Raja/Ratu Gombal (Remake)
Writer's Note :
Karena pada gasuka saya pake form narasi, dan pada protes itu illegal apalah, nih, saya ganti ke form cerita. Seneng? Puas, haters?
Saya mencoba membuat form narasi karena saya pikir itu berbeda, bukan pemalas. Dan saya sudah melihat lebih dari puluhan fanfics dengan form narasi.
Saya lakukan ini demi para pembaca lho, jangan salah paham. Saya bukan melakukan ini untuk orang-orang menyebalkan yang sudah berkali-kali commentnya saya delete yang sering bilang "ini illegal. Author yang memakai form narasi itu sangatlah pemula dan pemalas" mohon jangan diprotes lagi jika ada beberapa dari kalian tak suka form cerita dan ingin kembali ke form narasi.
Chapter 1 : Ayo! Ikutan Raja/Ratu Gombal!
Pagi itu adalah pagi yang sangat tentram dan sunyi. Tak ada masalah ataupun konflik. Pagi yang sangat membosankan.
"NOOO! HERO IS EXTREMELY BORED! Gaada gitu monster atau apagitu loki. Biar seorang hero bisa beraksi!" Salah satu orang yang protes atas kebosanan tingkat tinggi ini adalah Alfred F Jones. Seorang pemuda asal Amerika yang menganggap dirinya sebagai hero walaupun terkadang dirinya menjadi pembuat masalah.
"Pret." Jawab seorang pemuda inggris dengan datarnya.
"Pagi-pagi jangan menghayal, aru." Yao yang masih merasa mengantuk merasa jengkel mendengar 'teman-teman'nya itu sudah berisik sekali pagi-pagi. Rasanya ia ingin segera memanggil naga (bukan naga terbang yang suka ada di 1nd0s! r, tetapi naga cina) dan menaiki naga tersebut untuk terbang balik ke tempat asalnya.
"Mau bikin masalah, da?" Sambar Ivan dengan senyuman khasnya kepada Yao.
"Ti-tidak terima kasih, aru.."
"Wah, wah... Pada bosan ya? Bagaimana kalau kalian membaca manga yang baru kuterbitkan? Elizaveta-san saja sedang asik membacanya. Manga menghilangkan bosen lho!" Kiku menawarkan manga-manganya itu.
"Ma-manga itu menyeramkan, aru.. So-soalnya.."
"Vee, kita coba kasih makan pasta ke kucing-kucing sekitar yuk! Siapa tau mereka akan suka!" Ajak Feliciano dengan tampang tak berdosa. Teman-temannya hanya bisa menatapnya dengan tampang pasrah.
Ditengah kebosanan mereka, seorang pemuda spanyol dengan aksen Kansai, dan seorang pemuda asala Italia datang untuk memberi suatu informasi kepada para nation yang sedang bosan itu.
"Oii! Kalian semua! daripada kalian mati kebosenan disini, mending lo,lo pada ikut deh, kompetisi 'Raja/Ratu Gombal Hetalia'!" Ajak Antonio, pemuda asal Spanyol tersebut kepada yang lain. "Kalau tak mau juga tak apa-apa lho! Soalnya acara itu lumayan stupid kalau menurutku." Tambah Lovino, pemuda yang satu lagi. "Tidak. Kalian wajib ikut." Tukas Antonio.
"Hm? Raja Ratu Gombal? Apa itu? Kedengarannya seru. Abang kan jago menggombal." Kata Francis dengan narsisnya.
"DOUBLE PRET." Untuk yang kedua kalinya, lagi-lagi Arthur menyebutkan kata 'pret'. Francis yang tadinya sedang bernarsis-ria menjadi jengkel.
"Apaan deh lo prat pret prat pret!"
"Suka suka."
"Dih. Kok jadi dikacangin saya.." Antonio berusaha mengambil perhatian mereka semua kembali. "Oh iya, kalian WAJIB ikut ya, soalnya kalian semua sudah kudaftar."
"HAH?! Sembarangan kau ah!"
"Tapi lo,lo pada sebetulnya mau mau aja kan ikut? Lagian lagi bosen kan?! Ga hanya kalian kok! Yang lain juga gw ajak!" Tambah Antonio dengan aksen Kansai versi gaulnya.
"Yang benar saja!"
"Sudah, sudah! Mending kalian latihan ngegombal sana! Nanti akan ku beri surat undangannya! Besok jam 11 sampai selesai ya!" Jelas Antonio.
"BESOK?!"
"Yap. Besok! Siap-siap ya! Sekarang aku mau pulang nih! Soalnya tadi aku dan Lovi lagi bermasalah dengan seorang penjual buah dan sayuran~" Antonio meniggalkan mereka semua di kegelapan. Para nation itu hanya bisa menganga.
"Masa besok sih.." Pikir mereka.
"Memang ngegombal harus latihan dulu apa? Gw sih udah jago. Gausah lagi. Ohonhonhon!" Kata Francis dengan narsisnya sambil mengibas-kibas rambutnya.
"TRIPLE PRET." Ar- yah, kalian tau lah siapa yang bilang begitu.. Lagi-lagi menyebutkannya.
"lu ngomong sesuatu yang ada 'pret' nya lagi, gw timpuk lu pake menara eiffel." Ancam Francis dengan kesal.
"Arthur-san, kau habis mabuk ya? Sepertinya ada sesuatu yang aneh." Tanya Kiku dengan simpati.
"Tidak kok.. Aku barusan minum jus yang.. Bikin happy! Muehehehe.. Namanya Hepi Jus!" Ternyata Arthur memang sedang mabuk. Sepertinya ia salah mengira alkohol sebagai jus..
Dan hari itu pun diakhiri dengan kebosanan dan kebingungan. Mereka besok harus menggombal! Waduh!
BERSAMBUNG KE CHAPTER 2
