Guilty Hand : Right Hand Of King

Disclaimer : Naruto by Mashashi Kisimoto & Highchool DxD by Ichie Ishibumi

Genre : Adventure,Fantasy,Supranatural

Rated : T

Pair : Naruto x ?

Warning : Gaje,Abal,Typo

A.N : My first Fic, terinspirasi setelah Re : Watch Guilty Crown. Yosh semoga nggak terlalu buruk.

Summary : Dia bukanlah pahlawan, dia hanyalah seorang pendosa yang ingin menyelamatkan orang yang di sayanginya. Apapun akan ia lakukan demi menyelamatkan orang dia sayangi.

Prolog : Lost Cristmas

GUILTY HAND

24 December 20xx 19.13

"Yosh! Saatnya memulai tradisi keluarga Namikaze!" ucap seorang pria bersurai pirang dengan penuh semangat. sementara itu di sebelahya terlihat seorang wanita cantik dengan surai merah tengah memangku seorang bocah berusia lima tahun yang memiliki rambut pirang. Di sampingnya terdapat seorang anak perempuan yang usianya mungkin tiga tahun lebih tua dari bocah yang tengah dipangku tadi. wanita bersurai merah itu tersenyum tatkala melihat kelakuan suaminya yang terlihat sangat bersemangat.

"kau terlalu bersemangat Minato" ucap wanita tadi sambil tersenyum ke pada sang suami. Dia menatap anak perempuan di sebelahnya yang sedang asik membaca sebuah buku.

"Tentu saja, ini adalah tradisi yang hanya dilakukan sekali dalam setahun Kushina! Aku tidak sabar menunjukan hadiah ku pada Naruto dan Naruko!" ucap minato senang. Mendengar kata 'hadiah' dari sang ayah membuat dua bocah berbeda gender tadi menghentikan aktivitas mereka. Mereka menatap sang ayah dengan pandangan berbinar.

Ya hari ini adalah tanggal 24 Desember, sudah menjadi tradisi kaluarga Namikaze untuk memberikan hadiah pembuka pada malam natal.

"Tou-chan! Apa Naru akan dapat game terbaru itu?" Tanya bocah laki-laki dengan antusias. Minato tersenyum melihat anak laki-lakinya

"Tidak sekarang Naru-chan…" ucap Minato. Ia melihat raut wajah anaknya berubah. Terlihat begitu imut saat raut bahagia Naruto berubah.

"Ne,Tou-chan bagai mana dengan Ruko? Apa Tou-cah akan memberikan Komputer baru?" kini giliran sang kakak yang melontarkan pertanyaan yang serupa dengan adiknya. Matanya menunjukan bahwa dia sangat menunggu hal ini. Minato kembali tersenyum pada anak perempuanya.

"Mungkin tidak untuk saat ini Ruko-chan" balas minato. Raut Naruko pun berubah sama halnya denga Naruto. Minato dan Kushina tekekeh melihat kedua anaknya.

"ini hanya hadiah pembuka Naru-chan, Ruko-chan! Hadiah yang sebenarnya akan kami berikan besok saat Natal" ucap Kushina mencoba menghibur kedua anaknya. Tapi sepertinya hiburan itu tidak berpengaruh sama sekali untuk kedua anaknya itu,terlihat dari wajah mereka yang masih tetap sama.

"Tapi Tou-chan jamin,kalian akan menyukai hadiah ini!" ucap Minato sembari mengambil dua buah bingkisan yang ukuranya berbeda. Begitupun dengan Kushina,ia juga mengambil dua buah bingkisan yang ukurannya sama. Raut wajah Naruto dan Naruko mulai berubah. Mereka terlihat tertarik melihat bingkisan yang dibawa Tou-chan dan Kaa-channya. Minato dan Kushina terkekeh melihat perubahan drastic dari anak mereka.

"Baiklah saatnya pebagian hadiah! Naru-chan Ruko-chan kemari!' ucap minato. Naruto dan Naruko pun berjalan menuju sang ayah dengan semangat. Minato memberikan bingkisan besar pada Naruto dan bingkisan kecil pada Naruko.

"Yeeyy Hadiahku lebih besar dari milik Nee-chan!" Teriak Naruto . Naruko yang mendapat hadiah lebih kecil tampak menggembungkan pipinya.

"Tou-chan kenapa hadiah Naru lebih besar?" ucap Naruko. Minato hanya tersenyum.

"Bukan masalah ukuranya bingkisannya Ruko-chan, bukalah dulu dan lihat isinya!" ucap minato lembut. Kini giliran Kushina yang memberikan bingkisan pada kedua anaknya.

"Gommen nee, Naru-chan Ruko-chan! Kaa-chan hanya dapat memberi hadiah yang sederhana!" ucap Kushina. Sementara Duo Naru tetap tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Kaa-channya.

"Yosh! Kalau begitu cepatlah kalian buka hadiah kalian" ucap Minato. Duo Naru yang mendengar itu langsung membuka bingkisan mereka masing-masing. Keduanya terlihat begitu senang dengan hadiah mereka. Naruko yang telah mengetahui hadiahnya segera berlari menuju sang ayah dan langsung memeluknya.

"Arigatou Tou-chan, Ruko sudah lama menginginkan ini…" ucap Naruko dengan senang.

Setelah acara pembagian hadiah mereka bercanda dengan penuh kebahagiaan. Kehangatan dari sebuah keluarga seakan menghapus fakta bahwa kini uadara di luar benar-benar dingin.

24 December 20xx 23.46

Keluarga Namikaze telah selesai dengan tradisi mereka. Minato,Kushina dan Naruto telah tertidur dengan lelap. Tapi berbeda dengan Naruko, dia masih berada di balkon rumahnya. Entah kenapa, perasaannya tidak enak.

Whuuusssss

Sebuah vortex muncul di belakang Naruko. Seseorang terlihat keluar dari vortex tersebut. Seorang pria dengan topeng spiral.

"Konbanwa Naruko-chan…" Ucap pria tadi dengan nada misteriusnya. Naruko menatap orang itu.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Naruko dingin. Dia terlihat tidak senang dengan kehadiran orang itu.

"Hoo..Nada mu dingin sekali Naruko-chan!" ucap pria tadi. Dia berjalan kesebelah Naruko. "Besok, tepat saat Natal aku akan memulai itu" Ucap pria tadi dengan nada yang tak kalah dingin. Naruto sedikit terkejut.

" B-besok? Apa tidak terlalu cepat?" Tanya Naruko. Pria bertopeng menyeringai di balik topeng spiralnya.

"Ya! Dan kurasa waktu yang tepat untuk memulai rencana adalah saat Natal,ini akan menjadi berkah dari Tuhan di hari Natal! Jadi persiapkanlah dirimu Naruko-chan! Awal dari kebahagiaan baru akan di mulai" ucap pria tadi. Naruko hanya mengangguk menanggapi perkataan pria tadi.

"Baiklah! Saatnya bagiku untuk pergi! Aku tidak sabar menunggu hingga besok! Awal dari perdamaian abadi yang selalu ku impikan!" sambung pria bertopeng. Dia berbalik dan berjalan menjauhi Naruko. "Baiklah..semoga berhasil EVE" ucap nya dengan menekankan kata Eve di akhir kalimatnya. Setelah itu dia terhisap kedalam sebuah vortex. Setelah kepergian pria itu, Naruko terlihat tengah memikirkan tentang apa yangakan terjadi besok. Tatapan nya sulit diartikan. Dia tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang. Apakah itu senang karena dia akan menjadi Eve yang dapat mengubah dunia ini? Atau sedih karena akan berpisah degan keluarganya dan juga adiknya? Ia tidak mengerti,benar-benar tidak mengerti. Dia memejamkan matanya,mencoba merasakan dinginnya udara malam.

'Gomennasai Tou-chan, Kaa-chan, Naru-chan! Aku tidak bisa bersama kalian lagi!' batin Naruko. Dia merasa dia tidak akan bias bersama dengan keluarganya lagi.

-Cristmas 25 December 20xx 09.00 am-

Hari paling bahagia untuk Naruto dan mungkin untuk Naruko. Pagi ini mereka mendapat hadiah yang benar-benar mereka inginkan,Naruto mendapat game yang sangat ia inginkan dan Naruko mendapat sebuah computer baru. Walau pun dia sangat senang, tapi Naruko tahu jika dia tak akan dapat menggunakan computer itu, karena hari ini mungkin adalah perpisahan untuknya. Saat ini Naruto dan Naruko tengah berada di sebuah gereja, ya hanya mereka berdua. Mereka berdua memilih untuk datang lebih awal ke gereja. Tidak ada seorang pun di sana, hanya ada mereka berdua saja. Gereja itu cukup jauh letaknya dari kota dan juga terlihat cukup tua,itulah sebabnya gereja itu selalu sepi. Tak banyak orang yang datang ke gereja itu,mereka lebih memilih untuk datang ke gereja yang berada di tengah kota. Tapi bagi keluarga Namikaze, gereja itu memiliki sesuatu yang tidak di miliki gereja lain, itulah alasan mengapa mereka lebih mimilih gereja itu di banding dengan gereja di tengah kota. Naruto dan Naruko memilih pergi lebih awal untuk berdo'a . Mungkin Naruto dan Naruko hanyalah bocah, tapi pemikiran mereka jauh lebih dewasa dari bocah seumuran mereka. Terutama Naruko,dia memliliki pemikiran yang sangat realistis tentang dunia ini.

"Nee,Naru! Nee-chan ada hadiah untuk Naru!" ucap naruko setelah berdo'a. Naruto menatap kakaknya sesaat.

"hadiah?" Tanya Naruto dengan nada bingung. Naruko membalasnya dengan anggukan. Dia mengambil seuatu dari sakunya. Dua buah cincin yang ia dapat dari sang ayah semalam. Naruto melihat cincin itu. Dia penasaran apakah benda itulah hadiahnya. Ya benar saja itulah hadiahnya,Naruko memberikan satu cincin untuk Naruto.

"ini untuk Naru!" ucap Naruko dengan senyuman manisnya,seakan itulah senyum terakhir untuk adiknya. Wajah Naruto sedikit merona melihat senyum sang kakak yang sangat manis.

"A-arigatou Nee-chan!" ucap Naruto. Naruko hanya mengagguk.

"Nee Naru, dengan ini Nee-chan harap Naru tidak pernah melupakan dan membenci Nee-chan ya…" ucap Naruko. Dia menggantungkan kalimatnya. "Naru,janji ya kita akan selalu bersama" sambung Naruko. Dia menyodorkan jari kelingkingnya. Naruto bingung dengan perkataan kakaknya. Entah mengapa dia merasa seakan kakaknya akan meninggalkannya selamanya. Tapi Naruto mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Naruto mengaitkan kelingkingnya pada kelingking kakakya.

"janji! Naru tidak akan melupakan dan membenci Nee-chan.. " ucap Naruto dengan senyum di wajahnya. Naruko membalas senyuman adiknya. Tiba-tiba sebuah lingkaran sihir muncul di sekitar Naruko. Naruto kaget dengan munculnya lingkaran itu, ia dapat melihat wajah kakaknya yang masih tersenyum. Bukan senyum yang biasanya, tapi sebuah senyum penuh kesedihan. Naruko melepas kaitan di kelingkingnya. Lalu mundur beberapa langkah.

"Gomen ne Naru! Hontou ni gomenasai…sayonara!"

Tubuh mungil Naruko melayang ke atas seakan tidak terpengaruh oleh hukum grafitasi. Ia merentangkan tangannya, cahaya yang sangat terang menyelimuti tubuhnya. Sepersekian detik setelah itu sebuah ledakan radiasi pun terjadi.

Tokyo

Sementara itu di luar gereja semua orang takjub dengan cahaya yang menguar dari gereja tersebut. Mereka mungkin befikir jika itu adalah berkah dari tuhan untuk mereka di hari natal. Tapi,itu bukanlah berkah atau pun mukjizat tuhan, tapi awal kehancuran mereka. Sepersekian detik berikutnya,sebuah ledakan radiasi muncul dari gereja itu. Orang-orang merasa ada yang aneh dengan tubuh mereka. Tubuh mereka tiba-tiba saja berubah menjadi serpihan Kristal yang aneh dan tiba-tiba hancur begitu saja. Kepanikan mulai terjadi, teriakan penuh ketakutan, tangisan dan jeritan mengitari kota itu.

Terlihat seorang pria bersurai pirang dan seorag wanita bersurai merah tengah berjalan menuju gereja tapi kejadian tak terduga tadi membuat mereka terkejut. Mereka adalah minato dan Kushina yang sedag menuju gereja untuk menyusul anak mereka.

"APA YANG TERJADI!" teriak minato. Dia melihat kushina juga kebingungan dengan kejadiaan itu. "Kushina! Ini berasal dari gereja! Lebih baik kita segera kesana,Naruto dan Naruko berada di sana!" sambung Minato. Kushina hanya mengangguk menyetujui suaminya. Mereka berlari menuju gereja, tapi tiba tiba Kushina terjatuh saat berlari. Dia berhenti karena kakinya telah tertutup Kristal aneh tadi, ia tak bisa menggerakan kakinya lagi.

"Kushina apa yag terjadi?" Tanya Minato khawatir. Ia melebarkan matanya saat melihat kaki istrinya tertutup kristal aneh. Ia juga dapat merasakan benda aneh itu mulai tumbuh di tangan dan wajahnya.

"Minato,aku tidak bisa menggerakan kakiku lagi! Tolong cepatlah ke sana dan selamatkan anak kita! Kau bisa meninggalkanku di sini.." ucap Kushina.

"Tapi-"

"Cepatlah! Kumohon tolong seamatkan mereka!" belum sempat menyelesaikan kalimatnya Kushina sudah memotongnya dulu. Minato pun mengangguk dan mulai berlari menuju gereja.

'gomennasai Kushina!' batin Minato. Kushina yang melihat suaminya pergi hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih walau hanya dia saja yang mendengar. Minato terus berlari menuju gereja. Ia tak mengindahkan teriakan kepanikan orang lain, yang dia inginkan hanyalah kedua anaknya. Ia bahkan tak memperdulikan Kristal aneh yang tumbuh semakin banyak pada tubuhnya. Saat sampai di gereja dia langsung mendobrak pintu gereja. Dia melebarkan matanya saat memasuki gereja itu. Dapat ia lihat tubuh putrinya melayang di udara dan dari tubuhnya menguar radiasi yang tinggi. Dia berasumsi bahwa semua ini mungkin berawal dari putrinya. Tapi dia tak tahu kenapa ini bisa terjadi. Apa yang terjadi dengn putrinya?. Dia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruang gereja. Dan dia mendapati tubuh Naruto tergeletak tak jauh dari tempat Naruko dengan sebagian tubuh yang telah berubah menjadi kristal. Dia mendekati Naruto. Tapi entah mengapa semakin dia mendekat kristal aneh itu tumbuh semakin banyak di tubuhya. Dia menatap pada putrinya yang masih melayang.

"Naruko! Apa yang kau lakukan? Apa yang sebenarnya terjadi? Tolong berhentilah sekarang!" Teriak Minato. Naruko yang tadi mendongak pun menundukan kepalanya mencoba melihat asal dari suara itu. Dia dapat melihat ayahnya tegah berdiri di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tapi Naruko yakin jika itu adalah tatapan kebencian, atau mungkin ke khawatiran. Ya, mungkin ayahnya membencinya. Tapi apa daya, dia bahkan tidak bisa mengedalikan tubuhnya sekarang. Seakan tubuhnya dirasuki oleh sesuatu. Dia menatap sang ayah dengan tatapan sedih. Mulutnya membisikan suatu kata , walaupun tak terdengar Minato dapat membaca gerakan bibir Naruko.

"Gommennasai Otou-chan! Aku tidak bisa!" Itulah kata yang di ucapkan Naruko. Tiba-tiba tubuh Naruko melayang lebih tinggi lagi.

"Sayonara…" gerakan bibir Naruko mengucapkan kata perpishan. Tak lama setelah itu pancaran radiasi berhenti. Tapi tubuh Naruko bersinar dengan sangat terang lagi. Minato merasakan firasat yang buruk. Dengan susah payah ia mendekati Naruto. Dia dapat melihat sebagian tubuh putranya telah tertutup kristal. Hal yang buruk benar-benar terjadi, tiba-tiba terjadi sebuah ledakan yang sangat besar. Minato mencoba melindungi tubuh putranya. Tapi tubuhnya ikut termakan oleh ledakan itu dan kemudiah hancur tak tersisa. Sepersekian detik kemudian, telihat kota yang telah hancur. Tak ada bangunan yang utuh. Gedung bertingkat,mall bahkan rumah sakit semuanya rusak parah. Kota itu seakan telah menjadi kota mati. Tak ada satu pun makhluk hidup yang terlihat di sana. Yang tersisa hanya tubuh manusia yang sebagian telah beubah menjadi kristal,puing reruntuhan gedung dan kerusakan yang sangat parah.

-Other Place-

Sementara itu di suatu tempat terdapat dua orang pria yang tengah menyaksikan hancurnya kota itu. Pria pertama adalah pria yang memekai topeng spiral dan hanya menujukan sebelah matanya saja. Dan yang di sebelahnya adalah seorang pria yang memiliki sayap gagak yang berjumlah enam pasang.

"jadi bagaimana menurutmu Tobi-sama?" ucap pria gagak. Dia menatap pada orang yang di panggilnya tuan.

"Ini melebihi harapanku!" ucap Tobi. Dia tengah menyeringai di balik topengnya.

Naruto's Place

Di puing puing reruntuhan gereja, terlihat tubuh seorang gadis kecil yang tergeletak tak berdaya. Dua puluh meter dari tempatnya terdapat pula seorang bocah yang tubuhnya tertutup kristal. Ya mereka Naruto dan Naruko. Sebuah keajaiban untuk Naruto, bagaimana mungkin tubuhnya tidak hancur setelah ledakan yang terjadi? Ledakan yang bahkan dapat menhancurkan kota hanya dalam beberapa detik. Naruto mulai membuka matanya. Yang ia lihat adalah kota yang telah hancur dan tubuh kakaknya yang tergeletak tak berdaya. Dia coba untuk bergerak,tapi tubuhnya seakan telah mati. Dia tak dapat menggerakan tubuhnya.

Whuussh

Tap

Dua orang pria tiba-tiba saja mendarat tepat di depan tubuh kakaknya. Yang satu pria bertopeng spiral dan yang satu lagi pria dengan sayap gagak. Dia dapat melihat dengan jelas pria bertopeng mendekati kakaknya. Naruto yang merasa kakaknya dalam bahaya mancoba untuk bangkit. Tapi itu sia-sia saja. Bahkan untuk menggerakan jari pun sulit. Walau tubuhnya tidak bisa bergerak, tapi indranya masih berfungsi dengan baik. Dia dapat mendengar dan melihat ada yang dua pria tadi lakukan. Pria bertopeng tadi mengangkat tubuh kakaknya.

"Dia asset yang berharga untuk rencana ini…" ucap pria bertopeng yang menggantungkan kalimatnya. "Aku tak akan membiarkannya mati sia-sia! Dia masih dapat digunakan." lanjutnya. Pria bertopeng menyeringai di balik topeng spiralnya. Sementara si pria gagak hanya mengangguk.

"Tak kusangka efeknya akan seperti ini Tobi-sama!" ucap si gagak.

"Ya ini bahkan melebihi harapanku! Rencana pendamaian dunia akan benar-benar dimulai!" ucap pria bertopeng. Dia mulai berdiri.

"Ayo pergi!" lanjutya. Dan di balas anggukan oleh si gagak. Naruto yang melihat kakaknya akan di bawa mencoba bangkit, tapi tetap saja tak bisa. Bahkan untuk berteriak pun seakan suaranya tercekat di tenggorokannya. Kedua pria tadi menghilang dalam sebuah vortex. Naruto yang melihat kakakya telah di bawa hanya menangis,air mata mengalir dari matanya. Dia menangis dalam diam hingga kesadarannya menghilang lagi.

O

O

O

TBC….

Review please! Tolong saran dan kritiknya juga…

Xxxxx Log Out