LOVE?

Author : Hoona Oh

Main Cast : Do Kyung Soo

Kim Jong In

The other cast find them by yourself ^^

Genre : Romance, Marriage Life, and it's GS

Length: 1/?

Rated : M – for safe

Disclaimer: EXO belong to SM Entertainment and their parent. I only borrow the member's name. The plot is totally mine. Don't plagiarist.

::

If you do not like my story, just do a simple thing, click the exit bottom. Simple^^

::

Warning:

Typo is everywhere, Alur maju-mundur, GAJE

::

Pengenalan Cast:

Do Kyungsoo (GS) 23th

Kim Jongin 22th

Oh Sehun as Do Sehun 22th

Luhan (GS) 25th

Park Chanyeol 24th

Byun Baekhyun (GS) 24th

The other cast will be realesed soon^^

Story begin

-/-

Chapter 1


Author POV

Terdengar hingar-bingar musik yang memekakkan telinga di dalam Club malam mewah di daerah distrik Gangnam. Tampak pengunjung club yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Termasuk pula laki-laki yang sedang duduk di kursi depan meja bartender yang sedang menikmati tequila-nya. Mata tajamnya tak pernah lepas dari salah satu sofa yang ada di sudut club malam tersebut, lebih tepatnya matanya memandang lekat pada seorang yeoja yang sedang bercumbu panas dengan seorang laki-laki di atas sofa tersebut. Ia telah memerhatikan yeoja tersebut saat yeoja itu mulai memasuki Club. Sang yeoja terlihat mengenakan mini dress hitam yang melekat dengan sempurna pada badan yeoja tersebut yang menegaskan s-linenya. Bibirnya menyunggingkan seringaiannya melihat bahwa yeoja yang diperhatikannya meninggalkan laki-laki yang dicumbunya setelah yeoja tersebut menyiramkan segelas tequila tepat pada wajah laki-laki tersebut. Bahkan sebelumnya yeoja tersebut terlihat memaki-maki namja di depannya.

"Menarik." Namja yang di ketahui seorang Kim Jongin itu, menyeringai senang karena merasa tertarik dengan yeoja tadi. Tapi Ia hanya sebatas tertarik tanpa embel-embel ingin mengajak berkenalan ataupun yang lebih. Lagi pula yeoja tersebut telah pergi dari Club ini, bagaimana Jongin dapat mengajak berkenalan.

"Kau tertarik heh?" Bartender yang melayani Jongin pun bertanya akan ketertarikan Jongin dengan yeoja tadi. Selama bartender tersebut kenal dengan Jongin, tidak pernah Ia melihat Jongin menggandeng seorang yeoja saat datang ke Club. Dia kira Jongin merupakan laki-laki yang menyukai good girl, tetapi Ia salah duga setelah melihat Jongin yang kelihatannya tertarik dengan salah satu pengunjung Club.

"Melihat yeoja cantik dan badannya yang sexy siapa yang tidak akan tertarik Hyung."

"Kau harus berjuang keras jika menginginkan gadis tersebut. She's hard to get."

"Kau tau banyak mengenai dia Hyung?"

"Tentu saja, dia pelanggan tetap Club ini. Dia sering datang kesini dengan pasangan yang berbeda-beda. Dia terlihat menggandeng seseorang yang sama maksimal 3 kali kunjungannya ke Club ini. Aku juga sering menemaninya bercakap-cakap ketika ia sedang ingin sendirian di sini."

'Seorang playgirl heh?' Dalam hati Jongin sedikit tertarik dengan yeoja tersebut. Bukan tertarik karena perasaan, dia merasa tertarik untuk menaklukkan yeoja tersebut.

"Kalau aku boleh tau siapa namanya Ravi Hyung?"

"Do Kyungsoo."

~0~

"Aish, dasar laki-laki brengsek. Masih berlagak polos, padahal aku mengetahui belangnya di belakangku. Ck! Kau pikir yeoja sepertiku dapat di bodohi. Kau tidak akan bisa menaklukkan seorang Do Kyungsoo, nappeun namja!" Yeoja yang kita ketahui bernama Do Kyungsoo tersebut terlihat sedang menggerutu sepanjang perjalanannya. Dia tadi datang ke Club untuk bertemu dengan kekasihnya lebih tepatnya sekarang mantan kekasih, tetapi setelah ia sampai di Club tersebut, dia mendapati sang mantan kekasih sedang bercumbu panas dengan salah satu wanita Club di sana.

Flashback

Kyungsoo telah sampai di Club malam langganannya, ia sedang mencari kekasihnya yang katanya telah sampai dari 20 menit yang lalu. Ketika Ia mengedarkan pandangannya, Kyungsoo sedikit memicingkan matanya guna melihat dengan jelas seseorang, ah bukan dua orang yang sedang berciuman dengan panasnya di salah satu sudut sofa. Mengetahui siapa salah satu orang tersebut, Kyungsoo mengubah raut wajahnya. Setelah menunggu beberapa lama, ia melihat gadis bar tadi meninggalkan namja yang dicumbuinya sendiri. Setelah mengubah raut wajahnya kembali, Kyungsoo berjalan menuju tempat namja tersebut.

"Maaf membuatmu menunggu lama, dear." Kyungsoo mendudukkan tubuh sintalnya yang terbalut mini dress hitam tepat di samping namja yang di tunggunya sedari tadi.

"Tak apa sayang, aku juga belum lama duduk disini." Kyungsoo hanya mencibir dalam hati mengetahui kebohongan namja didepannya itu. 'belum duduk lama sendirian tanpa wanita heh!'

"Benarkah? Apa kau tak merindukan kekasihmu ini heum." Kyungsoo sedikit mendekatkan tubuhnya dengan namja yang merupakan kekasihnya tersebut untuk memeluk dengan mesra lengan lelaki tersebut.

"Tentu saja aku merindukan kekasihku yang cantik ini." Setelahnya dapat kita lihat kedua bibir yang saling beradu dengan panasnya. Dengan sedikit agresif laki-laki tersebut menempatkan tangannya pada pinggang Kyungsoo untuk mendekatkan tubuh Kyungsoo agar lebih merapat kebadannya

Melihat namja tersebut yang telah terbuai dengan ciumannya, dengan diam-diam Kyungsoo mengambil gelas yang berada di meja dekat tubuhnya. Setelah merasa cukup bermain-mainnya, Kyungsoo menyiramkan minuman dalam gelas tersebut kewajah namja tersebut tepat setelah ia menyudahi ciumannya.

"Kita berakhir, jangan pernah menemuiku lagi. DASAR LAKI-LAKI BRENGSEK!" Dengan segera Kyungsoo meninggalkan laki-laki tersebut.

Flashback End.

Kyungsoo sedikit mempercepat laju mobil yang dikendarainya. Moodnya untuk pergi ke Club malam ini sudah hancur, maka dari itu dia lebih memilih untuk pulang. Lagi pula dia merasa sedikit tidak enak badan malam ini, tapi ia memaksakan untuk datang ke Club. Sesampainya di Club malam, ia malah mendapati pancarnya sedang bercumbu dengan wanita lain. Walupun Ia memacari kekasihnya hanya setengah hati, tetapi wanita manapun akan sakit hati melihat namja yang masih menjadi miliknya bercumbu dengan yeoja lain. Walaupun Kyungsoo tidak mengganggap namja tersebut mematahkan hatinya, tetapi ia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh namja tersebut.

"Liat saja brengsek, aku akan membalas perbuatanmu." Kyungsoo menyeringai senang, ketika dengan lancarnya ide untuk membalas mantan kekasihnya mengalir dengan lancar dalam otaknya.

.

.

Kyungsoo sampai di rumah mewahnya 45 menit kemudian. Setelah memasukkan mobilnya dalam garasi, Ia pun melenggang dengan santai memasuki rumahnya. Ia sedikit heran melihat adiknya yang masih ada di rumah sedang menonton TV.

"Eoh, Sehun-ah, tumben kau masih ada di rumah? Biasanya kau sudah ada di sirkuit malam ini."

"Aku sedikit malas ke sirkuit malam ini. Lagi pula mobilku sedang di sita oleh Appa." Sehun hampir setiap malam akan mengikuti balap liar. Kehidupan malam Sehun memang berbeda dengan sang kakak. Jika Kyungsoo lebih banyak menghabiskan malamnya pergi ke Club malam dengan kekasih-kekasihnya, berbeda dengan Sehun yang lebih memilih sirkuit balap sebagai dunia malamnya. Sehun akan mengikuti beberapa balap liar untuk sedikit menyegarkan pikirannya.

"Noona sendiri, tumben sudah pulang jam segini? Dan ngomong-ngomogng dengan siapa kau berkencan kali ini. Kim Myungsoo?"

"Aku sudah putus dengannya 2 minggu yang lalu." Sehun sudah paham dengan sifat noonanya yang playgirl tingkat akut itu.

"Terus sekarang kau dengan siapa? Kim Woobin? Lee jongsuk? Ji Changwook?"

"Dengan Bang Yongguk, dan aku sudah putus dengannya 50 menit yang lalu." Sambil melihat jam tangannya Kyungsoo menjawab pertanyaan Sehun.

"Kau sudah bosan dengannya?"

"Tidak! Laki-laki brengsek itu bercumbu dengan wanita lain di depanku."

"Bagus jika kau memutuskannya."

Sehun memang sedikit tidak menyukai sikat kakaknya yang playgirl dan sering memacari laki-laki dengan sesuka hatinya. Tetapi jika ada laki-laki yang menyakiti hati kakaknya, Ia bersumpah akan membuat hidup laki-laki yang menyakiti kakaknya itu menderita. Karena selama ini mereka berdua telah berjuang bersama dalam menyembuhkan rasa sakit hati mereka. Sakit hati yang di sebabkan oleh kepergian sang Ibu dari rumah.

"Hubunganmu sendiri bagaimana Hun-ah?"

"Aku masih baik-baik saja dengan Luhan Noona." Berbeda dengan Kyungsoo yang sering bergonta-ganti kekasih. Sehun adalah laki-laki setia yang masih awet hubungannya dengan sang kekasih semenjak masa kuliahnya. Luhan merupakan wanita yang bisa mengendalikan sikap liar Sehun selama ini. Sebelumnya Sehun merupakan remaja liar yang sering pergi ke Club-club malam bahkan sampai mabuk saat ia masih SMA, selain pergi ke Club malam ia juga sudah sering mengikuti balap liar. hingga ia bertemu Luhan saat perkuliahan, sikap dewasa Luhan dapat mengendalikan sisi liar Sehun sehingga Sehun mulai berhenti pergi ke Club malam dan mabuk-mabukan. Tetapi untuk balapan liar, Sehun merasa tidak bisa meninggalkannya karena dengan balapan Ia merasa dapat menghilangkan rasa penatnya. Mengerti dengan alasan sehun, Luhan pun mengizinkan Sehun untuk tetap mengikuti balapan.

Semenjak kepergian Ibu mereka 13 tahun silam, membuat Kyungsoo dan Sehun menjadi anak yang pembangkang. Hidup tanpa mendapat kasih sayang dari sang Ibu membuat Sehun dan Kyungsoo berontak. Tn. Do yang mengerti dan paham dengan tingkah anaknya pun tak bisa berbuat apa-apa.

Kyungsoo juga sangat berterima kasih kepada kakak tingkatnya semasa kuliah itu. Menurutnya luhan merupakan yeoja yang tepat untuk mendampingi Sehun. Ia bisa melihat senyum bahagia sehun saat Luhan telah menjadi kekasih adiknya itu. Sehun sudah bisa menghilangkan kebiasaannya minum minuman berakohol. Sebenarnya Kyungsoo sedikit kewalahan menangani Sehun yang dalam mode liarnya. Jika Kyungsoo sedang tidak ada di rumah karena sibuk dengan tugas kuliahnya, Sehun akan dengan mudah pergi ke Club malam karena Ia merasa bosan di rumah dan di acuhkan oleh noonanya. Sehingga ketika kini Sehun sudah ada yang menangani, Kyungsoo merasa sedikit lega.

"Tunggulah disini, aku akan menemanimu menonton TV. Noona ganti baju dulu." Perkataan Kyungsoo hanya di beri balasan 'Hn' oleh Sehun.

~0~

Jongin sampai di apartmennya ketika jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Ia memasuki aparmetennya yang kelihatan sepi. Mungkin Hyungnya sudah tidur terlebih dahulu. Di apartmen ini, dia tinggal bersama dengan kakak sepupunya yang menetap sendiri di Seoul sedangkan kedua orang tua sepupunya itu menetap di New York.

"Kau baru pulang Jongin-ah."

"Hn, kau belum tidur Hyung?" Jongin sedikit kaget melihat sang Hyung muncul tiba-tiba dari arah dapur.

"Belum, aku masih harus menyelesaikan laporan proyek pembangunan milikku. Lebih baik kau segera membersihkan diri dan tidur."

"Hn. Kau juga sebaiknya segera tidur, aku kasihan melihat kantung matamu. Selamat malam Chanyeol Hyung." Jongin segera masuk kedalam kamarnya meninggalkan namja yang di panggil Chanyeol tersebut berdiri mematung di depan pintu kamar Jongin.

"Malam Jongin-ah." Chanyeol menatap sendu pintu kamar Jongin. Ia merasa kasihan dengan adik sepupu kesayangannya itu. Jongin terlalu dini untuk melalui semua ini. Ia sudah harus melalui kerasnya hidup dengan sendirian sejak usianya masih 15 tahun. Jongin merupakan korban dalam pertengkaran hebat kedua orang tuanya. Jongin telah hidup berpisah dengan kedua orang tuanya sejak ia masih berusia 15 tahun. Ia memilih hidup sendiri karena sudah tidak tahan mendengar kedua orang tuanya bertengkar setiap hari, puncaknya ketika kedua orang tuanya bertengkar hebat 7 tahun yang lalu. Mengetahui sang adik yang hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua membuat Chanyeol tak tega membiarkan Jongin hidup sendirian. Karena pada saat itu Chanyeol masih menempuh jenjang SHS nya di New York ia baru bisa menemani Jongin setelah ia menyelesaikan jenjang SHSnya. Orang tua Chanyeol mengizinkan karena merasa kasihan dengan hidup keponakannya oleh karena itu mereka mengirim Chanyeol kembali ke Korea dan tinggal bersama Jongin.

Chanyeol masih sangat ingat semasa kecil mereka sering sekali main bersama di rumah Jongin. Mulai kecil Jongin memang tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, maka tak heran jika Chanyeol sering menemani anak tersebut untuk bermain. Tetapi itu hanya berlangsung hingga Chanyeol menginjak masa JHS, karena kedua orang tua Chanyeol memutuskan untuk menetap di New York maka Chanyeol pun harus ikut kedua orang tuanya. Chanyeol sebenarnya ingin mengajak Jongin untuk tinggal bersamanya di New York tetapi kedua orang tua Jongin tidak mengizinkan anaknya di bawa pergi.

'Hyung merindukanmu adikku yang ceria, kuharap kau cepat kembali menjadi Jonginya Hyung yang manja' Chanyeol menyesal karena meningggalkan Jongin waktu itu. Jika saja dulu Ia tidak meninggalkan Jongin, mungkin saja anak itu tumbuh menjadi anak yang ceria dan tidak akan sedingin ini.

Setelah tersadar jika Ia masih berdiri di depan pintu kamar Jongin, Chanyeol pun beranjak menuju kamarnya untuk melanjutkan lagi mengerjakan laporan proyeknya agar cepat selesai dan ia bisa segera tidur dengan nyenyak.

.

.

Jongin merebahkan tubuh tegapnya di ranjang setelah ia membersihkan diri. Tubuhnya yang shirtless terpampang menunjukkan abs yang sexy dan tubuh kokohnya. Ia menghela napas kasar mengingat kelakukan dinginnya pada Chanyeol beberapa saat lalu. Sebenarnya Ia menyesal memperlakukan Chanyeol sedikit dingin, tetapi ia bingung harus bersikap bagaimana pada Hyungnya tersebut setelah ia ditinggalkan oleh Hyung yang disayanginya itu beberapa tahun lalu.

Ia merutuki sikap dinginnya yang tidak bisa mencair sehingga hubungannya dan Chanyeol sedikit masih akward walaupun mereka telah tinggal dalam satu atap selama 5 tahun lebih. Jongin masih mengingat saat-saat dulu ketika ia ditinggal Chanyeol pindah ke New York, ia mengurung diri di kamar dan tidak mau pergi ke sekolah. Meskipun dirumah ia harus mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Jongin memang tidak apa-apa jika kedua orang tuanya tidak memerhatikannya, karena ia masih memiliki paman dan bibi yang memerhatikannya dan juga Chanyeol kakak sepupu yang sangat menyayanginya. Ia tidak akan merasa sendiri dan ketakutan ketika malam hari ketika orang tuanya sibuk dan tak pulang kerumah, karena Chanyeol selalu bilang

'Pakai earphone ini dan dengarkan lagu yang ada di dalamnya jika Jongin merasa kesepian. Karena saat Jongin mendengarkan lagu ini, Jongin akan merasakan bahwa Hyung selalu ada di sampingmu dan selalu menyayangimu'. Jadi setiap malam ketika Ia merasa sendirian, Jongin akan mendengarkan lagu tersebut sehingga ia bisa terlelap dalam tidurnya.

Dan benda pemberian Chanyeol itupun mash simpan dengan rapi oleh Jongin. Kadang saat Jongin tidak bisa tidur ia akan mendengarkan lagu tersebut dan setelahnya Ia bisa tidur dengan nyenyak karena Ia merasa dalm hidupnya yang sendiri itu masih ada yang menyayanginya.

~0~

Kembali kekediaman keluarga Do. Di depan televisi terlihat dua orang yang masih betah menonton film yang entah film keberapa yang mereka tonton malam itu. Kedua pasang mata tersebut masih menikmati adegan demi adegan yang berlangsung, walaupun salah satu dari dua orang tersebut terlihat hampir menutup matanya karena rasa kantuk yang mendera.

"Apa Appa belum pulang?"

"Belum Noona, keliatannya besok pagi baru akan pulang." Mendengar jawaban sang adik, Kyungsoo hanya bisa menganggukkan kepalanya kemudian Ia menyenderkan kepalanya pada pundak sang adik. Merasa sang kakak menyender di pundaknya, Sehunpun menggeser duduknya agar sang kakak merasa lebih nyaman menyender.

"Noona sudah mengantuk?" mendapati sang Noona tidak menjawab, Sehun kemudian menengok kesebelah kanannya untuk melihat keadaan kakaknya. Ia hanya bisa menghela napas, ketika dilihatnya wajah tertidur kakaknya yang menyender dengan nyaman di pundaknya.

Sehun pun mematikan televisi di depannya, dan kemudian menggendong Kyungsoo menuju kamar yeoja tersebut. Setelah merebahkan Kyungsoo di ranjang dan menyelimutinya, Sehun kemudian mengecup kening sang kakak. Dia pun beranjak untuk keluar kamar noonanya untuk tidur di kamarnya sendiri yang berseberangan dengan kamar Kyungsoo.

.

.

Pagi hari di keluarga Do terlihat seperti biasanya. Para maid yang menyiapkan sarapan pagi mondar-mandir dari dapur ke meja makan untuk meletakkan makanan yang telah matang. Terlihat Kyungsoo yang telah rapi dengan pakaian rumahannya dan Sehun dengan pakaiannya yang seperti biasa digunakan untuk ke kampus –celana jeans hitam dengan kaos polos dilapisi kemeja kotak-kotak yang tak dikancingkan– mereka turun dari kamar mereka di lantai dua menuju meja makan.

Setelah sampai di meja makan, Kyungsoo mendengus kasar sedangkan Sehun lebih memilih memperlihatkan wajah datarnya melihat siapa yang ada di meja makan.

"Kau! Apa yang kau lakukan di sini hah!?"

.

.

TBC/END?

.


Huna bawa ff baru~~~ semoga kalian suka.^^

Maaf buat typo yg bertebaran. Huna ngetik ffnya pasti tengah malam, karena saat tengah malam idenya mengalir dengan lancar tanpa hambatan.

Untuk yang menunggu ff aku yang the feeling, mungkin harus menunggu beberapa hari lagi karena masih dalam proses pengetikan. Maafkan aku yang malah mempublish ff baru~

Mungkin kedepannya aku akan jarang fast update karena masa liburan yang telah habis dan tugas-tugas yang bakal menunggu T.T

.

Aku pingin lihat respon readers dulu. kalo banyak yang suka aku akan update ff ini. Tapi kalo yang minat dikit, mungkin aku akan meng-updatenya setelah ff yg lain tamat. So... kritik dan saran dengan suka rela akan aku terima.^^

.

Salam Kaisoo pyu~pyu~

.

Mind to Review?