Hetalia © Hidekaz Himaruya

Halo semua aku bikin short fic :3

Jujur ini pertamanya hanya coret2 teks di story WA akibat kebaperanku ndengerin lagunya mbah china yang judulnya "Aiyaa 4000 years" . iya gw baperan, tapi sama yang fiksi /heh

Yah pokoknya waktu baca translatean inggrisnya, tambah baper. Intinya ni lagu berisis curahan hati china selama hidupnya 4000 tahun, terutama sama jepang yang polos-polos sengak /becanda turunin tu pistol

Lagian ini enggak ada 500 word kok, monggo di baca, enggax tau bisa bikin angst enggak, diksinya tolong di telitiin XD

Hetalia Fanfiction

Disclaimer : Hetalia punya Hidekaz, q mah apa atuh

Saya hanya meminjam charanya ;), fanfiction punya saya XD

Genre : angst

Rated : K

Cast : Jepang-china

Warning : Bahasa membingungkan, Typo(s), alur kecepetan, dll

Jika ada kesamaan alur dan setting cerita adalah hal yang tidak disengaja. Cerita ini dibuat untuk hiburan belaka dan saya tidak mendapat keuntungan dari fanfiction ini.

(A/N) : Tulisan tegak, setting sekarang. Tulisan miring, setting 2000 tahun lalu

Tsukki (Moon)

Hidup selama 2000 tahun, ku selalu melihat orang2 berperang, seakan nyawa hanya mainan. Mecoretkan sejarah yang kutulis sendiri di atas dinding pembatas sungai dan hangatnya surya 'naik', ingatan yang membuat rasa sakit di ragaku

Seorang anak yang kutemukan ditirai bambu, kurawat untuk jadi kuat dan kuat.

Namanya Jepang

Di malam yang dingin, kau membangunkanku, membawa tembaga tipis 'katana' dan berdiri menatapku sendu juga tajam. Kau menggores, aku terjatuh, bersama daun – daun yang berguguran oleh angin malam. Aku melihat langit yang terang, seterang bulan yang saat itu kita lihat bersama juga bayangan kelinci, kau tertidur dipangkuan kain merahku dengan pulas.

Oh ya, saat ini pun kita melihat bulan bersama.

Tapi...

Tempatku telah dikeliling air merah, ya warna kesukaanku, dan juga rasa sakit. Bukan, bukan karena luka dipunggung barusan, tapi hati yang melihatmu menangis disampingku.

Kuingin bertanya "mengapa?" tapi aku telah redup, bulan pun ikut redup, penuh bayangan. Kau meninggalkanku, sendirian... kumohon... jangan pergi...

Sekarang aku melihatmu, melihatmu duduk bersama mereka, tertawa bahagia, syukurlah. Kau sadar kupandangi, lalu kusapa "halo" tapi kau hanya membungkuk dan pergi, kau meninggalkanku lagi...

Aku terbangun oleh gadis yang terisak disampingku dan pemuda yang memelukku, kuterima sebuah surat dari pemuda yang tenang.

Ah aku mengerti, kau masih ingin lebih kuat, kau sudah menjadi negara matahari yang kuat.

Tentu saja kau tidak ingin bersamaku yang lemah ini kan?

Walau kita sudah menjadi negara berbeda

Walau karakter kita berbeda

Walau kata - kata kita berbeda

Aku ingin melihat bulan besamamu

Tanpa warna merah

From : China – Wang Yao

To : Japan – Honda Kiku

End