Don't LikeDon't Read.

Jangan mem bash jika tak suka pair nya. It's just Fanfiction..Hanya untuk hiburan semata..

Title : Promise

Warning : BoysLove (B xB) Typo (s) Berserakan.

Drable

Sip

Enjoy ^^

Seperti malam-malam biasanya aku disini menunggu di halte. Menunggu dia yang menjanjikan saat usiaku telah menginjak 21tahun.

Menjanjikan pertemuan yang kuharapkan akan menjadi pertemuan tanpa perpisahan sama sekali. Dia pergi dengan membawa cinta yang ku genggam erat, membawa separuh jiwaku.

Sudah lewat seminggu seiring tanggal perjanjian kami dan aku masih berharap Gerbong Kereta itu datang bersamanya, bersama kekasihku Cho Kyuhyun.

Aku Yakin dia pasti datang. Yah, dia pasti menepati janjinya padaku, Iyakan kyu?

Tes

tes

Hey, apa ini? Kau tidak boleh menangis yesung. Kalau Kyuhyun melihat air mata ini ia pasti marah. Hapus cepat sebelum Kyuhyun datang dan melihat air matamu.

Aku tidak gila. Sama sekali tidak!

Mereka yang gila, bukan aku. Apa-apaan mereka mengatakan Kyuhyunku takkan datang. Cih, mereka itu hanya iri karena Kyuhyun mencintaiku.

Saat Kyuhyun datang nanti barulah mereka takkan sanggup lagi berkata dan mencibir. Kita lihat saja, aku atau kalian yang gila.

.

.

.

" Apa kau tak lelah menunggunya terus huh? Namja itu takkan datang, dia hanya pembual yang sukanya mengumbar janji dan Disini kau terlihat seperti orang gila yang setiap hari menunggu kedatangannya di halte."

Kutatap Jengah Hyungku yang terus saja meracau menyebalkan. Bahkan saudaraku pun ikut menganggapku gila. Lalu aku harus berpegangan pada siapa sekarang? Aku belum siap menyerah karena Kyuhyun memintaku untuk bertahan sampai akhir, menunggu dia datang untuk menepati janjinya padaku.

" Terima saja Lamaran Siwon dan menikah dengannya"

Tidak adakah kata-kata baru selain itu huh? Bahkan kata-kata itu sudah ribuan kali kudengar dan harusnya kau tau jawabanku Kim Heechul.

Yang Kucintai hanya Kyuhyunku.

" Atau kau mau mati karena mengharapkan janji manis namja brengsek itu. Mati penasaran karena dia bahkan tak perduli kau disini seperti apa sekarang"

Aku mendesah pelan. Dia sebenarnya menghawatirkanku, hyungku yang terbaik. Tapi caranya aku tak suka, cara dia mencerca Kyuhyunku membuatku sebal dan marah. Tak bisakah dia menghiburku dengan mengatakan hal yang baik tentang Kyuhyun?

" Biarkan saja" Lirihku yang dihadiahi tatapn tajam olehnya, hyungku " Meskipun setelah kematianku dia datang aku tak perduli karena aku yakin dia mencintaiku seperti aku mencintainya hyung"

Brakkkkk

Dia menggebrak meja sangat keras membuatku terlonjak kecil.

" Aku akan membunuhnya jika ia berani datang! Sudah 3tahun kau menunggu dan bahkan sekarang usiamu sudah masuk 24tahun. Mana? Apa dia datang huh?"

Kupejamkan mataku erat-erat. Semua ini terasa sangat menyakitkan jika harus menerima kenyataan jikalau aku sudah terlalu lama menantinya.

Usiaku sudah tak lagi 21tahun. Tapi Setiap tahun aku menunggunya di tanggal yang ia janjikan. Bahkan sebulan penuh setelah tanggal itu aku akan terus disana berharap ia datang dan memelukku. Aku benar-benar merindukannya.

" Kau menyakitiku hyung" Isakku pelan dan aku tau hyungku pasti mendengarnya " Kyuhyun pasti datang"

Greppp

Hangat saat dia memelukku. Aku tau diapun sakit melihatku seperti ini " Mianhe! Hyung hanya tak ingin kau semakin terpuruk karena terus mengharapkannya, dia bahkan melupakanmu baby. Jebal hentikan semua ini."

Kugenggam erat lengan heechul hyung yang melingkar erat di Bahuku. Tangisku semakin tersedu hingga terkadang aku tersedak saking sesaknya " Aku tidak bisa hyung, maafkan aku. Aku yakin Kyuhyun pasti datang, percayalah"

.

.

.

" Jangan!"

" Tapi dia masih saja menunggumu disana setiap tahun."

" Bujuklah agar dia mau menikah denganmu dan jangan pernah katakan apapun tentangku padanya"

Hening~~

Haruskah seperti ini. Dua orang ini sama-sama tersakiti terlebih namja yang tengah duduk diatas Kursi roda itu. Hatinya setiap malam menangis, bahkan air matanyapun telah kering.

" Aku takkan bisa memberinya kebahagiaan yang utuh! Bahkan untuk menopang tubuhku sendiri pun aku tidak sanggup"

" Tapi dia mencintaimu"

" Dan dengan melihatku seperti ini apa dia masih akan mencintaiku huh?"

Kembali terdiam karena dia tak tau harus menjawab apa sekarang. Semakin dia ingin menjawab lidahnya malah semakin kelu.

" Aku yakin kau bisa memberikan kebahagiaan yang utuh padanya" Bagai ada batu besar yang menghantam dadanya ketika mengatakan itu. Ia pejamkan matanya erat dan kembali mendesah pelan "Aku percaya padamu Siwon"

"Bahkan dia tak pernah melihatku. Dia menangis mengharapkanmu, menantimu tanpa lelah dan Jika aku memaksanya aku takut malah akan semakin menyakitinya nanti"

" Lalu aku harus bagaimana huh? Menunjukkan padanya kalau Kyuhyunnya yang sekarang bahkan tak memiliki kaki"

" Kyu"

" Dia pasti bisa melupakanku asal kau bisa mencintainya setulus hatimu"

" Aku tidak yakin"

" Kau pasti bisa"

" Hum~~ baiklah aku akan mencobanya lagi" Mengedikkan bahu padahal didalam hatinya pun siwon terluka. Memaksa untuk melakukan yang tak sesuai dengan hatinya. Iya dia mencintai yesung namun tak seperti ini cara mendapatkannya, dengan menuai luka diantara mereka bertiga dan Siwon tau pasti siapa yang paling terluka disini.

" Gomawo" Tersenyum diatas luka hatinya yang menganga lebar demi kebahagiaan orang yang ia cintai Kyuhyun rasa itulah yang terbaik, yang bisa ia lakukan.

.

.

.

Kembali menangis, entah sudah berapa banyak air mata yang ia buang untuk menguapkan rasa rindunya untuk seseorang yang selalu dinantinya setiap malam. Seseorang yang telah membawa sepruh jiwanya dan membuatnya menjadi tak mampu untuk menghilangkan orang itu dari bilik hatinya.

Grreeebbb

Yesung terlonjak kecil ketika ada yang memeluknya dari belakang dan ketika menoleh ia tau siapa pelaku utamanya, dia siwon.

" Sudah! Jangan menangis lagi" Bujuk siwon seraya menghapus air mata di pipi yesung " Kau sudah terlalu banyak terluka, berhentilah kumohon," Bisik siwon dengan nada memelas " Dia takkan datang! Kumohon lihat aku sedikit saja. Menikah denganku dan aku berjanji akan memberikanmu kebahagiaan yang utuh Yesung"

" Tapi aku mencintainya, Siwon"

" Aku tau. Tapi coba buka sedikit saja hatimu untukku. Pandang aku, hanya aku yang ada disini untukmu"

Yesung merunduk untuk menyembunyikan kesedihannya. Ia belum siap membuka hatinya untuk orang lain karena sudah tergores nama Kyuhyun disana, direlung hatinya " Aku tidak bisa karena bagiku hanya Kyuhyun satu-satunya yang aku cintai" Lirihnya sangat pelan.

Siwon sakit (?) tentu saja. Ia mencoba untuk menguatkan hatinya lalu membimbing wajah yesung agar mau membalas tatapannya " Aku takkan memaksamu untuk mencintaiku, tapi hanya pandang aku sedikit dan obati lukamu bersamaku. Itu saja"

Yesung menggeleng perlahan " Aku tak ingin menyakitimu"

" Tak akan Yesung. Aku akan menunggu sampai kau mau membuka hatimu untukku! Aku berjanji"

Hati yesung menghangat. Bagaimana ada namja sebaik ini dan kenapa dia tak bisa sedikit saja memberikan potongan hatinya untuk siwon " Apa aku bisa?" Lirihnya

" Kita coba" Bisik siwon lembut.

Tak berusaha menyetujui hanya ia pun tak mampu untuk menolaknya.

Yesung memeluk siwon, menenggelamkan wajahnya didada siwon dan siwon pun membalas pelukan Yesung " Gomawo" Bisik Yesung lirih.

Siwon tersenyum namun senyum itu begitu sarat akan luka yang juga menganga lebar dihatinya. Apa bisa ia bahagia diatas penderitaan orang lain yang saling mencintai? Meskipun ia menginginkan cinta ini tapi hatinya pun menangis sekarang.

.

.

.

" Semoga kau bahagia Yesung! Siwon namja yang baik" Melihat orang yang kau cintai bahagia bersama orang lain mungkin lebih menyakitkan ketimbang menggoreskan mata pisau dipergelangan tanganmu. Tapi~~ demi kebahagiaan orang itu mungkin kesakitan ini takkan bertahan lama.

Kyuhyun telah yakin jikalau yesung akan bahagia bersama Siwon. Lihatlah bagaimana siwon memeluk yesungnya membuat dadanya menjadi nyeri sebenarnya.

Setelah puas dan merasa yakin, Kyuhyun putuskan untuk pergi dari sana. Dia menangis dalam diam,air matanya mengalir deras dan tekadnya inilah terakhir kali ia melihat yesung dari kejauhan. Ia akan pergi jauh dan berharap yesung takkan mengharapkannya lagi.

Kreeettt kreeettt

Derit besi membuyarkan konsentrasi Yesung dan Siwon. Perhatiannya teralih pada siluet namja berkursi roda yang terhalang pilar besar bercahayakan temaram.

Yesung menyipit dan penasarang dengan siluet itu. Siapa? Kenapa ada disini bathinnya.

" Ada apa?" Tanya siwon mencoba untuk mengalihkan perhatian Yesung. Ia tau pasti siluet itu siapa dan tak ingin yesung sampai tau rahasia yang telah ia dan Kyuhyun simpan rapat-rapat.

" Itu! Ada orang disitu siwon" Tunjuk Yesung.

" Mungkin hanya orang lewat saja yesung" Bujuk siwon namun belum sempat siwon selesai Yesung sudah terlanjur pergi menyusul siluet namja berkursi roda itu.

Siwon harus bagaimana sekarang? Apa ini sudah ketentuan Tuhan?Mungkinkah segalanya harus terbuka sekarang.

.

.

.

" BERHENTI"

degh

Degh

Tubuh Kyuhyun membatu saat telinganya menangkap suara baritone yang sesunggunya sangat ia rindukan itu meneriakinya lantang.

Dadanya serasa penuh dan sesak. Tangannya mencengkram erat pegangan Kursi roda seraya memejamkan matanya.

" Kau siapa? Kenapa menggintip huh?" Tegur yesung.

Mencoba untuk tak perduli Kyuhyun malah kembali mengayuh kursi roda dengan kedua tangannya. Ia harus segera pergi dari sini.

Yesung melesat cepat ke depan kursi roda namja itu " Hei tung~ " Nafasnya tercekat, ini? Apa dia sudah benar-benar gila hingga melihat siapapun bisa berubah menjadi Kyuhyun " K-kyu"

Mereka berdua terpaku. Diam membeku seolah waktu bnerhenti berputar sementara. Berharap ini bukan hanya halusinasinya saja, yesung kembali menangis.

" K-kyu. I-ini benar kau kan?" Tangannya terulur hendak menyentuh wajah Kyuhyun dan~

" JANGAN"Bentak Kyuhyun membuat Yesung tertohok, Kyuhyun menolaknya. Kenapa? Apa dia bersalah?

" Kyu~ Katakan kalau aku tidak gila. Kau Kyuhyunku, Iyakan?"

Kyuhyun membuang wajahnya. Ia tak ingin menjadi semakin lemah karena yesung. Keputusannya sudah sangat bulat untuk pergi dan jangan sampai yesung kembali membuatnya lemah.

Brugh

Yesung jatuh terduduk didepan Kursi Roda Kyuhyun. Menangis tersedu-sedu karena kerinduannya yang kian membuncah " Kyu~~"

" Lupakan aku, Yesung"

Rasanya dunia runtuh diatas kepalanya mendengar permintaan yang seperti belati tajam yang tengah menyayat-nyayat ulu hatinya tersebut. Ia menggeleng perlahan dengan lelehan air matanya yang semakin deras. Ia tak terima, ini semua sama sekali tidak adil untuk penantiannya selama ini " Tapi aku menc"

" Anggaplah kau dan aku tak pernah salin mencintai sebelum ini. Aku sama sekali tidak pantas untuk dicintai" Dengan menahan luka Kyuhyun berkata, ia berharap yesung menyerah tapi sepertinya usaha Kyuhyun sia-sia belaka.

" Aku tidak bisa Kyu~~ Aku mencintaimu! Jangan berkata seperti itu" Yesung tersedu-sedu, tangannya mencengkram erat kemeja Kyuhyun saking geramnya " 3tahun aku menunggu seperti orang gila dan Sekarang kau memintaku untuk melupakan segalanya. Sakit sekali~~ aku tidak bisa."

Tangis itu semakin menyiksa Kyuhyun. Pertahannya hancur hingga tak tahan akhirnya ia merengkuh yesung meskipun dengan susah payah " Tapi aku tidak pantas untuk dicintai. Aku bukan Kyuhyunmu yang dulu, aku sekarang hanya manusia tak berguna Yesung hiks hiks" Kyuhyun meracau seraya tersedu-sedu "Aku tidak pantas bersanding denganmu lagi"

Yesung membalas pelukan Kyuhyun. Meluapkan kerinduannya dengan menciumi wajah tampan yang ia rindukan itu bertubi-tubi " Aku merindukanmu Kyu, jeongmall"

" Jangan~~ kumohon jangan membuatku semakin sulit. Biarkan aku menjauh dan bahagialah dengan siwon" Kyuhyun melepaskan rengkuhannya dan sedikit menjauh.

" Tapi aku mencintai Kyuhyun bukan Siwon" Sendu yesung " Separuh dari jiwaku telah bersamamu Kyu. Aku lelah, kumohon jangan memintaku untuk bersama orang lain hiks hiks"

" Aku cacat yesung! Aku bahkan tidak memiliki kaki. Lalu bagaimana aku bisa melindungimu huh? Kumohon mengertilah" Bujuk Kyuhyun memelas.

" AKU TIDAK PERDULI! "Bentak Yesung " Bahkan jika kau tak lagi bernafas pun aku takkan pernah berhenti mencintaimu!"

" Yesung"

" Jangankan Kaki! Nyawapun kuberikan untukmu asal kau tetap bersamaku"

Tangis Kyuhyun pecah. Namja tampan itu meraung dan kembali merengkuh yesung erat " Maafkan aku" Tangisnya " Maafkan aku yang ceroboh hingga membuatmu menunggu dan terluka selama ini. Seandainya waktu itu aku lebih berhati-hati aku pasti takkan kehilangan kakiku seperti ini hiks-hiks"

" Aku takkan memaafkanmu karena telah membuatku hampir mati karena merindukanmu begitu besar" Yesung berbisik seraya menenggelamkan wajahnya dicuruk leher Kyuhyun " Aku takkan memaafkanmu karena kau membuatku menunggu begitu lama"

" Maafkan aku"

" Aku takkan membiarkanmu pergi lagi karena kau milikku"

Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya " Ya, aku milikmu. Milik Yesung"

" Aku mencintaimu, selamanya"

" Aku pun mencintaimu sampai mati"

Siwon menghapus air matanya. Tersenyum diatas luka yang menganga lebar dihatinya. Namun ia pun bahagia meskipun takkan pernah bisa memiliki cinta itu. Namun melihat cinta itu berbahagia ia pun mampu sedikit berbahagia dan menyimpan sendiri luka dihatinya.

~End~

End Drable One

Hanya Kumpulan Drable yang pernah atau pun yang belum pernah aku post di Fb maupun di Grup…

Next Kisung

Mind to Review :D