Ff dibikin semalem biar bapak ga ngamok, sekedar cerita tentang Namjoon yang sakit. well im sorry
Dldr happy reading
.
.
Pria bersurai blonde terang tersebut menerobos terpaan angin jalanan dengan nafas yang tercengkal, khawatir akan belahan jiwanya yang kenapa2 pikirannya campur aduk tak dimengerti.
"Hah.. NAMJOON" Teriaknya kencang, ia hampir kehabisan nafas dengan jauhnya jarak rumah sakit antara dormnya. Namun seakan dipengaruhi sihir, ia pantang menyerah karena memang, di pikirannya hanya ada seseorang.
Pokoknya aku harus bertemunya! Pasti, ucapan itu terus menerus berputr di kepalanya layak sebuah kaset rusak.
Kim seokjin dengan buru buru mengkhawatirkan seseorang dengan marga yang sama bahkan rela membahayakan nyawanya, demi ia.
"NAMJOON!" teriaknya di lapangan parkir rumah sakit, ia melesat menuju lift dengan menekan nekan tombol dengan arah panah ke atas dengan nomor yang masih dibilang banyak.
Kembali tak peduli dengan keadaanya, ia memilih naik tangga.
"NAMJOON!" teriaknya lagi di anak tangga. Matanya sembab memikirkannya sepanjang malam. Ia ingat betul bagaimana Yoongi memberitahukannya dimana letak kamar Namjoon berada.
Sesampainya di lantai yang di beritahukan, kembali ia berlari. Sedikit lagi sampai di kamarnya. Hanya sedikit sampai pintu kamar tersebut terbuka memperlihatkan seseorang dengan surai bubble gum memegang infus dengan lugunya memperhatikan sang kekasih yang tergeletak di lantai.
"H-hei babe ur alright?" Tanyanya khawatir.
Tak ada respon ia langsung berjongkok memegang pundak Seokjin yang bergetar hebat.
"Babe?" Lagi, hanya ada isakan sebagai respon.
Kemudian Seokjin menoleh dengan air mata yang berlinang, hidung memerah juga bibir kerucut.
Sesaat kemudian Seokjin langsung menerjang Namjoon. Ia terjungkal menuju lantai yang untungnya agak empuk. Seokjin memeluk erat leher Namjoon dengan tangisan serta makian atas kecerobohannya.
"Kim namjoon kau bodoh! Brengsek! Hiks berani2nya kau sakit ! Kau tau seberapa khawatirnya aku dasar tolol!"
Namjoon hanya tersenyum dengan tangan besarnya yang mengusap pelan surai halus milik Seokjin. "Ya ya panggil aku sesuka hatimu"
Ia menangkup kedua pipi Seokjin layaknya sandwich. "Tak perlu sekhawatir itu aku baik2 saja"
Aish senyumannya membuat seokjin luntur.
"Hiks.. bodoh" alis Seokjin mengerut. Kembali namjoon tersenyum. Ah hatiku. "Berjanjilah takkan sakit lagi.."
Seokjin menarik ingusnya, dilanjutkan oleh tawaan Namjoon. "Asal kau mau merawatku aku akan janji" jawabnya.
Seokjin tersenyum, menampar pelan pipi dengan dimple manis milik Namjoon, lalu menjawab.
"Bodoh.."
Fin.
Bacotan: Again, im sorry kalo ini malah bikin kalian marah.
