s), and miss-typo(s)

p.s: sudut pandang yang berbeda di setiap chapter. Tetap teliti! XD

.

B L U E

.

Prolog : Ego

.

.

Aku membenci kalian.

Ketika kubilang kalian, itu berarti kalian semua. Semua manusia jahanam yang tersenyum untuk menutupi topeng kebusukannya. Semua manusia yang berbuat kasih untuk menyembunyikan hati kalian yang kotor.

Adakah yang lebih rendah dari kalian, para manusia?

Kalian mencibir makhluk lain, kalian menghina makhluk lain, mengagungkan diri kalian demi ego yang menggelora. Demi takhta yang kalian elukan, demi kelancaran kalian mengeksploitasi. Mengintimidasi satu sama lain, demi uang, kekuasaan, dan segala hal duniawi yang kalian anggap surga.

Che, bahkan aku yakin kalian bahkan tak mengerti makna sesungguhnya dari banyak kitab suci.

Lalu kalian berdalih, menyebutkan sekian banyak nama lainnya untuk menjadi alasan perbuatan kalian. Demi ini. Demi itu. Meski kalianlah yang paling tahu, bahwa ego kalian sebagai individual yang membuat kalian melakukannya.

Menjijikkan.

Aku benci!

Darah yang mengalir di tubuh kalian, wajah dengan binar bahagia itu, uluran tangan bersih yang seakan penuh kasih.

Dan aku, aku sebagai penegak, akan menghukum kalian. Hukum! Hukuman yang lebih keji dari sekadar dekaman dibalik jeruji besi. Hukuman yang lebih keji dari sekadar fitnah. Hukuman yang tak pernah kalian duga.

Kalian tak pernah merasakan penderitaan, eh? Apa yang lebih baik dari melihat kucuran likuid berbau anyir yang kalian sebut darah itu? Penderitaan apa yang lebih kejam dibanding saat aku kan tertawa, melihat kalian satu-persatu meregang nyawa.

Ya, satu-persatu.

Suara kalian sangat indah, untuk sekadar dilewatkan hanya pada satu malam. Tidak, masih ada malam-malam lain yang menanti. Teror akan menunggu. Sebagai manusia sempurna, aku akan membuat kalian merasakan apa yang dinamakan horor. Bagaimana kalian akan meringkuk di sudut dengan tubuh bergetar, menanti-nanti saat kalian tiba.

Satu irisan ... satu sayatan ... satu hujaman ...

Melegakan, bukan?

Ketika tubuh kalian bermandikan cairan pekat itu. Balasan akan semua perbuatan kalian. Jangan munafik dan mengatakan kalau ini semua sakit. Aku pernah merasakannya, dan rasanya sungguh menyenangkan. Bukan salahku jika aku ingin berbagi kebahagiaan dengan kalian, 'kan?

Bunuh ...

Bunuh ...

BUNUH!

"Argghh!"

Ah, aku lupa, ada satu manusia lagi malam ini.

Crashh!

Ups, apakah itu tadi pisauku yang mengenai tangan kirimu?

"Ku-kumohon... h-hentikan..."

Wow, kau menikmatinya? Apa barusan kau meminta lebih? Baiklah, baiklah, aku tahu ini sangat menyenangkan bagimu.

Jlebb!

"Arghh! Uhukk... uhukk..."

Kau tertawa? Kau masih bisa tertawa, heh? Apakah ini terlalu menggelikan bagimu? Apa aku harus lebih kuat lagi?

Prangg!

"Sa-sakit..."

Menyanyilah. Tertawalah. Bukankah ini yang kau inginkan? Kenikmatan duniawi yang kau puja-puja? Kenapa diam, hm?

Aku berdecih pelan saat menyadari bahwa makhluk di depanku ini sudah tak bisa diajak bermain.

Oke, malam ini cukup.

Aku melirik makhluk lain yang juga berada di ruangan ini, meringkuk seakan menunggu giliran. Aku masih ingin bermain, tapi tidak, ini bukan saatnya. Dia masih terlalu kecil, dan aku tak suka bermain dengan anak kecil.

Kubenahi posisi tudung kepalaku, mendekati makhluk itu. Ia semakin gemetar, membuatku ingin tertawa keras. Aku sudah mengajak orangtuanya bermain, bukankah ia semestinya senang? Kenapa ia berlagak seperti orang ketakutan?

"Halo... manis..."

Bisikanku pasti cukup keras untuk dia dengar, terbukti dengan sebuah silet yang ia acungkan dengan tangan bergetar. Apa sebuah silet bisa menyakitiku?

Tidak.

Aku tertawa kecil, mengelus rambutnya pelan. "It's secret, ok?"

Tak menunggu jawabannya, aku pergi ke luar ruangan yang berbau harum itu, meninggalkan pintu yang tertutup dengan bunyi debaman yang keras.

Kulirik arlojiku.

04.33.

Sial, aku terlalu lama bermain.

.

.

To Be Continued...

.

.

A/N: Oke, pertama aku mau minta maaf buat pihak yang kecewa akan project gagalku (baca: T&W). Tapi aku pribadi juga kurang puas dengan project itu. Kurang referensi, menurutku. Karena itu, mudah-mudahan project SasuHina kedua ini cukup memuaskan kalian. Akhir-akhir ini aku banyak baca misteri, baik novel maupun fanfic, dan aku keinspirasi buat fanfic. Ini sekaligus request dari Tana-chan, maaf mengecewakan. Maaf banget.

Ada yang mau menganalisa prolog kecil ini? :)

:D

-Dae-