Fandom : Naruto and Kuroshitsuji
Naruto © Masashi Kishimoto
Kuroshitsuji © Yana Tosobo
Pairing : SasuNaru—SebasCiel slight SebasNaru
Genre: Romance, Drama, Fantasi
Rated: T , T+, M
Warning : Typos, OOC, Sebastian tetap jadi demon, Yaoi, Alur Kecepatan, Crossover pertama jadi mohon maklum, Bahasa masih acak-acakan, Dll
Summary: Naruto dan Sasuke dari jepang harus di utus untuk melakukan sebuah join dengan perusahan Phantom Co di Inggris. Mereka bahkan di kejutkan dengan adanya iblis di dunia. Sebastian tertarik dengan jiwa suci Naruto! Semua itu ternyata juga di bumbui sebuah kisah cinta merepotkan. Sasuke dan Ciel bekerja sama untuk membuat Naruto tidak terikat perjanjian dengan Sebastian!
"Dont't Like, Don't Read"
.
.
'Tempation of love'
.
Dua orang pemuda yang kira-kira berumur 19 dan 24 tahun sedang terduduk berhadapan. Pemuda dengan umur lebih tua terlihat sedang serius membaca sebuah berkas dengan tulisan jumlah uang—yang banyak—yang kita sebut dengan laporan. Pemuda itu bercirikan kulit putih yang terbungkus dengan jas hitam dan kemeja biru dengan dasi hitam sangat rapih. Rambut hitam kebiruan yang terlihat sedikit... aneh. Sepasang mata onix yang sedang terfokus dengan sederetan kalimat dan angka. Dan wajahnya yang bisa—atau sebut saja sangat—tampan.
Uchiha Sasuke.
Depannya terlihat pemuda yang jauh—sangat berbeda darinya. Pemuda yang sedang menuliskan sesuatu di sebuah kertas dan sesekali menggerakan jari-jarinya yang lincah di keyboard laptop di depannya. Pemuda yang berusia 19 tahun ini bercirikan kulit tan halus yang terbungkus kemeja orange dengan balutan jas hitam dan dasi berwarna merah. Pemuda dengan rambut pirang halus. Mata biru shappire yang sangat indah bagai langit siang yang cerah tanpa awan. Pemuda ini tidak bisa di bilang tampan karena wajahnya lebih cenderung kepada... manis.
Uzumaki Naruto.
Mereka berdua sedang mengerjakan sebuah proyek yang di berikan kedua orang tua mereka. selama 4 tahun ini mereka telah resmi menjalin sebuah 'hubungan' yang lumayan serius. Bahkan orang tua mereka juga tak menolak ataupun menentang. Orang tua kedua belah pihak malah cenderung mendukung, meskipun 'hubungan' ini bukanlah hubungan yang wajar karena gender mereka yang sama—laki-laki.
Tapi semuanya berjalan dengan lancar sampai saat ini. Ada beberapa orang yang mencoba menghancurkan hubungan mereka tapi semua itu tak bisa membuat mereka berpisah. Mereka bisa melalui semuanya dengan baik. Walau terkadang mereka juga bertengkar karena suatu hal tapi hal itu tak membuat hubungan mereka kandas di tengah jalan. Hubungan mereka masih mengalir bagikan air yang tenang.
Sasuke melihat kekasihnya yang sepertinya sedang serius dengan laporannya untuk orang tua mereka. kekasihnya itu memang masih muda tapi kemampuannya dalam menjalankan tugas dan semua urusan sangat 'lah hebat. Walau dia masih suka memanggil kekasihnya itu dengan sebutan 'Dobe' tapi sebenarnya kekasihnya ini sangat pintar. Mungkin panggilan 'Dobe' itu adalah panggilan sayang pada Naruto.
"Dobe." Panggil Sasuka pada Naruto yang tetap saja mengerjakan laporannya tanpa mengidahkan panggilan dari Sasuke. Dahi Sasuke sedikit berkedut diperlakukan oleh pasangannya itu. "Dobe." Panggil Sasuke sekali lagi. Mungkin karena suaranya yang naik beberapa oktaf membuat Naruto akhirnya menengokkan kepalanya untuk melihat Sasuke yang terlihat sudah sedikit tersinggung karena di acuhkan.
"Ada apa, Teme?" Tanya Naruto sambil melihat kembali pada laporannya dan mengerjakannya kembali. Dia tak tau kalau kekasihnya itu sudah di ujung tanduk karena sikapnya.
Naruto memang orang yang hiperaktif tapi jika sudah di beri tugas maka tak akan melakukan apa pun kecuali mengerjakannya dengan tekun. Tapi sesudah semua itu selesai Naruto akan kembali pada pribadi yang hangat dan hiperaktif. Sasuke tau itu, tapi sekarang dia sedang ingin bicara dan bermesraan dengan Dobenya itu.
Mungkin Naruto juga sama. Ingin bermesraan dengan Teme-nya tapi semua laporan ini harus selesai pukul 4 nanti sebelum mereka di beri tugas lagi oleh ayahnya.
"Tak bisakah kau berhenti dulu? Aku ingin bicara denganmu." Kata Sasuke pada Naruto yang sedang mengetik. Tapi sedetik kemudian Naruto menghentikan aktivitasnya dan menatap Sasuke bingung. 'Tak biasanya Teme menggangguku saat sedang mengerjakan laporan?' Pikir Naruto menatap mata Sasuke—seperti sedang mencari jawaban.
"Aku ingin tanya, apa hubunganmu dengan Shikamaru?" Tanya Sasuke membuat Naruto membulatkan matanya.
Oh Kami-sama, seharusnya Naruto tau ini yang akan di tanyakan Sasuke.
Beberapa hari kemarin Sasuke melihat Naruto sedang berbincang dengan gembira bersama Shikamaru—teman high school mereka. Sepertinya semenjak itu Sasuke selalu menanyakan tentang hubungannya dengan Shikamaru. Dan Naruto akan selalu menjawab...
"Aku tak ada hubungan apa-apa, Teme. Kami hanya bertemu tak sengaja dan berbincang sedikit tentang masa lalu saat kita masih high school." Jawab Naruto. Sepertinya Sasuke tak puas dengan jawaban Naruto. terlihat dari alisnya yang tegas sedikit terangkat. "Aku berani bersumpah, 'Suke." Kata Naruto akhirnya.
Sasuke menghela nafas lalu bergumam "Hn." Itu artinya semuanya sudah selesai dan tak ada lagi yang perlu di bicarakan.
.
Beberapa jam kemudian Sasuke dan Naruto sudah saling selesai mengerjakan laporan mereka. segera berdiri dan berjalan bersama untuk menemui direktur utama—Minato—ayah Naruto.
Tok tok tok
"Masuk." Sahut suara dari dalam. Sasuke dan Naruto masuk bersamaan. Di ruangan itu ada seorang laki-laki lanjut usia dengan rambut pirang mirip Naruto sedang melihat mereka berdua. Minato mengisaratkan pada mereka untuk mendekat dan duduk.
"Ini laporang untuk proyek di Kiri." Kata Naruto menyerahkan laporang Sasuke dan dirinya.
Melihat sebentar hasil kerja anaknya dan—calon menantunya. Setelah sudah di baca semua Minato menganggukkan kepala arti puas dengan hasil kerja Sasuke dan Naruto.
"Aku ada proyek yang harus di tangani kalian." Kata Minato pada Naruto dan Sasuke.
"Proyek apa?" Tanya Naruto.
"Proyek untuk membuat produk baru. Perusahaan kita adalah perusahan farmasi dan kita harus bisa membuat produk baru dengan perusahaan terkenal di Inggris. Dengan itu semua perusahaan kita bisa berkembang lebih besar lagi." Jelas Minato. Naruto mengangguk tanda mengerti, Sasuke hanya diam menanggapinya.
"Kalian pergilah ke Inggris dan dapatkan tender itu dari Phantom Co." Perintah Minato.
"Kenapa harus kami?" Tanya Sasuke dingin. Bagaimana pun tadinya sesudah laporan dari proyek sebelumnya selesai Sasuke ingin dia dan Naruto berlibur berdua. Tapi bukannya berlibur mereka malah harus melakukan join dengan perusahaan lain di Inggris.
"Karena aku yakin, hanya kalian yang bisa melakukannya." Jawab Minato.
"Iya, tou-san. Serahkan saja pada kami." Kata Naruto pada Minato. Mengalihkan pandangannya pada Sasuke lalu berbisik. "Kita bisa sambil berlibur di sana, Teme." Bisik Naruto sambil membujuk Sasuke.
"Hn." Hanya itu yang keluar dari mulut Uchiha bungsu itu.
"Kalau begitu, besok kalian berangkatlah ke Inggris."
"Hai."
"Hn."
.
...
.
Di sebuah kediaman megah dengan semua barang mewah memenuhi rum—ah tidak, lebih pantas di sebut sebagai mansion. Mansion itu sudah sepi dari beberapa jam lalu. Di malam hari masih ada seorang anak kecil dengan umur kira-kira 13 tahun sedang membaca setiap surat yang masuk saru persatu.
Anak kecil dengan rambut kelabu itu dengan serius membacanya. Terkadang dahinya berkerut saat membaca salah satu surat di tangannya itu.
Tok tok tok
"Masuk." Ucap anak itu.
Tak selang beberapa detik masuklah sosok laki-laki dengan membawa nampan. Laki-laki berambut hitam, mata crimson—indah dan tajam, kulit putih pucat terbungkus tuxedo hitam dengan kemeja putih di dalamnya di perlengkap dengan dasi hitam. Wajahnya yang tampan tersenyum membuat sosok itu semakin perfect dan—sedikit mengerikan disaat bersamaan.
Sebastian michaelis.
Sebastian berjalan dengan perlahan kehadapan anak itu. Anak yang sebentar lagi jiwanya akan menjadi milik Sebastian. Jiwa murni tapi memiliki banyak dendam di dalamnya, jiwa yang akan terasa sangat manis saat di santapnya, jiwa yang tak akan bisa berengkarnasi karena perbuatannya itu. Jiwa seorang Ciel phantomhive.
Ciel berambuat kelabu, mata biru sedalam lautan—yang menyorotkan banyak dendam di dalamnya. Ciel melihat Sebastian yang hanya diam saja sambil melihat ke arahnya. Memandang tajam Sebastian, Ciel bertanya,"Ada apa?"
"Saya baru mendapat kabar, bahwa ada perusahaan dari Jepang yang akan mengadakan kerjasama dengan perusahaan Phantom." Ucap Sebastian. Ciel hanya diam sambil menimbang-nimbang.
"Apa ada yang aneh dengan perusahaan itu?"
"Saya rasa tidak. Saya sudah menyelidikinya, dan hanya perusahaan itu saja yang bersih dari segala macam masalah di Inggris." Kata Sebastian sambil memasang pose berfikir dengan tangannya yang ditaruh di dagunya.
"Berhentilah memasang pose itu. Kau membuatku mual." Ucap Ciel dengan memandang Sebastian tajam.
Sebastian hanya tersenyum pada majikan kecilnya itu. Semuanya sangat menarik. Jiwa, tubuh dan sikapnya.
"Kalau bergitu kapan kita akan mengadakan rapat dengan mereka?" tanya Ciel sambil membaca surat-suratnya lagi.
"Mereka baru akan tiba kesini besok dan kita bisa membuat jadwal dengan mereka lusa." Kata Sebastian.
"Hn, kau atur semuanya. Dan pastikan tak ada yang aneh dari semuanya."
"Yes, my lord." Kata Sebatian sambil membungkukkan badan. Ciel bahkan tak tau jika Sebastian sedang menyeringai iblis.
'Semua ini akan lebih menarik lagi. Jiwa-jiwa yang manis. Jiwa murni tanpa dendam dan hanya ada kebahagiaan, atau jiwa murni dengan bumbu dendam yang pekat.' Pikir Sebastian sambil menjilat bibirnya yang seketika itu terasa kering, matanya pun berubah menjadi merah dengan cahaya aneh.
.
.
.
-Tbc-
Mind to review?
Kritik dan saran di tunggu^^
