I LOVE YOU
Nama mu Kim Ryeowook, usia mu sekarang menginjak 25 tahun. Kau adalah seorang wanita cantik berbadan mungil dengan rambut hitam sepinggang.
Beberapa bulan terakhir kau selalu didik termenung di halaman belakang rumah.
Kau selalu memikirkan hal-hal yang tidak ia ijinkan untuk kau pikirkan. Kau sebenarnya masih ragu, apa ia benar-benar mencintai mu atau hanya sekedar kasihan pada teman kecilnya.
Hati mu juga di landa kebimbangan, di satu sisi kau sangat bahagia bisa memiliki nya tapi di sisi lain kau merasa sedih memikirkan perasaan nya.
Kau percaya dan sangat yakin bahwa jauh di dalam lubuk hati nya ia menyimpan rasa sakit yang teramat sangat sakit meskipun ia selalu menyangkal setiap kau menanyakan nya.
Ia selalu berdalih dengan mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan ia mencintai mu.
..
Perlahan tapi pasti, air mata mulai menggenang dan jatuh dari ujung mata mu.
Tetes-tetes itu, adalah tetes-tetes kepedihan. Umpatan-umpatan tak jelas keluar dari bibir mungil mu.
..
Pikiran mu mundur beberapa tahun ke belakang, memutar ulang memori yang menjadi awal dari semuanya.
..
Hwang Li Yau, bahkan hanya dengan mengingat nama nya pun sudah membuatmu geram.
Dia, iya dia ! dia yang dulu sangat kau cintai dengan sepenuh hati.
Dia, si lelaki tampan yang mempesona mu.
Dia, lelaki yang berjanji akan sehidup semati bersama mu hingga kau menyerahkan se,ua yang kau pumyai pada nya.
Dia lah Hwang Li Yau.
Si pembohonh besar.
Setelah kau memberikan semua nya, dia dengan begitu mudah nya kembali ke daratan China, tanah kelahiran nya. Tanpa sepatah kata pun yang ia tinggalkan untuk mu.
..
Berbulan-bulan kau menunggu nya, tapi ia tak juga datang.
Hingga akhirnya perutmu membuncit dan semakin bertambah besar seiring berjalan nya waktu.
Kau memutuskan untuk mencari nya dengan bermodalkan alamat rumah yang dulu pernah ia berikan padamu..
..
Kau akhirnya menemukan nya.
Tapi seperti nya saat itu dewi fortuna belum berpihak pada mu.
Kau mendapati dirinya sedang bermesraan dengan wanita lain.
..
Seperti ada sebuah pedang yang di tancapkan di hati mu saat itu.
Kau memegang erat dada bagian kiri mu.
Kau berlari melewati jalanan kota Beijing yang ramai dengan sedikit tertatih.
..
Kau berhenti tepat di pinggir sebuah danau di pinggiran kota,
Kau menangis sejadi-jadi nya.
Kau berteriak sekeras-kerasnya. Meluapkan semua perasaan mu disana.
..
Sampai kau merasa lelah dan mulai kehilangan kesadaran, kau hampir terjatuh kala itu sebelum sebuah lengan kekar menyapa pinggang mu.
Kau menatap orang itu, wajah itu tak asing bagi mu.
..
Kim Yesung! teman semasa kecilmu.
Dia lah yang sedang menahan tubuh mu.
Refleks, kau memeluk nya erat.
Bahkan sangat erat.
..
Ia mengajak mu ke sebuah kursi panjang di dekat danau,
Ia menyapu jejak air mata di pipi mu dengan ibu jari tangan nya.
Menenangkan mu dengan cara mengusap punggung mu lembut.
..
Ia bercerita bagaimana ia bisa menemukan mu. Ia bilang bahwa ia sedang ada pertemuan dengan salah satu rekan kerja nya di Beijing dan tak sengaja melihatmu.
Kau bercerita pada nya tentang apa yang telah menimpa mu.
Ia kemudian berkata, sudah lama sejak kalian masih kecil ia menyimpan perasaan padamu.
Ia bilang bahwa hati nya sakit saat melihatmu menangis.
Ia bilang, ia tak rela melihat air mata mu jatuh.
Ia bilang bahwa ia mencintai mu !
..
Kembali ke waktu sekarang, kau berusaha menghentikan tangisan mu dengan cara menghapusnya.
Ingatan mu melayang, memikirkan wajah tampan nya yang di balut dengan surai perang terang.
Memikirkan bagaimana ia menjaga dan memperlakukan mu sebagai istri nya selama 10 bulan terakhir.
Hangat dan penuh kelembutan..
..
Kecupan singkat di pucuk kepala mu menyadarkan mu untuk kembali kedunia nyata.
Kau memalingkan wajah mu dan mendapati diri nya yang masih di balut jas dan aksesoris kerja lain nya.
Ia menggendong seorang bayi laki-laki yang sibuk mengulum jari-jari tangan nya yang gendut.
"ayo masuk, sudah sore.." ucap nya.
Kau berdiri dan mengangguk.
"mommy…" bayi laki-laki yang ia gendong menjulurkan tangan nya kearah mu meminta kau menggendong nya.
Kau menuruti permintaan bocah berusia 12 bulan itu.
"apa kau menyayangi Hyunwoo ?" tiba-tiba saja pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutmu.
"tentu. Aku sangat menyayangi nya." Ia memeluk pinggang mu dan menggiring mu memasuki rumah.
"I love You.." bisik nya di telinga mu..
"I love You too" jawabmu..
END..
