MY SPECIAL BROTHER

(buttcouple)

Main Cast: Kim (Lee) Sungmin – Cho Kyuhyun

Kim Kibum – Choi Siwon

Other Cast: Kim Kangin – Kim (Park) Jung Soo - (KiMin parents)

Cho (Tan) Hankyung – Cho (Kim) Heechul - (Kyu parents)

Choi (Ahn) Chil Hyeon/KangTa – Choi (Kwon) Boa - (Siwon parents)

Lee Hyukjae – Kim Ryeowook – Jung Nari (KiMin friends)

Lee Donghae – Kim Yesung – Shin Donghee (KyuWon friends)

Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita~.. ^^

Rate: T

Warning: Boys Love/BoyXBoy (SiBum), GS, OOC, EYD tidak sempurna, cerita pasaran, dll

Selamat menikmati(?) ^^

Summary: Ingatlah bahwa ketika semua menjauhimu, tak menganggapmu, bahkan merendahkanmu, aku adalah orang yang akan berdiri dibelakangmu untuk memberikanmu dorongan, semangat, hingga kau mampu bangkit menghadapi mereka dan dunia.

Dan ketika semua mulai menghina, menghujat, bahkan mulai menyakiti dan melukaimu, aku akan berdiri didepanmu, melindungimu, menjagamu dari mereka yang akan membuat luka dengan lisan atau fisik mereka.

Aku hanya butuh yakin dan percayamu untukku, maka semua akan menjadi baik pada waktunya.

Percayalah oppa~..

Sebuah mobil berhenti tepat didepan lapangan parkir salah satu sekolah ternama di seoul. Dari sisi penumpang keluarlah yeoja mungil berwajah imut, manis, dan cantik dalam satu kesatuan. Sebut saja Kim Sungmin. Dan dari sisi kemudi keluarlah pria dengan tubuh tinggi dengan wajah dingin, manis, sekaligus tampan Kim Kibum. Yeahh mereka adalah dua bersaudara Kim, dimana si tampan berperan sebagai kakak si mungil.

Seperti biasa, pagi ini Sungmin dan Kibum berjalan beriringan dengan sorot mata datar mereka melewati lorong menuju kelas masing-masing. Mereka hafal betul dengan keadaan sekitar, seakan-akan mereka berdua adalah manusia aneh yang membuat semua murid menjaga jarak dengan mereka. Bahkan tak jarang beberapa yeoja berbisik jijik ketika dua bersaudara Kim itu melewati mereka. Kim bersaudara ini sudah kebal dengan hujatan dan hinaan, tetapi tetap saja mereka memiliki kadar sabar yang berbeda satu sama lain. Sang kakak terlihat lebih tenang dan terkesan acuh, sedangkan si mungil berusaha mengendalikan emosinya, karena baginya siapapun yang berani menghina atau melukai sang kakak akan berurusan dengannya, dialah sang ahli martial art.

"Mereka akan mendapatkan pukulanku jika mereka tak berhenti berbisik" geram sungmin sambil mengarahkan tatapan tajam kearah murid-murid yang membicarakan kakaknya.

"Min tenanglah, aku mulai ter- .. ahh ani aku sudah sangat terbiasa dengan keadaan ini, oppa mohon kendalikan dirimu" ucap Kibum dengan tangan yang mengusap lembut pucuk kepala hingga pungggung sungmin. Menenangkan.

"Heuhh~ baik oppa, demi kau.. Ya.. Hanya demi kau" lirihnya sambil menekan emosi.

Kibum hanya mampu tersenyum lirih, dia begitu menyayangi adiknya, dan sebaliknya. Bahkan mungkin sungmin terlalu menyayanginya.

flashback

1 tahun yang lalu

Plakkk ...

Tamparan telak diberiikan Tn. Kim kepada anak lelakinya.

"Bagaimana bisa kau menjadi salah satu dari kumpulan orang-orang menjijikan itu? Bahkan kau berani membangkang hanya demi hubungan laknat antara kau dan putra Choi sialan itu! Menjijikan!" bentak Tn. Kim berusaha menenangkan amarahnya. Bahkan Ny. Kim hanya mampu menangis tanpa suara dengan pandangan menerawang kosong. Dia benar-benar tak percaya bahwa putra sulungnya memiliki perilaku menyimpang, itu semua diluar kendalinya sebagai ibu. Dia bahkan sudah merencanakan perjodohan dengan sahabatnya Ny. Lee, dia merasa gagal sebagai ibu.

"Aku hanya ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan, aku mencintainya dan ia pun begitu terhadapku. Dan bagaimana bisa appa berkata bahwa aku menjijikan? Aku tetaplah anak appa. Bisakah appa mengerti? Dan dia bukan sialan!" teriak Kibum, tangisnya semakin deras manakala pandangan matanya menatap ke arah eommai. Perlahan Kibum mendekati sang eomma. Ny. Kim memandang sayu putranya, ditepisnya tangan sang putra saat hendak menyentuhnya.

Melihat raut kaget sang putra mengingatkannya bahwa penolakannya membuat luka hati bagi putranya. Ingin ia memeluk putranya menenangkanya, tetapi ia kembali teringat dengan apa yang telah putranya lakukan, sekali lagi ia hanya mampu terdiam.

"Bahkan eomma menolak saat akan ku sentuh.. Apa-apakah eomma juga merasa jijik terhadapku?" ucapan lirih itu di iringi dengan air mata Kibum yang jatuh. Dia meremas kuat tangannya untuk menghentikan isakannya, ia tak selemah itu. Setidaknya ia berusaha.

Tiba-tiba pintu ruang tengah terbuka lebar. Sang putri bungsu masuk dengan pandangan nyalang yang ditujukan kepada sang appa. Berlari menghapiri sang kakak dan memeluknya sekilas, melirik sang eomma kemudian berbalik dan menyembunyikan sang kakak dibalik tubuhnya. Posisi melindungi.

"Apa yang telah appa lakukan? Menamparnya? Beginikah cara keluarga terpandang mendidik anaknya? Apakah itu contoh kelakuan baik dari seorang yang disebut orang tua? Kekerasan heh!" kalimat merendahkan keluar dari mulut sungmin untuk sang appa. Tangan kirinya menggenggam tangan kiri sang kakak, menariknya kebelakang tubuhnya.

"berhenti berbicara Kim Sungmin! Kau tak perlu ikut campur! Lelaki menjijikan itu adalah GAY! Dia telah mempermalukan keluarga kita! Dia tak pantas berada disini!" teriaknya dengan nafas yang terengah-engah Tn. Kim membalas ucapan sang putri.

"Aku akan selalu ikut campur apapun yang menyangkut saudaraku. Dan aku beritahu appa, lelaki menjijikan itu adalah putramu, darahmu mengalir di tubuhnya. Bagaimana bisa appa berkata seperti itu? Yang malu disini adalah appa, bukan aku ataupun Kibum oppa. Appa hanya takut nama besar appa tercemar bukan? Mengapa bisa appa berkata seperti itu. Aku bahkan tak percaya bahwa kau ini adalah appaku." Kalimat itu dengan mulusnya keluar dari bibir mungil sungmin.

"sekali lagi Kim Sungmin jaga bicaramu! Berani sekali kau membantahku seperti itu, dimana sopan santunmu? Haa!"

Tamparan itu terjadi lagi, bukan kibum melainkan sungmin yang mendapatkannya. Sang eomma semakin terisak keras ketika melihat sungmin menangis. Ny. Kim berlari menghampiri anaknya. Memeluk bahkan tangisannya semakin kencang ketika menangkap sosok kibum disampingnya.

"Bisakah kau hentikan ini? Mereka juga anakku, tak akan ku biarkan kau melakukan hal lebih dari ini!" dengan merentangkan tangan Ny. Kim berdiri menghadap sang suami.

"Kau tak perlu ikut campur! Sekarang kau pulang denganku! Tak akan ku biarkan kau membela mereka! Dan sungmin ingat kata appa, appa tak akan menerimanya sebagai anakkusebelum dia bisa melupakan pemuda choi itu!" cengkraman kuat ditangan Ny. Kim semakin kuat ketika Tn. Kim menariknya keluar dari ruang tengah rumah tersebut. Ny. Kim hanya pasrah mengikuti suaminya.

"Jika kau tak mau menerimanya, maka aku akan bertanggung jawab untuk hidupnya. Aku akan buktikan bahwa oppaku tak seburuk yang dunia kira! Dia bukanlah gay menjijikan, akan aku perlihatkan bahwa pilihannya adalah yang terbaik untuknya! Dan eomma, terima kasih" ucapan sungmin sempat membuat Tn. Kim berhenti di tempat sejenak, langkahnya kemudian semakin cepat menuju pintu keluar. Dan Ny. Kim hanya mampu tersenyum lirih diantara isakannya melihat kedua anaknya.

Keadaan mulai tenang. Hening membungkus keadaan. Kibum masih menangis, ia sudah menduga bahwa respon dari ayahnya akan seperti ini. Tetapi yang tak ia duga adalah sang adik yang juga terkena dampak dari masalahnya. Kibum amat menyayangi adiknya, yang sedari awal menerima kekurangannya. Dia benar-benar berterima kasih kepada Tuhan, karna masih ada yang peduli dengan keadaannya. Bahkan sungmin pun tak malu mempunyai kakak sepertinya.

Sungmin sendiri masih mencoba menstabilkan emosinya. Seandainya yang ia hadapi bukan orang tuanya sendiri mungkin orang yang sudah berani menampar kakaknya akan ia patahkan tulang punggungnya. Dia tak habis pikir bagaimana bisa ayahnya mengatakan hal kasar dihadapan kakaknya yang sensitif itu, benar-benar menyebalkan.

"Oppa, apa kau baik-baik saja?"

"Min sakitkah? Bagaimana bisa appa menamparmu hingga begini?" ia usap lembut bekas tamparan sang appa di pipi adiknya.

"Oppa, berhentilah mengkhawatirkanku. Oppa pasti tau bagaimana rasanya ditampar. Ahaha.. bukankah kau lebih dulu mendapatkannya. Aku tau ini sakit oppa, tapi ada yang lebih sakit, yaitu disini." Tunjuk sungmin pada dada sang kakak. "Aku tau hatimu lebih sakit dari pada bekas tamparan dipipimu." Senyum lirih terpatri di bibir Sungmin.

"Ingat oppa, tak selalu dan selamanya kau membelaku dan melindungiku, ada kalanya aku adikmu yang akan membelamu dan melindungimu, hanya percaya padaku dan semua akan indah akhirnya"

"Sungmin-ah gomawo, jeongmal gomawo. Kau adikku satu-satunya yang paling ku sayangi, mianhae karna aku tak bisa mencegah appa menamparmu." Ucap kibum sambil nenyeka air matanya.

"Ne Oppa, cukup percaya padaku."

"Ne, oppa selalu percaya padamu sungmin-ah." Lalu kibum memeluk adik tersayangnya itu.

Flashback off

TBC