NARUTO © Masashi Kishimoto

Warning AU, pendek—banget, plotless, Indonesian!setting, dan hal lain yang harus diperhatikan.

Listening to Love Never Felt So Good – Michael Jackson ft. Justin Timberlake while writing the story


Lesson: Cooking

by ladymxthyst


Waktu menunjukkan pukul tujuh kurang enam menit. Masih terlalu pagi sebenarnya untuk ke sekolah, namun aku harus pergi ke supermarket untuk membeli bahan untuk memasak di pelajaran memasak.

"Aku berangkat, okaa-san." ucapku seraya mengambil sebuah tomat lalu menggigit dan mengunyahnya. Lalu berjalan ke arah ibu ku yang sudah berada di depan teras membawa tasku dan kunci mobilku.

Ia memelukku lalu menyerahkan tas dan kunci mobilku, "Hati-hati ya, Sasuke."

"Hn,"


Waktu menunjukkan pukul tujuh lewat delapan ketika aku sampai di supermarket dekat sekolahku. Setelah keluar dari mobil, aku berjalan memasuki supermarket.

DRRT–!

[Teme! Aku lupa beli bahan makanan. Kamu beli ya!]—Naruto

[Hn, sudah ku duga, Dobe.]—Sasuke

"Selamat pagi. Selamat datang di Tayuya Market. Ada yang bisa dibantu... Sasuke?" sapa pemilik supermarket itu.

"Bahan makanan untuk dessert." ucapku. Ia pun mengangguk dan pergi mengambilkanku beberapa bahan.

"Ini," jawab Tayuya seraya menyerahkan keranjang yang hampir penuh itu.

"Kau bisa membuat roti dengan itu, dan memberikannya untuk... siapa yang suka kau ceritakan itu? Ah, Sakura Haruno!" lanjutnya seraya menggodaku. Ukh, sial. wajahku memanas.

Ia membawa keranjangku ke kasir dan aku membayarnya. Tak lupa setelah itu ia memberikanku sebuah cokelat. Dia kan tahu aku benci cokelat?!


Sekarang waktunya pelajaran memasak. Disebelahku sudah ada si bodoh—Naruto—yang wajahnya memar sehabis dipukul Neji dan Sakura. Kami semua sudah mengganti seragam kami dengan pakaian khas koki. Dan hal itu membuat para gadis tak henti-hentinya melirikku.

Namun... Sakura tidak melirikku. Sial!

Di saat semua sedang memasak, Naruto malah mencoba mendekati Hinata yang berakhir dilototi oleh Neji. Dan aku sedang berusaha membuat roti untuk mencari perhatian Sakura—tentu saja.

Waktu memasak hampir selesai dan demi dewi Izanami dan Izanagi adonanku belum selesai! BAGAIMANA MAU CARI PERHATIAN KE SAKURA?!

Ehem. Uchiha harus tetap kalem.

TRIING–!

Aku ada ide! Khehehehe...


Sekarang waktunya memberikan hasil masakan kepada teman sesuka hati. Karui memberikan Chouji sebuah roti berukuran besar. Gaara memberikan roti kepada Matsuri. Dan aku pun akan memberikan roti yang sedang kupegang untuk Sakura.

Setelah menemukan Sakura yang sedang merapihkan surai merah muda miliknya, aku pun menyodorkan roti yang kupegang ke arahnya.

"Untukku?" tanya nya seraya menunjuk dirinya sendiri. Iris hijau klorofilnya seakan menghisapku lamat-lamat.

"Hn," gumamku seraya mengendikkan bahuku. Biar terkesan keren depan Sakura, tentunya...

"Terima kasih... Sasuke-kun," jawabnya malu-malu. ADUH MAK... CANTIKNYAAAA–!

"Hn," balasku lalu meninggalkan Sakura.

Tinggal sedikit lagi... sampai Sakura jadi pacarku. Hn.

.

.

Fin.


Omake!

"Hinata," panggilku seraya memegang bahu mungil si gadis indigo.

"Ya, Sasuke-kun?" jawabnya heran.

"Rotimu untukku." ujarku lalu mengambil roti yang dipegangnya. Ia hanya mengerjap, sedangkan Naruto yang melihatnya protes.

"OIII TEMEE! ITUKAN UNTUKKU! KEMBALIKAN–TTEBAYO!"

"Naruto-kun, aku... bikin 2 kok," ujar Hinata seraya memberikan roti berbentuk seperti kepala si pirang.

"AAAAAA! HINATA! DAISUKI YO!" ujarnya lalu memeluk Hinata.

PESSHHH–!

"N-n-naruto-kun..."

.

.

.

Real!Fin.


a/n merupakan kumpulan flash-fiction tentang pelajaran-pelajaran. Jadi, di setiap mata pelajaran, tokohnya bisa beda atau bisa juga sama. Yah, itu tergantung mood aja *dilempar*

btw... ini tumben ya, panjang sedikit. EHEHEHEHE...