oOo~FANFICT~oOo
hai... author akan memperkenalkan dirinya secara singkat saja biar tak bertele-tele... perkenalkan, aku Gimo Michiko, panggil saja namaku Gimo ya ^^
Author akan membagi sedikit pengalaman ke minna-san. *memang ada yg mau baca ?*
Entah kerasukan setan apa hingga aq nekat menulis my first fanfiction ini, bila ada yang janggal harap maklum ya, hehehe.
Enjoy it !
Disclaimer: Vampire Knight (c)2005 Hino Matsuri
Pairing : ZeroYuki
Rate : T
Genre :humor, gaje, gak mudeng, hehe
Warning: AU, Tidak ada sangkut pautnya dengan manga aslinya! Di cerita ini tidak ada unsur vampire! Cerita gaje, alur jungkir balik, dan banyak hal yang sedikit gak nyambung!
MYSTERY OF THE SILVER HAIRED MAN
"Auw...!" teriakanku bergema memenuhi perpustakaan sekolah Cross Gakuen. Sebuah Kamus Besar Bahasa Jepang dengan berat yang lumayan menimpuk jidatku ketika aku berusaha memperoleh kamus yang terletak di rak paling atas.
Segera kupegang jidatku dengan salah satu telapak tanganku sedangkan tanganku yang satunya berusaha merogoh saku pada jas seragamku yang berwarna hitam kelam. Tak lama kemudian tanganku berhasil mengambil cermin berbentuk kelinci berwarna pink ngejreng. Cermin adalah barang bawaanku yang paling wajib, hehehe *sejak kapan yuuki jadi centil begini ?*
Segera cermin itu aku fokuskan pada jidatku yang terasa 'nyut-nyutan'. Saking konsentrasinya saat menentukan angle yang tepat, tiba-tiba ada seseorang menjitak kepalaku dari belakang. Huaaaa ...! Yang tadinya pitung beliung kini bermetamorfosis menjadi tornado yang berputar-putar di dalam kepalaku *headacne kambuh*
"Kau yang bernama Yuuki Cross kelas 1-A bukan ?"
Keadaanku yang paling tepat saat itu adalah 'kaget!'. Jantung berdetak seperti drum yang dipukul dengan kecepatan 1000 pukulan perdetik. Segera kualihkan fokus dari jidatku ke sumber suara itu.
Ugh…Silau ! Mataku menyipit sampai bulu-bulu mataku hampir bertautan. Saat itu sinar matahari masuk melaui jendela memantulkan warna keperakan dari rambut orang tersebut, it's so awesome ! *suara hati yang bergejolak dengan dasyat*
Segera ku charge kesadaranku yang habis karena terpesona dengan warna rambut orang itu *sampai nge~ces, hoho*
"Ba..bagaimana kau tau aku sampai sedetail itu ?" tanyaku terbata-bata.
"Dasar bego...barusan kau mengisi daftar pengunjung perpustakaan, jangan kira kalau aku menguntuitmu!" bentaknya langsung menancap ke pusat jantungku.
"A...a..." *speechless mode~on"
"Aku peringatkan padamu, perpustakaan bukan tempat yang cocok buat burung beo kayak kamu!"
Burung beo ? masa aku disamain ma beo sich ?
"Kenapa Jidatmu? Benjol karena alergi make~up kan, dasar cewek kecentilan!"
"Bukan..! Tadi jidatku ketimpuk kamus" jawabku dengan muka merah padam *Yuuki shy shy cat~dicakar Yuuki *
"Udah tau gitu kenapa diam aja ! Ayo ke ruang kesehatan sebelum benjolmu terinfeksi!" Katanya langsung menarik tanganku dengan paksa .
Setelah kira-kira seratus dua puluh tiga langkah kaki *sempet-sempetnya ngitung* kami pun sampai di ruang kesehatan. Sialnya dokter kesehatan sekolah Cross Gakuen sedang cuti operasi tenggorokan karena tersedak tulang ikan hiu *jangan dibayangkan yach*
"Karena dokter nggak ada biar aku yang ngobatin, kamu diam di sini dan aku mau nyari es batu buat ngompres benjolmu"
Aku seperti kerbau dicocok hidungnya, diam seperti patung. Lima menit kemudian orang itu kembali dengan membawa es batu yang telah dibalut dengan handuk.
"Tahan sedikit, mungkin akan sedikit perih" katanya lembut
lalu kompres itu menyentuh permukaan benjolanku.
"Auw...!" aku meringis menahan perih.
Ajaib, lama kelamaan benjolan di jidatku mulai mengempes.
"Sepertinya udah baikan dan aku tak punya banyak waktu buat ngurusin burung beo! Aku harus kembali menjaga perpustakaan, jadi kamu urus dirimu sendiri !." katanya judes sembari meninggalkanku.
Jadi dia petugas penjaga perpustakaan ya? Dia judes minta ampun tapi sebenarnya baik. Aku harus tau siapa dia ! *tekadku yang begitu membara*
-ooo-
(Keesokan harinya, di dalam ruang kelas 1-A saat jam istirahat)
"Yori-chan...Yori-chan !" kataku memanggil nama sahabatku.
"Ada apa Yuuki? Tumben cemberut, padahal biasanya ngekek-ngekek nggak jelas." jawab Yori heran.
"Seseorang telah mencuri tawaku..." jawabku lemas.
"Siapa? Aku tahu, pasti Yagari sensei kan? Tadi dia melempar pisau ke mejamu karena kamu ngoceh terus saat pelajaran."
"Halah...Mau pisau, panah, bahkan bazoka pun nyaliku tak kan ciut !"
"Wew...lalu siapa donk?"
"Itulah masalahnya, aku nggak tau namanya."
"Kalau gitu serahkan padaku si biang gosip,hehehe." tawa Yori lepas.
"Huh promosi! Hm...Dia ntu penjaga perpustakaan berambut perak kemilau yang super duper nyebelin!" Kataku lantang.
"Oalah..." gumam Yori.
"Kau tau? Siapa namanya? Kelas berapa?" tanyaku bertubi-tubi.
"Buka matamu dan liat sekitarmu donk! Dia kan Zero Kiryu, teman sekelas kita."
"Hah...? Jangan bohong, aku tak pernah melihatnya sedetik pun!"
"Ya iyalah, dia duduk di bangku paling depan pojok dekat pintu kelas, tiap bel berbunyi dia langsung ngacir ke perpustakaan." Jelas Yori.
"Berarti ada kesempatan!"
"Kesempatan apa? Kamu naksir dia ya?" Tebak Yori.
"Ehm...Lebih tepatnya penasaran, aku ingin mengenalnya lebih dekat."
"Jangan ngimpi, asal kamu tau aja ya, Zero itu tipe cowok yang paling anti ma cewek! Banyak rumor beredar kalau Zero langsung muntah bila ada cewek yang menyentuhnya!"
"Nggak percaya! Pokoknya nggak percaya! Bukan Yuuki namanya kalau menyerah begitu saja!" kataku optimis.
"Terserah! btw bekalnya jangan dicuekin donk! Kasihan ntu." Bujuk Yori.
"Duh kelupaan!" kataku kaget.
Aku dan Yori pun menikmati bekal masing-masing. Kubuka kotak bekalku yang bergambar kelinci berwarna pink ngejreng *yuuki mentel banget yach~dilempar granit ma yuuki*. Kulihat di dalamnya ada beberapa tumpukan pancake yang berbentuk kelinci *jauh dari mirip! Ancur!* dengan Maple Flavored Syrup. Bekal ini buatan tangan otou-san, Kaien Cross yang juga merangkap menjadi kepala sekolah Cross Gakuen. Sebenarnya aku amat sangat ragu untuk menyantapnnya, tetapi perutku tak mau diajak melobby. Kuambil pancake tersebut lalu aku gigit, kukunyah lalu aku terdiam...
"Huek...!" Aku memuntahkan semua pancake yang bersemayam di dalam rongga mulutku ke lantai.
"Ada apa Yuuki? Kamu hamil ya? Selamat ya!" Kata Yori bersemangat.
"Jangan berkata yang tidak-tidak! Lihat saja, aku akan membunuhmu!" Gertak Yuuki pada Yori.
"Hiy...serem...ampun my lady." Mohon Yori.
"Huh...Ini bukan makanan! Otou-san ingin meracuni anak gadisnya yang imut ini! " teriak Yuuki histeris.
"Lihat Yuuki, ada surat di tutup kotak bekalmu." Kata Yori memberi intruksi supaya aku melihat ke tutup bekalku.
Ku ambil surat itu lalu kubaca huruf perhuruf, kata perkata, kalimat perkalimat. Belum setengahnya aku baca, aku tersentak kaget! Begini isi suratnya ...
From : your lovely dady
to : My honey bunny sweety
Yuuki sayang...
Otou-san membuatkanmu bekal istimewa. Otou-san nggak mau my honey jajan sembarangan. Banyak makanan mengandung formalin dan boraks, honey. Yuuki suka pancake kan ? Otou-san membuatkanmu dengan resep yang sedikit variatif supaya Yuuki nggak bosan. Ini resepnya :
Telur burung unta : berkhasiat untuk menjaga konsentrasi belajarmu selama di sekolah.
Susu Gajah Afrika : berkhasiat untuk mencukupi kalsiummu sehingga pertumbuhanmu optimal.
Gula Jawa : berkhasiat untuk mencukupi kebutuhan kalorimu.
Tepung Kanji : berkhasiat untuk memberi efek kenyal.
otou-san perhatian kan honey? Dihabiskan ya, jangan samapai ada kotoran di kotak bekalmu.
Salam Cinta,
Muuuuaaaacccch!
ttd Kaien Cross
Kusobek-sobek surat itu menjadi potongan-potongan kecil, lalu aku hambur-hamburkan ke atas persis seperti hujan salju. Kututup kotak bekalku dengan rapat kemudian aku masukkan ke tas. Bakat ngocehku kumat, aku menjampi-jampi otou-san dengan sejumlah mantra agar dia menjadi sedikit waras, bisa-bisanya aku punya otou-san seperti dia!.
Ketika aku sedang berkomat-kamit membaca mantra, tiba-tiba bel tanda masuk berdering dan secara bersamaan pintu kelas terbuka. Seseorang masuk dan tiba-tiba Yori menjambak rambutku dengan sisir rollnya.
"Yuuki, lihat...siapa yang masuk kelas ntu!" bisik Yori sambil menunjuk pintu kelas.
Walaupun dijambak oleh Yori, aku tetap enjoy mengucapkan mantra. Tapi bakat ngocehku lenyap seketika saat kedua bola mataku menatap ke sosok orang itu. Itu kan...Tak salah lagi! Cowok berambut perak ! Zero Kiryu !
-TO BE CONTINUED-
