Disclaimer : Chara punya Om Masasahi Kisimoto
Sakura-chan and the Vampires be Mine.
Summary :Mitos tentang Vampire itu ada dan memang benar adanya. Sakura,Seorang Murid Baru di KonohaGakuen tidak pernah menyangka akan menemukan Fenomena Supranatural di Masa-masa SMA nya.
Genre : Mystery,Romance,Shounen,Supranatural.
Chapter 1 : Aku, Sekolah Baruku, dan Vampire.
.
.
Tes
Tes
Tes
Tetesan darah menetes dari mulut pemuda itu. Ia menjilati leher manusia tak bernyawa yang Yang telah memucat kulitnya dipangkuanya. Parasnya yang dingin itu penuh dengan kehausan.
"Aku Haus Sakura-chan,boleh aku hisap darahmu?"Dengan wajah mengerikan ia melotot. Mulutnya penuh dengan darah. Tak lupa Gigi taringnya yang tajam disisi mulutnya. Ia berjalan mendekat dengan lunglai dan
"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"Sakura terbangun dari tidurnya dengan wajah berpeluh. Ia mengatur Nafasnya yang memburu.
"Ah mimpi itu lagi,"Ia beranjak akan tidur kembali sebelum ia tersentak mendapati Angka 7:00 Di jam Digitalnya.
"Araaaaaaa,aku terlambat," Ia melompat dari kasur dengan terburu-terburu dan segera memasuki Kamar Mandi.
.
.
.
"Ini toh KonohaGakuen yang terkenal itu,"Ia mencomot Sandwich nya seraya berjalan memasuki Gedung Utama KonohaGakuen. Ia memandangi sekeliling.
"Yosha tidak ada,tanda-tanda vampire,"Ujarnya. Ia pun mengikat rambutnya yang terurai dan berjalan mencari Kantor Kepala sekolah.
.
.
.
Sakura Terengah. Ia teringat satu hal,ia masih baru disini dan jelas belum mengetahui seluk beluk Sekolah ini. Ya pantas saja sedari tadi ia tidak menemukan Ruangan guru ataupun Kantor kepala sekolah.
Sakura menyandarkan punggungnya kedinding Koridor. Ia memandangi kanan-kirinya dan menyadari bahwa Koridor yang kini ia singgahi sangat sepi dan cukup gelap.
"Ara?"Manik Emeraldnya menyisiri liar sekelilingnya dan tak mendapati satupun Murid di koridor Tersebut.
Sakura duduk berjongkok,menyembunyikan wajahnya di lipatan tanganya begitu merasakan Hawa dingin menggelitiki tengkuknya. Ia terus menggumamkan 'Kami-sama' ketika mendengar langkah kaki mendekat.
Suara langkah kaki itu menghilang. Kini Koridor itu kembali Sepi tak bersuara. Sakura Mendongak ia menghela nafas.
Pluk
Sakura tersentak,ada tangan yang menyentuh bahu nya. Ia menoleh dengan cepat dan mendapati seorang pemuda berkulit Putih porselen,bermanik Hitam legam dengan rambutnya yang Biru gelap.
"Kyaa-"Pemuda itu menutup mulut Sakura dengan Tangan kekarnya.
"Urusai yo,tolong jangan berteriak!"Sakura mengangguk sebelum Pemuda itu menarik kembali tanganya.
"Apa yang kau lakukan disini?Ini koridor Gudang dan dan beberapa Ruangan kosong yang tidak terpakai,apa keperluanmu?"Tanya pemuda itu dengan Nada datar.
"Aku murid baru,Haruno Sakura,"Sakura membungkuk memperkenalkan dirinya.
"Tidak ada yang bertanya siapa Namamu.."Dengan wajah datarnya. Pemuda itu berjalan mendahului Sakura.
"...Jika kau ingin tau Kantor kepala Sekolah akan aku tunjukan jalan nya,"
"Haiik,"Sakura pun berjalan mengikuti Pemuda tampan yang masih ia belum ketahui siapa Namanya tersebut.
.
.
.
"Nah Haruno-san ini kelasmu,"Kepala sekolah Seksi itu menunjuk pintu ruangan dengan papan kelas bertuliskan 2B. Ia menggeser pintu kelas tersebut dan berbicara singkat pada Seorang Pria Bermasker yang Sakura Yakini sebagai Calon walikelasnya.
"Nah Haruno-san kau boleh masuk sekarang,"Ujar Guru bermasker tersebut. Meski raut wajahya tertutup masker,Sakura yakin ia sedang tersenyum sekarang. Sangat terbukti dari Kedua matanya yang menyipit.
Sakura berdiri didepan kelas dengan canggung. Ia menulis Namaya dipapan tulis . Lalu memperkenalkan diri.
"Haruno Sakura Desu,Yoroshiku Ne,"
"Nah Haruno kau boleh duduk di bangku yang kosong tersebut,"Sakura berjalan menuju bangkunya. Ia meletakan tas nya disisi meja lalu duduk. Meja nya bersebelahan dengan Jendela dengan begitu ia bisa seleluasa memandangi luar pemandangan.
Sakura menghela nafas. Ia teringat pada Pemuda tampan nan dingin tadi, Ia mengantarnya ke Kantor kepala sekolah tanpa mengucapkan satu kata pun.
'Pemuda yang aneh,'
Namun,Sakura bingung dengan apa yang ia Rasakan. Mengapa Hatinya merasa senang jika mengingat pemuda itu.
.
.
.
"Haruno-san,"
Sakura menoleh dan mendapati beberapa teman sekelasnya yang menghampirinya.
"Hai salam kenal Sakura-san yang cantik,Aku Uzumaki Naruto,"Salah satu dari mereka yang mempunyai surai semacam buah durian memperkenalkan dirinya dengan cengiran lebarnya.
"Hallo,Aku Yamanaka Ino."Kemudian Disusul Siswi Berparas Barat campuran Jepang yang Modis.
"Inuzuka Kiba,"Selanjutnya si Pemuda tato Kiba.
"Ah hehe salam kenal kuharap kalian bisa berteman denganku.."Ujar Sakura. Mereka saling menatap lalu tertawa.
"Hahahaha Sakura-chan tidak usah seformal itu ne,"
"Ya kita mulai dari sekarang adalah teman oke?"
"Ne ayo kita ke kantin,aku sangat lapar,"Kiba mengelus perutnya yang buncit.
"Baiklah,ayo Sakura-chan kita makan siang dulu,"
"Haiik,"
.
.
.
Sakura berjalan ke koridor bersama ketiga teman baru nya. Mereka memasuki kantin yang cukup ramai dan duduk disalah satu meja yang kosong.
"Ne Sakura kenapa kau hanya memesan Roti Yakisoba hm?"
"Aku sedang diet Ino-chan,ah apa Naruto ini selalu memesan Ramen ukuran jumbo seperti itu,"
Ino menatap Naruto yang asyik menikmati Ramen nya.
"Ah iya dia ini penggila Ramen,bahkan dia pernah menghabiskan 5 mangkok Ramen ukuran Jumbo,"Ujar Ino seraya menepuk bahu Naruto. Hal itu tentu saja membuat Naruto tersedak.
Sakura terkekeh. Ia memandangi sekeliling dan menemukan seorang pemuda yang duduk sendiri di Sudut kantin.
"Ino-chan,kau tau siapa pemuda itu?"Ino mengamati objek yang ditunjuk Sakura sambil menguyah keripik kentang yang ada dimulutnya.
"Oh itu Uchiha Sasuke,siswa terpopuler disekolah ini, dia kelas 2C"
"Dia itu sangat arogant dan jutek Sakura-chan,"Sahut Kiba.
"Iya teme sialan itu juga sok keren,"
"Jangan bilang kau jatuh pada pesona nya,Sakura-chan?"Tanya Ino.
"baka,orang penyendiri seperti itu tidak ada keren nya sama sekali dimataku,"
"Oh yaa hmmm?"
"Iya dan tolong hilangkan wajah misteriusmu Ino,"
"Dia tidak penyendiri, Dia memiliki tema yang cukup banyak,"
"Souka.."
.
.
.
.
Jam pulang sekolah. Kali ini Sakura harus terlambat pulang,ia harus meminjam beberapa buku pelajaran diperpustakaan. Tadinya Ino dengan keras kepala ingin menemani Sakura tapi ia tetap ingin Mandiri. Ia tidak ingin merepotkan sahabat baru nya tersebut.
Sakura berjalan menuju desk Buku terakhir. Ia segera secepatnya pulang sebelum sekolah semakin Sepi.
"Ini saja dulu Ayane-san,"Sakura memberikan catatan judul buku yang akan dipinjamnya.
"Baiklah ini Kartumu,"
"Ah Arigatou ne,"
Sakura beranjak meninggalkan ruang perpustakaan. Dalam hati ia bersyukur karena koridor lumayan Ramai. Ia kini bisa berjalan dengan santai menuju lantai dasar.
"Apa?Kaminaga-kun masuk rumah sakit?"
"Ya aku dengar ia digigit oleh vampir,"
"Hah benarkah?"
Sakura menatap penuh tanda tanya pada segerombolan siswi yang berbincang diKoridor. Ia ingin bertanya tapi ragu. Ia berhenti berjalan sambil terus mengamati Siswi-siswi yang berbincang tersebut.
"Sepertinya kau murid baru disini?"Sakura kembali tersentak. Ia dikejutkan pemuda berkulit pucat disebelahnya yang memasang senyum menakutkan.
"..Kau belum tau cerita tentang vampir disekolah ini? Aku dengan senang hati akan menceritakan nya padamu,"Senyum si Pemuda semakin mengerikan ketika Sakura menatapnya dengan tatapan tertarik.
.
.
.
"Jadi sudah banyak Murid disekolah ini yang diteror vampir?"
"So desu,Kepala sekolah sudah beribu kali melacak keberadaan Vampir disekolah kita tetapi selalu nihil tidak pernah membuahkan Hasil,"
Sakura mengangguk paham. Ia menyamakan langkahnya dengan Pemuda disebelahnya.
"Sudah berapa lama kejadian ini bermula?"
"20 tahun,itu seperti kutukan untuk sekolah ini,"
"Souka ,err boleh aku tau Namamu?"Sakura berhenti di anak tangga kedua. Sementara Pemuda tersebut berhenti di anak tangga kelima dibawahnya.
"Haha aku belum memberitahukan Namaku heh?Shimura Sai,salam kenal."
"Haruno Sakura,"
"Oh iya aku lupa memberitahumu Haruno-san.."
Sakura menatap lama pada Sai.
"Vampir disekolah ini tidak akan membunuh siapapun,meskipun mereka menghisap darah Murid disini,"
".."
"Kau bisa melihat sendiri kan?Tidak ada siswa yang pindah atau lari dari sekolah ini,"
".."
"Karena bagi mereka bisa dihisap oleh Vampire adalah suatu karunia tersendiri,mereka akan merasa lepas dari kesialan,meskipun banyak yang tidak tahan dengan hawa mengerikan yang sewaktu-waktu bisa saja datang,"
Sai berbalik memunggungi Sakura. Ia memasukan tanganya ke blazer miliknya.
"Apa kau pernah digigit oleh mereka?"
Sai tersenyum dibalik punggungnya.
"Sialnya belum pernah,"
Sakura kembali merasakan hawa Suram dan dingin menerpa tengkuknya.
Whusss.
Helaian Indigo menerpa wajahnya. Seorang gadis pemilik Surai Indigo itu baru saja melewatinya. Gadis itu berhenti tepat didepan Sai.
"Ah kau sudah selesai praktek ? ayo kita pulang,"
Sakura menatap Sai yang bercengkrama dengan Gadis bersurai Indigo yang memunggunginya tersebut.
"Haruno-san,semoga info yang tadi berguna buatmu,Sampai bertemu besok. Senang berkenalan denganmu,"
"Y-ya Jaane,"
Sakura benar-benar tidak bisa melihat rupa wajah sigadis yang mempunyai hawa tidak mengenakan tersebut. Surai Indigo nya menutupi sebagian wajahnya.
Mungkin Sakura harus pulang dan mandi air hangat sekarang.
.
.
.
.
Sakura menguap bosan. Ia berangkat sekolah terlalu dini, sekolah masih sangat sepi bahkan,teman-teman nya belum ada yang datang Kejadian kemarin Sakura masih merasa cukup ngeri.
"Apa benar vampire itu nyata?"Gumamnya pada diri sendiri.
Sakura merasa berada sendirian dikelas malah membuatnya semakin merasa ngeri. Ia pun berjalan-jalan sebentar ke koridor yang ternyata cukup Ramai. Ia bisa melihat beberapa Siswa-siswi yang asyik mengobrol.
Dan saat itu ia melihat Sasuke-orang yang pertama kali ia temui disekolah ini- tengah berbicara dengan seorang Pemuda lain yang mempunyai Rupa sama sepertinya tapi jika dilihat dari Cardigan yang ia kenakan seperti nya itu Seorang Senpai.
"Mirip sekali dengan Sasuke,"Gumam Sakura. Ia mencuri-curi pandang sedikit ke arah Sasuke dan sialnya Sasuke menyadari itu. Ia menatap tajam ke Sakura dengan Manik Onyx nya yang sangat memukau-menurutSakura-.
'Ah dia menyadarinya,'
Sakura lantas berpura-pura bersikap santai,ia berjalan terus dengan kecepatan sedang menuju Toilet umum.
"Sialan," Sakura terengah. Ia berusaha menetralisir degup jantungnya yang berdetak kencang. Ia merasa cukup bodoh memperhatikan seseorang diam-diam dan berujung tertangkap basah.
Wajah Sakura merona hebat. Lebih merona daripada warna Rambutnya tapi dalam sekejap warna merah diwajahnya menghilang, begitu merasakan ada seseorang yang ikut memasuki toilet. Sakura mendekati kaca westafel. Ia memperhatikan pantulan dirinya dicermin.
"Aku merasa ada orang tadi.."
Udara disekitar tampak mencengkam,hendak menarik nafas teras susah bagi Sakura. Sakura membungkuk,menyalakan kran air lalu membasuh wajahnya , Sakura tidak memakai make up apapun,jadi ia tidak takut untuk membasuh muka sembarangan.
Selesai membasuh muka ia mengeringkan wajahya dengan tissue yang disediakan di dekat kaca. Ia membuka mata nya.
Baru dua detik ia membuka mata. Ia dikejutkan dengan kehadiran seorang gadis Indigo disampingnya.
Matanya berwarna putih sangat mengerikan.
Kulitnya pucat layaknya orang mati
Surai panjangnya dengan poni yang menutupi jidatnya sangat mirip dengan karakter Hantu Sadako yang dulu sangat populer.
Ia refleks berjalan mundur,hendak berteriak ketika si gadis mendongak.
Bersiap ancang-ancang untu berteriak Namun..
.
.
.
.
"Ohayou Haruno-san,"
Sakura syok. Hantu didepan nya menyapanya dan dan dan dan darimana ia tau namanya?
"Nan...nanda?"
"Gomen na diawal perjumpaan kita, aku tidak memperkenalkan diri,"Si gadis Indigo periang tersebut tersenyum manis,sampai manik menakutkannya-menurutsakura- nya tenggelam.
Sakura berusaha memutar memorinya dan ia ingat pernah bertemu dengan gadis yang mempunyai hawa suram seperti ini.
"Sa..Saat ditangga dengan Shimura ya?"Tanya Sakura Gugup.
"So desu ne,Ah Yoroshiku ne Haruno-san. Hyuuga Hinata Desu,"Gadis bernama Hinata itu memperkenalkan diri dengan sopan.
Sakura mengangguk gugup. Detak jantungnya masih bergebu,ia hampir pingsan tadi.
"Ah maaf aku sudah membuat mu takut dua kali,"Hinata menatap pantulan dirinya dicermin.
"Ah Nandemo nai,"
"Yang pertama aku menakutimu saat kau bersama Sai-kun,kau tau saat itu aku sedang kesal,aku gagal prakter Kimia.."Hinata menunjukan ekpresi sedihnya, sangat manis dimata Sakura.
"..Lalu sekarang kau juga kutakuti, aku tadi tidak mengira jika kau ada disini Haruno-san,"Hinata memiringkan kepalanya, tersenyum.
"Ah Hyuuga-san dimana kelasmu?"
"Kelas 2A, oh iya Sai-kun bilang kau ini murid baru ya?"
Sakura kembali mengangguk. Hinata tersenyum, ia mengibaskan surai panjangnya.
"Baiklah kalo begitu, aku harus menemui Sai-kun, Jaa ne sampai bertemu lagi Sakura-chan,"
Hinata berbalik meninggalkan Sakura didalam Toilet.
"Tunggu ia bilang tadi Nama keluarganya Hyuuga kan?"Sakura memijat keningnya berusaha mengingat sesuatu.
"Hyuuga...Hyuuga..Hyuuga,"Sebelumnya Sakura tidak pernah melupakan suatu hal penting seperti ini. Namun begitu ia mendengar nama keluarga 'Hyuuga' disebut oleh Gadis manis nan periang tadi ia merasa ada yang terlewatkan diingatanya.
Sakura mungkin akan terus termanggu didepan kaca westafel,jika saja bel tanda pelajaran pertama dimulai tidak berbunyi.
.
.
.
.
"Araa,Sakura-chan darimana saja kau tadi?" Ino menatap penuh tanda tanya pada Sakura yang baru saja memasuki kelas.
"Gomen ne Gomen,aku ada panggilan alam,"Mulut ino membulat mendengat jawaban dari Sakura.
"Nani?kenapa Kakashi-sensei belum datang juga?"
"Kakash- Sensei tidak akan hadir hari ini Sakura-chan,"Ujar Naruto yang duduk tepat dibelakangnya. Sakura menoleh dan mendapati Naruto yang menguap bosan dengan tangan yang menggenggam Gadget.
"Kenapa?"
"Kimimaru bilang Sensei sedang mencari anggota Klub,"Sambung Kiba yang duduk disebelah Naruto.
"Souka.."
Sakura menoleh kesamping,ia mendapati gadis periang tadi yang ia temui di toilet. Sakura melihat keakraban Hinata dengan teman-teman sekelasnya, ia punya banyak teman.
"Ano Minna-san aku boleh bertanya?"Ino,Naruto serta Kiba menoleh menatap penuh tanya pada Sakura.
"Apa yang ingin kau tanyakan Sakura-chan?"
Sakura mengganti posisi duduknya ,menghadap ketiga temannya.
"A-anosa apa kalian kenal Hyuuga Hinata?"
Ino,Naruto dan Kiba saling menatap.
"Ya kami tentu kenal.."
Ekpresi berbeda-beda ditunjukan oleh ketiganya.
"Dia itu gadis manis yang periang se-angkatan kita Sakura,"Ujar Kiba dengan Pipi bersemu.
"Ya dan dia cukup pintar,"Sambung Naruto.
"Gadis menyebalkan ,"Ino merasa muak dengan obrolan ini. Ia kembali memilih membaca novel yang tadi ia tutup.
"Ada apa dengan Ino?"Tanya Sakura, Kiba terlihat tidak ingin memberikan komentar. Naruto menghela nafas.
"Begini Sakura-chan,Sai itu adalah laki-laki yang disukai Ino tapi sayangnya cintanya bertepuk sebelah-"
"APA? KAU INGIN BILANG APA TADI HAAAA?"
"ittai, Ino lepaskan cengkramanmu!" Ino melakukan Smack down terhadap Naruto. Ino kesal terhadap Naruto yang sembarang berkata.
"Maksudmu, Shimura?"
Kiba yang tadi tertawa terbahak-bahak,kini berhenti .
"Yap, Shimura Sai kelas 2A,"
"Mengapa seleramu yang seperti itu Ino?" Tanya Sakura dengan nada Sarkartis.
Ino bersemu. Ia mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Aw waw Tsundere pemalu,"Ledek Kiba.
"URUSAIII,"
Sakura kembali menghadap jendela. Ia memperhatikan satu objek disana yang kini telah memainkan bola dengan teman-teman nya.
"Mata gadis itu sangat tidak asing bagiku,"Gumam Sakura pelan. Ino dan yang lainnya tidak akan mendengar karena mereka masih sibuk dengan pergulatan mereka.
"Ino-chan,"Panggil Sakura. Ino yang kini sedang mencekik leher Naruto, menoleh.
"Iya Sakura-chan?"
"Etto, dimana kita bisa mencari info tentang murid di SMA ini?"
Ino memiringkan kepalanya."Kau bisa-"
"Ruang Referensi, Jam istirahat..."Ujar Seseorang yang mumutus ucapan Ino.
"Taichou?"
Kimimaru Taisuke memutar kedua bola matanya. Ia menatap bosan ke Sakura.
"Kau bisa membaca info lewat komputer sekolah, aku akan mengantarmu nanti, Haruno"
Sakura mengerjab. Mencerna kata-kata sang ketua kelas.
"Arigatou Taichou,"Sakura menatap Kimimaru dengan berbinar.
.
.
.
"Info semua murid ada di data komputer itu?"Tanya Sakura, meyakinkan, ia berjalan mengikuti Kimimaru melewati Koridor menuju ruang Referensi.
"Yap, dulu aku sering menggunakannya untung kepentingan klub,"
"Klub? Kau bergabung dengan klub apa?"
"Supranatural,"Sakura terperangah. Ia menatap heran pemuda bersurai panjang terikat tersebut.
"Maksudmu.."
"Yap, kami berburu Vampire,"
"Vampire?"
Kimimaru menunduk, berniat mengecilkan suaranya.
"Ya, setiap tahun lumayan banyak murid yang bergabung ke klub Supranatural, mereka mengumpulkan info sebanyak-banyak nya tentang Vampire turunan di sekolah..."Mereka berdua menaiki anak tangga,menuju koridor Ruangan Kegiatan samping.
"...Dan tidak pernah ada satu angkatan pun yang berhasil membeberkan siapa nama salah satu Vampire di sekolah ini,"
"Lalu?"
"..Aku dengar pernah ada siswa yang kini 1 tahun diatas kita, ia mengetahui nama salah satu Vampire turunan disekolah ini.."
"Maksudmu murid kelas 3?"
Kimimaru mengangguk. Ia pun memperlambat jalannya.
"Kejadian itu saat dia masih duduk di kelas 1 dan tentunya kita belum bersekolah disini. Ia berhasil mengungkapkan salah satu nama Vampire.."
".."
"Dan kau tau apa yang selanjutnya terjadi?"
Sakura menggeleng. Kimimaru menyeringai.
"Salah satu Vampire tersebut mengutuknya dan mengukir tato di bagian tubuh murid malang tersebut,"
"Lalu...a..apa yang terjadi dengannya?"
"Singkat cerita, dia tidak pernah membeberkan nama Vampire yang ia ketahui itu dan kabarnya ia tidak pernah tidur saat malam hari ya kau tau semacam Traumatic,"
"Siapa? Siapa murid itu?"
Kimimaru yang tadi kembali berjalan mendahului Sakura,kini berhenti.
Ia tertawa renyah."Kau tidak tau?"
"Teme,aku baru disini, jelas aku tidak kenal dengan siapapun,"
"Sabaku,"
Deg
"Sa...baku?"
"Ya,ketua dewan yang terhormat,"
Kimimaru kembali berjalan meninggalkan Sakura yang masih termanggu.
"Matte, aku dengar Sabaku ada tiga bersaudara, jadi Sabaku yang mana?"
"Sabaku Gaara,"
Sakura tertegun. Ia menatap Lantai dengan tatapan sedih.
"Kau kenal dia, Haruno?"
"Gaara...Sahabat kecilku,"
"Heh?"
"A...Aku tidak menyangka ia akan menimpa hal buruk seperti ini,"
"Itulah jika kau bermain-main dengan mereka, Ayo jalan!"
Kimimaru meninggalkan Sakura yang masih termanggu. Sakura mengepalkan tanganya didepan dada.
"Kimimaru!"
Kimimaru meletakan tanganya di saku celananya.
"Nande?"
Sakura memejamkan matanya lalu bergumam dengan sedikit keras.
"Antar aku ke Ruang ketua dewan!"
.
.
.
.
"Haruno sakura ya?"
"Ya aku kira hanya sebatas murid baru biasa tapi kau tau, kelas 2b banyak mengatakan kalau ia tertarik dengan Vampire,"
Pemuda itu menyeringai. Menampilkan senyuman mengerikan nya dengan gigi taringnya yang tampak runcing disudut bibir. Pemuda itu memainkan Rasberry ditanganya.
"Apa kau pernah mengobrol denganya?"
"Sama sekali belum pernah, sebenarnya aku sangat penasaran ,seperti apa gadis tolol itu,"
Pemuda tadi menggenggam kuat Rasberry ditanganya sampai hancur dan memuncratkan Cairan Rasberry yang mengotori tangannya.
"Mau coba bermain-main dengan kami ya..."
Ia menjilati tanganya yang dilumuri Rasberry.
"..Haruno Sakura..."
To Be continued
A/N :Holla holla keseringan di Fandom Ankyou jadi lupa sama yang disini hihiw.
Setelah keseringan mempublis karya bergenre Romance . Nastiti mempersembahkan Karya bergenre Supranatural tentunya juga diselingi Romance. Chapter pertama masih abal-abal masih mendetail kan tentang Mysteri di KonohaGakuen. Setiap chapter akan ada 1 petunjuk Mystery yang terungkap hoho. Pengenya sih sampe Chapter 12+ova hoho . biar kaya di Anime-anime wkwkwk
Okey Review,saran dan kritik sangat diperlukan.
Jikalau respon nya bagus,cepet juga di update.
Salam sejuta Romance
.
.
.
Chapter 2 : Sahabat kecilku dan Lelaki Idolaku
(SELANJUTNYA)
"Kumohon jangan pernah membahas Vampir didepan nya,"
"Kau yang menguntitku kemarin kan?"
"Etto,tidak aku itu yahh,"
"Ada banyak didunia ini yang tidak perlu kamu ketahui,"
"Hyuuga...Hyuuga...akhh aku tidak mengingat satupun,"
