Rintik hujan berlomba turun membasahi permukaan bumi. Suara guntur yang bersautan memenuhi gendang telinga Wonwoo. Lelaki dengan aura hitam dan mata tajam itu memandang hujan dengan malas. Kalau begini ia tak bisa pulang kerumah.

Ia mengecek arjolinya. Dua jarum yang membentuk sudut 90 derajat menandakan sekarang tepat pukul 3 yang berarti ia sudah menunggu selama satu jam. Ia menghela nafas. Membuat kepulan udara yang menyerupai asap keluar dari mulutnya.

"Wonwoo Sunbae?"

Decakan malas keluar dari mulut Wonwoo. Tanpa menolehpun ia tahu jika itu adalah Mingyu. Hoobaenya yang entah kenapa senang sekali menghancurkan hari harinya yang indah. Moodnya yang buruk karena hujan jadi semakin buruk ketika orang itu berjalan mendekatinya.

Wonwoo tahu Mingyu sudah berdiri disebelahnya. Namun tak sedikitpun niat Wonwoo untuk menoleh ke sampingnya. Ia memilih menatap lurus kearah hujan yang semakin deras.

"Kenapa belum pulang, Sunbae?"

Ingin sekali Wonwoo memukul kepala Hoobaenya ini. Bagaimana ia bisa pulang jika hujan saja tak menunjukkan tanda tanda ingin berhenti? Mingyu benar benar jenius.

"Kau tidak membawa payung Sunbae?"

"Tidak"

"Mau pinjam payungku?"

"Tidak mau"

"Bagaimana kalau kita berbagi payung?"

"Tidak tertarik"

Jawaban seadanya. Mungkin untuk sebagian orang menganggap jawaban Wonwoo itu benar benar tak bersahabat. Namun berbeda dengan Mingyu. Ia malah menganggap Wonwoo itu begitu manis. Hanya saja mungkin Wonwoo tidak mau mengumbar sisi manisnya.

Mingyu menatap orang disebelahnya. Hidung mancung yang sedikit kemerahan akibat dinginnya udara yang menusuk dan proposi wajah yang sempurna. Membuatnya betah memandangi insan disampingnya.

"Berhenti menatapku"

Senyum lebar terukir di wajah Mingyu. Ia tahu dari tadi mata Wonwoo bergerak gelisah sambil sesekali melirik kearahnya.

"Berhenti tersenyum menjengkelkan seperti itu"

Bukannya menyudahi senyumannya, Mingyu malah semakin tersenyum lebar. Memperlihatkan Gigi taringnya yang lebih panjang dari orang rata rata.

Tangan Mingyu terulur menggapai tangan kiri Wonwoo yang membuat si empu mengalihkan perhatiannya. Dengan tatapan bingung dicampur kesal yang sungguh menggemaskan -menurut Mingyu, Wonwoo mencoba melepaskan genggaman tangan Mingyu. Namun Mingyu langsung berlari kedepan menerobos guyuran hujan yang membuat tubuh keduanya basah.

"Sialan kau Kim Mingyu!"

Umpatan Wonwoo menjadi pengiring kepergian mereka berdua. Bukannya mencoba melepaskan, kini Wonwoo malah mengeratkan pegangan tangannya dengan Mingyu. Senyum yang jarang ia tunjukkan kini terukir di bibirnya, walaupun hanya senyum tipis. Mungkin dia harus pulang dengan cara ini.

.

.

FF ini muncul ketika rumah saya diguyur hujan yang sangat lebat-_- daripada disia siakan, lebih baik saya buat saja FF ini-_-
Gimana? Bagus gak? #gak-_-
Minta reviewnya boleh? *puppyeyes^^