Prolog


"Baby I'm…~"

Baekhyun adalah orang sakit. Bukan secara literal fisiknya terganggu atau melemah. Ia tidak lumpuh, berkebutuhan khusus, atau apapun selain itu. Hanya saja, satu-satunya masalah berada di perasaan dan pikirannya. Sesuatu yang abstrak. Dan seperti kita ketahui, sukar menemukan obat yang tepat bagi penyakit yang bahkan tak bisa kau lihat keberadaannya dengan kasat mata.

"..dancing in the dark…~"

Orang awam menyebutnya depresi. Ia punya obsesi berlebih terhadap bunuh diri. Penyebabnya banyak. Stress karena pekerjaan, kurangnya hiburan, lebih senang sendirian.

"…with you between my arms…~"

Padahal hidupnya cukup normal. Pagi-pagi pergi bekerja di kantor, makan siang, kerja lagi, pulang, menonton tv, tidur, dan ulangi. Begitu setiap harinya. Tidak ada sesuatu yang berarti sampai-sampai ia sempat mengira bahwa dirinya mungkin hanya npc seperti di dunia game.

"…barefoot on the grass…"

Membosankan.

Melelahkan.

"…listening to our favorite song…~"

Sampai suatu ketika, ia menemukan rutinitas baru.

"When you said you looked a mess…"

Menjumpai seorang pemuda dengan gitar dan lagu-lagu romantis di tepi jalan yang tak selalu ramai. Ia bernyanyi dengan suara merdu seperti yang sering Baekhyun dengar di gereja-gereja. Musisi jalanan.

"I whispered underneath my breath… but you heard it~"

Dan tak sedikit para pejalan kaki yang menyisakan waktunya untuk turut mendengarkan, atau bertepuk tangan saat lagu selesai. Mereka semua tersenyum, tentu. Karena tepat di hadapan pemuda bergitar tersebut, terdapat sebuah kotak unik bertuliskan: "Jangan beri aku uang, beri aku senyuman."

"Darling you look perfect tonight~"

Meski begitu, hanya Baekhyun yang tidak pernah memberinya senyuman.