Genre : Brothership
Rating : Fiction T
Cast : Ryeowook, Yesung, Leeteuk, Eunhyuk, Sungmin and other Member.
Disclaimer : All them belong to themselves and GOD.I own only the plot.
Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.
Summary : Sapphire Blue House. Sebuah rumah dengan cat berwarna Sapphire Blue itu terlihat mencolok di antara rumah lainnya di komplek perumahan elit tersebut. Selain itu, rumah tersebut juga dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman, sehingga membuat siapapun yang tinggal di rumah itu merasakan kenyamanan.
Hanya sebuah fict buat menyambut hari ulang tahun Heechul Oppa, tapi kayaknya gagal -_- Tadinya Cuma mau buat oneshoot, tapi kok malah jadi kayak gini. Kalo ada yang minat, mungkin akan dibuat setiap part dengan main cast berbeda. Tapi kalo nggak, ya Cuma ini aja ^^ Happy read dan ditunggu reviewnya ^^
Sapphire Blue House
Sapphire Blue House. Sebuah rumah dengan cat berwarna Sapphire Blue itu terlihat mencolok di antara rumah lainnya di komplek perumahan elit tersebut. Selain itu, rumah tersebut juga dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman, sehingga membuat siapapun yang tinggal di rumah itu merasakan kenyamanan.
Rumah milik keluarga Park ―salah satu pengusaha sukses di Korea Selatan― itu telah diserahkan kepada satu-satunya putra di keluarga tersebut., yang juga merupakan magnae dari keluarga Park. Sedangkan Tuan dan Nyonya Park lebih memilih untuk tinggal di Busan dan mengurus perusahaan mereka di sana. Dan seorang putri mereka telah menikah dan mengikuti suaminya yang tinggal di Prancis untuk mengembangkan bisnis perhiasannya.
Rumah sebesar dan semewah itu tentunya tak mungkin ditinggali seorang diri oleh magnae Park. Ia mengajak sahabat dekatnya untuk tinggal juga bersamanya. Berawal dengan 3 orang sahabat terdekatnya, kini penghuni dari Sapphire Blue House itu telah genap 13 orang.
Park Jung Soo –magnae Park sekaligus pemilik sah Sapphire Blue House–, seorang namja berwajah tampan sekaligus cantik. Mahasiswa tingkat akhir Seoul University jurusan Manajemen Bisnis ini memiliki julukan Angel Without Wings. Mengingat sifatnya yang sangat lembut bagaikan malaikat. Selain itu, senyumnya juga sangat menawan, seperti senyum malaikat. Park Jung Soo juga merupakan anggota tertua di rumah itu.
Kim Heechul, namja cantik dengan julukan Cinderella ini merupakan sahabat dekat Park Jung Soo sejak duduk di bangku Junior High School hingga kini mereka sama-sama berada di tingkat akhir kuliah mereka. Hanya saja Heechul lebih memilih untuk serius di bidang Public Relation. Kim Heechul juga mendapat julukan lain di Sapphire Blue House ini, King of Evil. Mengingat begitu pedasnya setiap ucapan yang meluncur dari mulut Heechul.
Tan Hankyung, merupakan satu-satunya penghuni Saaphire Blue House yang berasal dari luar Korea. Pemuda dengan paras nyaris sempurna ini termasuk sosok yang pendiam. Tidak terlalu banyak bicara. Berada di Korea untuk melanjutkan studynya di bidang Desaign Grafis.
Kim Yesung, nama yang memiliki aura misterius tapi bersuara sangat indah. Merupakan orang kedua yang di ajak Jung Soo untuk menemaninya di rumah super besarnya itu. Mahasiswa jurusan Modern Music ini merupakan orang kedua –setelah Jung Soo– yang akan dicari penghuni lain jika sedang kesulitan atau memiliki sebuah masalah.
Kim Kangin, namja kekar yang sangat jahil namun memiliki kepedulian yang tinggi pada anggota keluarga yang lain. Mahasiswa jurusan Seni ini menjadi sosok Appa yang berusaha melindungi anggota keluarganya.
Shin Dong Hee, namja berperawakan subur yang merupakan mood maker di Sapphire Blue House. Mahasiswa Modern Dance bersama dengan dua orang anggota lainnya.
Lee Sungmin, Prince of Aegyo Sapphire Blue House. Namja berusia 19 tahun yang masih terlihat seperti berusai 12 tahun. Dirinya merupakan mahasiswa Satra Jepang. Berhati lembut dan sangat jarang menunjukkan air matanya.
Lee Hyuk Jae, biasa disapa Eunhyuk. Mahasiswa Modern Dance. Banyak makan namun tidak pernah gemuk. Membuat Sindong terkadang merasa iri dengannya.
Choi Siwon, putra dari pemilik Hyundai, mahasiswa Seni Peran ini merupakan sosok namja yang sangat menawan. Wajahnya tampan, ramah dan memiliki bakat yang luar biasa di bidang seni peran.
Lee Donghae, namja childish yang berasal dari kota Mokpo, sahabat dekat seorang Eunhyuk. Mengambil konsentrasi Modern Dance. Sangat menyukai olahraga sepak bola dan mudah meneteskan air mata.
Kim Ryeowook, namja imut yang sangat hobi memasak ini berada satu jurusan dengan Kim Yesung. Merupakan koki utama dari Sapphire Blue House.
Kim Ki Bum, namja pemilik killer smile yang merupakan adik tingkat dari Siwon. Sangat pendiam. Tidak terlalu banyak bicara namun merupakan namja yang jenius.
Cho Kyuhyun, merupakan magnae dari penghuni Sapphire Blue House. Namja jenius pecinta games ini merupakan mahasiswa tingkat pertama di Seoul University. Mengambil prody yang sama dengan Yesung dan Ryeowook.
~SBH~
Malam ini seluruh penghuni Sapphire Blue House terlihat disibukkan dengan kegiatan hias menghias rumah. Selama dua tahun terakhir mereka memang rutin melakukan party kecil-kecilan untuk merayakan kebersamaan mereka. Dan di tahun ini, akan ada yang terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Sesuatu yang spesial.
Leeteuk, Ryeowook dan Sungmin terlihat sibuk di dapur, membuat sebuah cake. Tak ada yang diizinkan menginjakkan kaki di dapur selama mereka belum menyelesaikan kegiatan mereka. Sedangkan di ruang tengah, Yesung, Eunhyuk, Donghae dan Kibum sibuk membuat hiasan-hiasan untuk dipasang di sekeliling ruangan. Siwon, Hankyung dan Heechul bertugas memasang segala hiasan yang sudah dibuat mereka. Sedangkan Shindong dan Kangin bertugas merapikan tata letak ruangan tersebut.
Lalu dimanakah sesosok namja penyuka games itu? Ah, ternyata Kyuhyun tengah tenggelam di dunia sendiri. Asyik memainkan games eoh? Padahal Hyungdeulnya tengah sibuk.
"Kyuhyun-ah, bisa kau bantu aku memasangkan hiasan ini di sana?" Eunhyuk berucap sambil menyerahkan sebuah hiasan yang baru selesai ia buat pada Kyuhyun.
"Shireo. Aku tak mau."
"Mwo?"
Eunhyuk mengerjapkan matanya mendengar penolakan Kyuhyun tersebut. Setelah beberapa detik, Eunhyuk tersadar dan langsung menatap kesal Kyuhyun.
"Ya! Kenapa kau menolak? Kau kan tahu kami semua sedang sibuk. Kenapa kau malah sibuk sendiri dengan PSP bodohmu ini," pekik Eunhyuk.
Jerit tertahan Eunhyuk mampu menarik perhatian penghuni lain Sapphire Blue House. Mereka mendekat ke arah Eunhyuk dan Kyuhyun.
"Waeyo, Eunhyukkie?"
"Jangan karena kau magnae di sini, kau dapat berbuat sesuka hatimu, Cho. Disini kita memiliki hak dan kewajiban yang sama."
Leeteuk menghela nafas melihat Eunhyuk sama sekali menghiraukan pertanyaannya.
"Memang kau siapa sampai berani mengaturku? Tak ada yang berhak mengatur apa yang harus aku lakukan," sahut Kyuhyun datar.
"YA! Kau!"
"Bisakah kalian berdua berhenti?"
"JANGAN IKUT CAMPUR HYUNG!"
Semua yang ada di ruang tengah Sapphire Blue House terperanjat mendengar suara Kyuhyun dan Eunhyuk yang meninggi. Belum lagi mereka yang memandang Kangin dengan berani. Tentu saja hal itu membuat Kangin berang. Ia berjalan menghampiri kedua namja pembuat masalah itu. salah satu tangannya terangkat. Ryeowook menangkupkan tangannya di mulut saat melihat hal tersebut.
"Kangin-ah! Hentikan!"
Kangin menatap tak mengerti ke arah Leeteuk yang menahannya.
"Biarkan saja, Jung Soo. Mereka berdua pantas mendapatkan itu. Sejak kapan penghuni rumah ini diajarkan untuk bersikap kurang ajar pada yang lebih tua," Heechul menambahkan.
Leeteuk memejamkan matanya sejenak. Menarik nafas pelan guna mengatur emosinya. Kalau ia tak bersikap tenang, masalah ini tak akan selesai. Setelah beberapa saat, Leeteuk kembali membuka matanya. Menampakkan matanya yang memandang lembut semua dongsaengnya.
"Kalian pasti lelah. Istirahatlah. Besok kalian juga masih ada kuliah, kan?"
"Biar kami membereskan semua ini dulu, Hyung," ucap Ryeowook pelan.
Leeteuk tersenyum dan menggeleng.
"Gwaenchana, Ryeowookie. Aku yang akan membereskannya. Kalian istirahatlah."
Tanpa banyak bicara, Kyuhyun langsung melangkahkan kakinya menuju kamar. Disusul Sungmin yang merupakan teman sekamar Kyuhyun. Akhirnya satu per satu dari mereka berjalan meninggalkan ruang tengah. Menyisakan Leeteuk dan Yesung.
"Gwaenchanayo, Hyung?"
"Nan gwaenchana, Yesung-ah. Kenapa kau masih disini? Kembalilah ke kamarmu dan Ryewookie."
"Dan membiarkan Hyung sendiri disini? Tidak, terima kasih, Hyung."
Leeteuk tersenyum kecil mendengar ucapan Yesung. Sejak Sapphire Blue dihuni selain dirinya, Yesung, Heechul dan Kangin, memang sering terjadi konflik kecil di antara yang lainnya. Dan memang hanya Yesung yang selalu ada di sampingnya.
"Kenapa malah jadi seperti ini? Padahal aku kira semua akan berjalan sesuai dengan rencanaku. Jika seperti ini keadaannya, mungkinkah kita bisa menyelesaikan semua ini besok."
Yesung mengenggam lembut tangan Leeteuk. Seolah memberi kekuatan untuk Hyung tertuanya itu.
"Hyung tidak sendiri. Ada kami disini, Hyung. Kita pasti bisa menyelesaikan semuanya tepat waktu."
Leeteuk mengangguk pelan dan tersenyum. Ya, ia tak boleh patah semangat kan?
"Gomawo, Yesungie. Sekarang kembalilah ke kamarmu. Besok kau masih ada jadwal kuliah, kan?"
"Aku akan kembali setelah membantumu membereskan semua ini, Hyung."
"Tidak perlu, Yesung-ah. Istirahatlah."
Yesung mengalah. Ia bangkit dari duduknya. Setelah mengucapkan 'Jaljayo' pada Leeteuk ia berjalan menuju kamarnya dan Ryeowook. Sepeninggal Yesung, Leeteuk membereskan barang-barang yang masih berserakan di ruang tengah. Ia juga mengecek keadaan dapur.
Hampir satu jam waktu yang Leeteuk habiskan untuk membuat ruang tengah dan dapur kembali terlihat normal. Leeteuk langsung menghempaskan tubuhnya di sofa. Rasa lelah begitu terasa. Bahkan untuk berjalan menuju kamarnya pun Leeteuk sudah tak sanggup. Akhirnya, ia memejamkan matanya di sofa. Membiarkan kesadarannya terambil oleh indahnya dunia mimpi.
~SBH~
"Hyung, irreona."
Leeteuk menggeliat resah saat merasakan guncangan pelan pada tubuhnya. Perlahan ia membuka kedua matanya. Mengerjapkan matanya sejenak untuk menyesuaikan diri dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke retina matanya.
"Hyung kenapa tidur di sofa?"
Leeteuk langsung mengalihkan pandangannya ke asal suara. Dilihatnya Ryeowook yang menatapnya sedikit khawatir.
"Sepertinya aku ketiduran, Ryeowookie," sahut Leeteuk dengan suara paraunya.
Ryeowook hanya menggeleng pelan mendengar jawaban Leeteuk. Ia tahu, Leeteuk pasti lelah setelah membereskan ruang tengah dan dapur yang cukup berantakan karena kegiatan mereka kemarin.
Leeteuk terlihat merenggangkan tubuhnya. Tangannya bergerak memijat pelan pundaknya untuk mengurangi pegal yang ia rasakan karena tidur dengan posisi kurang nyaman.
"Lebih baik Hyung kembali istirahat di kamar," saran Ryeowook.
"Aniyo, Ryeowookie. Aku akan melanjutkan menghias cake yang kita buat kemarin. Kebetulan yang lain juga belum bangun. Kita tak punya banyak waktu lagi, kan?"
"Tapi, Hyung –,"
"Gwaenchana, Ryeowookie. Lebih baik sekarang kau siapkan sarapan untuk yang lain lalu bersiap untuk kuliah."
Ryeowook menurut. Jika sudah melihat senyum tulus dari seorang Leeteuk, Ryeowook maupun yang lain tak mampu membantah apapun yang dikatakan Leeteuk.
Pada akhirnya mereka berdua sama-sama sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Leeteuk tak terlalu khawatir dongsaengnya yang lain akan melihat seperti apa cake yang sedang ia buat. Karena memang tak banyak dari mereka yang senang masuk ke wilayah milik Ryeowook ini.
"Hyung, aku bersiap dulu, ne? Sarapan sudah aku siapkan di meja makan."
"Ne."
Ryeowook menatap Leeteuk sendu. Rasanya tak tega menyakiti namja berhati malaikat di hadapannya itu.
Entah berapa lama waktu yang Leeteuk gunakan. Ia terlalu serius menyelesaikan pekerjaannya itu. Sampai tak menyadari ada sosok lain yang telah berdiri di hadapannya.
"Hyung, yang lain sudah menunggu di meja makan."
Leeteuk mendongakkan wajahnya begitu mendengar suara baritone itu. Ia menunjukkan senyumnya pada Yesung, namja yang berada di hadapannya.
"Kalian sarapanlah lebih dulu. Aku akan menyelesaikan ini."
"Hyung bisa melanjutkannya setelah sarapan," Yesung tetap berkeras mengajak Leeteuk sarapan.
"Pergilah, Yesungie. Kalian ada jadwal pagi ini, kan?"
"Tapi –,"
"Ya! Tidak bisakah sekali saja kau tidak mencari masalah denganku?"
Leeteuk dan Yesung terperanjat kaget mendengar lengkingan suara milik Kyuhyun itu. Mereka berpandangan sejenak sebelum akhirnya Yesung melangkah meninggalkan Leeteuk yang sedang melepas apron yang ia kenakan.
"Ada apa lagi, Kyuhyunnie? Kau tahu ini masih sangat pagi untuk memulai pertengkaran, kan?"
"Tanyakan saja pada namja menyebalkan satu itu, Hyung," ucap Kyuhyun sambil menatap Eunhyuk tajam.
Eunhyuk sendiri sama sekali tak merasa gentar menerima tatapan tajam Kyuhyun. Ia justru membalas tatapan itu dengan sama tajamnya.
"Memang apa yang ku lakukan padamu, Cho?"
"Berhenti memanggilku seperti itu Lee Hyuk Jae."
"Cho Kyuhyun! Bisakah kau bersikap lebih hormat pada Eunhyukkie? Dia itu lebih tua darimu."
"Lalu? Heechul Hyung kira dia pantas untuk dihormati?"
"KYUHYUN!"
Kyuhyun sama sekali bergeming di tempatnya saat Heechul mengangkat tangan kanannya.
Grep!
"Hentikan, Heechul-ah. Kekerasan tak akan menyelesaikan masalah."
"Berhanti bersikap lembut seperti itu, Jung Soo. Kau tahu, sikapmu yang seperti ini yang membuat magnae ini menjadi tidak tahu sopan santun."
"Kenapa Heechul Hyung jadi menyalahkan Leeteuk Hyung?" Donghae tak terima Hyung kesayangannya itu disudutkan.
"Donghae-ah," tegur Leeteuk.
"Ini masih sangat pagi dan kalian sudah membuat keributan di meja makan. Membuat nafsu makan ku menghilang sama sekali. Aku berangkat."
Leeteuk menatap Kangin yang melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan. Tak lama, Kyuhyun menyusul langkah kaki Kangin tanpa berucap satu patah kata pun.
"Aku ada janji bertemu dosen pembimbing. Aku pergi. Hankyung-ah, ayo berangkat."
Leeteuk menarik nafas berat melihat kepergian beberapa anggota keluarganya itu. Ia mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang ada di meja makan.
"Kalian lanjutkanlah sarapan kalian. Ryeowookie, kalau tak keberatan, tolong kau bawakan bekal untuk Kyuhyunnie. Ia tak boleh telat makan."
"Ne, Hyung."
Suasana henung menyelimuti meja makan. Leeteuk sendiri langsung berjalan kembali ke dapur. Meneruskan pekerjaannya yang tertunda. Sekaligus menenangkan perasaannya.
"Hyung, aku tak usah berangkat kuliah hari ini, ne?"
Leeteuk mengangkat kepalanya yang tertunduk saat mendengar suara Donghae.
"Ani. Kau harus tetap berangkat kuliah."
"Tapi, Hyung–,"
"Tak ada tapi, Donghae-ah. Lakukan kewajibanmu. Setelah kalian pulang, semua akan selesai."
Donghae menggigit bibir bawahnya pelan. Sedikit khawatir meninggalkan Leeteuk seorang diri di rumah itu. Namun setelah melihat tatapan Leeteuk, walau dengan berat hati, Donghae pun berjalan meninggalkan dapur. Menyusul teman-temannya yang telah menunggunya di depan rumah.
Leeteuk menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Sungguh, ia merasa sangat lelah. Baik fisik maupun batin. Sejauh ini belum pernah sekalipun terjadi pertengkaran sehebat ini diantara mereka.
Menjadi yang tertua memang bukanlah hal yang mudah. Leeteuk sangat memahami hal itu. Sebagai yang tertua, Leeteuk dituntut untuk mampu bersikap bijak dan adil. Ia harus pandai mengatur emosinya. Harus bisa mengendalikan situasi agar tetap terkendali.
Sejauh ini Leeteuk tak terlalu merasa kesulitan untuk melakukan semua itu. seluruh dongsaengnya sangat membantunya menjaga kerukunan dan ketenangan dalam rumah itu. Tapi untuk kali ini, Leeteuk benar-benar merasa berat menghadapi pertengkaran yang terjadi diantara dongsaengnya.
"Sebaiknya aku melanjutkan pekerjaan kami yang belum selesai. Mereka hari ini akan pulang larut. Aku tak mungkin menunggu mereka kembali. Waktu yang kami miliki tak banyak."
Dan dimulailah kesibukan Leeteuk pagi itu. Mulai membuat berbagai macam hiasan dengan berbagai bentuk. Membuat sebuah hiasan yang membentuk sebuah kalimat. Leeteuk tersenyum kecil melihat kalimat itu. Setelah semua hiasan itu selesai dibuat, Leeteuk mulai menempel hiasan-hiasan itu di dinding. Tak lupa ia menutupi sebuah kalimat yang tertempel di dinding dengan kain. Leeteuk tersenyum puas melihat hasil kerja kerasnya itu.
Leeteuk berjalan menuju dapur. Ia mengambil menuangkan segelas jus strawberry yang tak pernah lupa ia sediakan di dalam lemari pendingin. Menenggak minuman itu dalam sekali teguk. Leeteuk mengusap peluh yang membanjiri wajahnya. Memejamkan matanya sejenak untuk mengurangi penat yang ia rasakan.
~SBH~
PRANG!
"YA! Apa hak mu membanting PSP milikku?"
Leeteuk terlonjak kaget saat mendengar sebuah suara benda terjatuh. Belum lagi ditambah dengan suara teriakan. Leeteuk mengerjapkan matanya untuk membiasakan dengan cahaya. Ia memijat pelipisnya pelan. Berniat mengurangi sakit kepala yang ia rasakan karena terbangung tiba-tiba.
"Aku hanya ingin mengingatkan posisimu. Kami semua sibuk dan kau tetap tenggelam dengan game bodohmu itu."
"Ya Tuhan! Bisakah kalian berhenti bertengkar. Sebenarnya ada apa dengan kalian berdua? Tidak cukupkah malam kemarin kalian bertengkar. Sampai kalian masih melanjutkannya sekarang," Shindong berucap frustrasi.
Setelah menarik nafas sejenak, Leeteuk memutuskan untuk bangkit dari duduknya. Tapi baru beberapa detik ia bangkit, Leeteuk harus kembali terduduk karena tiba-tiba ia merasa sekelilingnya berputar.
Leeteuk menggelengkan kepalanya pelan. Berharap dengan begitu rasa sakit di kepalanya sedikit berkurang. Minimal sampai ia bisa menemui dongsaengnya yang lain.
"Kyuhyunnie, Eunhyuk Hyung, pelankan suara kalian berdua. Kalian akan mengganggu istirahat Leeteuk Hyung."
Eunhyuk menatap sinis ke arah Ryeowook. "Katakan itu pada dongsaengmu ini."
"Kau yang memulai semua ini. Kenapa kau jadi menyalahkanku."
"Sebenarnya ada apa dengan kalian?"
Serentak semua yang ada di ruang tengah menoleh ke arah Leeteuk. Yesung langsung menghampiri Leeteuk saat melihat Hyungnya itu agak sedikit limbung. Donghae langsung bangkit dari duduknya saat melihat wajah lelah Leeteuk. Leeteuk juga terlihat sedikit pucat.
"Lihat apa yang kau lakukan? Karena kelakuanmu, Leeteuk Hyung jadi terganggu."
"Kau yang memulainya."
"Lee Hyuk Jae, Cho Kyuhyun. Bisakah kalian menghentikan semua ini?" Sungmin berkata dengan sangat dingin.
Leeteuk kembali memijat pelipisnya. Ia sungguh tak mengerti apa yang membuat dongsaengdeulnya seperti ini.
"Gwaenchana, Hyung?"
Leeteuk menunjukkan senyumnya pada Yesung.
"Eunhyukkie, Kyuhyunnie, bisa kalian ceritakan padaku ada apa sebenarnya?"
Bukan menjawab pertanyaan Leeteuk, mereka berdua malah saling melempar tatapan tajam. Setelah beberapa saat mereka melangkah menuju kamar masing-masing. Meninggalkan Leeteuk dan yang lainnya.
"Aish, mereka berdua," gerutu Donghae.
"Hyung, lebih baik Hyung istirahat."
"Gwaenchana, Kangin-ah. Dimana Hankyung, Heechul, Siwon dan Kibum?"
"Hankyung Hyung sengaja membawa Heechul Hyung pergi untuk malam ini. Sedangkan Siwon dan Kibum, mereka bilang akan menginap di rumah salah satu teman kuliah mereka."
Leeteuk menganggukkan kepalanya begitu mendengar penjelasan Yesung. Dan keheningan kini melanda ruangan itu. Tak ada seorang pun yang bicara. Mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing.
"Kami pulang."
Leeteuk melirik jam yang ada di ruang tengah. Masih ada satu jam sebelum waktu yang sudah mereka rencanakan. Leeteuk tersenyum pada yang lain dan bangkit dari duduknya. Hingga sebuah suara membuat Leeteuk menghentikan geraknya.
~SBH~
"Kami pulang."
Hankyung dan Heechul langsung melangkahkan kaki mereka ke dalam rumah. Ini memang sudah sangat malam. Mereka juga tidak berharap ada penghuni rumah lainnya yang masih terjaga.
"Seingatku Leeteuk Hyung menentukan jam malam di rumah ini. Ah, bukankah Heechul Hyung juga ikut membantu membuat peraturan di rumah ini."
Heechul menyipitkan matanya mendengar ucapan Kyuhyun. Begitu pula Hankyung yang berada di sebelah Heechul. Mereka sama-sama tak mengerti kenapa magnae mereka ini sejak kemarin terasa begitu menyebalkan.
"Kyuhyun-ah, kenapa kau berkata seperti itu?" tegur Hankyung lembut.
"Aku hanya mengingatkan saja, Hyung. Tidak salah kan?"
"Dengan berkata seperti itu kau bilang mengingatkan? Apa yang ada di otak jenius mu itu, Kyuhyun. Kau tidak bisa membedakan bagaimana mengingatkan yang baik dan tidak? Apa perlu aku memberitahumu?"
Leeteuk dan yang lain muncul dan langsung disuguhi pemandangan yang membuat mereka sendiri gentar untuk melerai. Heechul dan Kyuhyun yang memang terkenal sama-sama memiliki mulut tajam terlihat sedang saling melempar tatapan membunuh.
"Heechul-ah, lebih baik kau masuk dulu ke dalam," ucap Leeteuk pelan.
Heechul memandang tajam ke arah Leeteuk.
"Oh, ternyata kau masih terjaga. Kau juga ingin menghakimiku seperti magnae ini? Atau jangan-jangan malah kau yang menyuruhnya untuk berkata sekasar itu padaku?"
Leeteuk membulatkan matanya mendengar penuturan Heechul. Begitu juga yang lainnya. Leeteuk menatap Hankyung, meminta Hankyung membawa Heechul ke dalam rumah.
Dengan kasar, Heechul menghempaskan tubuhnya di salah satu sofa. Leeteuk sendiri hanya berdiri tak jauh dari tempat Heechul duduk. Di ruangan itu terdapat pula Kyuhyun dan Eunhyuk. Setelah dipaksa dan diancam, akhirnya mereka berdua bersedia duduk bersama.
"Aku tak mengerti apa yang terjadi dengan kalian. Terutama Kyuhyun dan Eunhyuk. Bisakah kalian jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"
Hening. Tak ada yang menjawab pertanyaan dari Leeteuk itu.
"Sejujurnya aku sangat lelah melihat kelakuan kalian sejak kemarin. Bahkan aku sendiri tak mengerti kenapa kalian bertengkar seperti itu. Kalian sudah bukan anak kecil lagi. Tidak bisakah kalian menyelesaikan masalah kalian dengan kepala dingin. Masalah tidak akan selesai jika kalian hanya menggunakan emosi dan kekerasan."
Leeteuk berhenti sejenak untuk melihat reaksi Kyuhyun dan Eunhyuk. Setelahnya ia mengalihkan pandangannya pada Heechul yang masih terlihat emosi.
"Heechul-ah, mianhae, aku sama sekali tak berniat menghakimimu seperti yang kau katakan tadi. Sama sekali tak terfikir dalam benakku untuk melakukan itu. Aku mengenalmu sudah sejak lama. Dan aku sangat mengerti seperti apa dirimu. Berhenti mencurigai orang lain, Heechul-ah."
Heechul mendengus kesal mendengar penuturan Leeteuk.
"Aku lelah. Aku akan ke kamar."
Leeteuk menghela nafas pasrah melihat sikap Heechul. Ia pun tak dapat berbuat apapun untuk mencegah Heechul. Tapi baru saja Heechul bangun dari duduknya, lampu yang berada di ruang tengah mendadak padam.
"Aish! Apalagi sekarang," gerutu Heechul.
Heechul pun kembali duduk di tempatnya.
"Biar aku cek, Hyung."
"Ne, hati-hatilah Kangin-ah."
Tak terasa hampir 15 menit terlewati begitu saja. Sama sekali tak ada yang berbicara di ruangan itu. Hanya Donghae yang terlihat memeluk erat tangan Leeteuk. Leeteuk pun berusaha membuat Donghae nyaman dan tenang.
"Saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saranghaneun Jung Soo Heechul
Saengil chukkae hamnida."
Leeteuk dan Heechul mengerjapkan mata mereka untuk membiasakan dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke retina mata mereka. Mereka berdua sama-sama terkejut melihat di hadapan mereka, Ryeowook dan Kibum masing-masing memegang sebuah kue tart.
"Kalian?" Leeteuk tak mampu berkata apa-apa lagi. Ia sangat terkejut. Bagaimana tidak, jika dongsaengdeulnya juga menyiapkan pesta ini untuknya. Mereka memang merencanakan untuk membuat kejutan di hari ulang tahun Heechul. Tapi tidak dengan dirinya. Mengingat hari ulang tahunnya pun sudah berlalu beberapa hari lalu.
"Kami menyiapkan ini untuk Leeteuk Hyung dan Heechul Hyung. Yah, walaupun dekorasi ruangan ini dikerjakan seorang diri oleh Leeteuk Hyung. Mianhae, Hyung, kami malah merepotkanmu."
Leeteuk masih terdiam mendengar ucapan Sungmin. Ia masih tak mengerti dengan apa yang terjadi di hadapannya.
"Jadi pesta yang kalian katakan itu untuk kejutan ini?" tanya Heechul.
"Ne, Hyung. Pertengkaranku dengan Kyuhyunnie juga termasuk ke dalam rencana kejutan itu," Eunhyuk menjelaskan sambil memberikan cengirannya.
"Mwo? Itu bagian dari rencana kalian?"
"Ne, mianhae kami sudah membuat Hyung bingung. Bahkan Hyung terlihat pucat. Mianhae, Hyung," ucap Ryeowook.
"Aish, kalian ini. Kalian membuatku darah tinggi," komentar Heechul sadis.
"Mianhae, Hyung. Hanya itu yang terfikir di otak kami. Jeongmal mianhae."
"Hah! Sudahlah. Semua sudah terjadi, kan? Gomawo. Jeongmal gomawoyo."
Leeteuk tersenyum lembut pada seluruh dongsaengnya. Dilihatnya Ryeowook dan Kibum yang berjalan ke arahnya dan Heechul. Mengerti maksud kedua magnae itu, mereka berdua pun mengucap sebuah permintaan sebelum meniup lilin di kue tart tersebut.
Leeteuk menutup kedua matanya setelah Ryeowook menjauh. Hari ini ia benar-benar merasa lelah. Kepalanya juga terus berdenyut sejak tadi. Ah, Leeteuk baru ingat, belum ada sedikitpun makanan yang masuk ke dalam perutnya sejak pagi.
"Hyung, ayo, dimakan kuenya."
Suara Donghae membuat Leeteuk membuka matanya. Baru beberapa saat Leeteuk membuka matanya, ia merasakan sekelilingnya berputar. Setelahnya hanya gelap yang Leeteuk lihat.
