Nee, Onee Chan!

Drabble-

Akame ga Kill

ZzenSan


Aku bisa menghirup aroma tubuhnya dengan jelas, memenuhi seluruh rongga diriku. Kulitnya yang bagai pualam, surai berkilau jatuh pada pipi porselennya. Cahaya merah ruby seakan menghidupkannya di balik matanya, tak tersenyum dalam raga hidup tanpa jiwanya.
Aku selalu memimpikannya, tubuhnya yang dingin, memelukku tanpa cinta. Tak berdarah, tanpa cacat ia begitu sempurna.

Lebih berharga dari semesta, tidur dan mati bersamanya seperti ini. Beralas mayat-mayat orang tak berdosa, langit abu-abu dan rasa manis darahmu masih mengecap jelas di ujung lidahku.
Lihatlah, betapa indahnya dunia yang hancur dan membusuk ini. Rasakanlah anyir darah dan jeritan kesakitan orang-orang. Kita yang menyayat kulit, memisahkan tangan dan badan, kita yang tertawa berbahagia, kitalah manusia.

Dunia yang orang bilang kejam, penuh ketidak adilan, siapa yang peduli ketika kau hanya jadi milikku. Sepanjang hidupmu lari dariku, kini matimu menjelang setia seumur hidupku. Hati yang ternoda, pikiran yang tak sejalan, jiwa yang berterbangan, mati, layu, gugur, berikanlah semuanya padaku yang terus menantikan detik-detik kebahagiaan ini

-Kurome-
Matanya terbuka cepat, memandang hampa awang-awang dengan nafas tersengal. Garis cakrawala di penghujung lautan memanjang pada fajar. Kakinya memijak tanah seakan melayang, pandang berlarian tak bisa dikendalikan. Mimpinya malam tadi begitu indah, menahan diri menggapai tiang. Langkah kecil tertatih membuka jendela kamarnya. Semilir angin membelai mesra wajah pucat dengan rambut pendeknya.

"Aroma kematian-" ucapnya sambil menikmati fajar yang sejuk. Merentangkan kedua tangannya menghadang angin di jendelanya, 'Jika saja itu nyata, mati sekarangpun aku rela' menarik simpul manis bibir pasi dari wajah mungilnya.

"Ohayo! Kurome San! Bagaimana perasaanmu saat ini?"
"Aku? Aku baru bangkit lagi dari kematian, Dokter!" suara manis bernada ceria tak pernah lepas mengaura darinya. Deret gigi kecil-kecil dan tatap hampa melayang dari balik matanya. Dunia seperti apa yang ia lihat?
'Lihatlah, matahari hampir bundar. Sampai jumpa lagi, bintang!'

-ZzenSan-