Min Ho mengintip sedikit apa yang ada di dalamnya dan membukanya pelan pelan. Dan tanpa ragu ragu Min Ho melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan itu. Kini di depannya terhampar padang rumput yang di potong rapi. Min Ho memutuskan untuk membuka sepatunya dan membiarkan kakinya menyentuh rumput yang segar itu.
Min Ho memandangi sekitarnya. Tak jauh di depannya terdapat tanaman yang ada di taman itu lagi. Di kanan kirinya di tumbuhi sebuah pohon yang cukup teduh. Min Ho melanjutkan jalannya. Dia terus berjalan. Sampai akhirnya ia mendengar suara air yang bergemericik.
Kolam. Tampak sebuah kolam yang airnya benar benar bersih dan segar membuat siapa saja ingin meminumnya. Min Ho segera membasuh mukanya dengan air kolam itu. Dia duduk dan mengamati kolam itu. Ternyata di tepi kolam itu terdapat batu batuan yang dialiri air dari atas. Sekilas seperti air terjun buatan.
Min Ho memutuskan untuk bangun dan berjalan di atas batu batuan yang ada di sekeliling kolam itu. Tiba tiba tak jauh darinya muncullah perempuan itu. Min Ho mengamatinya sejenak. Dia seperti perempuan yang ada di lukisan tadi. Rambutnya, tingginya, bentuk badannya. Ya, dia perempuan itu. Min Ho berbalik dia mengamati tempat ini. Ini seperti di lukisan itu. Dia berputar dan memastikannya. Di dekat perempuan itu berdiri terdapat pohon yang juga ada di lukisan itu. Min Ho memberanikan dirinya maju dan mendekati perempuan itu.
"Annyeong.."
Perempuan itu menoleh. Dia tersenyum sangat manis kepada Min Ho. Min Ho hanya membalas senyumannya dengan anggukan kecil. Lalu, perempuan itu kembali menghadap ke depan. Min Ho berusaha mengikuti arah pandangannya.
"Apa yang kau lihat?" tanya Min Ho. "Tidak ada." Jawab perempuan itu singkat. Dia tersenyum lagi. Min Ho menatap perempuan yang di sampingnya dalam dalam. "Sepertinya aku mengenalnya. Tapi, siapa?" pikir Min Ho.
Perempuan itu kini berbalik menghadap Min Ho. Dia tersenyum kepada Min Ho lagi. Min Ho hanya bisa diam mematung. Perempuan itu benar benar cantik. Matanya yang bulat berbeda dengan mata orang korea biasanya. Hidungnya bangir khas orang Korea. Bibirnya yang mungil berwarna merah terlihat semakin manis ketika tersenyum. Wajahnya putih dan dipipinya ada semburat merah yang muncul ketika tersenyum. "Noona nomu yeppeo" kata Min Ho pelan. Perempuan itu tersenyum lagi. Dia menarik tangan Min Ho dan menggenggamnya erat erat. Min Ho tetap saja diam mematung di tempatnya.
"Kau Min Ho~ya?" tanya perempuan itu. "Ne. Kang Min Ho." Jawab Min Ho dengan hati hati. Lagi lagi perempuan itu tersenyum.
"Aku disini tidak untuk melarikan diri dari masalahku."
SRET. Sebuah pukulan seperti menghantam hati Min Ho. Dia merasa perempuan itu menyindir dirinya.
"Aku tidak melarikan diri. Aku hanya ingin menenangkan diriku, Noona." Sanggah Min Ho. "Dengarkan aku Min Ho~ya. Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan hambaNya. Tuhan memberimu semua ini pasti ada alasannya. Kau seharusnya berhenti meratapinya dan ambillah segi postif di dalamnya. Tidak seperti ini. Berhari hari kau terus merenunginya. Biarlah semua berlalu. Biarlah semuanya mengalir dalam dirimu. Buanglah semua beban yang menutupinya untuk mengalir." Kata Perempuan itu dengan bijak diiringi dengan senyumannya. "Kembalilah seperti lukisan itu pada awalnya."
REVIEW nya di tunggu chingudeul :) buat yg review kmaren makasih ya:) maaf aku ndak bisa buatin Jo twins :D aku ndak suka boyfriend sih :D *nobash maaf gajeee :D