The Ugly Duck

Author : Shin Ayumi

Genre : Friendship, Romance

Rated : T (For Teen)

Main Chara : Park Jungsu (Leeteuk), Kim Youngwoon (Kangin), and the others.

Disclaimer : Semua chara disini milik SMent, kalo FF ini milik saya tentunya

Summary : Kasus bully-membully sudah biasa terjadi di lingkungan sekolah dan korbannya biasanya adalah anak yang tidak disukai di sekolah dan bebek jelek sepertinya adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bocah yang menjadi korban bully ini.

Story line...

"Appa, Eomma.. Aku berangkat dulu ya?"

"Iya, hati-hati. Sesudah sekolah langsung pulang ya!"

"Ne!"

Seorang anak laki-laki menaiki sepeda menuju sekolahnya. Dia mengayuh sepeda dengan semangat, menggambarkan bahwa dia sangat ingin mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.

Setelah beberapa menit kemudian dia sampai di Sapphire Elementary School, bocah laki-laki memarkirkan sepedanya dan menuju ke kelas. Tapi saat akan menuju ke kelas...

"Hei, lihat itu!"

"Oh, maksudmu si jelek."

"HEI MATA EMPAT!"

(Yang merasa terpanggil pun menoleh lalu dia menghentikan langkahnya)

"Kenapa kau bersekolah disini? Kau itu pantasnya sekolah di pinggir jalan bersama bocah pengemis lainnya. Hahahaha!"

"Eh.. eh.. Lihat! Wajahnya itu jelek sekali! Dan bibirnya benar-benar seperti bebek."

"Iya, kau benar. Lebih tepatnya bebek berkacamata. Hahaha!"

"Lalu apa kau masih menaiki sepeda jelek itu juga? Menurutku kau cocok sekali menaikinya, bebek jelek dengan sepeda jelek. Perpaduan yang sangat sempurna. HAHAHAHA..!"

Begitulah sekumpulan murid-murid yang mengejeknya, tapi dia melanjutkan langkahnya dan mengabaikan ucapan tadi.

Sementara itu..

Seorang bocah lelaki yang tampan turun dari mobilnya, dia pun disambut hangat dengan orang-orang disekitarnya terutama dengan teman-temannya.

"Selamat pagi, Kangin-ah!"

"Selamat pagi."

"Hai, Kangin-ah!"

"Hai.."

"Wah.. Dia keren sekali ya?"

"Iya, kalau aku sudah besar nanti aku mau menikahinya. Kyyaaaa.."

"Kau ini, masih kecil sudah berpikir yang bukan-bukan."

Lalu anak laki-laki yang tampan itu memasuki kelasnya.


"Selamat pagi anak-anak!"

"Selamat pagi seonsaengnim."

"Baiklah keluarkan kertas selembar dan alat tulis, kita ulangan harian matematika hari ini."

"Ah? Ya ampun aku belum belajar lagi. Hei, Jungsu-ah!"

"I-iya?"

"Nanti berikan jawabanmu ya? Kalau tidak awas kau sepulang sekolah nanti!"

(Saat ulangan)

"Hei, Jungsu-ah! Mana kertasnya?"

"Ini.."

Saat Jungsu akan memberikan kertas jawaban ulangan pada temannya, guru mereka pun menangkap aksi mereka.

"Jungsu, kenapa kau membagi jawaban ulangan pada temanmu?"

"Maaf seonsaengnim.."

"Kim Taekyung, sepulang sekolah nanti kau berurusan denganku."

Sepulang sekolah...

"Gara-gara kau! Aku dihukum oleh Hyojin seonsaengnim!"

"Taekyung-ah, sebaiknya kita beri saja dia pelajaran."

"Kau benar!"

Lalu 3 anak laki-laki itu memukuli Jungsu sampai hidungnya berdarah, melepas sepasang sepatunya dengan paksa dan melemparnya hingga tersangkut di atas pohon, lalu meninggalkannya sendirian.

"Aduh, sepatuku tersangkut lagi."

Jungsu memanjat pohon yang bisa dibilang lumayan tinggi untuk ukuran bocah laki-laki sepertinya. Saat dia ingin mengambil kedua sepatunya, batang pohon yang dia pijak patah dan akhirnya dia terjatuh menyebabkan kakinya terluka.

"Aduuhh... Sakit sekali~.."

...

"Baiklah, Youngwoon-ah sampai besok ya?"

"Iya.."

"Eh, besok kita main lagi yuk!"

"Iya, ayo."

Youngwoon POV

Bermain sesudah sekolah, seru sekali! Apalagi makan tteokbokki dengan teman-teman tadi, jadi semakin seru saja. Aku berjalan menuju depan gerbang sekolah, menunggu Appa yang menjemputku. Saat aku melewati taman sekolah, aku melihat anak laki-laki yang sedang kesakitan, duduk di rumput sambil memegangi kakinya.

"Hei, kau kenapa?"

"Kakiku.. sakit sekali.."

"Coba kulihat! Ya ampun kakimu terluka dan hidungmu berdarah. Sebenarnya kau kenapa sih?"

"Tadi saat aku mengambil sepatuku yang tersangkut di pohon, batang pohon yang ku injak patah dan aku terjatuh."

"Oh begitu.. Sini biar ku obati."

Youngwoon mengambil botol berisi air hangat dan saputangan yang ada di tasnya, menuangkan air hangat itu ke saputangan dan membersihkan luka di kaki Jungsu.

"Aww... sakit.."

"Tahan sebentar."

Setelah itu dia melilitkan perban.

"Nah... Sekarang jauh lebih baik."

"Terimakasih banyak."

"Eh tunggu dulu! Biar kubersihkan luka dihidungmu."

Youngwoon melakukan hal yang sama, dia menuangkan air hangat di saputangannya dan membersihkan darah di hidung Jungsu.

"Aduhh.. Sakit.."

"Hmm... Sudah selesai."

"Terimakasih karena sudah menolongku."

"Iya, sama-sama. Ngomong-ngomong namamu siapa dan kau dari kelas berapa?"

"Namaku Park Jungsu aku dari kelas 5b dan kau?"

"Namaku Kim Youngwoon dan aku dari kelas 3a, wah kau lebih tua dariku. Kalau begitu, senang berkenalan denganmu Jungsu hyung."

"Ne, senang berkenalan denganmu juga Youngwoon-ah."

"Panggil saja aku Kangin, biar lebih akrab."

"Ne, Kangin-ah."

"Untuk kelas 3 SD kau cukup besar ya?"

"Hehe... Mungkin karena aku sering berolahraga."

*tinn.. tiiinn..

"Youngwoon-ah, ayo pulang!"

"Ah, itu Appaku. Apa kau butuh tumpangan untuk pulang?"

"Tidak terimakasih, aku bawa sepeda."

"Oh, kalau begitu sampai jumpa!"

"Iya... Eh tunggu dulu! Botol dan saputanganmu ketinggalan! Yah... Dia sudah pergi."

End of Youngwoon POV


"Aku pulang!"

"Jungsu-ah! Darimana saja kau?"

"Appa.. tadi aku.."

"Kenapa wajahmu memar begitu? Kau berkelahi ya?!"

"Tidak Appa.. Aku tidak.."

*plakk! (Sebuah tamparan mendarat tepat di pipinya)

"Dasar bodoh! Pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah malah berkelahi! Mau jadi apa kamu hah?!" kata Appanya memukul dia.

"Ampun Appa! Hikss... Maafkan aku.." kata Jungsu menangis sambil menahan kesakitan akibat dipukul dengan tongkat kayu oleh ayahnya.

"Suamiku sudahlah! Jangan dipukuli terus, kasihan dia!"

"Hmph! Kau jangan memanjakan dia seperti itu, nanti dia malah semakin kurang ajar."

"Jungsu-ah, masuklah ke kamarmu." suruh Eommanya.

(Jungsu menuju kamarnya yang ada di lantai 2)

Jungsu POV

Aku menaruh tasku di lantai dan merebahkan diriku di kasur. Haahh~... Selalu saja seperti ini. Hidupku menderita sekali, menjadi korban bully di sekolah, sering dijahili teman, lalu aku terlambat pulang dan dimarahi Appa, Eomma membelaku tapi ujungnya mereka malah berdebat dan selanjutnya bertengkar. Aku tau kenapa Appa bersikap seperti itu, dia memang memiliki watak yang keras, terlebih lagi kemiskinan yang melanda keluargaku yang terjadi semenjak Appaku terkena pemutusan hubungan kerja.

*tok.. tok..

"Jungsu, ini Eomma."

"Masuk saja, tidak dikunci kok."

"Eomma, ada apa?"

"Jungsu-ah, apa benar kamu berkelahi?"

"Sebenarnya kejadiannya tidak seperti yang kalian pikirkan?"

"Lalu ada apa sebenarnya? Ceritakanlah."

"Ada anak yang menjahiliku, dia melempar sepatuku hingga tersangkut di atas pohon. Aku mencoba mengambil sepatuku, tapi saat aku mencoba untuk mengambilnya batang pohon yang kuinjak patah dan aku terjatuh."

"Oh begitu, lalu kenapa kau tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Appamu?"

"Sudahlah, aku yakin Appa tidak akan percaya."

"Kau harus sabar ya anakku.. Sekarang sebaiknya kau mandi, sesudah itu makan malam."

"Ne, Eomma."

"Baiklah, Eomma ke bawah dulu ya? Mau menyiapkan makan malam."

End of Jungsu POV


Keesokan harinya...

*krriinngg... krriinngg...

Bel tanda istirahat berbunyi, semua murid berbondong-bondong menuju kantin.

Terlihatlah Jungsu yang sedang asik memilih-milih makanan, dia membawa nampan dan mengambil makanan dan minuman yang menurutnya sederhana. Baginya tidak masalah apapun makanan dan minumannya yang penting murah dan bisa membuat perutnya terisi. Setelah selesai mengambil makanan dan minuman, dia mencari tempat duduk. Saat Jungsu sedang berjalan, tiba-tiba...

*BRUK!

Dia terjatuh, ada anak yang menyelengkat kakinya saat Jungsu sedang berjalan, makanan dan minuman yang Jungsu bawa tumpah semua dan mengenai wajahnya sendiri.

"HAHAHAHA...!"

"HAHAHAHA...!"

"HAHAHAHA...!"

Sontak kantin pun penuh dengan suara tawa, semua anak menertawakannya. Jungsu hanya bisa tertunduk malu, bulir air mata membasahi pipinya. Kangin yang melihat hal itu langsung menghampirinya.

"Jungsu hyung, kau tidak apa-apa kan?"

"Minggir!"

Jungsu lari sekencang kencangnya, dia tidak memperdulikan suara tawa yang keluar dari mulut anak-anak yang lain. Sekarang yang ia inginkan hanyalah pergi dan menjauh dari sekerumunan anak-anak yang gemar mengganggu dirinya.

Youngwoon POV

Saat aku mengulurkan tanganku padanya, dia langsung berdiri dan lari. Bisa kulihat wajahnya tadi yang penuh dengan noda makanan, air dari minuman yang tadi dibawanya, dan juga bulir airmata yang membasahi pipinya. Langsung saja aku pergi mencarinya.

Di taman belakang...

Aku menemukannya... Dia duduk sendirian... Memeluk kedua kakinya dengan wajah yang disembunyikan..

"Hiks.. Hiks.. Hikss..."

"Jungsu hyung.."

"Pergilah.."

"Tidak, aku mau disini."

"Orang sepertimu, tidak pantas bergaul denganku. Sebaiknya kau pergi saja, kalau tidak nanti anak-anak lain akan mengganggumu juga."

"Silahkan saja. Aku tidak takut."

"Apa?"

"Sebenarnya semua anak yang ada disini itu pengecut, mereka bisanya hanya mengganggu orang lemah. Karena itulah aku Kim Youngwoon akan melindungimu sepenuhnya karena kau adalah temanku."

"Be-benarkah?"

"Tentu saja. Sekarang kau jangan menangis lagi." kata Kangin yang menghapus air mata Jungsu dengan ibu jarinya. (Author : How sweet~~)

"Oh iya, kau belum makan ya? Ini aku bawa makanan, tidak terlalu banyak sih. Ambilah, ini untukmu."

"Terimakasih."

Akhirnya aku menemukan orang yang mau benar-benar berteman denganku. Semoga saja ini adalah awal dari pertemanan kami yang akan berlanjut sampai aku dewasa nanti.

To be continued...


Author's note : Annyeong readers... Saya kombek lagi nih (?)

Berawal dari cerita tentang 'Bebek Buruk Rupa' setelah itu langsung dapet ide ini, kalau dipikir-pikir Leeteuk oppa kan nicknamenya Ori (Bebek) jadi saya pake dia aja buat ngisi karakter disini. Tapi tenang aja Leeteuk oppa sebenarnya bukan 'Ugly Duck' dia kan 'Handsome Duck'. Keke~..

Makasih udah baca jangan lupa tinggalkan review ^^