Marry U~~~~~~~~
Pairing : Sasunaru
Genre : romancesaya ga bisa buat ff komediT^T
Disclaimer : Masashi Kisimoto-sensei
Di musim dingin di desa konohagakure yang penuh kedamaian, di mana banyak bangunan rumah penduduk yang masih tradisional namun tetap berdiri kokoh. Tersebutlah sebuah keluarga yang teramat di hormati dan sangat menjunjung tinggi nama besar marga mereka yang melegenda di seluruh dunia. Keluarga yang memiliki garis keturunan khusus dan juga kekuatan yang maha dahsyat, darah Uchiha dengan bola mata istimewanya. Sharingan. Namun sangat disayangkan, yang tersisa dari klan Uchiha saat ini hanyalah satu keluarga kecil yang sengaja tidak dibunuh oleh sang 'pengkhianat' karena keluarga kecil itu tak lain adalah keluarga sang 'pengkhianat' itu sendiri.
Pagi hari yang dingin ini, Sasuke Uchiha—adik sang pengkhianat—dipanggil untuk menghadap ayahnya. Sebelum bertemu ayahnya ia tak lupa membersihkan badan terlebih dahulu. Sangat tidak sopan bila ia menghadap ayahnya dengan kondisi menyedihkan dengan air liur yang membuat garis-garis seperti sungai kecil yang meliuk-liuk di wajahnya yang tampan tiada akhir.
"Ayah ini aku." Sasuke mengetuk pintu ruangan ayahnya yang terbuat dari kayu jati asli dengan lambang klan Uchiha yang terpampang jelas di tengahnya.
"Oh masuklah putraku." Sahut sang ayah yang sudah lama menanti anaknya yang kini hanya satu-satunya itu.
Sasuke mendekat kepada sang ayah yang sedang duduk di singgasananya seperti biasa, terlihat berkuasa namun kebenarannya tak lain ia hanyalah seorang yang tua renta saat ini. Di usianya yang tidak muda lagi ia tampak begitu tegar menghadapi kenyataan bahwa anak sulungnya lah yang menyebabkan krisis dalam keluarga besar Uchiha. Ia juga harus menanggung dosa-dosa atas kepergian semua anggota keluarga besar Uchiha yang sia-sia.
"Putraku yang tampan tiada tanding…" panggil sang ayah.
"Ya ayah."
"Kau tentunya sudah mengetahui bahwa ayahmu yang tangguh ini sudah beranjak tua, mungkin sebentar lagi aku akan mati..ohok..aku ingin melihat klan kita kembali Berjaya…ohok… kau harus segera menikah nak, kau harus segera memiliki keturunan…ohok..ohok..ohok…" ucap sang ayah dengan suara parau yang terdengar sangat menusuk relung jiwa.
"Ayah, kau baik-baik saja?!" Dengan cepat Sasuke langsung mendekati ayahnya dan merangkulnya yang hampir jatuh terhuyung dari singgasana.
"Putraku… ohok3x.."
"Ayah, tidak usah berbicara lagi. Aku akan membawamu ke rumah sakit." Sasuke melingkarkan tangan sang ayah ke lehernya dan membantunya berdiri.
"Ah tidak putraku… aku hanya akan sembuh bila melihatmu menikah..lalu, lalu, lalu bercinta dengan gadis muda yang seksi lalu, lalu, lalu memiliki bayi yang tampan seperti ayah dan kakeknya…Ooooooh ya Tuhan aku jadi ingat masa mudaku…hohohohohoho."
Sasuke melepaskan tangan ayahnya dan mendudukkan kembali ayahnya ke tempat singgasana kebanggaan ayahnya.
"Lupakan itu ayah, aku masih terlalu muda." Ucap Sasuke sambil menatap ke lantai dengan sorot mata penuh kesedihan.
"Ohok3x Ohok3x" Tiba-tiba saja batuk sang ayah bertambah parah mendengar jawaban anaknya yang menolak untuk menikah.
"Ayah, bagaimana dengan Itcahi?!"
Untuk sesaat batuk sang ayah kembali reda, "heuh, aku tidak bisa mengharapkan anak tidak tahu diri itu. Selain itu aku berani bertaruh tidak ada gadis baik-baik yang akan sudi menjadi istrinya kelak. Kini ayah hanya bertumpu padamu Sasuke…" ucap sang Ayah.
Suasana menjadi sunyi ketika Sasuke mendengar ucapan sang ayah barusan. Hatinya bergejolak tidak menentu. Perasaannya campur aduk. Otaknya yang cerdas tak tertara tiba-tiba saja terasa kosong. Kata-kata sang ayah yang menusuk hati itu membuat sedikit dari bagian jiwanya tergerak.
Sasuke menengadah dan menghembuskan nafas beratnya dengan cepat, "baiklah ayah, dengan itu aku tahu bahwa kini ayah telah mengakuiku lebih daripada Itachi."
Pada akhirnya Sasuke menerima permintaan sang ayah walau dengan hati yang sangat sangaaaaaaaaaaaaat terpaksa. Dengan ketampanannya yang luar biasa dan ditunjang fisik menawan, mendapatkan gadis cantik seharusnya bukanlah hal yang sulit bagi Sasuke. Akan tetapi sampai usianya yang menginjak 17 tahun ini ia tidak pernah bertemu dengan gadis yang menjadi impiannya. Semua gadis yang selalu mengelilinginya ia anggap tak lebih dari parasite-parasit yang mengganggu.
"Ingat putraku, ayah mungkin tidak akan hidup lagi dalam 3 hari ke depan."
"HUAAAPPPPPPPPPPPAAAAAAAAAAA…..?" kaget Sasuke.
"Sudah ya, ayah ingin istirahat. Ingat, bila kamu laki-laki sejati kamu akan mendapatkan jodoh kurang dari kurun waktu yang ayah tentukan sebelum kematian ayah."
"T…tt tapi…."
Sang ayah pun melenggang pergi ke dalam kamarnya untuk beristirahat sekaligus untuk memimpikan anaknya kelak ketika sudah menjalin hubungan suami istri dengan seorang gadis manis.
Di sisi lain Sasuke yang tengah kelabakan pun hanya bisa menjambak-jambak rambutnya penuh frustasi. Tidak mungkin ia akan menikah 3 hari lagi..!
Saat ini Sasuke tengah berada di sebuah pemandian air hangat terkenal di desanya. Sudah lebih dari 30 menit ia hanya berdiam diri di dalam kolam berisikan air yang menerbangkan gumpalan-gumpalan asap putih. Di tempat seperti ini pasti akan ada banyak gadis yang menghangatkan tubuhnya dari kedinginan yang menusuk.
"Tidak berubah." Desis Sasuke melihat gadis-gadis yang ada di pemandian air panas itu tanpa tersirat minat sedikitpun pada kedua bola matanya.
Selalu selalu dan selalu saja gadis seperti itu. Sekalipun terpaksa, Sasuke tidak ingin menikah dengan gadis seperti itu.
"Ya Tuhan datangkanlah malaikat super cantik untukku yang super tampan ini.. kalau tidak sekalian saja datangkan malaikat pencabut nyawaku."
Karena begitu putus asanya akhirnya Sasuke berpindah tempat ke sebuah tempat hiburan game dan casino. Di sana ada banyak gadis juga yang merayunya. Kehadirannya selalu saja mengundang para gadis untuk mendekatinya.
"Ah itu dia Sasuke-kun, tampan sekali yah…." Puji beberapa gadis.
Sepersekian detik kemudian mata Sasuke langsung membulat ketika matanya menangkap sosok gadis jelita yang sangat imut dengan dua pita yang menempel di rambutnya yang berwarna kuning menyilaukan.
"Ah Arigataou, Tuhan baik sekalli." Sasuke menghampiri gadis 'kawaii' itu perlahan kemudian ia menyentuh pelan pundaknya.
Semua gadis yang ada di tempat itu seketika pingsan serempak melihat perlakuan Sasuke terhadap seorang gadis misterius yang keimutannya tiada tanding.
ZZZZZUUUUUUUUUUSHHHHHHHHHH
.
.
.
"GENJUTSU…?!"
"Tidak mungkin." Sasuke menampar kedua pipinya dengan keras, "Aw!"
"Hei Sasuke…! Jadi kau tertipu dengan jurusku yah? Gyahahahahahahahahahaha…. Kali ini kau terlihat 10x lebih bodoh dari biasanya." Ucap suara misterius yang suaranya sangat familiar di telinga Sasuke…
"Tidak mungkin."
"NARUTO!"
"Gyahahahahahha…" Naruto mendekati Sasuke yang terlihat bodoh sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal itu.
"Jadi?"
"YUPZ! HEHEHEHEHE…"
"Sialan….." Batin Sasuke sambil mengepalkan tangannya, di raut wajahnya jelas sekali kalau Sasuke sangat merasa kecewa dan sedih.
Berhasil mempermalukan Sasuke membuat Naruto begitu kegirangan. Ia tidak henti-hentinya menunjukkan deretan giginya yang putih sambil membuat lambang crossfinger dengan kedua jarinya.
2 Hari Kemudian
"Tidak ada waktu lagi…" ucap Sasuke pelan sambil menggores-gores tanah menggunakan kunainya.
"Ingat putraku, ayah mungkin tidak akan hidup lagi dalam 3 hari ke depan."
Kalau Sasuke tidak segera menemukan jodohnya, sang ayah akan meninggal tanpa melihat anaknya menghasilkan generasi-generai Uchiha yang tampan dan kuat. Tentu saja Sasuke yang malang pun tidak ingin mengecewakan ayahnya. Kalau hari ini ia tidak mendapatkan jodoh itu sama saja dengan ia membunuh sang ayah.
-flashback-
"Sasuke, hari ini kau harus memastikan kalau kau akan benar-benar mendapatkan jodoh! Kalau tidak… ayahmu…suamiku…Oh tidak." Ibu Sasuke jatuh berlutut sambil beruraikan air mata menahan kesedihan yang teramat dalam.
"Ibu…"
"Aku masih muda, aku tidak ingin menjadi janda secepat ini. Sasuke, ibu mohon dan ini akan menjadi permohonan ibu seumur hidup." Isak ibu Sasuke lagi.
Sasuke menggenggam tangan ibunya dan membantunya berdiri. Seketika senyum tersungging di bibir tipis Sasuke, membuat kadar ketampanannya meningkat drastis seperti roket yang meluncur. Melihat anaknya yang tampan tiada tanding itu Mikoto pun merasa lega. Sasuke pasti akan sangat mudah mendapat jodoh dengan bermodalkan ketampanan tiada tanding dan juga kekuatan super yang ditambah mata sharingan yang grrrrrr membuat gadis-gadis jatuh terhuyung-huyung.
"Kau harus mendapatkan gadis yang cantik putraku, kau sangat tampan." Ucap sang ibu sambil mengelus lembut pipi Sasuke.
Sasuke mengangguk mantap mendengar permintaan ibunya. Sasuke memang sombong, tapi ia sangat anti untuk menyakiti ibunya. Membuat sang ibu menjatuhkan setetes air matapun ia sangat tidak mau, walaupun tadi barusan terjadi.
"Baiklah bu, aku yakin tidak ada gadis manapun yang dapat menolak pesonaku." Ucap Sasuke penuh percaya diri.
"Berjuanglah putraku, buatkan aku cucu-cucu yang tampan dan cantik yah."
-Flashbackend-
Benar. Ia tidak mungkin menyakiti keduanya. Ayahnya akan meninggal dan tentu saja secara otomatis ibunya yang cantik jelita akan menjadi janda di usia muda.
"Aku tidak akan membuat hal itu terjadi." Kata Sasuke.
Teman-temannya dari tim 7 kembali menghampiri Sasuke, mereka baru selesai mencuci muka di sungai. Detik ini tidak ada yang mengendalikan pikiran Sasuke. Sasuke langsung menarik Naruto yang wajahnya masih basah karena baru mencuci muka.
"OY SASUKE!" pekik Naruto saat tangannya ditarik paksa oleh Sasuke.
Saat tiba di tempat yang agak jauh dari Kakashi-Sensei dan Sakura, Sasuke menghentikkan langkahnya dan menyandarkan tubuh Naruto di sebuah batang pohon besar. Karena tubuh Sasuke yang sedikit lebih besar dari Naruto itu membuat Naruto tak kuat melepaskan dirinya dari tekanan Sasuke.
"K..Kau? Ada apa?" Tanya Naruto heran dengan tingkah Sasuke yang berbeda.
"Naruto!" Sasuke kemudian menarik nafas dalam-dalam, "MENIKAHLAH DENGANKU…!"
"Gyahahahahahahahahahahahahaha, Sasuke aku tahu kau ingin balas dendam soal aku mempermalukanmu waktu itu, tapi….."
-CHU-
"Hmphhhh…."
Sasuke mendaratkan bibirnya dibibir Naruto untuk membuatnya berhenti berbicara. Hal itu membuat pupil mata Naruto melebar karena tidak menyangka dengan apa yang Sasuke lakukan. Semakin lama ciuman Sasuke semakin kuat membuat bibir Naruto—yang kini sudah basah oleh Sasuke—tak kuat lagi menahan. Akhirnya bibir Naruto terbuka dan membuat lidah Sasuke dengan cepat menerobos ke dalam. Naruto yang masih belum kuat melawan Sasuke hanya pasrah tanpa bergerak. Ia tidak menolak ciuman Sasuke dan juga tidak menerimanya. Ia tidak membencinya juga tidak menyukainya….
