Cinderella Seoul Choi Min Gi

Rated T

GS for uke, OOC, Typo(s), etc.

Disclaimer:

Fanfic ini entah dibilang apa, aku hanya meminjam alurnya dai novel 'Cinderella Tuathina ' by Mimosa Q. tapi cerita, bahasa, semuanya murni dariku. Bagi yang sudah membaca novelnya. Mungkin akan sangat beda jauh dari novelnya karna sekali lagi saya hanya meminjam alurnya.

Semua tokoh milik diri mereka sendiri dan Tuhan.

DLDR! NO BASH FOR CHARA!

.

.

HAPPY READING

.

.

.

.

Tak pernah Jaejoong duga, bahwa lamarannya ke Jung's Royal Hotel akan diterima. Siapa yang tak kenal Jung's Royal Hotel? Hotel bak istana dengan bangunan tinggi menjulang. Siapapun pasti memimpikan untuk bekerja disana, yah meski hanya sebagai housekeeping-seperti Jaejoong.

Jaejoong bukanlah gadis dengan harta melimpah yang bisa bersekolah tinggi, dia hanya lulusan SMA, jadi sudah sepantasnya dia merasa puas hanya dengan menjadi housekeeping. Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah di Seoul, apalagi bagi Jaejoong yang seorang gadis perantauan.

.

.

.

.

Jaejoong mendorong trolley berisi alat-alat untuk membersihkan, sudah seharian ini dia membersihkan kamar. Saat dia akan berbelok menuju gudang, dia melihat lelaki itu. Ya, lelaki yang sedang berbicara dengan wanita cantik itu, lelaki dengan sejuta pesona yang mampu menggetarkan hati Jaejoong. Tubuhnya yang tinggi atletis, mata tajam dan dalam, bibir dengan curve yang sempurna, dipadukan dengan jas Armani hitam yang melekat elegant ditubuhnya.

.

.

Choi Siwon.

.

.

Laki-laki yang dulu bahkan sekarang masih tetap dihati Jaejoong, lelaki yang meski sudah meremukkan hati Jaejoong berkeping-keping tapi namanya akan selalu ada di hati Jaejoong.

Kala itu Jaejoong hanyalah murid biasa di SMA Chungnam yang penuh dengan keberuntungan, dengan wajah manis, mata doe yang indah, rambut yang hitam legam, dan kulit seputih salju. Tak hanya itu, dia adalah wanita yang sangat beruntung bisa berpacaran dengan Choi Siwon, yah meski tidak bisa dikatan beruntung karena Siwon adalah playboy.

Sebulan mereka berpacaran, Siwon sangatlah baik dan perhatian. Tapi hari itu, Siwon bukanlah Siwon yang Jaejoong kenal. Dia begitu dingin, begitu sulit direngkuh. Entah apa yang diperbuat Jaejoong hingga Siwon menjadi dingin.

Jaejoong mulai bertanya-tanya dimanakah Siwon? Dan dengan informasi dari temannya, Jaejoong nekat mengunjungi café dimana Siwon berada. Jaejoong tahu, tak seharusnya dia membuntuti Siwon seperti ini, Siwon pasti tak akan suka.

Dan entah ini keberuntungan atau kesialan. Disana, Siwon sedang duduk dengan seorang gadis yang sangat cantik. Gadis itu bergelayutan manja pada lengan kekar Siwon dan Siwon tak merasa terganggu akan hal itu. Bahkan Jaejoong saja tidak pernah memegang tangan Siwon.

Dengan nekat, Jaejoong menghampiri meja Siwon dan gadis itu. Siwon yang melihat Jaejoong dengan santainya malah melingkarkan tangannya pada gadis cantik itu.

"Apa yang kau lakukan disini Jae? Sudah kubulang aku tak suka dibuntuti." Uacap Siwon dingin, dan tak tanggung-tanggung mengecup pipi gadis dirangkulannya.

"Si..Siwon-ah…" ucap Jaejoong lemah, matanya sudah berair siap mengeluarkan air matanya.

"Kau tak lihat aku sibuk? Pergilah! Aku sudah bosan denganmu!" bentak Siwon lalu pergi meninggalkan Jaejoong.

Bayangkan betapa remuknya hati Jaejoong kala itu, laki-laki yang dicintainya sepenuh hati malah meninggalkannya begitu saja tanpa kejelasan. Dan sekarang lelaki itu berdiri tegap tak jauh darinya. Apa yang dilakukan Siwon di Seoul? Apakah sekarang Siwon tinggal di Seoul?

Saat Jaejoong akan medorong trooley nya lagi, tiba-tiba Siwon memanggilnya.

"Jaejong-ah!"

Seketika tubuh Jaejoong membeku, jantungnya berdebar sangat keras. Aduh, apa yang harus aku lakukan? Tanya Jaejoong dalam hati.

"hai Jae, apa kabarmu? Aku tak menyangka kau disini."

.

.

.

.

.

.

TBC

a/n: entah sudah berapa lama saya ga posting. Dan fanfic yang lain pun masih belum kelar, tapi demi apa, saya sudah kehilangan ide ToT. maklum yah, sibuk kuliah.

Saya datang membawa fanfic baru dan saya usahakan untuk tidak akan menelantarkan fanfic ini karna saya sangat suka ceritanya.

Don't forget to review, thankyou.

Jakarta, 27 mei 2015