HALOHALOHA akhirnya menekatkan diri (?) buat ngepublish fict multichap. Iyaiya ini multichap, agak jayus dikit gapapa ya -.- enjoy reading temans.
DISCLAIMER: These characters belongs to Masashi Kishimoto. But I own this plot. No copycopy :D
WARNING: AU. OOC. Garing krenyes~
(^O^)
"Ibu kamu bintang porno ya?"
"Ngga kok. Kenapa?"
"Soalnya anaknya bikin nafsu sepanjang hari..."
"Kurang ajar."
(^O^)
Lewatlah seorang lelaki, sedang menaiki sepeda mengelilingi kompleks perumahannya. Kebetulan ini sedang libur kenaikan kelas, maka itu dari jam 1 sampai jam 2 ini dia terus-menerus bersepeda sambil berhenti di beberapa tempat untuk duduk sebentar dan stretching.
Lelaki ini bernama Sasuke Uchiha. Dia adalah anak dari pengusaha yang sangat kaya dari Uchiha Corporation. Tak diragukan jika keluarganya maruk tempat hanya untuk menempatkan rumah mereka di kompleks perumahan yang elit ini.
Lalu Sasuke beristirahat di taman di dekat rumahnya. Dia mengeluarkan Blackberry Javelin dari backpack kecilnya yang digantungkan di stang sepeda. Dia melihat...tidak ada sms atau missedcall. Saat dia baru mau memasukkan ponselnya itu kedalam backpack-nya, tiba-tiba dia mendengar suara anak kecil...
"Hah! Hmph- hah! Huaaaa~"
Sasuke pun menoleh ke sumber suara. Didapati seorang anak kecil kesusahan mengambil bolanya yang tersangkut di sebuah pohon. Lalu dia menghampiri anak itu...
"Dek, mau ngambil bola ya? Kakak bantuin boleh?" tawar Sasuke pada anak kecil itu
"Sasuke-nii? H-hai!" jawab anak itu sambil terengah-engah karena kecapekan
Sasuke pun loncat-loncat sambil menggeser bola itu. Ribet, dia manjat pohon.
"Sasuke-nii..." panggil anak itu
"Hah?" Sasuke menoleh pada anak itu
"Sasuke-nii mirip monyet..." kata anak itu dengan polos
Sasuke sweatdrop karena perkataan tersebut. Habis, saking atletisnya, sampe manjat pohon pun kayak udah jadi makanan sehari-hari. Dan nggak biasanya dia dikatain 'monyet' apalagi sama anak kecil. Dia lebih sering dikatain 'pantat ayam' karena model rambutnya. Udah ah, lupakan soal monyet dan ayam, mereka nggak akan pernah bersatu memberantas korupsi ini kan. Lalu Sasuke lanjut mengambil bola itu. Dia duduk di batang pohon, disamping bola yang tersangkut itu, lalu mengambilnya.
"Hei! Ini, tangkap!" seru Sasuke dari atas pohon, dan melemparkan bola itu pada anak kecil tadi
Anak kecil itu menangkap bola yang dilempar Sasuke dengan sempurna. Lalu Sasuke lompat dari atas pohon, jatuh di tanah dengan satu lutut.
"Arigatou, Sasuke-nii!" kata anak itu
"Hn." Sasuke pun hendak balik ke sepedanya,
"Eh, Sasuke-nii?" panggil anak kecil itu
"Hn?" Sasuke merespon
Anak kecil itu menatap bolanya, lalu menatap Sasuke lagi. "Mau main bola bareng?"
Iya ya? Daripada nggak ada kerjaan, Sasuke bermain bola saja dengan anak itu.
Sasuke pun bermain oper bola bersama anak itu. Merasa bosan, mereka bermain sepak bola, walaupun itu bukan bola sepak.
Sasuke menyundul bola itu dengan kencang, membuat anak kecil itu tidak bisa menangkap.
"Uh-oh" kata anak itu, saat berbalik dan mendapati bola itu turun ke jalanan kompleks dan mengarah kepada seorang gadis yang sedang naik sepeda
"Awas!" Sasuke panik ketika bola itu mengarah pada gadis itu
Tapi terlambat. Bola itu sudah terserempet ban sepedanya, dan gadis yang naik sepeda itu langsung kehilangan keseimbangan karena panik. Dan jatuh di pojokan taman.
"Oh tidak!" seru anak kecil itu
"Bantuin bantuin!" Sasuke langsung buru-buru menghampiri gadis itu.
"Sini gue bantu" kata Sasuke sambil membereskan barang-barang yang terjatuh dari kantong belanja yang digantungkan di sepeda gadis itu, lalu dia memegang tangan gadis itu sambil bertanya,
"Lukanya-"
Ketika Sasuke hendak bertanya tentang luka gadis itu, keduanya mengangkat kepalanya dan mata mereka bertemu. Sasuke merasa familiar dengan gadis ini...
"Sakura?" tebaknya
"Eh? Lo..." gadis bernama Sakura itu mencoba mengingat kembali siapa lelaki yang ia temui ini
"Sasuke. Sasuke Uchiha! Inget gak lo?"
"Oiya! Rambut pantat ayam penggila onigiri!" kata Sakura
"Haha terserah lo dah..." kata Sasuke
Yak. Ternyata Sasuke dan Sakura sudah saling mengenal. Mereka sebenarnya berteman dari TK dengan dua sahabat lainnya- Naruto dan Sai, namun saat kelas 3 SMP Sakura terpaksa pindah ke kota Ame, karena kepindahan kantor ayahnya.
"Sasuke-nii, dia siapa?" tanya anak tadi. "Pacarnya, yah?"
DUEEEENG.
"Eh- bukan- i-ini itu- temannya aku! Haha..." kata Sasuke dengan wajah yang memerah.
Dan sejak kelas 3 SD, Sasuke sebenarnya menyukai Sakura.
"A-aduh!" Sakura meringis kesakitan, mengingat kakinya yang terkilir.
"Yaampun luka lo!" teriak Sasuke panik. "Eh, aku nganterin temenku dulu ya, kamu main sendiri ngga pa-pa kan?" kata Sasuke kepada anak itu
"Iyaa~" kata anak itu dengan senyum yang lebar
"Oke, lain kali kita main lagi yah" kata Sasuke tersenyum tulus
"Oke!" kata anak itu, lalu berlari ke rumahnya.
"Sini gue bantu berdiri" kata Sasuke, membantu Sakura berdiri
"Aduuh, jadi gue gimanaaaa sekaraang?" Sakura menahan sakit yang dideritanya
"Sini ah gue tuntun!" Sasuke mengembalikan posisi sepeda Sakura, lalu Sakura mengambil sepedanya dan hendak menuntun sepeda itu, tapi...
"Kemana?" tanya Sakura
"Ke Jombang. Ya nggak lah! Rumah gue! Deket sini kok. Udah gausah bawel!" kata Sasuke. Lalu mereka berdua berjalan sambil menuntun sepedanya ke rumah Sasuke.
(^O^)
"A-aduh!" Sakura menjerit kesakitan diobati Sasuke
"Obatnya lagi meresap tau" kata Sasuke ketus sambil menutup botol betadine
"Hah... ah..." Sakura terengah-engah menahan luka di kakinya itu
Sasuke langsung membalut luka Sakura dengan kain kasa. Dilingkarkan kain itu pada kaki Sakura dengan sedikit tebal, lalu untuk mencegah kain itu lepas, bagian ujungnya dia tempel plester.
"Arigatou, Sasuke..." kata Sakura saat lukanya telah diobati sahabat semasa kecilnya itu
"Hn." kata Sasuke sambil menaruh obat-obat itu di kotak P3K dan memposisikannya disebelahnya.
Mereka berdua sedang duduk di taman rumah Sasuke, tempat dimana Sasuke langsung mengobati luka Sakura.
Tadi saat keduanya baru sampai rumah Sasuke, Sasuke langsung menggendong Sakura bridal style dengan terpaksa, Sakura sedikit menolak, meninju-ninju bahu Sasuke dan meminta dia menurunkannya dengan alasan dia bisa berjalan sendiri. Namun Sasuke memaksa, dia baru menurunkan Sakura di pinggiran air mancur di rumahnya, lalu berkata pada Sakura dia segera kembali, masuk ke dalam rumah dan berteriak meminta diambilkan kotak P3K. Teriakannya mirip dengan majikan seekor kucing yang peliharaannya kejeblos ke danau dan digondol buaya, maka dari itu biar cepat menenangkannya, pembantu-pembantu di rumahnya segera memberikannya kotak P3K. Sasuke pun langsung mengobati luka Sakura, menggunakan metode ibunya saat ia mengobati Sasuke yang sebenarnya sering banget terluka gara-gara kelakuannya sendiri.
Setelah acara diem-dieman pun, Sasuke angkat bicara, "kapan lo balik ke Konoha?"
"Baru seminggu lalu." jawab Sakura
"Kok ga ngabarin gue?" tanya Sasuke, ngambek.
"Gini, pertama gue mau nelpon Naruto, ponselnya ketinggalan di rumah dan nyokapnya yang ngangkat. Nelpon lo, sibuk. Jadilah gue nelpon Sai." kata Sakura
"Oh..." jawab Sasuke. Dia sedikit cemburu, karena tau Sakura jadinya telponan sama Sai, bukan dia.
"Trus, sekolah lo?" tanya Sasuke lagi
"Gue baru didaftarin di SMA Konoha Gakuen. Sehari setelah gue balik kesini gue ikut tes gelombang kedua, gue lulus." kata Sakura
"SMA Konoha Gakuen?" tanya Sasuke
"Iya. Kenapa?"
"Itu sekolah gue, Naruto, sama Sai." kata Sasuke. "Tapi kita bertiga ikut tes gelombang pertama" kata Sasuke lagi
"Oh? Kita satu sekolah lagi dong? Yeay!" Sakura kesenengan dan memeluk Sasuke. Sasuke yang dipeluk Sakura, wajahnya menjadi merah.
"Ups? Maaf!" Sakura merasa seperti Sasuke tidak nyaman dengan pelukannya
"Emh engga gapapa kok kalo mau peluk ya peluk aja..." kata Sasuke
"Dasar." kata Sakura. "Gue jadi inget kejadian dulu waktu kelas 2 SMP deh..." katanya lagi
"Yang mana?" tanya Sasuke
"Dulu, dengan nekatnya lo bilang...ya itulah." kata Sakura
"Hah?" Sasuke bingung
"Itu loh..."
Flashback
Sakura mengajak Naruto, Sasuke, dan Sai ke rumahnya untuk bermain. Ketika mereka sampai, Sakura langsung mengajak mereka ke kamarnya, membuat Sasuke memikirkan hal-hal mesum.
"Lo kenapa?" tanya Sakura, yang ngeliat mulut Sasuke kesana kemari
"E-e-enggak." kata Sasuke
"Hhh~" dengus Sakura. "Yaudah, naik keatas yok! Kamar gue disitu soalnya" kata Sakura. Dan mereka berempat langsung naik ke lantai dua dimana kamar Sakura terletak.
Mereka memasuki kamar yang warnanya didominasi dengan pink. Yah, pink, baby pink, hot pink, dark pink, salmon pink, cherry blossom pink, peach, shocking pink, fuchsia, magenta, deep pink, carnation pink, pastel pink, brink pink, bright pink, pale pink, ultra pink, amaranth, amaranth pink, cerise, cerise pink, coral pink, deep carmine pink, fandango, french rose, Hollywood cerise, lavender pink, light tulian pink, hot magenta, mountbatten pink, Persian pink, Persian rose, puce, rose, rose pink, ruby, amethyst, tea rose, thulian pink, mia, mauve, dan pink-pink lainnya. Beberapa juga dipadukan dengan merah, atau biru muda, atau hitam, atau warna-warna lainnya yang nyambung dengan pink, menyeimbangkan warna-warna di kamarnya supaya tidak membuat mata sakit.
Tapi tetep aja banyakan isinya pink juga kan.
'Apa dia nyimpen pink film* disini? Pink semua deh buset.' pikir Sasuke, walaupun ini kunjungannya yang ke-10 kali bersama Naruto dan Sai
"PS3!" seru Naruto menunjuk kepada PlayStation 3 berwarna pink yang Sakura punya
"Mau main?" kata Sakura
"Yosh! Sai, mo multiplayer?" tawar Naruto
Sai pun mengangguk, lalu duduk lesehan di depan TV berukuran 21 inch dan sangat tipis yang menempel di dinding, bukan ditaruh diatas coffee table. High-class deh.
Sementara itu, Sasuke dan Sakura memerhatikan Naruto dan Sai asyik bermain dari belakang, duduk di sofa double milik Sakura yang ditempatkan di depan tempat tidurnya.
Sasuke merangkul Sakura, memang agak memalukan. Tapi Sakura pun merasa nyaman, ia bersandar di dada Sasuke.
Mereka berdua memang seperti sepasang kekasih, walaupun mereka hanya sebatas teman. Sasuke pun berpikiran mesum. Seandainya mereka hanya berdua, mungkin daritadi mereka berada di atas ranjang dengan Sakura dibawah Sasuke
Ngimpi lo kali, Sasu. Umur lo 13. Ingat itu!
Lalu Sasuke menekatkan diri untuk bertanya, "eh, Sakura..."
"Ya?" jawab Sakura
"Eeeeh..." Sasuke ragu-ragu
"Kenapa, Sasu?" Sakura penasaran dengan Sasuke yang malu-malu begitu
"Ibu kamu bintang porno ya?"
Sakura terkejut. Lah, wong nyokapnya ngurus butik, kok ya nyasarnya ke bintang porno?
Dan kenapa Sasuke manggil dia pake sebutan 'kamu', bukan 'lo' yang biasa mereka ucap ke satu sama lain?
"Ngga kok. Kenapa?" jawab Sakura
Sasuke pun menelan ludah. Lalu dia berkata...
"Soalnya anaknya bikin nafsu sepanjang hari..."
Sakura yang mendengar perkataan Sasuke, bangkit dari dada sang lelaki, dan shock.
"Kurang ajar" kata Sakura ketus lalu menimpuk Sasuke dengan bantal yang ada di belakangnya
"Aduh!" Sasuke melindungi kepalanya agar tidak ditimpuk Sakura. Sementara Naruto dan Sai mem-pause game-nya dan melihat ke arah Sakura dan Sasuke.
Flashback end.
"Ah, lo masih inget aja" kata Sasuke sambil menggaruk belakang kepalanya
"Yeee lagian gombal banget sih lo kalo sama gue, dasar cowooo" kata Sakura sambil meninju kecil lengan Sasuke
"Bahahhaha" Sasuke hanya tertawa jahil mengingat dirinya sangat OOC kalo sama Sakura. Jadi gombal to the max.
"Eh, ngomong-ngomong gombal, pasti lo belom punya cewe. Ya kaaan?" tebak Sakura. Benar saja, sampai saat ini pun Sasuke belum punya pacar dengan satu alasan: menunggu Sakura.
"Hahaha iya. Tau aja." kata Sasuke
"Napa deeeh, banyak cewe-cewe yang suka sama lo! Bahkan pasti ada yang cantik banget, melebihi cantiknya gue." kata Sakura. "Noh, si Karin noh, fans nomer satu lo, ga lo pacarin?" katanya lagi
'Etdah, menurut gue juga lo yang paling cantik. Lo nya aja yang ga sadar kalo gue sebenernya suka sama lo.' batin Sasuke. "Karin? Najis alaihum gambreng. Mending gue gantung diri daripada pacaran ama dia." kata Sasuke
"Ah masa?" Sakura menyeringai. "Apaaa lo mantannya dia lagi? Atau sebenernya lagi pacaran~?" kata Sakura jahil
"NAJIS!" teriak Sasuke. Membuat Sakura terkikik geli.
"Hahaha lucu banget sih lo. Lagian, dari dulu, lo ga punya pacar sampe sekarang. Banyak yang nanya ke gue, 'emang dapetin Sasuke tuh susah ya?', hahaha lo siiih sok jual mahal." ledek Sakura sambil menyikut lengan Sasuke
"Lah lo sendiri?" kata Sasuke
"Oh? Oh iya gue belom ngasih tau lo ya?" kata Sakura. "Dulu gue sama Sai kan backstreet. Tapi karena kepindahan gue, dan kita ga sanggup buat LDR, ya kita putus..." kata Sakura, tiba-tiba wajahnya menjadi kusut.
"Oooooww cup-cup jangan nangis unyunyu~" kata Sasuke sambil mendekap Sakura ke dadanya
"Cari kesempatan!" Sakura menepis tangan Sasuke yang mendekapnya
"Haha ketauan~" kata Sasuke
"Eh, ada apa ini?" seorang wanita berambut hitam panjang dan wajahnya mirip Sasuke, datang dari belakang
"Eh, kaasan." kata Sasuke
Sakura yang bertemu ibunya Sasuke hanya manggut-manggut sambil tersenyum dan mengunjukkan giginya.
"Konnichiwa, Mikoto-san..." sapa Sakura
"Konnichiwa, eh... kau... siapa ya? Tapi aku pernah ingat..." Mikoto, ibunya Sasuke, mencoba mengingat kembali gadis ini
Sakura sweatdrop karena ibunya Sasuke sudah lupa dengan namanya.
"Sakura, kaasan. Sakura Haruno, ituloh, cewe se-sexy Angelina Jolie..." kata Sasuke
"Gom? Bal." kata Sakura
"Oooh si pinky satu-satunya teman Sasuke yang perempuan itu ya?" kata Mikoto. "Kemana saja kau? Sudah berapa tahun tidak kelihatan." kata Mikoto
"Aku pindah ke Ame, hehe..." kata Sakura sambil nyengir-nyengir
"Ooooh, pantes... dalam rangka apa kamu bisa kesini?" tanya Mikoto
"A-ano..." Sakura bingung gimana menjelaskannya
'Melepas rindu dengan teman. SALAH!' pikir Sakura
"Gini, pas aku lagi main bola sama anak tetangga, eh bolanya meleset ke sepeda dia trus jatoh. Terkilir deh. Trus kubawa kesini. Tuh! Kakinya kuobatin." kata Sasuke sambil menunjuk kaki Sakura
"Oooooh..." kata Mikoto. "Ya sudah, ngobrol lagi sana, aku mau ke dalam. Dah!" Mikoto berbalik dan kembali ke dalam rumah
"Dasar nyokap..." kata Sasuke. "Eh, gue anter lo pulang yak" katanya lagi
"Gimana?" tanya Sakura
"Sepeda lo bisa boncengan kan? Ya ntar lo duduk di belakang, gue yang ngendarain" kata Sasuke
"Gimana lo pulangnya ntar?" tanya Sakura
"Yeh, gue ambil skateboard dulu di dalem. Bentar!" Sasuke lari ke dalam rumahnya, buru-buru mengambil skateboard. 1 menit kemudian dia siap dengan helm, elbow protector, knee protector, dan sepasang sarung tangan hitam yang dia kenakan.
"Heh?" Sakura menatap Sasuke heran. 'Semua yang lo kenakan, kesannya... lebay.' pikirnya
"Naik" perintah Sasuke menunjuk ke sepedanya
"Seenak jempol kaki lo nyuruh gue" kata Sakura
Sasuke pun menghela nafas. "Sakura yang cantik, yang gemes, naik ke sepeda yaahh"
"Gombal! Tapi okedeh." Sakura pun naik ke kursi boncengan di sepedanya
'Harus ngerayu gitu dulu baru Sakura mau. Haduuuu...' pikir Sasuke sambil face-palm. Lalu dia naik ke sepeda Sakura, memboncengi gadis itu ke rumahnya setelah menaruh skateboard nya diantara dia dan Sakura- diapit.
Baru setengah jalan, Sasuke mengerem mendadak.
"Woy! Kaget tau! Kenapa sih?" tanya Sakura kesal
"... gue... ga tau jalan ke rumah lo!" pekik Sasuke
"JEEEEHHH" Sakura menempeleng Sasuke. "Yaudah, ga jauh kok dari sini, gue tunjukkin" Sakura pun mengarahkan jalan ke rumahnya kepada Sasuke, sedikit membuat Sasuke kesusahan karena Sakura yang agak plin-plan menunjukkan arah rumah barunya.
(^O^)
"Ini?" tanya Sasuke sambil berhenti di depan sebuah rumah mewah
"Iyeee." kata Sakura
Rumah ini sama saja seperti rumah Sasuke. Luasnya, besarnya, megah, hanya saja tatanannya klasik.
"Erm... mau masuk?" tawar Sakura sambil beranjak dari kursi sepedanya
"Ah? Ngga." kata Sasuke sambil beranjak dari kursi sepeda Sakura dan mengambil skateboard-nya, "gue langsung pulang. Eh ntar online skype dong ya!" kata Sasuke lagi sambil bersiap-siap pulang dengan skateboard
"Skype? Oke." kata Sakura
Sasuke pun naik ke atas skateboard-nya dan balik ke rumahnya. Sempet ollie pas muter balik dari rumah Sakura, membuat Sakura terkagum dengan Sasuke yang dari kelas 1 SMP sudah jago bermain skateboard.
(^O^)
Sakura sedang duduk di sofa di depan tempat tidurnya sambil menonton TV. Kali ini tatanan kamarnya sama, hanya saja gaya klasik dari rumah membuat warna-warna diluar pink mendominasi kamar. Tapi masih ada beberapa pink juga. Dan sisi-sisi tempat tidurnya ada tirai, seperti kamar tuan putri saja.
Dia teringat dengan kata-kata Sasuke.
"Eh ntar online skype dong ya!"
Oke gawat. Sasuke berpesan seperti itu sudah 1 jam yang lalu. Yakin, pasti Sakura lupa online gara-gara keasyikan nonton.
Dia pun langsung duduk di kursi belajarnya, dan menyalakan iMac yang diletakkan di meja belajarnya. Langsung membuka skype. (yang nggak tau, Skype itu semacem video call.)
Ada teman-temannya sedang online. Termasuk teman-teman lamanya, Ino, Hinata, Tenten!
Ada juga Naruto, Sai,
Sasuke.
"Hei." Sasuke meng-call Sakura tiba-tiba
"WHOA!" Sakura sedikit kaget dengan munculnya wajah Sasuke di layarnya
"Oh, maaf, ngagetin?" tanya Sasuke
"N-ngga." kata Sakura
"Haha." kata Sasuke.
Keduanya tidak mendapat topik. Sekarang mereka hanya tatap-tatapan sambil blushing, tertawa-tiwi saking malunya, dan sesekali buang muka.
"Erm... jadi..." Sasuke memulai pembicaraan, masih dengan rona merah di wajahnya dan mimik malu-malu
"Ya?" jawab Sakura dengan rona merah dan mimik yang sama dengan Sasuke
"Um... Sabtu mau jalan bareng?" tawar Sasuke
"Sama siapa?" tanya Sakura
"Dobe, Sai..." jawab Sasuke
"Ngapain?" tanya Sakura lagi
"Beli perlengkapan sekolah bareng." kata Sasuke
"Loh? Bukannya..." Sakura berpikir-pikir. Seingatnya, sekolah masih lama.
"Tinggal 4 hari lagi lagi odong." kata Sasuke
"Ya ampun! Oke, gue ikut, wajib!" kata Sakura
"Okelah, gue jemput lo jam 1 yak." kata Sasuke
"Sip~" kata Sakura
"Eh, eniwei, ini jam berapa sih?" tanya Sasuke
"Jam 5 sore... kenapa?" tanya Sakura
"5? Oh. Gue males aja. Eh, lo bisa mainin alat musik apa gitu ga?" tanya Sasuke
"Bisa." jawab Sakura
"Apa aja?" tanya Sasuke lagi
"Gitar, piano, harmonika, harpa, biola..." Sakura menghitung-hitung. "Vokal juga bisa sih."
"Ooooh..." jawab Sasuke
"Kalo lo?" tanya Sakura balik
"Gitar, bass, drum, saxophone." jawab Sasuke. "FYI, gue juga bisa vokal sih." kata Sasuke lagi
Perkataan Sasuke tadi membuat Sakura ngakak sampe sakit perut. Etdah, cowo se-cool Sasuke, yang jarang ngomong sama orang, bisa nyanyi getoh? Bujuuuut~
"Yakin lo?" kata Sakura. "Awas aja kalo pas kelas musik lagi-lagi gue denger suara lo kayak kambing kejepit."
"Kampret." ledek Sasuke
"Hahaha!" Sakura tertawa terbahak-bahak ingat dengan kenangan kelas 6 SD dimana praktek ujian Sasuke dalam kelas musik hampir mendapat nilai 30 dari 100 untuk menyanyi, namun terselamatkan karena tiba-tiba dia ngerap ditengah-tengah nyanyinya.
"Haduuh..." Sasuke face-palm. "Eeeeh, main lagu apa gitu yok"
"Ayuk. Apa nih?" tanya Sakura
"Misery?" tawar Sasuke sambil brb ngambil gitarnya
"Boleh~" jawab Sakura.
Sasuke pun duduk dengan gitarnya, distem, menggenjreng, "oke, lo tau kan lagunya?"
"Lo kira gue makhluk zaman purba apa ga tau lagu gituan" kata Sakura
"Ckck. Oke" kata Sasuke sambil bersiap pada gitarnya
Lalu keduanya pun asyik bermain musik. Sakura bernyanyi sesuai dengan lirik dan nada, sementara itu Sasuke bermain gitar dan ngerap. I am in misery, there ain't nobody who can comfort me, oh yeah~
"Suara lo masih bagus" kata Sasuke sambil menopang pada gitarnya
"Makasiiiiih! Daripada lo kayak kambing kejepit, mbehihihihihihi~" ledek Sakura
"Heh." Sasuke jengkel diledek Sakura. "Lama-lama gue nyanyi nih."
"Eeeee jangan jangan jangan! Ntar kuping gue bisa pengang, ahahah!" ledek Sakura lagi
"Tae." kata Sasuke ketus
"Yah Sasuke marah..." kata Sakura sok melas
"Hn." Sasuke menaruh sikunya di meja, serta mengepalkan tangannya dan menaruh dagunya di kepalan tangannya sambil buang muka
"Yah Sasuke marah ya?" tanya Sakura mulai khawatir
"Tau ah." Sasuke mundur dan bersandar di kursinya sambil melipat kedua tangannya
"Yah Sasuke maaf..." kata Sakura
Sasuke pun menyeringai, lalu dia tertawa licik.
"Hahaha...lo gampang banget sih dibodohin." kata Sasuke
"Ah!" Sakura sebel sama Sasuke yang baru ngeboongin dia. "Gue bingung tau tiba-tiba lo marah!" dan kali ini Sakura yang marah
"Ih gitu aja, selo dong." kata Sasuke
"Huh! Tau ah bodo." kata Sakura sambil berbalik dari kursinya
"Yah, marah beneran dia." kata Sasuke bete
Sakura pun diam, sambil melipat kedua tangannya tanda bete. Sasuke pun berpikir tentang sesuatu lalu dia menyeringai...
"Sakura cintaaa yang cantik yang manis, jangan marah doong sama akuuu" kata Sasuke ngerayu-rayu
"Gombal!" sahut Sakura
"Yaah Sakura, ilang deh cantiknya kalo marah gitu, senyum dooong cantik..." kata Sasuke lagi
"Apaan sih ih?" Sakura mulai risih dengan Sasuke
"Habiiiis lo ngambek mulu ama gue. Bener lho cantiknya ilang kalo lo marah, senyuuum cantik..." kata Sasuke, masih sempet-sempetnya muji
"Janji lo ga ngerjain gue?" kata Sakura
"Apa aja deeeeh buat Sakura" kata Sasuke
"Janji ya?" kata Sakura lagi sambil berbalik lagi menghadap iMac nya, terutama menghadap webcam nya
"Janjiii deh buat Sakura cantik." kata Sasuke
Sakura pun terkikik-kikik dengan lucu. "Okedeeeeh Sasukeee~!" katanya lagi dengan riang
"Ga ada akhirannya?" tanya Sasuke
"Eh?" Sakura bingung
"Kan tadi gue nyebut 'Sakura cantik' berkali-kali, masa ga ada balesan?" kata Sasuke sambil ngambek seperti anak kecil
Sakura pun mendengus. Dengan seluruh (nggak) niatnya dia bilang, "Iya deh, Sasuke ganteng..."
Dalam hati Sasuke tertawa terbahak-bahak. Namun di luar, dia menyeringai
"Puas lo?" kata Sakura
"BANGET. Haha" kata Sasuke
"Tapi tetep, bagaimanapun keadaannya, lo yang paling gombal sama gue." kata Sakura
"Sampe bikin cewe-cewe gila itu cemburu ya?" kata Sasuke
Iya, yah. Saking seringnya Sasuke ngegombalin Sakura, cewe-cewe penggila Sasuke hanya bisa menatap mereka berdua dalam cemburu dan patah hati. Walaupun Sakura juga melakukan kekerasan pada Sasuke atas kegombalannya juga, para penggila itu iri, kenapa Sakura bisa begitu dekat dengan Sasuke.
"Hah? Iya gitu? Haha ga ngurusin ah gue~" kata Sakura
Mereka pun mulai membahas hal-hal lain, seperti sekolah, teman-temannya, serta saling curhat. Ehm, oke, tepatnya Sakura yang curhat dan Sasuke yang dengerin sambil ngasih solusi.
Tak terasa mereka sudah mengobrol dari Skype selama berjam-jam,
"Sekarang jam berapa sih?" tanya Sakura
"Jam 10 malem..." kata Sasuke sambil melihat ke jam dindingnya
"10? Lama banget gue ngobrol ama lo, gue ga ngerasa laper lagi dari jam 5 mulai Skype, haha! Gue udahan dulu deh mainnya, sms gue aja kalo ada perlu lagi. Daah!" Sakura pun mengakhiri obrolan mereka yang via koneksi internet itu.
"Dasar cewe, jam 10 aja udah tidur, gue jam 12 keatas baru tidur..." gumam Sasuke sambil meng-close Skype dan mematikan macbook air-nya. 'Setidaknya gue bisa ngobrol panjang sama si cantik.' pikirnya sambil menyeringai
Lalu Sakura sempat turun ke lantai 1 rumahnya, menemukan kakak laki-lakinya- Sasori, sedang menyalakan laptopnya sambil mengetik.
"Niisaaaan~!" Sakura datang dan memeluk kakaknya dari belakang.
Sasori- kakak laki-laki Sakura. Yah, walaupun bukan kakak kandung, melainkan kakak tiri, Sakura tetap sayang kepada Sasori, begitu juga Sasori. Sebenarnya hampir saja Sakura berganti nama menjadi Akasuna no Sakura karena ibunya bercerai dengan ayah aslinya dan menikah lagi dengan ayahnya Sasori, tapi keputusan dua belah pihak berkata mereka akan menggunakan 'Haruno' sebagai nama keluarga, yap, nama keluarga asli Sakura.
Dan walaupun Sakura juga tahu kalau Sasori hanya kakak tiri, dia santai saja. Memang berkali-kali Sasori pernah mencium Sakura bibir ke bibir...tapi dia santai saja. Tak apa-apa baginya kalau cuma kakak tiri. Kecuali kakak kandung, pasti Sakura sudah memukulnya, dan Sasori parno sendiri.
"Sakura?" Sasori menoleh kepada adiknya,
"Kenapa?" tanya Sakura
"Jam segini kamu belum tidur?" tanya Sasori
"Belum, lagi-lagi si Sasuke ngajak nge-Skype, gantian karena dia udah nungguin aku online dari 1 jam yang lalu trus udah ngobatin kakiku." kata Sakura
"Oh." kata Sasori
"Niisan lagi ngapain?" tanya Sakura
"Tousan minta ketikin surat yang bakal dikirimin buat keluarga besar. Ngga ngerti deh isinya apaan" kata Sasori sambil membaca tulisan di samping laptopnya
"Ooooh..." Sakura mengangguk-ngangguk.
"Tidur aja kamu sana, besok malah ngantuk lagi." kata Sasori
"Males tiduuur~" kata Sakura sambil menggaruk kepalanya
"Heeeh ga boleh gitu, tidur, besok ngga kubikinin pudding lho." kata Sasori
"Huuhhh" Sakura menggembungkan pipinya
"Hahaha...sana tidur." kata Sasori. Sakura pun menuruti kata-kata kakaknya dan segera naik lagi untuk tidur.
Sementara itu, di rumah Sasuke, Sasuke sedang membaca novel Azincourt. Yah dari dulu memang dia suka membaca novel-novel tentang sejarah seperti itu dan sejenisnya. Atau novel horror, novel yang diangkat dari film action, dia suka membacanya.
Tok tok tok.
Terdengar suara ketukan pintu dari kamar Sasuke. Sasuke pun menandai halaman yang ia baca dengan pembatas buku, "masuk"
Dan sosok lelaki mirip dengannya pun masuk. Badannya lebih tinggi dan kekar dari Sasuke, kulitnya sedikit kecoklatan, terdapat garis keriput yang sepertinya tanda lahir yang mulai dari mata sampai ke pipinya. Tapi mukanya memancarkan kedamaian, beda dengan Sasuke yang tampangnya sangar.
"Niisan?" tanya Sasuke, tumbenan dia mengunjungi kamar Sasuke malam-malam begini
"Hei, gue denger dari kaasan kalo Sakura udah balik?" tanya kakaknya, Itachi
"Iya. Kasian deh ga ketemu" kata Sasuke
"Kenapa lo ga panggil gueee?" Itachi merajuk
"Buat apa? Gue cuma ngobatin luka Sakura aja." kata Sasuke
"Dasar. Ngomong-ngomong, belum tidur?" tanya Itachi
"Kayak lo ga tau gue aja deh. Gue tidurnya tuh jam 12 keatas baka" kata Sasuke
"Selo men. Iya iya gue tau lo tidur malem, lebih tepatnya tidur pagi. Dasar kalong. Yaudah, gue mau ke kamar dulu." kata Itachi
"Sape peduli?" ledek Sasuke
"Tae." kata Itachi sebagai kata terakhirnya dan dia pergi ke kamarnya. Sasuke menaruh novel setebal 4 cm itu di meja samping tempat tidurnya, dan melihat ke jam dindingnya,
'Jam 11?' batin Sasuke. 'Tidur aja deh, males' dan lelaki itu pun membenamkan wajahnya ke bantalnya.
(^O^)
YAK SELESAI. Chapter 1 doang bahaha -_- ohya sedikit notes:
*Pink film itu, kalo di Jepang itu film porno.
Sengaja gue milih lagu Misery, yang nyanyi Sakura yang main gitar sambil ngerap Sasuke, soalnya pas mau adegan itu iTunes gue nyetel Misery versi Julia Sheer ft. Tyler Ward, yaudah gue masukin aja. Soalnya gue pikir kalo yang versi Maroon 5 agak ga masuk.
Entar gue lanjutin lagi kok. Plusplus sebagai pembaca setia FFn boleh dong bagi review...*winkwink* jangan flame yap T_T ;D oya butuh saran juga fic ini gue lanjutin aja atau ngga, kalo ngga gue buru delete aja. *do'a moga aja banyak yang milih suruh lanjut aminamin* #ditendang #dibakar -.-
Salam cantik nan elegan (?)
