Karena hari ini adalah "Hari Ibu Sedunia" jadi saya akan mempersembahkan fiks-fiksi tentang perayaan atau pernyataan yang berisikan tentang kasih sayang seorang anak pada ibunya. Entah itu ibu kandung atau orang yang telah mereka anggap sebagai ibu mereka.
Rencananya akan saya jadikan fiksi ini menjadi Crossover, tapi saya mengalami kesulitan karena ada beberapa fandom yang tentunya akan digabungkan dengan fiksi ini.
Jika Anda sudah membaca cerita ini, tentu Anda membaca pernyataan ini. Saya akan menjelaskan tentang polling tersebut pada akhir cerita ini. Jadi, bantu saya untuk memilih fandom melalui polling yang tersedia di profil saya. Silahkan Anda cek dan beri polling terbaik Anda.
Type : OneShot
Fandom : Kuroko no Basuke
Genre : AU, Family, Hurt-Comfort
Rated : K+
Character :
Kagami Taiga & Himuro Tatsuya to Alexandra Garcia
Attention : Typo, EYD & kosakata amburadul,kaku, AU, dll.
Disclaimer : Kuroko no Basuke - Tadatoshi Fujimaki
Summary :
"The Mom's Day" merupakan hari yang sangat spesial bagi sang anak untuk mengucapkan "Selamat Hari Ibu" dan mencium kening maupun tangan Sang Mentari, Ibu. Lalu, bagaimana dengan cerita dari "Mereka" saat merayakan hari ibu untuk ibu mereka?
'Italic' : Berpikir & bicara dalam hati
~Kagami & Himura's Story : Surprise For Our Mom~
Pagi hari, sang matahari menyeruakkan kehangatannya untuk seluruh penghuni Bima Sakti ini, terutama untuk Negeri Sakura, Jepang.
Sinar kehangatannya menyusup melalui cela jendela bak pencuri yang lihai masuk ke dalam rumah dan menggelitik mata yang terlanjur menutup semalam.
Tak lama, permata ruby mulai menampak dari pelindung yang terbuat dari kulit, meneliti seluruh ruangan yang ia tempati.
"Sudah... pagi... ya...?" ucap pemilik permata ruby sambil menguap.
Dikiranya, ia akan mendapatkan pagi yang menyenangkan...
"Ngh~"
Pluk...!
"...!?" tersentak saat melihat sesosok wanita bersurai pirang tanpa busana tengah memeluknya.
"Ngah!"
Bruk!
Lagi-lagi, pria pemilik permata ruby sontak dan berhasil mendarat ke lantai dengan tidak indah.
"Hm...?" Wanita bersurai pirang terbangun. "Pagi-pagi begini bikin ribut saja." ucapnya sembari mengusap mata.
Pria bersurai merah berdiri dan menodongkan jari telunjuknya ke wanita bersurai pirang itu. "Kau yang mulai duluan! Dan lagi, cepat pakai baju-" ucapnya berhenti ketika wanita itu sudah mulai memakai baju yang tersedia di bawah bantalnya. "Sejak kapan kau sudah menyiapkannya?" tanya heran.
"Subuh tadi aku sempat terbangun karena dingin. Aku ingin minum hangat untuk menghangatkan badanku. Setelah itu, aku kembali tidur dan berencana mengagetkanmu." jawab wanita itu yang merupakan mantan pemain basket dari Amerika.
"Sama saja! Sekarang masih dingin! Jangan bertindak bodoh!" ucap pria bersurai merah yang merupakan murid dari wanita itu.
"Aku tahu." ucap singkat dengan membuang wajah.
'Dia... kenapa...?' pikir pria bersurai merah setelah melihat ekspresi ketidak-sukaan dari wanita itu.
"Aku keluar." ucap wanita itu seraya pergi turun dari ranjang dan mengambil jaket tebal miliknya.
"Kau mau kemana?" tanya pria bersurai merah.
"Bertemu dengan Tatsuya lebih baik daripada di rumah mendengarkan ocehan dan kekerasan darimu, Taiga." ucap kesal yang berujung mencela lawannya.
"Apa?!" ucap Kagami Taiga, pria bersurai merah dengan sebuah kedutan yang muncul di pipinya.
"Aku pergi." ucap wanita yang merupakan guru dari pria bersurai merah darah.
Kagami menghela napas sebelum mengatakan, "Terserah saja.".
Sejenak wanita itu berhenti melangkah namun ia menundukkan kepala dan keluar dari apartemen muridnya.
'Ya ampun...' ucap Kagami dalam hati.
Kemudian, ia membersihkan wajah di wastafel kamar mandinya. Tak lama terdengar suara dering dari handphone-nya. Tertulis nama yang ia kenal sebagai kakaknya.
"Ada apa?" ucapnya memulai pembicaraan.
"How cruel... Is that so did you call your big brother?" ucap lawannya yang ada di seberang sana.
"Shut up and what the matter with me, Tatsuya?" ucap kesal Kagami pada kakaknya, Himuro Tatsuya.
"Sudah kuduga. Kau pasti bertengkar dengan Alex, 'kan?" tebak Tatsuya.
Kagami tak bisa membalas karena ia memang sedang mengalaminya dengan gurunya yang bernama Alexandra Garcia. "Lalu, bukannya kau akan bertemu dengannya?" tanyanya mengingat janji yang sempat diucapkan Alex.
"Entahlah. Aku sedang membawa beberapa bahan makanan dan sedang menuju ke tempat seseorang untuk merayakan hari yang spesial ini. Apa kau tak tahu hari ini hari apa?" balasnya.
"Hari Minggu?" tebak Kagami.
"Bodoh."
Kedutan muncul lagi di sisi pipi Kagami. "Oi!"
"This day is... Mom's day, isn't it?"
"Oh. Kurasa hari ini untuk ibuku yang-"
"Bukankah kita punya dua ibu?"
"Dua ibu...?" tanya Kagami penasaran.
"Yap. Ibu yang melahirkan kita dan... ibu yang membimbing kita bermain basket hingga kita menjadi seperti ini." jawab Himuro.
Mata Kagami melebar sejenak setelah ia mengingat bahwa wanita yang selama ini mengajarinya teknik Meteor Jam, mengusilnya saat pagi hari dan merupakan guru untuknya dan Himuro adalah ibu kedua mereka.
"Daripada kau diam terkejut, lebih baik segera bukakan pintumu." pinta Himuro.
Kagami tersadar dan langsung membuka pintu apartemennya. Sosok yang merupakan kakaknya telah hadir di depan apartemennya.
"Ke-kenapa kau di sini?!" tanya Kagami terkejut.
"Sudah kubilang kalau aku datang ke tempatmu untuk merayakan hari ibu, 'kan?" jawab Himuro.
"Lalu, Alex?"
"Kubiarkan saja. Bolehkah aku masuk? Di sini dingin sekali." pintanya yang tak kuat dengan hawa dingin.
"O-oh, masuklah." ucap Kagami mempersilahkan masuk.
Setelah itu, Himuro berjalan ke dapur dan mempersiapkan diri untuk masak besar.
"Oi, apa tidak apa-apa membiarkannya begitu saja? Aku yakin dia akan marah padamu." ucap Kagami khawatir.
"Aku memang sengaja memintanya datang ke stasiun yang cukup jauh dari lokasi ini. Setidaknya, dia juga bisa lebih mengenal kota Jepang, 'kan? Aku yakin dia tidak apa-apa." ucap Himuro sambil tersenyum.
"Tak kusangka kau lebih sadis dariku." ucap Kagami.
"Ahaha. Mana mungkin, 'kan?"
"Mana mungkin kepalamu!"
"Setidaknya, kita bisa menyiapkan kejutan untuknya. Aku yakin, dia akan senang. Dan... kau harus minta maaf padanya."
"Minta maaf? Untuk apa?"
"Mana mungkin ia mau menerima tawaranku dengan mudah jika ada tanda pengusiran darimu, 'kan?"
Kagami terdiam dan kali ini benar-benar membuatnya sadar. Memang ia tak pintar tentang perasaan wanita tapi jika ini menyangkut wanita yang merupakan ibu keduanya, ia pasti akan berpikir lagi.
"Baiklah. Aku akan minta maaf padanya." ucap Kagami menyesal.
"Nah, kalau begitu, bantu aku." pinta Himuro.
Kagami menyiapkan diri dan ikut membantu Himuro memasak.
Selang dua jam, meja makan Kagami telah dipenuhi oleh masakan yang menggoda selera.
"Yosh. Sudah siap. Tak ada yang kurang, 'kan?" tanya Himuro memeriksa seluruh persiapannya.
"Ada yang kurang..." jawab Kagami.
"Eh? Benarkah?" kaget Himuro.
"Yap. Orang yang akan kita berikan kejutan belum datang." jawab Kagami tersenyum.
"Benar juga."
Tak lama, suara bel muncul.
"Ah, itu dia datang." ucap Himuro.
Kagami dan Himuro berjalan ke depan pintu dan sesaat membuka pintu, sosok wanita yang mereka tunggu tengah berasap di kepalanya.
"Ta...tsu...ya...!" teriak wanita bersurai pirang itu. "What the h*ll did you to me?! Are you accidentally let me astray?!" bentak kesalnya.
"I'm so sorry, Alex. I forgot to say that I went to Taiga." ucap Tatsuya tanpa dosa.
"Teme...!"
"Oops~! Daripada marah..." -Himuro melepaskan kacamata Alex- "Lebih baik..." ucapnya berhenti seketika Kagami menutup mata Alex dengan penutup mata.
"Apa ini?" tanyanya bingung.
Tanpa jawaban, Kagami dan Himuro mendampingi Alex menuju ruang makan.
"Kita sudah sampai. Sekarang, kau boleh membuka penutup matanya." pinta Himuro.
Alex membuka penutup mata dan seketika ia terkejut melihat masakan yang membuat Alex menganga seketika.
"Ini..."
"Surprise for you, Alex." ucap Himuro.
"Yah, kami yang membuatkannya untukmu." tambah Kagami.
"We're love you, Alex." ucap Kagami dan Himuro bersamaan dan siap mencium kedua pipi Alex.
Namun, Alex langsung menghamburkan tangannya ke wajah mereka. "T-t-t-tunggu dulu!"
Himuro dan Kagami berhasil menghindar dan memandang Alex penuh tanya.
"Me-memangnya hari ini ulang tahunku? Tapi, ulang tahunku masih lama, 'kan? Kenapa dirayakan sekarang?" tanya Alex salah tingkah dengan pipi memerah.
"Aho." ucap Kagami.
"Apa?!" Alex langsung menoleh ke Kagami dengan kedutan kecil di pipinya.
"Hari ini hari ibu." tambahnya.
"Hari ibu...?"
"Benar. Selain kami merayakan hari ibu untuk ibu kami masing-masing, kami juga merayakannya untuk ibu kami yang sudah membimbing kami tentang basket, yaitu kau, Alex." ucap Himuro.
Tak lama, permata sky blue berair hingga menjadi kolam kebahagiaan untuk Alex. Benar. Alex menangis karena ia tak menyangka bahwa Kagami dan Himuro telah menganggapnya sebagai guru dan juga ibu bagi mereka, mentari bagi mereka berdua hingga mereka menjadi pemain basket yang hebat seperti yang ia harapkan. Rasa haru yang membuat ia tak bisa menyalin kata-kata karena sebuah hadiah yang luar biasa hebat untuknya. Tentu ia sangat bersyukur hidup di dunia dan bertemu dengan mereka.
"Lalu..., aku minta maaf kalau... aku salah menilaimu... Kau wanita yang selalu mengusilku bahkan mengusil rekanku. Tapi, mungkin tanpamu juga, aku tak akan sehebat ini." ucap Kagami tulus dan jujur tanpa ada keraguan atau hal yang disembunyikan. Semuanya tersirat dari ucapan dan keyakinan Kagami pada Alex.
"Kalau begitu... aku akan terus bertelanjang di rumah ini setiap hari." ucap Alex bohong.
"Jangan kumat lagi!" teriak Kagami tidak terima.
Alex tertawa geli dan mengusap air mata yang sudah lama mengalir di pipinya kemudian merangkul anak-anaknya yang sudah dewasa.
"Thank you very much. This is... the best presents which I have in my life. I'm really... really love you both forever. Really..." ucap senang Alex dan ia kembali menangis.
Kagami dan Himuro tersenyum bahagia dan mencium kedua pipi Alex dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"You are our perfect mom. Happy Mother's Day, Alex.".
~End and Next~
Terjemahan :
Teme : Kau (lebih kasar)
Aho : Bodoh
Kembali pada Polling Fandom, berikut beberapa fandom beserta alasan mengapa saya memilih fandom tersebut :
1. Yu-Gi-Oh! GX : Juudai to Yubel.
(Alasan : Selain guardian, Yubel juga pantas menjadi ibu untuk Juudai.)
2. Yu-Gi-Oh! 5Ds : Yuusei to Martha.
(Alasan : Tentu Martha adalah pengasuh Yuusei dan yang lainnya sekaligus sebagai ibu mereka.)
3. Tokyo Ghoul : Kaneki to his mother.
(Alasan : Seorang anak yang mengetahui masa lalu ibunya sebelum sang ibu meninggal dunia.)
4. Shingeki no Kyojin (2 cerita):
a. Eren Jaeger to Carla Jaeger.
(Alasan : Dialah saksi mata kematian ibunya.)
b. Levi Ackerman to Kuchel Ackerman.
(Alasan : Sama dengan Kaneki.)
Nomor 3 & 4 itu tentu ada rasa dendam tapi ujungnya berisi manis kok.
Silahkan Anda jawab di profil saya sampai tanggal 15 Mei.
Dan terima kasih sudah mampir~
Jangan lupa tetap follow cerita ini sampai kalian tahu fandom mana yang akan terpilih~
Salam
Ricchan Yami no Hime
