Paranoid : Prologue

Posted on 9 Juni 2012

KRRIIING!

BRAK

DUAK

GUBRAK

"GYAAAAAAH! TELAAAT!"

.


.

Paranoid

-Z-

.

YunJae Fanfiction

.

Warning : BLOOD! OOC! YAOi! AU! REAL PERSON! TYPO!

Rate : M (karena ada adegan berdarah nanti. Bukan lemon!)

Disclaimer : Themself!

.

PROLOGUE

.


.

Pria yang bernama lengkap Jung Yunho ini berlari secepatnya ke arah sepeda miliknya yang dia letakkan di dalam garasi. Dengan cepat Yunho membawa sepedanya keluar dari garasi dan secepatnya Yunho menginjak pedal sepeda dan mengoes sepedanya dengan cepat ke Sekolah menengah atas di salah satu sekolah terkenal di Seoul. Hari ini adalah pelaksanaan test untuk memasuki SMA itu.

Hanya saja karena semalam Yunho begitu serius belajar untuk ketiga mata pelajaran utama—Matematika, IPA serta Inggris—dirinya sampai-sampai lupa waktu dan baru tidur jam dua dini hari. Hal itulah yang membuat dirinya terlambat sekarang.

"Aish, kalau telat tidak ada perpanjangan waktu! Pelajaran pertama Matematikaaaaa… Andwae!"

Berusaha keras, Yunho memacu sepedanya untuk berlari lebih cepat. Berkali-kali Yunho hampir menabrak beberapa mobil atau kendaraan lain. Hanya saja beruntung Yunho selamat dan sesampainya di gedung sekolah itu, Yunho sudah terlambat 10 menit. Belum mencari kelas yang akan dia tempati untuk test. Aish, sial sekali dirinya.

Segera Yunho menitipkan sepedanya ke satpam yang berjaga. Dia sudah tidak punya waktu untuk mencari tempat parkir! Setelah merasa sepedanya aman, Yunho segera berlari ke gedung sekolah yang megah itu. Langkahnya yang lebar serta kakinya yang panjang sangat amat membantu!

Masuknya dia ke dalam gedung SMA itu, Yunho bertanya ke guru yang tidak sengaja lewat di hadapannya. Yunho menyodorkan kartu pesertanya untuk bertanya ruangan tempatnya. Dengan nafas pendek-pendek Yunho bertanya.

"Maafkan aku ji-jika menggangu, a-anda tahu ruangan ini?" ucap Yunho dengan nafas berat.

Guru itu menautkan alisnya heras. 'Ini pasti anak yang terlambat' batin guru itu sambil meraih kartu peserta Yunho. Setelah mengamatinya selama tiga detik, dia mengembalikan kartu itu ke Yunho, "Lantai dua, pojok kanan dan dekat kamar mandi.Palli! Kau sudah terlambat 12 menit!"

Segera Yunho menunduk sebanyak 90 derajat. Dan kembali dia memacu kakinya untuk berlari ke arah tangga. Hais, matematika itu pelajaran yang dia benci. Jika waktunya berkurang terus menerus, bisa-bisa dirinya tidak bisa menyelesaikan soal matematika!

Yunho buru-buru membuka ruangan kelasnya. Segera dia menunduk dan sedikit memekik, "Maaf saya terlambat."

Dua guru yang menjaga ruangan itu menatap Yunho datar. Salah satu dari guru yang memiliki rambut kecoklatan mendekati Yunho dan menjulurkan tangannya meminta kartu peserta Yunho.

Segera Yunho menyerahkan kartu pesertanya yang sedikit lecek.

Guru itu memandangi kartu peserta Yunho sebentar. Setelah itu dia segera mengembalikan kartu peserta Yunho sekaligus dengan soal serta lembar jawabnya, "Segera duduk. Tidak ada perpanjangan waktu untukmu. Dan ingat, jika salah pointmu berkurang dua dan jika benar pointmu lima. Jika kau mengosongkannya, pointmu nol."

Yunho mengangguk mengerti dan segera berlari kecil ke arah satu-satunya sisa bangku yang kosong. Berarti hanya dirinya yang terlambat!

Sedikit malu memang saat tahu dialah yang satu-satunya terlambat dan menjadi perhatian seluruh siswa disana. Tapi Yunho berusaha menepis itu dan segera mengisi identitasnya di lembar jawab setelah mengeluarkan semua alat tulisnya.

Sebelumnya Yunho menyempatkan diri untuk berdoa sejenak meminta pertolongan dari Tuhan.

.

Yunho menggaruk tengkuknya. Terdapat 40 soal untuk 120 menit. Dan semua soal dapat dia kerjakan dengan benar kecuali tiga nomer terakhir. Soal itu tampak sangat sulit di matanya. Segera Yunho melirik ke arah jam tangannya. Masih ada sepuluh nomer terakhir! AARGH! Ayo JUNG YUNHO! Kau pasti bisa.

Perlahan Yunho menegakkan tubuhnya yang sedari tadi membungkuk. Melakukan peregangan kecil dan menyenderkan tubuhnya ke punggung kursi sambil tetap fokus ke kertas yang berada di hadapannya.

Mata Yunho beredar ke seluruh siswa yang ada di ruangan ini. Yah tiga soal kosong tidak masalah sepertinya. Dari pada dia asal menjawab dan mendapatkan minus.

Hahaha! Banyak siswa yang memasang wajah stress. Mulai dari menjambaki rambutnya sendiri sampai membuat coret-coretan abstrak di kertasnya. Dan pandangan Yunho berakhir ke laki-laki yang duduk di sampingnya. Yunho berada di barisan paling belakang. Pria berambut coklat di sampingnya menduduki tempat bagian ujung dan Yunho berada di sebelahnya.

Ck… Sekarang mau masuk musim panas, tapi kenapa pria di sampingnya menggunakan jaket? Aneh! Apa dia sedang sakit?

Pria di sampingnya sudah menutup kertas soal dan jawabannya. Wajahnya seperti mengatakan bahwa dia bisa menyelesaikan semua soal itu seperti sedang membalik telapak tangan. Sesekali pria yang memiliki pipi yang tirus itu mengalihkan pandangannya ke jendela.

Hei… sepertinya Yunho bisa berteman dengannya. Iya kan?

.


.

Yunho menghela nafasnya kesal. Sekarang jam tiga dan masih ada tiga puluh menit sampai ujian bahasa Inggris ini selesai. Ini adalah pelajaran terakhir untuk test-nya.

Tch, saat istirahat tadi dia hendak berkenalan dengan pria yang disampingnya. Hanya saja pria itu hanya mengangguk dan menggeleng saja untuk menjawab. Dia hanya berbicara di saat di butuhkan. Dan Yunho hanya tahu satu saja. Namanya Kim Jaejoong itu saja! Ck, menyebalkan. Pria di sampingnya pasti anti sosialnya.

Yunho menelungkupkan tangannya di atas meja dan mengenggelamkan wajahnya di atas tangannya. Soal bahasa Inggris ini lebih mudah dari pada yang appanya berikan. Bayangkan ayahnya memberikan soal TOEFL untuknya latihan. Menyelesaikan 600 soal dalam 2 jam! Gila!

Yunho menolehkan kepalanya ke arah kiri saat mendengar suara yang agak bising. Matanya menatap helikopter yang sedang berterbangan, 'Pasti sedang latihan militer' desis Yunho dalam hati mengingat sekolah ini hanya berjarak satu kilometer dari tempat perlatihan militer.

Saat Yunho hendak menggerakan wajahnya untuk kembali terbenam di atas tangannya yang terlipat, Yunho sekilas melihat pria yang berada di samping kirinya—Jaejoong—sedikit bergetar. Segera Yunho menegakkan tubuhnya.

Dengan mata kepala sendiri Yunho melihat Jaejoong menatapi helikopter itu dengan raut ketakutan. Apa yang terjadi? Yunho dengan jelas bisa melihat punggung Jaejoong bergetar dan sedikit demi sedikit Jaejoong memundurkan posisi bangkunya. Seolah-olah sedang menghindar.

DAR

Yunho sedikit menyeregit kaget saat mendengar suara ledakan. Itu pasti ulah orang-orang yang sedang berlatih militer itu! Ck, kenapa harus menggunakan bahan peledak juga? Pasti sedang belajar melempar granat!

Yunho mendengus pelan. Lihat saja 10 tahun lagi dia juga akan ikut pelatihan militer dan bisa mengendarai helikopter itu!

Deg

Entah kenapa pandangan Yunho tiba-tiba kembali tertumbuk ke arah Jaejoong. Pria yang menggunakan jaket putih itu perlahan menutup mulutnya dengan wajah ketakutan. Hey… ada apa dengan dia?

"GYAAA!"

Yunho melonjak kaget saat tiba-tiba Jaejoong menjerit histeris. Begitu juga dengan para pengawas yang berada di sana. Kedua pengawas itu segera berlari ke arah Jaejoong. Mereka bertanya apa yang terjadi.

Tetapi Jaejoong tidak merespon. Jaejoong terus memundurkan tubuhnya hingga dirinya terjungkal ke belakang.

Hey, Yunho memiliki perasaan juga, kan? Pria itu segera bangkit dari kursinya dan mendekati Jaejoong yang sudah terjungkal ke belakang dan merapatkan tubuhnya ke tembok di belakangnya. Jaejoong menggeleng-geleng takut. Pupilnya mengecil dan tubuhnya bergetar kuat.

Tuhan… Yunho tidak pernah menemukan orang yang memasang raut ketakutan seperti itu! Bahkan Yunho seakan-akan bertemu dengan orang yang hendak dicabut nyawanya.

"Hey, Jaejoong-ah…" Yunho menepuk pundak Jaejoong pelan. Kedua pengawas yang mengelilingi Jaejoong juga menatap Jaejoong khawatir.

Merasakan ada tepukan di pundaknya, Jaejoong segera mengalihkan pandangannya ke arah Yunho. Pria itu masih menampakan raut ketakutan. Dan sentuhan Yunho barusan memberikan dampak yang sangat besar.

Pria itu menjerit sangat keras.

Hingga akhirnya tiba-tiba jatuh pingsan.

Yunho melotot ke arah Jaejoong yang jatuh pingsan ke arahnya yang notabene berada di samping Jaejoong sedari Jaejoong terjatuh dari kursi.

Perlahan Yunho menyelipkan tangannya di bawah paha Jaejoong dan punggung Jaejoong. Perlahan dia mengangkat tubuh Jaejoong.

Ringan

Tidak seperti perkiraan Yunho. Awalnya Yunho mengira Jaejoong sangat berat karena terlihat sangat gendut dengan jaketnya yang cukup tebal. Ternyata berat pria ini sangat ringan!

"A-aku akan membawa Jaejoong ke UKS. Seasongmin menjaga di sini saja. A-aku sudah menyelesaikan soalnya. Se-sepertinya Jaejoong juga sudah selesai."

Gugup!

Yunho sangat gugup saat ini. Ini adalah pengalaman pertamanya untuk menolong orang lain. Eits, bukan berarti Yunho tidak pernah menolong sebelumnya. Pernah sih tentu saja, tetapi tidak pernah separah ini!

Kedua guru itu mengangguk dan segera mengumpulkan soal dan lembar jawaban milik Jaejoong dan Yunho. Selain itu pandangan semua siswa yang berada di kelas itu masih tertumbuk ke arah Yunho dan Jaejoong. Mungkin mereka cukup kaget atas jeritan histeris Jaejoong.

Segera dengan langkah besar Yunho membopong Jaejoong yang pingsan. Setelah diberi tahu bahwa ruang kesehatan ada di lantai satu dan ruangan dekat pintu masuk, Yunho segera membawa Jaejoong kesana.

Khawatir!

.


.

Yunho duduk di bangku kosong di samping Jaejoong. Pria itu menelusuri Jaejoong yang masih pingsan. Sesampainya disini, Yunho tidak menemukan siapapun. Sepertinya petugas yang berjaga tidak ada. Maka dari itu Yunho segera berinisiatif membaringkan Jaejoong di salah satu ranjang.

Setelah itu Yunho memeriksa suhu tubuh Jaejoong yang ternyata normal. Kalau begitu mengapa Jaejoong menggunakan jaket tebal?

Setelah memastikan Jaejoong tidak terkena apapun, Yunho segera menggerakan tirai yang berada di sekitar ranjang itu dan membuat ranjang yang ditiduri Jaejoong tidak terlihat oleh orang luar.

Yunho menatap sekeliling ruangan kesehatan itu.

Bosan!

Dia sudah menunggu Jaejoong sekitar 15 menit dan pria itu masih tidak sadar.

"Ngh…" Pandangan Yunho segera bergerak ke arah Jaejoong yang tampak mengerang tidak nyaman.

Perlahan Yunho menyibak selimut yang Jaejoong gunakan. Yunho berinisiatif membuka jaket Jaejoong. Lihat saja wajah pria yang tampak cantik itu telah basah karena peluh. Pasti Jaejoong kepanasan!

Perlahan Yunho menurunkan resetling jaket Jaejoong. Perlahan Yunho menggerakan tubuh Jaejoong agar tangan Jaejoong keluar dari jaket tersebut.

Dan…

OMONA!

Yunho melotot kaget melihat lengan Jaejoong yang terdapat banyak luka! Segera Yunho menarik tangan kanan Jaejoong ke atas agar dapat memperhatikan luka-luka Jaejoong. Pasalnya Jaejoong menggunakan kemeja putih polos dengan lengan pendek dan membuat kedua lengannya sedikit terekpose!

Aigo… walaupun luka-luka yang tergores itu tidak dalam, tapi banyak sekali! Bahkan Yunho tidak bisa menghitung seberapa banyak luka-luka yang berada di tangan Jaejoong. Ke-kenapa ini? A-apakah Jaejoong dilukai oleh orang lain.

Yunho menelusuri tubuh Jaejoong dari atas kepala sampai bagian perut Jaejoong. Dan mata Yunho menatap serius ke arah bercakkan kemerahan yang sedikit tersebar di bagian pinggang Jaejoong.

Yunho menegak ludahnya gugup. Sebenarnya ini tidak sopan, tetapi Yunho sangat penasaran! Perlahan Yunho menarik ujung baju Jaejoong hingga tampak lah pinggang Jaejoong.

DAMN!

Kulit Jaejoong mengelupas dan memperlihatkan daging kemerahan. memang bentuknya hanya berkisar satu senti. Tapi kulit dikelupas! Itu pasti sakit sekali.

Mumpung Jaejoong belum sadar, Yunho segera berjalan ke arah meja yang berisi obat-obatan, perban serta alat-alat kesehatan lainnya.

Tangan Yunho sedikit bergetar untuk mengambil obat-obat itu. Tadi adalah pertama kalinya Yunho melihat daging manusia secara langsung.

Mengerikan! Lihat saja, Yunho sudah mulai meneteskan keringat dingin sangking ketakutannya.

Aigo… Sebenarnya Jaejoong ini siapa?

.


TBC


Maafkan aku yang telah membuat fanfic baru *deepbow*

Setidaknya aku sedang libur dan kemungkinan bisa mengurus fic-fic yang lain ^^, aku mohon bantuannya kepada semua readers!

Ini psikologi fic! Aku udah memikirkan fic ini matang-matang! Dan aku suka.. ;D

.

Ada yang mau menebak Jaejoong kenapa? *grin* Ini penyakit yang gw sukai! Jaejoong punya dua penyakit kejiwaan! Lol~

.

Review doong~ Kalo ficnya susah-susah begini kalo ndak ada review aku loyo #digeplak Yunho#

Review~ Review~ ntar aku kasih pelukan.

Yang ndak review tak poppo sampe pingsan (="= )