Not Bad
T
Draco Malfoy - Hermione Jean Granger
.
Harry Potter's belong to J.K. Rowling
WARN! (miss)typo, EyD amburadul
DLDR! Happy reading and don't forget to gimme feedback :3
.
.
Aku sedang duduk di atas pohon, sedangkan Crabbs, Goyle, Theo, dan Blaise tetap berada di bawah. Kami tak sabar menunggu reaksi si anak-sok-suci Potter saat melihat pin yang tersemat di jubah para penghuni Hogwarts, kecuali para guru yang sok membela kebenaran itu.
"Hei, Drake. Lihat si Potty itu sedang berbicara dengan Cedric dari Hufflepuff," ucap Crabbs padaku dan aku mengarahkan pandanganku searah yang pandang olehnya. Well, permainan akan dimulai.
"Aku sedang bertaruh dengan ayahku. Kau tahu. Dan aku mengatakan padanya, kau tak akan bertahan selama lebih dari sepuluh menit dalam turnamen ini," ucapku lantang guna memancing emosinya dan aku melihatnya yang sedang berjalan menjadi berhenti seketika.
Aku melompat turun dari posisi dudukku dan mendekat ke arahnya, dan melanjutkan kalimatku.
"Dan kau tahu? Ia tak setuju. Ia bilang lima menit dan kurasa bisa kurang dari itu," ucapku meremehkan dan kami tertawa melihat sikap diamnya si scar-head itu. Kemana sikap pemberani ala Gryffindor yang mereka elu-elukan itu?
Aku melihatnya mendekat dengan wajah yang telihat murka, "Aku tak peduli apa yang ayahmu katakan, Malfoy. Ia jahat, kejam, sedangkan kau? Kau sangat menyedihkan," ucapnya dan melangkah menjauhiku.
Aku murka mendengarnya, "Menyedihkan? Tentu saja tidak," dan saat aku akan mengeluarkan tongkatku, tiba-tiba guru bermata aneh yang seingatku bernama Alastor Moody mengtransfigurasikanku menjadi seekor musang. Ini penghinaan bagi keluarga Malfoy!
"Aku mengajarimu untuk menyerang seseorang dari depan dan tak mengajarimu untuk menyerang di belakang. Kau sampah bau, pengecut," ucapnya dan mulai mengayunkan tongkatnya untuk memainkanku.
"Professor Moody. Apa yang kau lakukan?"
Oh, Merlin! Pertolongan datang disaat yang tepat. Prof. McGonagall, cepat hentikan guru gila ini. Ugh, dia terus saja mengayunkan tongkatnya untuk menyiksaku.
"Kau tak lihat? Aku sedang mengajar,"
"Apa itu? A-apa itu seorang siswa?"
"Secara tekhnis, ini seekor musang, Professor," dan Ia mulai memasukkanku ke dalam celana milik Crabbs. Oh tidak!
Aku terus berusaha keluar dari celana milik Crabbs dan berlari meninggalkan kerumunan. Gila! Ini gila! Baru kali ini harga diriku sebagai seorang Malfoy diinjak-injak dan direndahkan seperti ini. Andai saja ayahku tahu, kalian tak akan selamat. Entah sejauh apa aku berlari dan bodohnya aku meninggalkan kesempatan mendapatkan tubuh sempurnaku kembali dengan cara melarikan diri.
Demi celana dalam Merlin! Aku mohon para leluhur jangan mengutuk keturunan tertampan mereka karena insiden ini.
"Hei, bagaimana bisa ada seekor musang berkeliaran di sini," suara itu sukses mengejutkanku dan dihadapanku sudah menjulang tinggi sosok yang sudah terkenal karena sering beradu mulut denganku. Mudblood!
Saat aku ingin melarikan diri, ternyata kaki kecilku ini mengkhianatiku, sehingga tangan kotor si mudblood itu sukses mengangkatku dan memelukku. HELL NO! Aku ternodai.
Aku melihat wajahnya mendekat padaku. Sial! Apa yang akan dia lakukan?!
E-eeh?
"Kau musang terlucu yang pernah ada," ucapnya dan menempelkan kepalaku dengan pipinya. Dengan wujud ini aku dapat mencium wangi tubuhnya yang ... sialan! wangi sekali. Kegiatannya berhenti saat mendengar keributan yang aku yakini itu berasal dari teman-teman Slytherinku dan Prof. McGonagall yang sedang mencariku.
Saat aku ingin melompat keluar dari pelukan Mudblood -yang sialnya nyaman ini-, akan tetapi Ia tetap mememelukku dan berjalan memasuki lorong yang aku yakin Ia kembali menuju asramanya.
"Sebenarnya aku penasaran apa yang terjadi, tapi tugas-tugasku masih menunggu untuk dikerjakan," ucapnya seraya berjalan cepat menuju lukisan Nyonya Gemuk dan mengucapkan sandi untuk masuk ke dalamnya.
"Angsa biru," Pigura lukisan itu bergerak dan menunjukkan pintu masuk menuju ruang rekreasi asrama Gryffindor yang di dominasi warna merah ini. Ugh, ini baru pertama kali aku, si Prince-of-Slytherin menginjakkan kaki di asrama musuh bebuyutan kami. Ralat ... aku belum menginjakkan kakiku, karena secara tekhnis aku masih berada dalam dekapan miss-knows-it-all.
Ia berbelok ke arah kanan dan berjalan di lorong yang mengarahkannya menuju kamarnya. Dan tada~ Prince-of-Slytherin kini telah memasuki kamar perempuan milik Gryffindor dan berterima kasihlah pada Mudblood ini.
Kini Ia meletakkanku di atas bantal miliknya yang sarung bantalnya berwarna merah gelap. Gryffindor sekali, eh?! Ia melepaskan jubahnya dan shit! melepaskan seluruh pakaiannya dan menggantinya dengan sebuah kaos dan celana jeans pendek, amat sangat muggle sekali.
Kira-kira, apa yang akan terjadi jika si mudblood ini mengetahui bahwa musang yang telah Ia dekap, dibawa masuk ke kamarnya, dan melihat tubuh -hampir telanjangnya- ini adalah musuh bebuyutannya.
Kulihat Ia sedang mengambil buku-buku tebalnya, perkamen, botol tinta dan juga pena bulu, lalu meletakkannya di atas kasurnya. Aku hanya melihat kegiatannya dalam diam, memperhatikannya mengerjakan semua tugas yang ada, dan alangkah terkejutnya saat Ia menoleh dan menatapku yang masih dalam wujud musang ini.
"Astaga. Aku lupa jika kau masih di sini. Kau mau kue? Kau lapar bukan? Aku tadi sempat membawa ini saat makan siang tadi, aku harap kau menyukainya," ucapnya seraya mengeluarkan beberapa jenis makanan yang salah satunya pie strawberry.
Aku mendekati makanan yang diberikannya dan mulai memakannya satu persatu. Jujur, aku lapar sekali setelah berlari jauh menggunakan tubuh sialan ini. Lihat saja, ayahku akan membalaskannya untukku.
Setelah selesai memakan semuanya, aku kembali ke atas bantal dan berniat beristirahat di atasnya. Jika dipikir-pikir, ada untungnya juga aku terjebak dalam tubuh ini. Ekornya dapat kugunakan sebagai selimut, sungguh praktis. Sekarang, biarkan aku tertidur nyenyak dan berharap saat aku bangun nanti aku kembali ke tubuh sempurnaku. Demi kolor Merlin! Ini sunggu kejadian yang memalukan. Tapi harus kuakui, ini tidak buruk juga. Meski ini merendahkan nama keluarga Malfoy, yang terpinting aku dapat melihat tubuh kotor yang sialnya indah milik si Mudblood ini. Langka bukan?!
.
.
FIN/TBC?
.
.
A/N:
Bello! Saya penghuni baru fandom ini. Mudahan suka ya sama ceritanya, habisnya saya bingung mau bikin yang kayak gimana dan fanfic mana yang harus saya publish. Jadilah saya publish yang ini hehehe...
Sebenarnya ini fanfic MC. Sebaiknya saya bikin chapter 2-nya atau tidak? tulis di review ya. Gimme your feedback ya^^ makasih~
