.
.
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Kako ni ai by Kenji Aibara
Warning: AU, OOC (sepertinya sangat), typo(s), etc.
For Event Heart Monochorome
.
.
.
"Tak butuh seseorang yang sempurna untuk memiliki Cinta, tapi Cinta lah yang akan menyempurnakan seseorang"
-Kenji Aibara-
.
.
'Sakura P.O.V'
Hai, perkenalkan namaku Sakura Haruno, kalian bisa memanggilku Sakura, karena memang begitulah teman-temanku memanggilku. Aku memiliki rambut berwarna tak wajar –merah muda-, kulit putih, hidung mancung, mata berwarna hijau seperti batu emerald. Walaupun begitu, aku tetap tidak populer, karena aku menutupi itu semua dengan kacamata tebal, rambut yang selalu dikepang, dan baju yang selalu terlihat culun. Aku begitu, karena aku tidak ingin membuat diriku mencolok di sekolah.
Ngomong-ngomong soal sekolah, aku masih seorang pelajar kelas 1 di Konoha International high school. Aku tidak begitu populer di sekolah, karena yah, yang sudah kukatakan tadi, aku hanya anak yang bisa digolongkan biasa saja, yah walau kedua orang tuaku sebenarnya bukan orang biasa. Hey, tapi jangan berpikir mereka makhluk alien atau sebagainya. Mereka hanya orang terpandang di Negeri ini, ok mungkin Dunia.
Ayahku seorang pelukis ternama, ia telah mendirikan berbagai Galeri di sebagian Negara- Negara maju untuk lukisan-lukisannya. Sedangkan ibuku, ia seorang Model yang selalu tampil di majalah dan televisi di berbagai Negara. Walaupun mereka termasuk orang-orang yang sibuk, mereka tak pernah sibuk untuk memberikan kasih sayangnya padaku, karena itu aku sangat mencintai mereka.
Dan ngomong-ngomong soal mencintai, aku saat ini sedang menyukai seseorang. Dia Senpai yang satu tingkat di atas ku, namanya Shimura Sai. Dia anak yang baik kelihatannya, sedikit tertutup, walau selalu tersenyum pada setiap orang, dan ku tau itu hanyalah senyum palsu. Dia juga anak klub basket. Karakter fisiknya, dia anak yang tampan menurutku. Kulit putih, hidung mancung, bibir tipis, mata onix, dan rambut hitam klimis, yang membuatnya jadi lebih err...tampan.
Nah, aku menyukainya sudah sejak beberapa bulan yang lalu, sejak dia datang kekelasku dan mendata anak-anak yang ingin mengikuti klub basket. Yah, bisa dikatakan itu 'Love at First Sight'. Sejak saat itu aku hanya bisa memandanginya dari jauh. Haaah... Rasanya susah menggapai bintang jika kita tidak punya sayap. Begitu juga aku, tidak akan bisa menggapai bintang (Sai-senpai) jika aku tidak punya sayap (keberanian).
Tapi kali ini, aku akan mencoba untuk mengepakkan sayap itu. Yah, karena sekarang setelah 3 bulan berlalu, sahabat sedari kecilku, Yamanaka Ino yang sekelas dan duduk di sampingku itu menyuruhku untuk menyatakan perasaanku pada Sai-senpai. Yah, dia selalu tau apapun tentang aku, termasuk berapa cemilan yang biasa aku habiskan saat aku patah hati(?).
"Aku tidak berani Ino." Ucapku memelas. Jujur saja, aku benar-benar tidak berani, apalagi saat ini Sai-senpai sedang bersama teman-temannya.
"Oh, ayolah Sakura, mau sampai kapan kau diam saja melihatnya dari jauh? Hello... Sejak kapan sahabat kecilku ini jadi penakut?" Ucap Ino. Yah jujur saja, ini pertama kalinya aku setakut ini untuk menyatakan perasaanku, padahal biasanya aku tidak merasa takut, walau akhirnya aku ditolak karena penampilanku yang err...bisa dibilang jelek. Aku memang selalu menyembunyikan identitasku saat disekolah, dan itu hanya Ino dan seorang sahabat kecilku Nara Shikamaru yang tau.
"Tapi kali ini aku benar-benar takut Ino. Apalagi Sai-senpai sedang bersama teman-temannya." Ucapku dengan raut wajah memelas.
"Jadi cuma karna teman-temannya?"
"Yah, tidak juga.."
"Haaah.. Kalau begitu, bagaimana jika kau kebelakang sekolah sekarang, biar aku yang memanggil Sai-senpai dan menyuruhnya kesana sendirian."
"Ta..tapi"
"Tidak ada tapi-tapian, sakura. Sekarang."
"I..iya deh."
.
.
'Normal POV'
Seorang gadis cantik berambut blonde layaknya boneka barbie itu tengah berlari menghampiri kerumunan anak laki-laki yang sedang bercengkrama di depan lapangan basket.
"Sai-senpai..." Ucap gadis bernama Ino. Hingga membuat kerumunan anak laki-laki itu menoleh padanya.
"Ya.. Maaf, kau siapa?" Ucap anak laki-laki bernama Sai.
"Senpai bisa ke belakang sekolah sekarang? Ada yang ingin berbicara denganmu?" Ucap Ino.
"Wiiihh... Pernyataan cinta lagi nih." Ucap salah seorang anak laki-laki berambut kuning jabrik bernama Naruto.
"Kenapa harus Sai lagi? Aku kan juga tampan." Ucap anak laki-laki yang memiliki tato segitiga terbalik dikedua pipinya bernama Kiba.
"Apakah kau yang ingin menyatakan cinta pada Sai? Disini aja." Ucap pemuda berkacamata bernama Shino.
"Berisik kalian." Ucap Sai menenangkan. "Kau yang ingin berbicara? Bicara disini saja." Ucap Sai tersenyum pada Ino.
"Bukan Senpai. Temanku. Lagi pula aku sudah punya pacar." Ucap Ino membenarkan sekaligus menatap anak laki-laki lainnya dengan tatapan –jangan anggap aku masih jomblo yah-.
"Yaaah… Hilang kesempatan kita." Ucap tiga anak lainnya.
"Ya sudah. Dibelakang sekolah kan? Sekarang?" Tanya Sai lagi.
"Tahun depan Senpai."
"Jutek sekali anak-anak kelas 1 sekarang ya.." Ucap Sai tersenyum jengkel kearah Ino, yang malah mengabaikan kejengkelan Sai tersebut.
"Habis, Senpai banyak tanya. Ya sudah, aku pergi dulu ya.. Mau makan siang bersama pacar. Jangan lupa kebelakang sekolah sekarang, temanku sudah menunggumu Senpai."
"Iyaa.." Ino pun berlari meninggalkan Sai dan teman-temannya. Kemudian Sai pun berjalan meninggalkan teman-temannya, setelah berpamitan pada mereka.
.
.
.
"Mmmm.. Hai.." Sapa Sai saat melihat seorang gadis didepannya dengan kepala tertunduk membelakanginya.
"A..ah.. Se..senpai sudah da..datang.." Ucap gadis bernama Sakura sembari membalikkan badannya menghadap Sai.
"Ada apa kau memanggilku kesini?" Ucap Sai to the point. "Dia kan gadis itu." Batin Sai sedikit terkejut.
"A..aku Sa...sakura senpai, a..aku ingin mengatakan, a..aku me...me..MENYUKAI SENPAI." Teriak Sakura sembari menundukkan wajahnya, menyembunyikan rona merah yang tengah menjalar dikedua pipinya.
"E..eh?"
"Go..gomen, kalau senpai tidak mau jadi pacarku juga tidak apa-apa." Ucap Sai menunduk malu.
"Boleh."
"E...eeh? Ma..maksud senpai?"
"Iya, boleh."
"E...EEH? Be..benerkah?"
"Iyaa.."
"Ja.. jadi senpai menerimaku?"
"Iya.."
"Yeaaaaaaaaaaaahh..." Sorak Sakura kegirangan dan dengan tiba-tiba memeluk Sai.
"mmmmm?"
"Aa...ah.. Go..gomen Senpai." Ucap Sakura takut sembari melepaskan pelukannya.
"Tak apa. Kau kan pacarku sekarang." Ucap Sai tersenyum.
'BLUSSHH...'
Rona kemerah tampak jelas di kedua pipi Sakura.
"Oh ya, Tak usah gugup, aku tidak memakan manusia kok." Ucap Sai lagi.
"Ba...baik Senpai." Ucap Sakura menundukkan wajahnya.
"Kalau begitu, aku kekelas dulu ya.." Ucap Sai berjalan meninggalkan Sakura.
"Senpai.." Panggil Sakura yang masih berdiri mematung.
"Ya..?"
"Apa kita bisa pulang bersama?" Tanya Sakura malu-malu.
"Ah, soal itu. Sepertinya tidak bisa. Aku sedang ada latihan sore ini. Mungkin lain kali, tapi kau bisa membuatkanku bekal untuk besok." Ucap Sai tersenyum ramah.
"Baiklah senpai, akan kubuatkan." Ucap Sakura bersemangat.
"Ok. Kau, kekelas saja. 5 menit lagi bel akan berbunyi."
"Ya Senpai." Ucap Sakura tersenyum ramah.
.
.
.
"Bagaimana?" Tanya Ino yang saat itu berada dikelas bersama pacarnya, Shikamaru yang juga salah satu sahabat kecil mereka yang akhirnya memutuskan untuk berpacaran dengan Ino karena perasaan mereka yang saling menyukai.
"Aku bisa menebak dari raut wajahnya." Ujar Shikamaru menyuapi sepotong roti pada Ino.
"Hehehehe... Kalian berdua memang sahabat terbaikku.." Ucap Sakura dengan cengirannya.
"Benarkah..? Jadii...? Apa kalian berdua akan pulang bersama hari ini?" Tanya Ino Antusias.
"Tidak.." Ucap Sakura sedih.
"Kenapa?" Tanya Ino lagi.
"Dia masih ada latihan sore ini." Ucap Sakura memelas. "Tapi ia menyuruhku membuatkan bento untuknya besok.." Sambungnya antusias.
"Benarkah? Itu bagus." Ucap Ino ikut senang.
"Tapi apa kau bisa masak? Lain ceritanya jika harus pembantumu yang memasaknya." Ujar Shikamaru menatap sahabat kecilnya itu.
"Ah.. Itu belum aku pikirkan." Ucap Sakura lemah.
"Minta ajarkan saja pada ibumu. Mungkin ibumu bisa membantu." Ujar Ino memberi ide.
"Tapi..."
"Hei, jika ayahnya tau ia akan membuatkan bento untuk anak laki-laki, laki-laki itu bisa akan disidang, oh atau bisa di gantung." Ujar Shikamaru memikirkan.
"Hey... Jangan berkata seperti itu tentang ayahku Shikamaru.." Ujar Sakura menunjuk-nunjuk Shikamaru.
"Benar juga ya, Ayahnya kan termasuk dalam kategori 'Daughter Complex'." Ucap Ino menambahkan.
"Kenapa kau juga ikut-ikutan Ino..." Ujar Sakura menunjuk-nunjuk Ino.
"Kau ingat beberapa tahun yang lalu saat ayahnya tau ia punya pacar?" Ucap Shikamaru mengingat kembali.
"Aku masih ingaat." Ucap Ino menambahkan.
'Flashback on'
"Apa? Siapa anak laki-laki yang berani merebut cinta anakku dariku? Siapa?" Ucap Kizashi Haruno, ayah Sakura dengan mengepalkan tangannya dan dengan emosi yang berapi-api.
"Sayang, kau tidak boleh seperti itu. Sakura juga harus merasakan cinta ke anak laki-laki lain." Ucap Mebuki Haruno, ibu Sakura.
"Tidak bisa! Laki-laki itu telah merebut cinta anakku dariku." Ucap Kizashi masih berapi2.
"Jii-san, laki-laki itu teman sekelas kami, namanya Sasuke." Ujar Shikamaru dengan polosnya.
'BLETAK'
"Awwwww…." 2 pukulan dari Sakura dan Ino bersamaan yang sukses mendarat di kepala Shikamaru.
"Apa? Jadi namanya Sasuke? Apa dia Sasuke anak tetangga sebelah?" Tanya Kizashi yang masih berapi-api.
"Bukan jii-san, itu nama anak anjing tetangga yang baru lahir kemaren." Ucap Ino memukul jidatnya, akibat kepolosan –kebodohan- ayah sahabatnya.
"Kalau bukan itu, lalu Sasuke yang mana?" Tanya Kizashi lagi.
"Besok saya beritahu orangnya, jii-san." Ujar Shikamaru lagi dengan polosnya –bodohnya-.
'BLETAK'
"Awwwww…" 2 pukulan lagi yang sukses mendarat indah(?) dikepala Shikamaru.
"Ok, kalau begitu, besok kita gantung dia di pohon mangga dekat rumahnya." Ujar Kizashi lagi.
'BLETAK'
"Awwwww….." 1 pukulan yang sukses mendarat di kepala Kizashi diakibatkan istrinya Mebuki yang tak tahan melihat kebodohan sang suami karena mengidap penyakit 'Daughter Complex'.
'Flashback off'
"Jangan dibayangkan bodoh...! Dasar pasangan aneh." Ucap Sakura marah yang melihat tingkah sahabat-sahabatnya.
"Hahahahahahahaha... Gomen nee." Ucap Ino sambil tertawa.
"Pfffttt... hahahahahahahahahahahahaha..." Tawa Shikamaru karena membayangkan kembali tingkah ayah Sakura.
"SHIKAMARUUUUU..." Teriak Sakura marah.
'BLETAK'
"Awwwww..." 1 pukulan yang dihidangkan(?) Sakura tepat di atas kepala Shikamaru, yang sukses membuat anak laki2 itu berhenti tertawa.
-TBC-
Uwaaaaaa… .
Maap kalo Gaje.. Ini sebenernya Fic pernah saya masukin di note di facebook.. Cuma karna nggak ada masukan yang membangun jadi sepertinya lebih baik saya masukin aja di FFn.. Supaya bisa dapet masukan dari senpai2 semua :D
Hohohohohohohoho #KetawaSetan
Tapi maap buat Sasu-nyan~ malah dijadiin nama anjing -_- #diTendangSasu #BalekNendangSasu
Maap juga ini kayaknya OOC bangeet yaa .. -_-
Maap sekali lagii … . #Nunduk sedalam2nya..
Mind to RnR ? :D
