Rating :: K
Pair :: HoMin
Disclaimer :: Semuanya milik bersama.
Genre :: Hurt/Comfort/romance
Warning :: Gaje, Typos dimana-mana, abal-abalan, alur gak jelas.
Don't like Don't Read!
Akhir yang Menyakitkan
Author POV
Di sebuah meja makan tampak sepasang kekasih sedang menikmati makanannya. Hening. Hinggga salah satu dari mereka membuka pembicaraan.
"Ya, kau harus makan perlahan-lahan. Kalau tidak kau akan tersedak" ujar Yunho. Yangg ditunjuk hanya nyengir dan mengurangi kecepatan makannya.
" Yunho hyung, chesse cake itu dari siapa?" tanya Changmin sambul menunjuk chesse cake yang ada di sebelah cangkir-cangkir.
" Eoh, itu dari Go Ahra "
" Ya, kau masih saja berhubungan dengan yeoja itu huh?" ujar changmin cukup emosi mendengar nama Go Ahra. Changmin benci Go Ahra, karena menurutnya Go Ahra adalah yeoja genit yangg selalu mencuri-curi perhatian Yunho.
" Uljima, aku tetap menjaga jarak kok"
" Awas kalau kau sampai kelewat batas berteman dengannya" kata Changmin dengan mata melotot.
" Ahahaha, Ddo, jeongmal kyeopta, bagaimana bisa aku berpaling ke lain hati Eoh" ujar Yunho sembari mencubit pipi Changmin.
" Appo! Uh~"
PLETAK!
Sebuah pukulan mampir di jidat Yunho. Yunho pun berhasil dibuat meringis oleh Changmin. Dan pada akhirnya kegiatan makan malam itu berubah menjadi senda gurau.
.
.
" Fiuh! Akhirnya konser itu sukses besar. Changmin-ah, gomawoyo" ujar Yunho pada Changmin yangg duduk di sebelahnya. Kini mereka telah berada di dorm.
" Ini berkat kerja kerasmu juga"
" Geurae, aku akan mandi lalu istirahat. Sebaiknya kau yang mandi terlebih dahulu, kau tampak sangat lelah. Setelah itu istirahat ne?" saran yunho sambil membelai lembut pipi Changmin lalu beranjak kedapur. Changmin pun turut beranjak ke kamar mandi.
^Skip Time^
Ting Tong... Ting Tong...
Bel dorm TVXQ berbunyi, Changmin segera membuka pintu.
" Annyeong Changmin saeng! Yunho oppa ada?" tanya orang yang memencet bel pintu, yang ternyeta adalah Go Ahra.
" Untuk apa lagi kau kesini huh?!" tanya Changmin dengan penuh emosi,
" Aku datang kesini hanya perlu dengan Yunho! Bukan kau!" ujar Go Ahra tak mau kalah. Yunho yang mendengar keributan pun keluar.
" Wae geurae?" tanya Yunho. " Eoh, kau Go Ahra. Ada apa?".
Go Ahra yang melihat Yunho keluar langsung masuk tanpa izin dan menggandeng tangan Yunho.
" Yunho oppa! Aku membawakanmu kimbbab. Aku membuat itu sendiri tanpa bantuan orang lain!"
Changmin cemburu melihat Go Ahra menggandeng tangan Yunho, kekasihnya. Tanpa berkata apa-apa ia langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya. Hatinya panas melihat kejadian itu.
Go Ahra tak peduli dengan kemarahan Changmin, ia malah senang Changmin marah pada Yunho. Karna menurutnya jika mereka bertengkar, pasti akan putus dan akhirnya Go Ahra bisa bersama dengan Yunho.
Sedangkan Yunho yang tau kekasihnya, Changmin marah pasti gara-gara Go Ahra. Yunho berusaha agar Go Ahra pulang. Akhirnya setelah bersusah payah membujuk Go Ahra untuk pulang pun berhasil.
" Ya, Changmin-ah! Buka pintumu! Aku ingin bicara padamu!" teriak Yunho sambil menggedor-gedor(?) pintu kamar Changmin
Tak ada jawaban dari dalam kamar Changmin. Yunho terus saja menggedor-gedor pintu kamar Changmin.
Yunho POV
" Changmin-ah, jebal. Biar aku jelaskan semuanya!" aku masih berteriak dan menggedor-gedor pintu kamarnya, namun Changmin tak menjawab satu patah kata pun.
Aku takut terjadi apa-apa pada changmin, aku pun mendobrak pintunya dan berhasil terbuka. Di depan lemari aku melihat Changmin bertelanjang dada hanya mengenakan celana tigaperempatdan melongo melihatku.
" Ya! Mengapa kau mendobrak pintu kamarku huh? Aish, rusak parah ni"
" K-kau mengapa tak menjawab teriakanku?"
" Molla. Mungkin saat kau berteriak aku berada di kamar mandi, siang ini sangat gerah"
" Mwoado hanaso?"
" Eoh, Go Ahra? Ne, aku sedikit marah karena cemburu dengannya, tapi aku bisa memaklumi kalau saraf warasnya hampir putus"
" Hh, baguslah kalau kau tidak marah" kataku yang lalu keluar dari kamarnya.
" Oh ne, nanti aku yang akan perbaiki pintu kamarmu ini" ujarku sekali lagi. Namun tak ada sahutan dari Changmin.
.
.
" Fiuh! Akhirnya selesai juga!" kataku sambil menyeka keringat yang bercucuran karena memperbaiki pintu kamar Changmin.
" Changmin-ah! Pintu mu telah selesai ku perbaiki!" teriakku. Namun ia tak menjawab. Aku mencarinya ke dapur. Tak ada. Aku menengok ke kamarku, ah! Pasti dia tidur di kamarku. Nihil, dia tak ada juga.
Aish-. Ternyata ia tidur di sofa.
" Aigoo, lihatlah mukanya yang kyeopta. Ddo jeongmal kyeopta" ucapku setengah berbisik takut membangunkannya. Aku takut dirinya terjatuh saat berbalik, tau sendiri ne Changmin kalau tidur? So, aku menggendongnya ala bridal style ke kamarnya.
CUP-
Tanpa sadar aku menciumnya sesaat setelah aku meletakkannya di kasur. Changmin menggeliat, aku buru-buru keluar dari kamarnya dan menutup pintunya dengan perlahan.
Changmin POV
" Uagh! Engh, eoh! Aku telah berada di kamar? Gomawo Yunho hyung" tanpa sengaja aku memegang bibirku.
" Mimpi itu seperti nyata. Masih berbekas" saat aku tidur tadi aku bermimpi bahwa Yunho menciumku. Tapi itu mustahil akan terjadi. Yunho tak akan berani menciumku sampai kami benar-benar menikah. Buktinya saja melihat orang berciuman dia langsung menghindar.
Aku ingin memiliki pacar yang seperti kebanyakan namja lain. Tapi Yunho, dia hanya berani memelukku dan memegang tanganku. Pernah sekali waktu kami mencoba berciuman. Namun Yunho tetaplah Yunho. Ia hanya mau first kiss-nya saat di pernikahan nanti.
^Skip Time^
Author POV
" Yunho hyung, kajja antarkan aku berbelanja! Jebal" ajak Changmin pada Yunho yang sedang asyik dengan laptopnya.
" Geurae, tunggu aku di mobil ne" jawab Yunho sambil membelai pipi chubby Changmin dan menutup laptopnya.
.
.
" Ppaliwa!" teriak Changmin.
" Kau ini tidak sabaran" ujar Yunho.
Yunho pun melesatkan mobilnya menuju pusat perbelanjaan di kota. Sesampainya di Pusat perbelanjaan, Changmin langsung melesat ke bagian Toko Buku. Seperti biasa, Changmin langsung mencari novel keluaran terbaru. Ia menemukan sebuah novel yang menarik dengan judul " Gamja " karya Kim Dong In.
Tanpa pikir panjang ia langsung menuju kasir untuk membayar komik tersebut dan menemui Yunho yang setia menunggu di depan toko komik mengajak Yunho makan di restaurant favorit mereka yang berada tak jauh dari toko buku.
" Hyung, kau tak mau membeli kaos lagi?" tanya Changmin pada Yunho di tengah-tengah asiknya menikmati makanan.
" Molla, kita lihat saja dulu ne. Kalau ada yang bagus aku beli"
" Arrasseo"
Tiba-tiba seorang yeoja menghampiri meja Changmin dan Yunho.
" Yunho oppa! Kamu di sini juga?! Ahh" seru Go ahra sambil memeluk Yunho dari samping. Dan itu sontak membuat muka Changmin merah akibat menahan marah.
" Changmin saeng, bisakah kau pindah dari tempat duduk mu? Aku ingin duduk di situ" rayu Go Ahra dengan puppy eyesnya. Changmin tak dapat menahan amarah lagi. Ia pun berdiri dan meluapkan emosinya pada Go Ahra.
" YA! Memangnya kau ini siapa! Seenaknya saja memanggilku saeng! Dan. Yunho, dia adalah namjachinguku kau tau itu kan Ahra sshi?! Tapi kau tetap saja menggodanya. Kau memang perusak hubungan orang!" sembur Changmin dengan emosinya yang meluap-luap sampai ke ubun-ubun.
Ia pun pergi meninggalkan Go Ahra dan Yunho yang melongo.
Changmin POV
Awas kau Go Ahra. Dasar yeoja genit. Berani beraninya kau menggoda Yunho hyung ku! Ugh- Eoh, Yunho! Mengapa hyung diam saja dan tidak mengejarku hingga keluar! Argh, Yunho! Kau berpihak pada Ahra eoh? Lihat saja.
^SkipTime^
Sejak kejadian kemarin sore aku dan Yunho hyung tidak berbicara apapun. Kecuali bertanya tentang sikat gigiku yang entah aku menaruhnya dimana. Kemarin ia pulang beberapa menit setelah aku sampai di rumah duluan dengan taksi. Aku ingin mengerjainya hari ini. Aku ingin berpura-pura pulang ke apartemen orangtuaku agar Yunho hyung mau meminta maaf padaku. Aku mengemasi beberapa baju dan barangku ke koper. Saat aku keluar dari kamarku, aku berpapasan dengan Yunho yang kebetulan lewat depan kamarku. Ia kaget melihatku membawa koper.
" Mau kemana kau?!" tanyanya cukup marah.
" Pulang ke apartemen orang tuaku. Wae?" ujarku sok jual mahal.
" Ya! Kau tak boleh pergi dari dorm ini. Jebal" katanya memelas, tapi aku tidak boleh menyerah. Ia belum meminta maaf padaku.
" Wae, ini kan hidupku. Terserah aku mau tinggal dimana, mengapa kau yang mengatur?"
" tapi aku ini namjachingu mu"
" lalu, kalau kau namjachinguku. Mengapa kau tidak mengejarku kemarin, kau sengaja ingin bersama Ahra ne? Apa itu namjachingu?" ujarku sadis.
" Aish, hanya karna kejadian kemarin kau seperti ini eoh?"
" Wae? Aku patut marah karena kau telah membuatku cemburu!". Aigo! Mati aku keceplosan.
^^TBC^^
Annyeong haseo Cassieopia (kalo tulisannya salah mianhae) ini FF HoMin pertamaku aku bikin karna desakan chinguku. Mian ya kalu abal-abal. Tapi setidaknya luangkanlah sedikit waktumu untuk riview di kolom bawah ini. ^^Gomawo^^
