Muka Dua
Chapter 1
Disclaimer: Masashi Kishimoto
By Rannada Youichi
Namaku Uchiha Sasuke.
Uchiha...
Tanpa berpikirpun semua orang pastinya tahu bahwa nama marga yang kusandang di depan namaku adalah klan terhebat sepanjang masa. Dengan kekayaan yang melimpah, kejeniusan yang selalu menurun kepada keturunannya-kecuali Uchiha Sishui-serta paras di atas rata-rata menjadikan klan Uchiha begitu terkenal. Dan aku begitu beruntung menjadi bagian dari Uchiha, ehm... atau lebih tepatnya, Uchiha beruntung ada aku sebagai keturunannya.
Aku bukanlah tipe orang munafik yang akan mengatakan bahwa aku tidak suka dengan kehidupanku saat ini.
Bosan?
Bosan dengan apa? Bosan karena aku hidup mewah? Bosan karena semua orang menyukaiku? Tentu saja tidak. Aku menikmati itu semua...
Aku tidak pernah bosan melihat wajah can-eh, maksudku wajah tampanku di cermin setiap pagi. Dan melihat bayangan wajahku di cermin adalah kebiasaanku. Namun kenyatannya, lebih dari 15 tahun aku melakukannya, aku tak merasa bosan sedikitpun. Bahkan semakin hari, aku semakin mengagumi wajahku yang semakin rupawan.
Dari semua 'kesempurnaan' yang aku miliki, ada satu hal yang paling bisa membuat semua gadis, bahkan para sem-uke bertekuk lutut padaku, yaitu sikapku yang begitu dingin.
Di luar rumah, aku tak pernah tersenyum apalagi tertawa. Suatu kelebihan ketika aku bisa menguarkan aura dinginku yang membuatku 10 kali lipat terlihat lebih keren. Dan kekerenanku terbukti dengan tak ada seorang pun yang berhasil berpaling dariku setiap mereka melihatku. Bahkan di sekolahku saat ini, semua orang tahu aku dan mereka semua berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian dariku. Hebat kan?
Tok-tok...
"Tuan muda, sarapan sudah siap. Fugaku-sama meminta Anda untuk segera menuju ruang makan."
Aku memeriksa jam tangan berwarna biru muda yang melingkar manis di tangan kananku. Pukul setengah tujuh pagi? Kukira masih pukul 6 pagi, kenapa pagi ini terasa begitu cepat? Bahkan aku belum puas mengamati bayanganku di cermin.
"Tuan muda,"
"Iya! Aku segera kesana," semburku. Dasar pelayan cerewet!
+MD+
"Pagi!" sapaku setelah ku sampai di ruang makan.
Hening.
Tak adakah yang mau menjawab sapaanku? Mereka malah sibuk makan. Kenapa mereka tidak menungguku? Apa mereka begitu lapar? Apa mereka-
"Seragam siapa yang kau gunakan, Sasuke?"
Mungkin pertanyaan yang diajukan oleh Kaa-san terlihat aneh, tentu saja seragam yang melekat di tubuhku itu adalah seragamku. Tetapi aku tak heran, karena memang seragam yang aku gunakan saat ini tidak sepertinya yang aku gunakan biasanya.
"Bukankah itu seragam Konoha High School?" Itachi-nii ikut bertanya. Tentu saja dia terkejut melihatku menggunakan seragam yang sama dengan seragam yang dikenakannya.
Aku mengangguk.
"Kenapa kau memakainya?" tanya Itachi-nii lagi.
Tidak adakah kesempatanku untuk sarapan terlebih dahulu? Aku lapar.
Niatku tak ingin menjawab pertanyaan dari Itachi-nii, tapi melihat Itachi-nii, Kaa-san, dan juga Tou-san yang terlihat begitu 'ingin tahu', akhirnya aku menjawab, "Iya, ini memang seragam Konoha High School."
"Jangan bilang kau pindah sekolah lagi!"
Aku hanya bisa tersenyum kikuk. Dan aku yakin mereka sudah bisa menduga apa yang aku perbuat.
"Sasuke, kenapa kau pindah sekolah lagi? Ini sudah yang ketiga kalinya. Sebenarnya apa maumu?" tanya Tousan heran. Maaf Tou-san, aku sendiri juga heran pada diriku sendiri yang mudah sekali bosan.
Aku tak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan Tou-san.
"Siapa yang mengurus kepindahanmu?" tanya Kaa-san.
"Sishui-nii," jawabku singkat.
Aku melihat Tou-san menghela nafas panjang. Aku yakin sebelumnya Tou-san sudah menduga bahwa Shisui-nii lah yang membantuku. Karena semua tahu kalau Shisui-nii adalah orang yang begitu memanjakanku dan Shisui-nii akan bersedia membantuku dalam hal apapun.
"Katakan apa alasanmu!" perintah Itachi-nii.
"Bosan," jawabku lirih.
"Kau tidak bisa berpindah-pindah sekolah hanya karena kau bosan, Sasuke. Kau memang jenius, mungkin tak masalah jika kau tidak mengikuti pelajaran selama beberapa hari karena kau bisa mengejar ketertinggalanmu. Tetapi tidak bisakah kau melakukan sesuatu sampai tuntas?"
Aku menahan nafasku mendengar penuturan kakakku satu-satunya itu. Dia terlihat marah dengan keputusanku. Padahal biasanya dia selalu menerima apa yang aku putuskan.
"Eh, aku... Aku berjanji ini yang terakhir. Aku tak akan pindah sekolah lagi, nii-san," kataku pada akhirnya.
"Kau janji?"
Aku mengangguk pasti.
"Kalau begitu ayo berangkat!" ajak Itachi-nii padaku. Semoga dia tidak marah lagi. Memang harus akui, aku adalah tipe orang yang mudah bosan dengan apapun, kecuali kesempurnaan yang ada pada diriku. Aku tidak akan bosan dengan itu. Bahkan aku akan menjaganya untuk selama-lama-lama-lamanya!
+MD+
Wow, aku tidak pernah menyangka bahwa sekolah Itachi-nii begitu besar. Memang sih bangunannya tidak setinggi sekolah-sekolahku yang dulu, tetapi sepertinya sangat luas. Orang-orangnya juga ramah-tidak sok mencari perhatian seperti yang sering ditunjukkan oleh 'mantan' teman-temanku dulu karena terlihat jelas dari cara mereka menyapa dan tatapan mata mereka. Tentu saja aku tidak membalas sapaan mereka. Ingat! Posisiku bukanlah seorang Uchiha Sasuke yang manja-ini kata Itachi-nii, padahal aku bukan akan manja-tetapi sekarang posisiku adalah seorang Uchiha Sasuke yang dingin.
Kulihat Itachi-nii tertawa kecil yang tentu saja membuatku menyernyit. Hei, tidak ada yang aneh dan tiba-tiba sosok di sampingku tertawa? Apa Itachi-nii sudah gila?
"Apa?" tanyaku penasaran.
"Kau tidak usah berpura-pura menjadi sosok Uchiha Sasuke yang berbeda, my little brother! Karena sehebat-hebatnya aura dingin mu, kau tidak akan bisa mengalahkan 'dia'. Bahkan pesonaku saja bisa kalah. Apalagi dirimu!"
Ugh-aku benci jika Itachi -nii mulai meremehkanku. Tetapi siapa yang dimaksud Itachi-nii?
"Kyaaa! Dia semakin tampan!"
"Lihat kulit tan nya yang seksi itu!"
"Oh, Tuhan! Dia menatapku!"
"Maukah kau menjadi pacarku?"
Hah? Ada apa ribut-ribut? Tak tahukah mereka bahwa seorang Uchiha Sasuke sedang mencari ketenangan untuk memikirkan siapa orang itu?
"Dia orangnya," bisik Itachi-nii.
Dan aku melihatnya.
Sosok yang benar-benar tidak ada apa-apanya menurutku.
Rambutnya pirangnya yang terlihat lembut.
Wajahnya yang begitu tampan.
Mata birunya. Bibirnya.
Kulitnya yang seksi.
Dan auranya begitu bersahabat.
Glek.
KENAPA ADA MANUSIA YANG LEBIH KEREN DARIKU?
TBC
Haha! Fic belum kelar malah buat yang lain lagi...
Maaf banget! Buntu mau ngelanjutin.
Jadi aku buat fic yang lebih ringan aja...
Sasuke OOC? Mungkin. Tapi itu kan hanya dalam pikirannya. Kalau sama orang lain sih ya agak-agak dingin...
Review ya...
Salam,
Rannada Youichi...
