Triangle Side
Saat sosok itu telah kembali berdiri dihadapanmu, dengan jutaan senyuman manis yang tak pernah terlupakan dalam kenangan masa lalu..
Saat kau tahu bahwa senyuman itu bukan untuk dirimu saja…
Tapi dengan seseorang yang selalu membuatmu iri…
Saudara kandung..
Yang kau yakini, ia juga memendam sesuatu pada sosok yang telah kembali dihadapanmu..
Ketiga sahabat lama yang telah kembali bertemu, kini tampak sangat berubah saat langkah-langkah penuh ambisi dan obsesi itu… Begitu mendominasi..
Hingga cinta menghancurkan segalanya..
.
.
"Trima kasih telah mengantarku ke sini, aku bilang carikan aku flat kecil saja… Kalian malah memberikanku rumah.." Seorang namja dengan surai hitam legam itu, segera meletakkan koper dan juga tas ranselnya keatas sofa yang berada di ruang tamu rumah besar itu. Tubuhnya yang mungil ia biarkan terjatuh di sofa panjang disamping sofa kecil dimana ia meletakkan barang-barangnya.
"Kau ini, cepat ganti dulu bajunya.." Ujar seorang pria lain bersurai ikal dengan kedua tangan yang ia letakkan diatas pinggang, memberikan kesan menantang kepada pria manis yang kini malah memejamkan matanya untuk tidur.
"Eunhyuk-ah, jangan berpura-pura." Sahut pria dengan surai hitam legamnya yang sama seperti pria manis yang baru saja dipanggil namanya oleh pria bermata teduh namun terkesan lebih berwibawa dibandingkan dengan pria bersurai ikal disampingnya.
Eunhyuk hanya mendengus gemas ketika mendengar perkataan dua pria itu, ia segera membuka kedua matanya yang sempat terpejam tadi.
"Sudah lama ya… Bahkan ini sudah sepuluh tahun lamanya kita akhirnya bisa bertemu… Aku saja pangling tadi, kalau kalian tidak mengangkat banner dengan panggilan masa kecilku, mungkin aku tidak akan tahu siapa kalian.. Dan tersesat…" Eunhyuk kembali mendudukan tubuhnya yang tadi terbaring diatas sofa, menatap kedua pria dihadapannya dengan senyum manis diwajahnya.
"Yah, kami memang jauh terlihat gagah dibandingkan denganmu…" Sahut seorang pria bersurai ikal dengan nada bicara yang terdengar mengejek. Membuat Eunhyuk segera berdiri dan langsung menarik kerah kemeja pria itu, agar wajah itu mendekati wajah manis Eunhyuk.
"Apa maksudmu pria maniak game? Oh maaf, pangeran maniak game? Kau pikir aku tak gagah apa? Lihat! Aku membentuk tubuhku dengan melakukan olahraga! Lalu kau mana? Kau bahkan tak punya otot dilenganmu! Lihat itu, oohh… Hyungmu saja jauh lebih baik darimu! Ohh Otot Donghae luar biasa!" Pekik Eunhyuk kepada pria bersurai ikal itu. Ia sedikit meninju lengan pria itu yang terlihat tak memilik otot, namun matanya seketika membulat tatkala ia melihat sebuah otot yang sangat besar pada lengan pria lain yang bernama Donghae itu, ketika ia berniat untuk membandingkan pria ikal itu dengan Donghae.
Pria ikal itu mendengus kesal saat matanya menangkap pemandangan yang membuatnya sebal, kenapa Eunhyuk malah mengelus-elus lengan hyungnya segala? Meyebalkan sekali!
"Sudahlah, berhenti." Ujar Donghae tenang, ia dengan lembut menurun kan tangan Eunhyuk yang masih mengelus lengan kekarnya. Ia segera pergi meninggalkan Eunhyuk beserta pria ikal itu menuju toilet.
"Hoh, putra mahkota masih saja seperti dulu kan? Sok tenang dan terlalu kaku… Bukan begitu Eunhyuk-ah?" Pria bersurai ikal itu tersenyum sinis ketika sang kakak dengan tenangnya membuat pria manis disampingnya terdiam akibat menerima perlakuan Donghae padanya. Eunhyuk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menatap pria ikal itu serba salah.
"Aku kira dia sudah tak seperti dulu… Yah, tapi sifat Donghae tak pernah berubah sepertimu.. Setidaknya belajarlah seperti hyungmu, jangan bermain-main terus! Kau kan anggota kerajaan juga…" Titah Eunhyuk gemas seraya menepuk pundak pria ikal itu sedikit keras. Membuat pria itu meringis kesakitan.
"Ya! Sakit bodoh!" Geram Kyuhyunㅡnama dari pria ikal itu. Membuat Eunhyuk tertawa senang melihat reaksi Kyuhyun yang terlihat berlebihan.
"Aku senang… Setidaknya kalian telah berubah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir… Kalian yang telah dibentuk untuk menjalankan suatu ambisi dikerajaan Korea Selatan, suatu langkah yang sudah ditetapkan untuk rakyat kalian turun temurun… Kalian hebat.. Bahkan aku.. Aku, terlalu terjebak oleh masa lalu… Aku tak punya apapun yang ingin kucapai… Aku tak tahu.. Hahah" Ucap Eunhyuk riang, ia tertawa saat ia menyadari ia tak pernah beranjak sedikitpun dari langkah hidupnya. Ia sungguh terjebak, membuat Kyuhyun dan Donghae yang baru saja tiba dari toilet, hanya terdiam ketika mendengar ucapan Eunhyuk yang sarat akan banyaknya rahasia yang belum mereka ketahui dari kehidupan Eunhyuk selama 10tahun terakhir.
"Ah, kalian tak kembali keistana? Sana kembali! Kalian pasti sangat sibukkan? Aku tak mau kalian nanti dimarahi Yang mulia Raja!" Eunhyuk memandang Kyuhyun dan Donghae dengan pandangan takut, ia lupa kalau kedua sahabatnya ini bukanlah orang biasa. Mereka berdua adalah pangeran dan juga putera mahkota yang menjadi pemimpin kerajaan di Korea Selatan, meski mereka masih berstatus sebagai anak dari raja yang masih memimpin saat ini, toh mereka juga adalah calon raja.
"Hah, aku ada janji dengan teman wanitaku.. Nanti sajalah aku kembali kekerajaan, hyung! Aku pamit." Ujar Kyuhyun santai, ia letakkan kedua tangannya didalam saku mantel. Ia segera berbalik menuju pintu keluar.
"Jaga bicaramu, pangeran Kyuhyun." Sahut Donghae tajam. Kyuhyun hanya mendengus kesal mendengar ucapan Donghae yang sangat menjengkelkan.
"Baiklah, putera mahkota yang terhormat!" Geram Kyuhyun tertahan. Ia sedikit menoleh untuk menatap Eunhyuk yang tengah memandangnya dalam diam.
"Aku akan sering main, jadi kau tak akan kesepian… Slamat datang kembali di Seoul, Eunhyuk-ah.." Kyuhyun kembali berbalik, lalu berjalan hingga pintu itu kembali tertutup.
Menyisakan kedua pria itu di ruang tamu. Eunhyuk memalingkan wajahnya kearah Donghae yang sedang mengenakan mantel hitam miliknya.
"Putera mahkota." Panggil Eunhyuk pelan. Donghae menoleh kearah Eunhyuk.
"Donghae."
Donghae menggelengkan kepalanya, ia segera melangkahkan kakinya untuk mendekati tubuh mungil itu.
"Tidak dengan nama itu, demikian juga dengan Kyuhyun.. Arraseo?" Ucap Donghae seraya mengelus pipi putih Eunhyuk yang terlihat memerah akibat cuaca dingin.
Eunhyuk tersenyum kecut, ia menurunkan segera jemari Donghae yang mengelus pipinya.
"Aku jadi merasa aneh, kalian berdua sahabatkukan? Kau masih hyungku juga kan?" Tanya Eunhyuk lirih.
"Iya kami tetap sahabatmu…"
"Maka dari itu, ijinkan aku memanggil namamu.." Eunhyuk kembali menatap Donghae.
Donghae segera mengecup bibir plum itu dengan lembut.
"Tapi tidak saat kau berada diluar rumah ini, tidak saat kau tidak berdua denganku, tidak saat aku dan Kyuhyun ada bersamamu.."Bisik Donghae tepat ditelinga Eunhyuk. Eunhyuk memejamkan kedua matanya, dan mencengkram kuat mantel bagian depan dada Donghae.
"Kita bukan apa-apa, kita tetap sahabat.. meski kau memperlakukanku seperti ini… Donghae… Kau tak ada apa-apakan denganㅡ"
"Aku akan kembali ke istana, ada hal yang harus ku urus… Jaga dirimu.."Donghae segela mendorong tubuh Eunhyuk, ia segera pergi meninggalkan rumah baru untuk Eunhyuk. Meninggalkan Eunhyuk sendirian dirumah besar itu.
"Jangan sampai ada apa-apa… Karena aku.. Aku mencintai kalian berdua… Ah! Kalian sahabatku! Tidak boleh, tidak boleh ada perasaan lain! " Eunhyuk geram, ia memukul kepalanya berulang-ulang dengan kedua tangannya yang terkepal kuat.
"Aku kesini untuk mencari seseorang, setelah itu aku harus segera lenyap dari tempat ini!" Eunhyuk memejamkan matanya erat, dengan surai hitam legam yang ia biarkan dijambak oleh tangannya sendiri. Hingga tubuh itu jatuh tersungkur ke lantai dingin rumah besar itu.
TBC
Haiiii, sebenarnya aku berniat melanjutkan ffku yang sebagian banyak yang tak terselesaikan, semoga jika ada waktu.. Aku bakal tamatin semuanyaa. #Bow karena aku lupa pwnya wordpress ku jd aku pindahin di ffn
