~My child boy, my love (maniak)~ Chap I pairing: Erza X Natsu Disclaimer: Hiro Mashima Rated: T Genre: Romance, school life

hi friend.. ^^/ ini cerita pertamaku naza mhon kritik n saran ya..

met baca... langsung ku ceritain dah... ^^7

Cerita cintaku selalu membawa cerita sedih dan menyedihkan.. punya pacar playboy, matre, dll.

Hingga membuatku muak & tak ingin PACARAN lagi ! Tapi di suatu hari yang indah bagiku

"Maukah kau menjadi pacarku?" Ucapnya & sekarang hari-hari indahku dimulai namanya adalah...

.

.

.

.

.

.

"Natsu.." Ucap wanita berambut merah tua itu lalu menghampirinya.

"Erza" Balas pria berjas hitam dengan tulisan SMA HIJUTSU (beda sekolah), Natsu.

"Sombong" Keluh wanita berambut merah tua itu, Erza.

"Iya-iya ada apa Er-chan? aku nunggu lama.. ngambek ni..." Ucap Natsu menggembungkan pipinya.

"Hehehe... aku sibuk... maaf Na-kun.." Balas Erza sambil menyubit pipi Natsu pelan.

"Uh.. sakit..." Keluh Natsu seperti anak kecil.

"Udah-udah ah jangan kayak anak kecil gitu .. yuk jalan.." Ajak Erza.

"Iya-iya" Balas Natsu lalu menggandeng tangan Erza.

"Dari musim gugur ke musim semi... udah musim semi ya Erza?" Tanya Natsu.

"Hm.. " Jawab Erza.

"Udah 3 bulan ya" Tanya Natsu lagi.

"Iya" Jawab Erza.

"Hmm.. kalo gitu... ayo kita ke suatu tempat" Ucap Natsu.

" Kemana?" Tanya Erza yang ditarik tangannya oleh Natsu.

"Udah ikut aja.." Jawab Natsu lalu mengajak Erza ke suatu temapt.

"Bukit ini..." Ucap Erza.

"Iya.. bukit dimana saat aku menyatakan cinta padamu.." Balas Natsu serya tersenyum.

Seketika pipi Erza merona memerah mendengar perkataan Natsu.

"Hahaha.. merah itu" Sambung Natsu tertawa.

"Ah.. nyebelin.." Ucap Erza lalu duduk bersandar di pohon yang rindang.

"Hehhehe ih.. Er-chan merajuk.." Balas Natsu sambil mengelus rambut Erza.

"Walau bagaimana pun menjengkelkannya tapi senyumnya mampu mengalahkan itu semua... itu yang membuatku semakin mencintainya" Gumam Erza dalam hati seraya tersenyum.

"Er-chan" Ucap Natsu yang membuyarkan lamunan Erza.

"Ah.. iya" Balas Erza.

"Itu lihat awannya bagus" Jawab Natsu sambil menunjuk awan yang bergerak.

"Hmm.. keren.." Say Erza.

"Aku ga mau saat-saat indah seperti ini terlupakan" Ucap Natsu.

"Aku juga begitu" Balas Erza.

"Er-chan.. aku boleh tidur disini?" Tanya Natsu yang tidur di paha Erza.

"Kau sudah tidur mau ngomong apa lagi?" Tanya Erza balik.

"Hehhehe ya udah.. ya udah.." Jawab Natsu seraya tertawa.

"Hmmm.. dasar rese" Balas Erza.

"Eh.. Er chan.. heh" Ucap Natsu.

"Ternyata udah tidur.. memang udara disini menyenangkan" Sambung Natsu terbangun dari paha Erza.

"Wajahmu tidur.. manis sekali" Say Natsu membelai rambut Erza.

Ia pun mendekatkan wajahnya ke wajah Erza yang sedang tidur.

"Ah.. tidak-tidak.. ini belum saatnya walau sudah 3 bulan" Ucapnya lalu duduk di sebelah Erza yang tertidur.

"Di suatu saat pasti ada waktunya" Sambungnya seraya meletakkan kepala Erza di pundaknya lalu memegang tangan Erza.

"Aku tak ingin kita berpisah" Ucapnya.

~30 menit berlalu~

"Eh aku dimana?" Tanya Erza.

"Sudah bangun?.. masih di bukit kok.." Jawab Natsu.

"Eh.. maaf.. kepalaku berat ya?" Ucap Erza yang baru sadar ia tertidur di pundak Natsu.

"Ga kok.. ga berat" Balas Natsu.

"Mau pulang?" Ajak Natsu.

"Hmm." Jawab Erza mengangguk pelan. Mereka pun pulang.

~Perjalanan pulang~

"Ga apa-apa kan aku ga nganterin sampai rumah" Tanya Natsu.

"Ga apa-apa.. aku yang akan mengantarkannya pulang ke rumah karna 1 jalur" Jawab seorang pria bernama..

"Jellal" Say Erza.

Jellal hanya diam dipanggil oleh Erza.

"Ya udah ga kenapa-napa kok kamu pulang sama dy.. gan jagain cewekku ya" Say Natsu.

Jellal hanya menatap dingin Natsu.

"Aku pulang dulu.. "Sambung Natsu lalu terpotong.

"Ya.. pulang sana" Oleh Jellal dengan sinisnya sambil menarik tangan Erza.

"Hmm.." Gumam Natsu lalu pulang.

"Apa-apaan sih?" Keluh Erza sambil melepaskan tangan Jellal dari tangannya.

"Tak ada" Jawab Jellal dingin.

"Kenapa sih kamu sinis mulu?" Tanya Erza.

"Tidak.. aku hanya tidak suka kau berpacaran dengannya" Jawab Jellal.

"Itu mauku.. temankun jelek" Say Erza sambil mencubit pipi Jellal.

"Aduh.. sakit tahu.." Balas Jellal mengeluh.

"Hhahah.. kau tak pernah berubah selalu begitu.." Ucap Erza seraya tertawa.

"Begitulah" Balas Jellal singkat.

"Itu rumahmu.." Ucap Jellal yang sudah berada di depan rumah Erza.

"Hmm.. mau singgah?" Tawar Erza.

Tidak.. ini sudah sore" Tolak Jellal.

"Ok.. kalo begitu.." Ucap Erza lalu masuk gerbang rumahnya.

"Hmm.." Gumam Jellal melihat punggung Erza yang menjauh.

"Kapan penilaianmu berubah terhadapku?" Ucap Jellal lalu ia pun pulang ke rumah.

~Malamnya~

"Kenyangnya.." Ucap Erza sehabis makan.

Tiba-tiba tritttt tritt.. hp Erza berbunyi.

"Email dari na-kun" Say Erza lalu membuka email itu.

"Hi.. Er-chan lagi apa?" Ucap Erza membaca email itu.

"Na-kun manis banget" Sambungnya.

Erza pun membalas email itu.

Habis makan.. Na-kun?" Isi pesan Erza.

Belajar Er-chan"Isi pesan Natsu lalu ia pun membalas email Erza.

"O.. ya sudah belajar aj dulu :)" Isi pesan Erza lalu membalas email Natsu.

"Iya Er-chan" Balas Email Erza dari Natsu.

"Huah.. Na-kun.. love u.." Ucap Erza sendiri di kamar.

(Buset.. lebay amat) XD.

~Keesokkan harinya~

"Erza" Seru seseorangyang menghentikan langkah Erza yang ingin berangkat sekolah.

"Jellal.." Balas Erza.

"Bareng yuk.." Ajak Jellal.

"Ayo.." Jawab Erza.

Mereka pun berangkat sekolah dengan bus.

"Uh.. ramai banget" Keluh Erza mencari bangku kosong di bus.

"Itu ada satu" Ucap Jellal sambil menunjuk 1 bangku kosong.

"Akhirnya bisa duduk" Balas Erza lalu duduk.

"Kau duduk dimana?" Tanya Erza.

"Gpp.. aku berdiri saja" Jawab Jellal berdiri berhadapan dengan Erza yang duduk.

Erza yang bosan memandang keluar jendela memandangi suasana di pagi hari.

"Eh.." Ucap Erza seketika raut mukanya yang berubah.

"Ada apa Erza?" Tanya Jellal yang melihat raut muka Erza berubah seketika.

"Gpp kok.." Jawab Erza lalu tersenyum kecil.

"Ok.. kalo ada apa-apa bilangin ya" Say Jellal.

"Beres kapten.." Ucap Erza sambil hormat ^^7.

"Aku bukan kapten.. tapi aku.." Balas Jellal terdiam.

"Apa?" Tanya Erza.

"Ya jelas aku temanmu lah.." Jawab Jellal.

"Oh.. pastinya.." Ucap Erza tertawa kecil.

"Hmm.." Gumam Jellal.

"Mungkin hanya perasaanku saja.. mana mungkin.." Gumam Erza dalam hati.

"Kapan aku ada di hatinya" Gumam Jellal dalam hati.

"Eh.. stop pak.." Teriak Jellal membuyarkan lamunan Erza.

"Udah sampai.. heheh.. maaf buat kaget.." Sambung Jellal.

"Gpp kok" Balas Erza.

Mereka pun turun & samapi ke sekolah.

Sepanjang pelajaran hingga pulang sekolah Erza trus memikrkan sesuatu yang membuatnya tak berkonsentrasi.

Hingga saatnya pulang sekolah. Erza pun keluar dari kelas, sedangkan Jellal

"Kenapa dengan Erza.. tadi ga konsen samapi dimarahi sensei.. apa.. ada yang ia pikirkan.." Gumam Jellal terdiam lalu mencari satu hal yang juga dipikirkannya sedangkan Erza,

"Natsu" Seru Erza yang melihat Natsu di depan gerbang sekolah menunggunya.

"Er-chan" Jawab Natsu.

"Hosh.. hosh.." Deru napas Erza yang berlari tadi.

"Hahah kenapa sampai berlari begitu sih?" Tanya Natsu.

Erza hanya diam sambil mengatur napasnya.

"Ya sudah.. duduk aja dulu" Sambung Natsu lalu menyuruh Erza duduk.

"Ya udah.. aku beli minuman dulu" Ucap Natsu lalu membeli minuman.

"Ni.." Ucap Natsu lalu memberikan minuman.

Erza pun langsung meminumnya.

"Ada apa Er-chan? kok tadi buru-buru sekali" Tanya Natsu lalu duduk di sebelah Erza.

"Na-kun apa tadi pagi kau berangkat sekolah melewati jalan XXX saat berangkat sekolah?" Tanya Erza tiba-tiba.

"Hah.. tidak.. SMA Er-chan dengan SMAku kan berlawanan arah.." Jawab Natsu.

"Umm.. begitu ya.. tadi pagi aku melihat anak SMP bersepeda mirip denganmu" Ujar Erza.

"Oh.. mungkin hanya perasaan Er-chan saja.. sudah ayo pulang.." Ajak Natsu.

"Hmm..." Gumam Erza lalu mereka pun pulang.

"Aku nganter sampai disini aja ya.. gpp kan?" Tanya Natsu.

"Iya gpp kok" Jawab Erza.

"Ya udah aku pulang dulu Er-chan" Pamit Natsu.

"Bye" Balas Erza lalu ia pun melangkahkan kakinya pulang.

"Kok slama akku pacaran dengannya aku slalu dipanggil Er-chan? apa ga bisa lebih?" Tanya Erza yang berjalan sendirian.

"Oh.. jadi itu yang kau pikirkan sampai-sampai kau dimarahi sensei?" Ucap Jellal yang muncul tiba-tiba entah darimana.

"Apa? aku tak mengerti apa yang kau bicarakan.. " Tanya Erza kebingungan.

"Gara-gara kau melihat keluar bus ya?" Tanya Jellal.

"Ah maaf.. tadi aku mendengar pembicaraanmu dengan Natsu" Sambung Jellal.

"Hmm.. iya" Jawab Erza.

~To be continued~