DISCLAMER: MASASHI KISHIMOTO

GENRE: ROMANCE, ADVENTURE,MISTERY

RATING: T #tapi mungkin bisa berubah...^^

OCC,GAJE,AU,TYPO #mohon dimaklumi saya masih pemula

SUMMARY: TEMARI SEORANG PUTRI BANGSAWAN YANG TERKENAL AKAN KECANTIKANNYA DARI KELUARGA SABAKU. DAN PADA SUATU KESEMPATAN BERTEMU DENGAN SHIKAMARU SEORANG BAJAK LAUT BESERTA ANAK BUAHNYA YANG TERKENAL KEJAM DAN PALING DITAKUTI SEANTERO DUNIA

CHAPTER: 1

Kita ubah abad ke 20 ini mirip seperti abad ke 17. Dimana, pada saat itu para BAJAK LAUT pada masa kejayaannya.

Disebutkan pada saat itu, terdapat sebuah NEGARA yang terkenal akan keseluruhan datarannya dipenuhi oleh hamparan berpasir. Hanya tumbuhan kaktus lah yang selalu menjadi , hanya tumbuhan itu yang dapat hidup dan bertahan didataran gersang tersebut. Disetiap siangnya,Negara tersebut seakan membara. Matahari berpijar ditengah-tengah petala langit. Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi.

SUNAGAKURE negara itu disebut. Salah satu negara besar, diantara 5 negara besar lainnya pada saat itu. Dan disebut-sebut sebagai negara TERPANAS diantara negara-negara yang lain. Namun, tahukah kita?

Apabila menengok kearah barat dan berjalan beberapa meter saja. Maka kita akan melihat bentangan laut biru yang airnya begitu jernih. Setiap hari ditempat tersebut, tepatnya di pelabuhan dan pesisir pantainya. Tidak pernah ada yang namanya kata sepi. Selalu saja ramai. Karena, ditempat itulah terjadi kegiatan jual-beli. Antara para penduduk desa negara SUNA sendiri ataupun dari penduduk negara lain yang ikut mencari peruntungan rezekinya dinegara SUNAGAKURE.

Negara Sunagakure dipimpin oleh seorang KAZEKAGE keturunan KEEMPAT yang bernama SABAKU REI. Istrinya bernama KARURA. Beliau mempunyai tiga orang anak. Salah satu dari mereka adalah seorang PUTRI yang cantik jelita bernama SABAKU NO TEMARI dan dua lainnya adalah PUTRA sekaligus Adik dari Temari yang bernama SABAKU NO KANKURO dan SABAKU NO GAARA.

+skip time+

Temari tengah duduk bersandar dikursi malasnya yang menangis, yah.. ia menangis. Air matanya tak henti-hentinya keluar dari matanya. Masih terbayang jelas dimemory ingatannya tentang pembicaraan dengan Ayahnya yang berubah menjadi perdebatan sengit.

FLASHBACK: ON

BRAK!

Temari berdiri dari duduknya setelah sukses menggebrak meja.

"Aku tidak mau Ayah!" Tolak Temari keras.

Membuat Ayahnya yang mendengar menjadi sangat marah. Ayahnya berjalan mendekati Temari .

"kau bilang apa,?"tanya sang ayah. Sangat terlihat ada urat-urat kekesalan di wajahhya.

"Aku bilang, aku tidak mau ayah!" ulang temari. Dan menjawwab pertanyaan ayahnya yang seharusnya tidak dijawab olehnya. "Aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak ku cintai, apalagi orang tersebut sudah memiliki tiga orang istri" Tambahnya dengan sengit.

"begitu..?"

Ayahnya terdiam sejenak sebelum meneruskan kalimatnya

"jadi, begini sikapmu temari ?"tanya ayahnya dingin "tidak bisakah kau berkorban sedikit saja demi rakyatmu..?"

"berkorban..?" temari tercengang dengan kalimat pilihan ayahhya."Ayah ingin aku berkorban? Berkorban demi orang lain dan membuat diri sendiri menderita,?"

Bagus temari kau benar-benar telah menyulut api kemarahan ayahmu. Dan tiba-tiba saja..

PLAK!

Tamparan telah bagi temari telah dilayangkan. Seketika itu juga membekas diwajah putihnya yang mulus.

Temari tersungkur dilantai sambil memegangi pipinya yang sambil menahan air mata.

Setelah itu ayahnya kembali menyerangnya dengan kata-kata yang menurut temari tidak begitu logis untuk terus memaksanya menikah dengan laki-laki yang terlampau jauh usianya dengan dirinya. Seorang laki-laki yang lebih pantas dan cocok dipanggil dengan sebutan kakek olehnya. Temari lelah dan ia sangat tahu bahwa ia tidak akan bisa membantah kata-perkata yang keluar dari mulut ayahnya. Ia pun hanya bisa memaki dan mengumpat dalam hati akan dirinya sendiri. Ia begitu menyesal terlahir dari keluarga bangsawan SABAKU. Ia malah merasa seperti seonggok barang yang tidak berharga dan tidak berguna. Ia pun berpikir bahwasanya ia akan jauh lebih baik apabila hanya hidup menjadi seorang rakyat biasa saja. Daripada menjadi seorang putri bangsawan yang hidupnya hanya terus-menerus dikekang.

"Hari pernikahanmu sudah ditetapkan, dua hari setelah hari ini"

Setelah mengatakan kalimat terakhir itu ayahnya pun berlalu meninggalkan temari yang tersungkur dilantai dengan tubuh yang menegang. Matanya membulat dan seketika itu juga air matanya tak bisa ia bendung lagi. Meskipun telah ia tahan sekuat tenaga. Namun tetap saja, pertahanannya roboh. Tampa bisa diajak kompromi air matanya terus saja mengalir. Isakan demi isakan terdengar semakin keras dan begitu mnyayat hati bagi orang yang mendengarnya. Yah, tapi bukan temari saja yang merasakan sakit. Karena tak satupun sakit yang ada didunia ini yang bisa mengalahkan bagaimana rasanya sakit hati. Hati siapa yang tak akan bergemuruh bila seseorang yang kau cintai tak akan bisa kau miliki.

Dan tiba-tiba saja dua tangan kekar memegangi dua lengan temari. Yang sontak membuat temari terkejut dan melupakan sedetik saja dari rasa kesalnya, rasa bencinya dan rasa keputus asaannya. Dua tangan itu pun membantu temari untuk berdiri. Dan langsung ia dapati sesosok pria yang slama ini selalu berada disamping nya dikala suka dan duka maupun dikala ia lupa,yang tak segan-segan untuk untuk menegurnya dan mengingatkannya. Dialah..dialah sasori yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri karena hanya dia yang bisa mengerti temari.

"Lebih baik, anda kembali kekamar anda nona.." kata sasori lembut.

Temari hanya mampu menjawab lemah dengan menganggukkan kepalanya sebanyak dua setelah itu sasori mengantarkan temari kekamarnya.

TBC