Lazy
By
FyRraiy
Warning:
Gaje, Aneh, Typo(s), gk nyambung, BL
Don't Like! Don't Read!
Don't be a Basher!
Happy Reading
Dinginnya pagi di Seoul membuat semua orang malas bangkit dari kasurnya. Meskipun hujan sudah berhenti sejak subuh tadi namun hawa dingin masih sangat terasa. Bergelung dengan selimut tebal yang hangat adalah satu-satunya hal yang sangat menyenangkan. Sama halnya dengan namja mungil berkulit susu itu. Matanya masih sangat mengantuk kentara sekali dari wajahnya.
Ia mendudukkan tubunya yang masih mengenakkan piyama biru langit kotak-kotak yang sedikit kebesaran ditubuh mungilnya. Mengerjapkan matanya imut menyesuaikan dengan cahaya lampu yang menyilaukan. Menggeliatkan tubuhnya menghilangkan rasa kaku yang menyerang badannya.
Ia melangkah turun dari ranjang empukknya dengan menyampirkan ujung selimut tebalnya di bahunya. Menyeret-nyeret sisa ujung selimut yang menyapu lantai. Ia melangkah gontai dengan wajah kantuknya.
Setelah berhasil membuka pintu kamarnya, ia melihat sekeliling ruangan rumah yang dapat ditangkap pengelihatannya nampak sepi. Ia lanjutkan langkah kecilnya menuju pintu di sebelah kamarnya.
Mendapati seorang yang tengah tidur dengan nyamannya membuat ia ingin tidur kembali. Kaki mungilnya melanjutkan kegiatan berjalannya mendekati seonggok manusia tampan dikasurnya.
Ia merangkak naik ke atas kasur king zise itu. Perlahan merangkak menaiki tubuh si namja tampan yang masih tertidur.
"Hanbin-ah, bangun... kau harus mengantarku ke toko buku hari ini" ucap si mungil Jinhwan yang kini tengah mencari kenyamanan diatas tubuh Hanbin. Menjadikkan dada bidang Hanbin sebagai bantalannya. Ia mendapatkan kehangatan double sekarang. Selimut tebal yang ia bawa-bawa tadi dan juga dari tubuh Hanbin yang ia peluk.
"Bin-ah..." ucap Jinhwan lagi dengan suara yang serak mengecil menandakkan ia masih sangat mengantuk. Memukul pelan lengan kekar Hanbin yang menghasilkan Hanbin menggeliat tak nyaman.
"Hanbinie..."
"Hmm..." gumam Hanbin sebagai balasan dengan mata yang masih terpejam.
Hanbin merasakan tubuhnya terasa sangat berat membuka matanya sedikit. Menemukkan Jinhwan yang tertidur diatas tubuhnya. Wajah tidur Jinhwan yang sangat menggemaskan seperti bayi.
Tapi sayangnya Jinhwan bukanlah bayinya. Namun seseorang yang akan memberikkannya bayi untuknya. Menanamkan benihnya dalam rahim Jinhwan. Merawat bersama-sama calon buah hatinya nanti.
Hanbin tersenyum bahagia. Ini baru yang namanya keindahan pagi hari. Ia menarik tubuh Jinhwan lebih keatas dan memiringkan posisi mereka. Memeluk posesif tubuh mungil Jinhwan yang sangat pas untuk ia peluk. Benar-benar tunangan tercintanya ini andaikan saja coklat pasti sudah dimakan Hanbin sejak pertama kali bertemu.
"Bin-ah... ayo antar aku ke toko buku" gumam Jinhwan dengan matanya yang masih terpejam.
"Nanti saja hyung, aku masih mengantuk" ucap Hanbin final yang dibalas anggukan kecil oleh Jinhwan. Dan keduanya pun akan bersiap mengaruni dunia mimpi kembali di pagi hari yang dingin dengan saling nenghangatkan satu sama lain.
.
.
.
End~
Fhufufufu/?
Fict hasil nungguin 4 jam gk dijemput-jemput ini*curhat
Thanks yg udh mau baca fict abal ini,,
Mohon kritik dan sarannya...
Gomawo~
