Perasaanku

Maolvi Syahdi Rahdani

Genre : Romance

Anime : Fairytail

Tokoh utama : Lucy Heartfilia

Pagi ini aku terbangun dari tidur lelapku. Aku menatap sekeliling kamarku. setelah itu aku bangkit dari ranjang tidurku yang empuk dan nyaman. Aku pun berjalan menuju kamar mandi dan bersiap-siap .

Setelah bersiap-siap aku memulai langkah kakiku berjalan menuju Guild. Sebelum menggerakkan langkah kakiku menuju guild aku melangkahkan kakiku ini menuju meja dimana aku meletakkan sebingkai fotoku bersama memandangi foto itu dan mulai bersemangat menuju guild. Setelah selesai memandangi foto itu aku bergegas berjalan pergi menuju guild.

Baru saja aku tiba di depan guild aku langsung disambut oleh kekasihku, Natsu Dragneel. Aku sangat menyayangi Natsu begitupun sebaliknya, aku tersenyum pada Natsu dan Natsu pun membalas senyumanku itu dengan senyuman terbaiknya.

"hai Lucy" sapa Natsu padaku

"hai Natsu" sapaku padanya

"Lucy maaf ya, aku tidak bisa makan malam bersamamu"ucap Natsu

"memang kenapa ?"tanyaku padanya

"aku ada misi kelas-S yang diberikan langsung oleh Master"jawab Natsu

"apa misinya ?" tanyaku lagi

"misinya gampang sih, Cuma disuruh ngalahin naga doang kok"jawab Natsu dengan santainya.

"naga katamu ?! itu pasti akan jadi misi yang sangat sulit Natsu"ucapku yang khawatir pada kekasihku.

"hahaha, akukan dragon Slayer, pasti aku bisa mengalahkan naga-naga itu"ucap Natsu.

"aku tau kamu ini dragon slayer, tapikan tetap saja naga itu kuat. Mungkin naga itu bisa jauh lebih hebat dari perkiraanmu"ucapku lagi

"sudah tenang saja Lucy, aku pasti akan kembali padamu" ucap Natsu sambil berjalan meninggalkanku dan mengangkat tangannya seakan ingin mengucapkan selamat tinggal .

Aku hanya terpaku menatap Natsu yang pergi begitu saja. Rasanya aku ingin berada disisi Natsu untuk sekarang ini.

Setelah bertemu Natsu aku masuk ke dalam bangunan Guild. Aku duduk di meja bar bersama Gray dan Erza, serta Mira-san yang menjadi pelayannya.

"yo Lucy" sapa Gray

"hai Gray" sapaku membalas sapaan Gray

"ohayo Lucy"sapa Erza padaku

"ohayo Erza"sapaku pada Erza.

"si otak api itu tidak mengajakmu dalam misi ? tumben sekali"canda Gray

"hahaha, Natsu itu bukan otak api tau"candaku membalas candaan Gray.

"apa kamu tidak apa-apa ? kurasa misi itu akan jadi misi yang memakan waktu"ucap Erza

"hahaha, tidak apa-apa kok Erza, karena Natsu sudah berjanji padaku untuk kembali padaku"ucapku membalas ucapan Erza

"hahaha, kurasa Lucy tidak akan kehilangan Natsu karena Natsu itu kuat dan pasti akan dengan mudah mengalahkan naga itu"ucap Mira-san yang ikut dalam pembicaraan

"oh iya, Natsu semalam mendatangiku dan memintaku untuk menggantikannya menemanimu makan malam bersama"ucap Gray

"ah,tidak usah repot-repot Gray"ucapku sambil tersenyum.

Setelah itu aku pergi menuju taman di dekat Magnolia tempat aku dan Natsu biasa berkencan. Sesampainya di taman itu, aku menatapi langit. Aku merasa ada yang aneh . aku merasa seakan-akan aku akan ditinggal pergi oleh Natsu.

Keesokkan harinya Gray bertamu ke rumahku. Ya, jujur saja aku bingung akan keberadaan Gray karena Gray tidak mengatakan apapun padaku sebelumnya bahwa ia akan datang ke rumahku.

"ada apa Gray ?" tanyaku pada Gray

"Erza bilang kita diberi misi kelas-S oleh master, karena tidak ada Natsu jadi Erza menyuruhku untuk datang ke rumahmu" jawab Gray, menjelaskan tujuannya datang ke rumahku

"oh, begitu. Kalau kapan kita akan berangkat ?" tanyaku lagi pada Gray

"Erza bilang nanti sekitar jam 10.00 kita sudah harus berkumpul di guild"jawab Gray

"ya,sudah aku akan bersiap-siap dulu, oh iya apa kau ingin minum dulu ?"tanyaku pada Gray

"tidak usah aku kesini hanya dengan tujuan member tahumu kita akan ada misi"jawab Gray

"oh, ya sudah" ucapku pada Gray

Jam 10.00

Aku, Erza, dan Gray berangkat menuju tempat misi yang diberikan Master. Perasaan anehku kembali muncul, entah kenapa selama perjalanan aku merasa tidak enak, dan selalu mengkhawatirkan Natsu

Erza yang sepertinya memperhatikanku,bertanya padaku akan sikapku yang aneh.

"kamu kenapa Lucy ?" Tanya Erza

"ah, nggak apa-apa kok" jawabku dengan senyuman palsu

"ah, masa ? kamu daritadi kamu bengongkan ?" ucap Erza

"hahaha, aku nggak kenapa-napa, aku Cuma lagi kepikiran Natsu yang lagi menjalani misi berbahaya" ucapku pada Erza

Mendengar perkataanku Erza hanya tersenyum sambil memejamkan mata. Setelah itu ia membuka mata dan tersenyum padaku, aku hanya bingung dengan tingkah laku Erza.

"Natsu itu adalah Dragon Slayer yang sangat kuat, jadi kamu tidak perlu Khawatir"ucap Erza padaku.

"ya, kau benar" ucapku pada Erza sambil mulai merubah ekspresiku walaupun perasaanku berklata lain.

Tiga minggu telah kulewati, sekaramg aku sedang dalam perjalanan kembali ke Guild karena misi kelas-S ku telah terselesaikan. Perasaanku masih belum berubah, aku masih saja merasa aneh dan mengkhawatirkan Natsu.

Kapan aku bisa bertemu Natsu lagi ? kata-kata itu terukir di benakku. Aku sangat mencintai Natsu, aku mencintainya lebih dari siapaun oleh karena itu aku tidak ingin kehilangan Natsu.

Tak terasa aku,Erza, dan Gray kini sudah sampai di depan gerbang Fairytail, akubeserta Erza dan Gray masuk ke dalam guild . baru saja masuk aku beserta Erza dan Gray disambut dengan pemandangan menyedihkan.

Semua penyihir Fairytail menggunakan pakaian serba hitam. Disaat aku memandangi para penyihir, Mira-san yang juga mengenakkan pakaian serba hitam, mendatangiku dengan ekspresi wajah yang sangat sedih.

"nee, Lucy" ucap Mira-san padaku

"ini ada apa Mira-san ?" Tanyaku pada Mira-san

"Lucy, kami ikut berduka cita" ucap Mira-san, aku sangat bingung dengan apa yang Mira-san katakana.

"ini ada apa Mira-san ?"tanyaku dengan rasa penasaran yang sangat tinggi

"Natsu"celetuk Mira-san

"Natsu?! Ada apa dengan Natsu ?"ucapku sambil memegang bahu Mira-san

"Natsu telah tiada"ucap Mira-san sambil mulai merintihkan air mata

Aku, Erza, dan Gray terpaku mendengar perkataan Mira-san.

"ini bohongkan ?"tanyaku pada Mira-san sambil mulai meneteskan air mata

"ini kenyataan Lucy" jawab Mira-san sambil meneteskan air mata.

Aku melepaskan genggaman tanganku dari bahu Mira-san, aku berlari menuju pemakaman Fairytail. Untuk memastikan apa yang dikatakan Mira-san. Aku melihat ada batu nisan dimana Master berada didepan betu nisan tersebut.

Aku melihat batu nisan itu. Dan aku juga melihat nama Natsu Dragneel terukir di batu nisan itu.

Aku menangis sekencang-kencangnya. Aku tidak bisa berhenti menangis. Disaat aku menangis terdengar suara teriakkan.

"Lucy!"

Aku pun menoleh kearah suara itu berasal sambil meneteskan airmata. Dan ternyata yang berteriak adalah Gray. Akupun kembali menoleh ke arah batu nisan dimana nama Natsu terukir diatasnya. Aku menangis dan menangis.

Ternyata perasaanku ini menjadi firasat bahwa aku akan kehilangan Natsu untuk selama-lamanya.

Gray yang saat itu ada disampingku , Gray tau bagaimana sakitnya perasaanku.

Bersambung ke chapter 2…..

please kritik dan sarannya

Facebook : Maolvi Rahdani

twitter : Maolvi_Rahdani