Treasure Chest © Aika-chii

Persona 2 © ATLUS


Kumulai gali kotak harta karun itu

Begitu kutemukan, langsung kubuka dengan kunci tua yang kutemukan sebelumnya

Dan ketika kulihat isinya, aku akan tersenyum senang

Tersenyum senang bersama teman-teman yang menggali bersamaku…

.

.

Tempat ini aneh.

Anginnya menyejukkan, suasananya juga tenang. Tapi bersamaan dengan langkah kakiku ke tempat ini…

Perasaanku jadi aneh.

Dan ketika kedua orang itu datang juga… hatiku berdegup kencang, dadaku terasa dipilin, rasanya…

Rindu.

Padahal aku jarang-jarang kesini (kecuali akhir-akhir ini entah mengapa). Padahal aku tidak kenal mereka siapa. Padahal, padahal, padahal—

"Hei, kenapa kau menangis, nona?" Seseorang dengan poni yang menutupi sebelah mata kanannya,mengulurkan sapu tangannya padaku. Dengan ragu, kuterima sapu tangan itu, dan mulai kuhapus air mataku. Pria satu lagi yang berambut biru spike hanya menatap lurus ke kuil. Pandangan matanya… sendu.

Hening.

Canggung.

Seperti terdapat dinding putih diantara kami bertiga.

"Tempat ini aneh… Tapi aku merasa rindu."

Pria punk itu mengalihkan pandangannya dari kuil, memunggungiku dan pria poni sebelah yang duduk disampingku.

Refleks, aku berdiri dan berteriak, "A-AKU JUGA MERASA BEGITU!"

… Hening.

Apa ada sesuatu yang salah dengan ucapanku?

Pria berponi sebelah tadi tertawa kecil. Aku mendengarnya tentu saja.

"Kh,kau kira akutidak merasa seperti itu, nona?"

"Ah, umm, i-itu." Malu. Bodohnya aku berteriak seperti itu.

"HAHAHAH! Tak kusangka kau berteriak seperti itu! Padahal tadi kukira kau anak perempuan yang kalem! Hahahaha!" Si punk tertawa puas dihadapanku.

"A-apa sih? Itu namanya refleks, tau! REFLEKS!"

"HAHAHAH!"

Aneh… Perasaanku jadi sedikit membaik. Rasanya seperti kotak harta karuntua yang terpendam di hatiku telah terbuka. Kotak harta karun yang berisi kenangan-kenangan indah…

Bercanda dengan mereka seperti ini, tertawa seperti ini. Padahal aku belum mengenal mereka , tapi rasanya aku pernah mengalami ini sebelumnya. Apakah ini yang dinamakan—

"Inikah déjà-vu?" Pria berponi sebelah itu mengatakan sesuatu yang tadinya ingin kukatakan. Ucapan itu membuat si punk terdiam. Sekali lagi, hening menyelimuti.

Se rambut poni menghela napas, memecahkan keheningan. "Jadi, kita belum kenalan 'kan? Namaku Jun Kurosu. Bagaimana dengan kalian?"

"Kau tidak kenal aku? Namaku Eikichi Mishina! The Great Michelle!"

"Hah? Michelle? Nama yang terlalu bagus untukmu!"

"Kau sendiri, Ginko?"

"Ginko? Dengar, ya! Namaku ini Lisa Silverman!"

.

.

…Dan pencarian hartaku akan terus berlanjut...


Note: Abal ya? Kalau begitu, review ya? (author geblek)