The club isn't the best place to find a lover, so the bar is where I go
Friday, 21.00 P.M, Seoul Vibes Bar.
Ini namanya kenikmatan duniawi kalau kata Kim Jongin bilang, si pengangguran namun kesehariannya hobinya berkunjung ke bar atau club untuk memuaskan mata dan hawa nafsunya. Lain hal-nya untuk Oh Sehun, pria yang masih magang sebagai guru ditempat ia mengajar dan bekerja, ia kesini hanya untuk melepas penat, katanya. Rasanya, jika Jongin dan Sehun sudah berkumpul, ada salah satu yang kurang.
"Jongin-ah, mana si Caplang itu?" tanya Sehun sambil menegak alkoholnya. Kini mereka berada di meja bar, dengan beberapa minuman didepannya. "Hah? Apa yang hilang?" jawab Jongin, nampaknya Jongin mabuk sekarang. "Aish, dimana Park Cha-" tiba-tiba seseorang meraih punggung Jongin dan Sehun dari belakang. "Ohh, nampaknya para kekasihku ini mencariku," si Park Chanyeol, dengan pakaian khas seorang pulang meeting, yang nampaknya lebih baik nasibnya dibanding Jongin dan Sehun. Seorang sutradara yang telah menyutradarai beberapa film dan drama terkenal. Ia lebih senang bekerja dibalik layar, dibandingkan didepan layar.
"Cih, aku mau muntah mendengarnya." Jawab Sehun sembari menampilkan gestur ingin muntah.
"Ah sudah berapa lama aku tidak bertemu sahabatku ini, rindunya~" ucap Jongin agak lebay sembari memeluk erat Chanyeol. Chanyeol hanya terkekeh sambil membalas pelukan Jongin.
"Sudah berapa botol alkohol yang telah ia habiskan Sehun-ah? Nampaknya dia mabuk sekali." Tanya Chanyeol sambil mendudukan diri ditengah-tengah Jongin dan Sehun.
"Entahlah, mungkin 3 atau 4." Sehun berujar santai.
"Woah dude, kau jangan terlalu sering menegak minuman haram ini, bodoh! Kurang-kurangi juga terus bermain kesini. Carilah pacar dan segera bekerja!" hardik Chanyeol.
"Wow,wow,wow! Kau datang kesini bukan untuk menceramahiku! Aish sudahlah, minum ini. Aku tau kau butuh sedikit pencerahan bukan?" Jongin menuangkan alkohol ke gelas Chanyeol. Chanyeol menyesapnya.
Me and my friends at the table doing shots, drinking faster and then we talk slow
Jika ketiga serangkai ini sudah berkumpul, maka lengkap sudah. Chanyeol, Jongin, Sehun. Tiga lelaki yang berbeda nasib ini nampaknya telah bersahabat semenjak dibangku menengah atas. Disuguhi paras yang begitu menawan, bukan berarti ketiga lelaki ini gampang mencari jodoh. Beda hal-nya dengan Jongin yang gemar gonta-ganti pasangan. Sehun dan Chanyeol lebih memilih-milih.
Sudah sekitar satu jam mereka habiskan waktu di meja bar, kini mereka tampak kacau, tertawa seperti orang gila, dan semakin meracau tidak jelas.
"Shit, man! Apa kau lihat wanita diujung sana? Dadanya berisi sekali" Jongin menunjuk seorang wanita yang sedang duduk bersama seorang temannya dipojok bar.
"Hahaha, kau ini hitam! Ah benar juga, lihat matanya yang besar itu begitu menggemaskan," timpal Sehun.
"Sepertinya bagus untuk menjadi santapan malam ini, betul kan Hun-ah?," Jongin dan Sehun pun melakukan high five.
"Ck, idiot sekali." Chanyeol sudah berada dibawah ambang kesadarannya.
"Ah, ya. Chanyeol-ah tumben sekali kau mau mampir ke tempat seperti ini," kata Sehun.
"Entahlah, mungkin dengan aku berada disini aku akan bertemu seorang bidadari yang bisa aku gagahi malam ini, oh bahkan bisa menjadi ibu dari anak-anakku kelak, hahaha," harap Chanyeol.
Begitu mendengarnya Jongin menepuk-nepuk punggung Chanyeol "For the God Sake, kau kemasukan apa, bung!? Biasanya kau malas membahas soal cinta. Sudah bosan melajang, eh?"
"Our bad Chanyeol is back," Sehun sambil bertepuk tangan tidak jelas.
"Kalian tahu? Aku sedari tadi memperhatikan wanita diujung sana juga." Chanyeol menunjuk wanita yang sama dipojok bar.
"Hei,hei! Itu incaranku bodoh!"
"Bukan yang bermata besar, tapi temannya. Walaupun nampak belakang saja dia terlihat cantik~ Ah dengan kemeja putih kebesarannya saja membuatku horny,"
"Sepertinya mereka sudah merasa diperhatikan, whoa whoa mereka melihat kearah kita!" heboh Sehun.
Si wanita berkemeja putih kebesaran menengok kebelakang, rambutnya yang terurai panjang dan dicat dirty-blonde tersampir begitu saja. Jika didrama, bagian ini akan slow-motion. Arah pandang Chanyeol terarah keiris mata sang wanita, dan mereka berkontak mata selama beberapa detik namun segera terputus karena Chanyeol tiba-tiba berjengit kaget sambil memegang dadanya yang begitu berdetak kencang.
"Santai, bung! Kau ini kenapa?" ujar Sehun.
"She's just fucking beautiful. Damn! She just give me a wink and smile cutely to me," seru Chanyeol yang nampaknya mendapatkan kembali kesadarannya.
"Ah, dia wanita yang bersama incaranku? Nampaknya aku kenal dengannya. Dia salah satu penyanyi di cafe-cafe atau di acara pernikahan, kalau tidak salah, namanya Baekhyun." Kali ini Jongin berkata dengan benar.
"Baekhyun? Ah, Baekhyun, Baekhyun, Baekhyun," Chanyeol bak membaca mantra.
Come over and start up a conversation with just me, and trust me I'll give it change now,
"Sadar, Chanyeol! Baekhyun sedang berjalan kesini!" Chanyeol yang daritadi memejamkan mata dan bergumam tidak jelas sontak membuka matanya, dan benar saja Baekhyun sedang berjalan kearah mereka. Chanyeol terus saja menatap Baekhyun, bagaimana tubuh itu berjalan, sangat indah dengan setiap leukukannya. Dadanya yang tidak begitu besar namun berisi, nampak pas jika disentuh tangan besarnya. Jangan lupakan pantat yang masih nampak kencang dan bulat itu.
"One more vodka, please," ternyata meleset. Ia kira Baekhyun akan menghampirinya, namun ia hanya memesan minuman saja. Andai saja Baekhyun berjalan dan-
"Hello, belum puas terus melihat kearahku, hm?"
menghampirinya.
Busted!
Sialan, kali ini Baekhyun benar-benar datang kearah Chanyeol. Chanyeol begitu merasa awkward. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lalu ia memberanikan diri membalas ucapan Baekhyun yang nampaknya begitu agresif saat ini,
"Uhm, yes. Like I just see the most beautiful angel in the world. Who's your name, beauty?" ucap Chanyeol agak sedikit cheesy.
Baekhyun balas terkekeh. Ia pun mengulurkan tangannya, "Byun Baekhyun. 23 tahun, lajang."
Cukup berani juga gadis ini, bisik Chanyeol dalam hati. "Park Chanyeol, 25 tahun, tampan mapan menawan. Lajang." Chanyeol balas salam Baekhyun sambil mengeluarkan senyum andalannya
Take my hand, stop
"Wanna dance?" Baekhyun menahan tangan Chanyeol, ia berkata sambil mendekatkan tubuhnya pada Chanyeol.
"Why not," jawab Chanyeol sambil menunjukkan seringainya, meninggalkan Sehun dan Jongin yang masih berdiam ditempat.
"Puas dengan drama picisan Actor Park tadi, Kim?"
"Nampaknya ia sangat melupakan kehadiran kita, Oh."
Put van the man on the jukebox,
Chanyeol dan Baekhyun sudah berada ditengah bar sekarang, menikmati alunan musik bersama orang-orang disekitarnya. Baekhyun melingkarkan tangannya dileher Chanyeol, yang segera dibalas Chanyeol dengan memeluk pinggang Baekhyun. Baekhyun semakin gencar meliuk-liukkan tubuhnya ketika musik The Chainsmokers-All We Know sampai ke reff.
And then we start to dance, and know I'm singing like,
Chanyeol setengah berbisik kepada Baekhyun, "Girl, you know I want your love, your love was handmade for somebody like me" Baekhyun hanya balas terkekeh, "Cih,"
"Come on now follow my lead, I may be crazy don't mind me" Chanyeol kembali melanjutkan.
Say,
Baekhyun berjinjit untuk berkata didepan kuping Chanyeol, "Boy, let's not talk too much, grab on my waist and put that body on me, come on now follow my lead," Baekhyun semakin merapatkan tubuhnya dengan Chanyeol, sementara yang dirapatkan tengah menahan untuk tidak segera memakannya didepan umum.
Come, come on now follow my lead..
Hello I'm back with my second fanfict. Ancur ya? Hahaha
Part two akan dipublish jika banyak yg respon hehe, saya lagi kebayang lagu ini terus imagine nya chanbaek
Anyway, thankyou yang udah review di PHO. Saya akan publish new chapter nanti. Belum beres nulis itu udah publish new story wkwk.
Kebanyakan bacod ya?:(
Jangan lupa tinggalkan jejak! Sarangeyookkk!
