Chapter 1 : cinderella

Sehun ingin memberi tahu kedatangan nya kesini bukan untuk mengulang kembali masa lalu yang kelam. Ia ingin merubah kenangan pahit masa lalu semanis permen gulali yang pernah ia berikan untuk luhan semasa taman kanak-kanak dulu

Hembusan angin air laut membantu nya terayun di ayunan dalam arena permainan anak-anak. Sehun hanya terduduk diam tidak melakukan pergerakan yang berarti. Matanya lebih memilih untuk menatap tanah basah yang di guyuri air hujan kemarin malam. Tepat saat itu ia baru saja sampai di seoul.

"bagaimana kuliah mu disana ? pasti banyak perempuan cantik bukan ?"

"luhan…."

"eyyy, apa kau sering melihat mereka di tepi pantai ? woahhh kau pasti sudah dewasa sekarang"

"luhan! Dengarkan aku dulu,ku mohon"

Wajah putih pucat luhan hanya menatap nya biasa, ia sudah menunggu giliran sehun untuk berbicara. Namun tak kunjung juga.

"aku senang akhir nya kau datang kesini" wajah luhan bak mentari pagi yang tak menyilaukan. Berseri dan penuh kebahagiaan. Atau kah itu hanya tipuan belaka ?

"ayah ku sudah meninggal 3 tahun yang lalu,aku sangat kesepian. Tapi untunglah ada seseorang yang mau menemani ku saat-saat aku merasa sendiri"

Luhan menanggalkan pembicaraan nya. sehun menatap ke arah luhan, menunggu terusan dari ucapan luhan tersebut.

Hembusan nafas keras keluar dari hidung luhan , dan ia tiba-tiba tersenyum.

"aku tidak ingin melanjutkan nya lagi"

"kenapa?"

"sehun,bukan kah kau yang bilang padaku. untuk tidak melukai ku lagi"

Sehun tertunduk

"m-maaf"

"tidak apa-apa"

Buah tangan dari amerika yang ia bungkus khusus dengan pita merah yang menghiasi nya. luhan melirik benda itu dengan teliti.

"kau membeli nya dari amerika ?"

"a-aku hanya ingin menghadiahi mu saja. Sudah lama bukan ?"

Luhan menerima hadiah itu dari tangan sehun. Ia terus memandangi nya tanpa henti.

"selamat ulang tahun luhan"

Detak jantung yang Ia rasakan waktu ini sangat berbeda jauh dari serangan jantung yang pernah ia alami. Dan ini jauh lebih sakit. Krystal bening itu mengalir seperti air embun yang mengendap kemudian perlahan dengan indah nya terjatuh ke permukaan tanah.

"hhhhhh"

"kau tidak apa-apa"

Desahan nafas luhan terdengar seperti kesakitan, dari mulut nya keluar embun putih yang amat tebal. Sehun buru-buru melepaskan jaket nya. ia lalu memakai nya pada punggung luhan.

Sehun kaget melihat tangan luhan yang bergetar hebat.

"luhan tangan mu ... "

Tak ada respon dari luhan,kotak hadiah itu kemudian jatuh ke tanah dan luhan tak sadarkan diri. Sehun menopang tubuh luhan pada kedua tangan nya. ia panik setengah mati. Disini sepi,kota daegu di desa paling jauh dari keramaian.

L_OVESTORY

Cast : Sehun,Luhan,and kyungsoo.

Support cast : find By your self

Genre : romance,sad,and fantasy

Rate : T+

Length : Chapter

POWERLIGTHDKS

Mug besar yang sudah memiliki keretakan di beberapa sudut bagian gelas, sehun mengeluarkan nya dari lemari. Kemudian ia membungkuk di depan lemari es untuk mengambil teh dan gula. Ketika ia berdiri ada kertas bergambar ikan paus narwhal. Denver pasti tadi kesini, ayah nya kris mungkin sedang sibuk dengan proyek nya sehingga tidak punya waktu untuk mengantarkan denver pulang ke rumah sehingga anak itu memilih untuk datang ke tempat nya. rasa bosan yang menghampiri denver membuat nya mengeluarkan senjata menggambar nya. lalu menempelkan karya nya di lemari es milik nya.

Sudah beberapa kali sehun memperingati anak itu untuk tidak menempelkan apapun di lemari es, namun seperti nya denver hanya ingin menunjukan hasil karya nya.

"hallooo"

Oh itu pasti kris dengan anak nya, setiap jam 7 malam mereka pasti datang kesini untuk kumpul-kumpul bersama. Ibu denver sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Sama persis dengan waktu kepergiaan luhan di hari ulang tahun nya dan itu sangat membekas. Ia bahkan jarang melakukan kencan dengan siapapun lagi setelah kematian luhan, waktu-waktu nya ia habiskan untuk merasa bersalah.

"aku bawa perkedel buatan nenek denver"

Mata sehun melebar

"kau pergi ke tanah daratan kris ?"

Kris mengendikan bahu nya santai. Denver di duduki nya di atas paha panjang milik nya. sementara sehun pergi ke dapur dengan barang bawaan yang di bawa kris.

"oh ya, nenek denver bilang kapan kau akan ke sana" teriak kris dari ruang tamu. Padahal ia tidak perlu berteriak. Suara nya saja sudah sangat kencang.

Sehun kembali seusai dari dapur.

"tidak bisa ya, untuk tidak membicarakan tentang ku kepada nenek denver"

Kris tersenyum denver mengikuti nya. sedangkan sehun mendelik tanda ketidaksukaan nya.

"ah apa salah nya, lagi pula nenek denver hanya ingin menasehati mu untuk…"

"selamat makan" sehun memotong pembicaraan tepat pada waktu kris ingin memberi tahu nya soal mencari pasangan lain.

"denver pasti senang jika ia bermain dengan pacarmu nanti hun"

"apa yang kau bicarakan" sehun menyuapi denver dengan belahan perkedel yang besar. "kau pasti tahu maksud ku, lupakan luhan. Lagi pula ia tidak akan bisa hidup kembali yang ada kau yang akan menderita"

Sehun terdiam, perkedel itu masih mengisi rongga mulut nya.

"aku yang sudah membuat nya menderita lebih lama"

L_OVESTORY

Awan senja sangat cantik dari ketinggian beberapa meter tak jauh dari desa kecil tempat tinggal nya. tepat di belakang tubuh nya ada gundukan tanah besar. Yang tak lain adalah,makam luhan. Ia tak percaya bahwa luhan akan pergi secepat itu. Tapi untung nya ia akhir nya bisa melihat sehun untuk terakhir kali nya.

Saat kepergian luhan, kyungsoo sebenar nya enggan untuk kembali lagi kesini. Namun apa jadi teryata ia kembali juga kesini. Kalau bukan karena sang ibu yang masih bersih keras ingin tinggal disini.

Kyungsoo awal nya juga tidak menyukai luhan,bahkan untuk menyebutkan namanya ia enggan. Ibu kyungsoo sudah lama menganggap luhan seperti anak nya. sejak kejadiaan naas itu orang yang paling merasa kehilangan adalah tak lain ibu kyungsoo.

"kalau tidak ada ayah luhan ibu tidak mungkin lagi bisa hidup, asal kau tahu itu kyungsoo"

Alis tebal hitam milik nya terangkat, sang ibu menyeka kedua air matanya.

"aku sengaja menjauhkan mu dari ayah mu, dia bukan manusia melainkan bedebah kampung yang hanya tergila-gila oleh uang"

"apa kau meninggalkan ayah karena hal itu bu ?"

Sang ibu menatap kyungsoo nya sayang. Menyentuh puncak kepala kyungsoo, tapi ia menghindar.

"aku hanya tidak ingin kau terkubur bersama jurang hitam nya. aku ingin kau hidup tenang, maka dari itulah ayah luhan mengajak kita untuk tinggal bersamanya dan kau seharus nya bisa menjadi baik kepada luhan"

"maaf,tapi aku bukan tumbal bu. Aku permisi"

Pernyataan itu ia ketahui sebelum kematian luhan dan sesudah kematian ayah luhan. Entah kenapa untuk apa ibu nya merahasiakan peristiwa di balik kematian ayah luhan. Bahwa sebenar nya ayah luhan bukan bunuh diri tetapi di bunuh.

Kyungsoo mengusap pusaran makam luhan.

"sebenar nya ini semua bukan salah mu han, maaf aku bersikap jahat padamu waktu itu"

Dan pada akhir nya ia lah yang merasa kasihan pada luhan. Ia hidup bukan di kehidupan nyata dan dunia yang sesungguh nya. tapi dia (luhan) di kelilingi oleh orang-orang yang pandai bersandiwara.

"kyungsoo"

Ia tersentak begitu suara berat itu memanggil nya. ia segera beranjak berdiri dan masih tertegun melihat si pemilik suara tersebut.

"sehun ?"

Mungkin tempat ini bukan time machine untuk keluarga nya saja tapi untuk...kehidupan rumit masa lalu nya juga tentang perasaan nya.

"sejak kapan kau kesini ?"

Tubuh kyungso bergetar, teryata perasaan itu masih belum hilang. Perasaan yang sama seperti yang dimiliki luhan.

"kyungsoo"

"m-maaf aku tinggal dulu"

Ia langsung pergi berlari meginjak rerumputan dengan cepat. Ia tahu kyungsoo karena luhan pernah menceritakan nya. hari ini, setelah melihat kehadiran kyungsoo. Ia merasakan luhan dapat hidup kembali.

Sedangkan kyungsoo berlari susah payah. Daerah ini jarang akan binatang buas. Tapi kyungsoo lari begitu cepat dan sigap.

Beberapa batu yang menonjol bisa ia lewati dengan lompatan yang indah.

Teryata...

Teryata perasaan ini belum bisa berubah...

Pada kenyataan nya kutukan itu masih ada...

Aku masih tidak bisa melepaskan sehun dari ingatan ku selama 2 tahun terakhir ini...

Kaki nya tersoledat oleh tanah liat yang licin. Dan membuat nya terjatuh , bokong nya merasakan nyeri. Ia tetap ingin berdiri dan terus menghindar.

Aku bahkan tidak bisa mendoakan yang baik untuk mereka berdua (sehun & luhan)...

Kenapa aku bisa menjadi manusia yang sejahat ini...

Kyungsoo berhenti tepat setelah bertemu dengan jalan besar. Masih tidak ada kendaraan yang berlalu-lalang. Dada nya naik turun dengan cepat. Ia bisa merasakan jantung nya seperti ingin keluar.

Sepanjang perjalanan ia menitikan air matanya, hingga membuat wajah nya basah. Tangan kotor nya berusaha menyeka air mata itu. Tapi ketika ia melangkah, seperti nya sebuah benda masuk dan begitu dalam sehingga kyungsoo hampir berteriak kencang.

Kyungsoo meringis, ia tidak perduli degan rasa sakit itu. Kaki nya berjalan seperti orang yang pincang. Keadaan semakin parah, rasa nyeri itu kian mendalam. Ia merasakan jempol nya seperti di tusuk hingga sampai ke daging nya.

Kyungsoo duduk di antara trotoar yang tinggi dan melepaskan sepatu nya. sebuah benda berkilauan menusuk ibu jari nya. kyungsoo berusaha untuk mencabut nya. tapi yang ada keadaan itu semakin tambah parah.

Ia terus menangis atau mungkin hanya akan menyerahkan hidup nya pada alam. Tubuh nya lemas dan ia pingsan di pinggir jalan tanpa sadar.

100 meter dari kejauhan tampak sebuah mobil bak terbuka mulai berjalan ke arah selatan.

L_OVESTORY

Ilmu botani yang dimiliki nya selama ia menimbang ilmu di negri paman sam. Di terapkan di toko bunga milik kris. Sebenar nya ini bukan toko bunga kris. Hanya saja mendiang istri nya yang menjalankan bisnis ini sebelum pada akhir nya bunga-bunga ini memenuhi pusaran makam ibu denver.

Tringing~

Pintu toko terbuka. Seusai mengunjungi makam luhan ia akan menutup toko ini. Tidak tahu, kenapa ia tidak bisa pergi dari kota ini.

Tringing ~

"paman hun..."

Sehun melirik ke belakang, ia kaget melihat denver kesini sendirian.

"apa yang kau lakukan disini denver ?" sehun berjongkok di depan denver.

"ayah membawa seseorang ke rumah mu"

"kris?a-ahh maksud ku ayah mu ? untuk apa ? apa yang terjadi?"

"entahlah kata ayah ku. Ia ingin kau mengurus nya sebentar"

"aku?" dalam hati sehun berkicau-kicau. Kenapa selalu aku yang harus pegang kendali.

"apa ayah mu memang tidak bisa"

"paman hun.."

"hm?"

"kau tahu sendirikan, dia merawat ku juga masih perlu bantuan mu"

"huh ?"

L_OVESTORY

Mendapat berita seperti itu. Sehun langsung bergegas pergi kerumah nya dengan membawa denver dengan mobil nya.

Di ruang tamu kris masih menemani orang itu yang ia tidurkan di sofa. Sehun nampak yang paling cemas sambil membawa denver di pangkuan nya.

"apa yang terjadi...kris" sehun nampak aneh melihat seseorang yang sedang terkapar di sofa milik nya. kris mengambil denver dari pangkuan nya. sehun perlahan menghampiri orang itu.

"aku tidak tahu, sewaktu aku mau pulang orang ini sudah tergeletak di pinggir jalan. Ku pikir dia sudah tidak bernyawa lagi. Teryata nafas nya masih ada jadi..aku putuskan untuk membawa nya kesini"

Sehun melirik ke arah kris cepat.

"lalu kenapa harus rumah ku, seharus nya kau bawa dia kerumah sakit. Disini ia tidak akan mendapat pengobatan kris. Begitu saja kau tidak tahu?"

Kris terdiam, denver dan kris saling menatap. Ini untuk pertama kali nya mereka melihat sehun yang begitu tenang seperti air laut kini mendadak cemas tingkat tinggi.

"a-ah baiklah bawa ia lagi ke mobil ku. Kita akan membawa nya ke rumah sakit"

Kyungsoo sudah ada di pangkuan nya "tidak perlu, biar aku yang membawa nya sendiri ke rumah sakit. Kondisi di sana tidak bagus untuk denver"

Sehun membawa kyungsoo untuk ke mobil nya. lalu kemudian mobil itu berjalan cepat.

"kau lihat denver, paman mu itu benar-benar gentleman"

L_OVESTORY

Sehun duduk di ruang tunggu, dengan tangan yang di buat nya seperti memohon. Nafas nya menderu. Dan ingatan itu kembali. Detik-detik luhan merenggut nyawa nya sendiri.

"akkh" seketika kepalanya penuh dengan mimpi buruk itu lagi.

"kau disini ?"

Sehun melirik ke arah samping nya dan kaget melihat kyungsoo yang sudah berdiri tepat di samping kanan nya.

"sejak kapan kau disini ?"

Sehun berdiri di depan kyungsoo dengan malu-malu.

"kau tidak apa-apa?"

"bahkan kau belum menjawab pertanyaan ku"

sehun menggaruk-garuk belakang kepalanya meski tak gatal. Kyungsoo tertunduk memandangi kaki nya yang di lapisi gips dan perban yang tebal.

"kenapa kaki ku bisa seperti ini ?"

"kyungsoo, teman ku tadi menemukan mu tergeletak di pinggir jalan. Dan aku langsung-"

"AHHH KAKI KU KENAPA?"

Nampak nya ini bukan kondisi yang stabil. Sehun memeluk kyungsoo dari belakang, dan menuntun nya jalan.

"aku akan mengantarkan mu pulang"

Selangkah kaki itu di gerakan kyungsoo merasakan hal aneh pada kaki nya.

"ke-kenapa?"

Ia tiba-tiba saja menjauh dari sehun dan memberikan nya jarak di antara kedua nya.

"aku bisa pulang sendiri"

"tapi kondisi kaki mu – "

"aku tau"

Kyungsoo benar-benar nekad berjalan sendiri dengan kaki terpincang-pincang. Sehun terus memerhatikan kyungsoo dari belakang.

Two_years_ago

Sekolah ini mendadak membuat nya jadi tidak selera. Padahal 2 tahun lalu sekolah ini adalah sekolah impian nya. ia terpaksa harus masuk ke sekolah standar biasa karena ayah nya sudah tidak punya pekerjaan lagi.

Kyungsoo menghabiskan waktu nya untuk menggambar di belakang sekolah. Ia menggambar apapun yang ia suka dan yang ia BENCI.

Raut wajah nya sama persis dengan awan mendung pagi ini. Sama sekali tak cerah. Dan gerakan tangan nya bisa di bilang terlalu cepat.

Warna yang di gunakan sangat monokrom dan begitu abstrak.

Pusaran air yang ia gambar dengan teknik spesial nya, membuat gambar itu benar-benar seram.

"gambar ini pasti jadi kenyataan"

Kini ia membuat objek di tengah pusaran air itu. Seseorang dengan...baju khas nya.

'XI LU HAN" ia menamai nya begitu tersembunyi di paling sudut kertas "GO AWAY" dan tulisan itu nampak lebih kecil lagi.

Sepulang sekolah kyungsoo tetap membawa hasil karya nya itu ke rumah. Tepat sekali ketika luhan teryata baru saja akan hendak pergi keluar rumah.

"luhan hadiah untuk mu" kyungsoo memberikan hasil lukisan nya itu. Ia nampak senang karena betapapun seram hasil karya nya. luhan pasti akan menerima nya dengan senang hati.

Hari itu, merupakan hari terakhir untuk nya dengan luhan. Dan kejadian naas itu...

Tidak hanya membuat luhan pergi untuk selama-lamanya, keesokan nya setelah kepergian luhan, kyungsoo pergi dari rumah. Ia menghilang seharian. Tapi apa...tak ada satu pun orang yang mencari nya. ibu nya bahkan masih syok dengan kepergian luhan. Hari itu kyungsoo ingin pulang saja ke rumah dan menyerah. Tapi di tengah perjalanan ia di tabrak oleh mobil yang pemilik nya tak bertanggung jawab.

Ia meringis kesakitan di bagian kaki nya. tangan kiri nya tak bisa di gerakan. Kyungsoo hanya bisa menangis sejadi-jadi nya.

"AHHH IBU...AKHHHH AKHUHUH IBUU"

L_OVESTORY

Kyungsoo duduk di tepi ranjang. Ia terus mengamati kaki kanan nya yang di perban. Sesekali ia penasaran. Dan ingin membuka nya.

Rasa gatal di bagian betis nya tak tertahankan, sehigga membuat pertahanan nya patah untuk tidak membuka perban nya.

Perlahan kyungsoo membuka lipatan perban yang sangat tebal itu. Pada bagian betis sudah terbuka. Tapi ia masih penasaran dengan kaki nya.

Semakin tipis perban itu di buka. Ada warna biru yang tiba-tiba muncul. Dan kyungsoo semakin cepat membuka perban itu.

Mata nya melebar. Tubuh nya tak bisa merespon apapun. Kaki yang seharus nya di balut dengan lapisan kulit serta pigmen nya. kini seperti kaca yang bening. Tulang-tulang kaki itu terlihat putih dan pergerakan pembuluh darah pada kaki nya bisa di lihat jelas.

Kaki nya berubah menjadi seperti kaca. Bukan sepatu kaca melainkan kaki kaca.

Kyungsoo menangis tersedu-sedu. Ia terus saja menyangkal bahwa ini tidak mungkin.

"AAAAAAAAAAAAA"

L_OVESTORY

Sehun membuka pintu rumah nya yang terdapat sudah kosong. Kris dan denver pasti sudah pulang dan tak mengunci rumah nya. masih untung ini belum terlalu malam.

Ponsel nya bergetar dan sehun langsung mengambil nya dalam saku.

"uh kris kenapa?"

"bagaimana kondisi nya?"

"siapa?"

"tentu saja orang itu"

"oh dia sudah boleh pulang"

"kau mengantarkan nya pulang?"

Sehun mengerucut mulut nya

"tidak, dia sendiri yang ingin pulang sendiri. Aku sudah merayu nya. tapi seperti nya dia tidak menyukai ku"

Panggilan mati begitu saja tanpa sebab. Laki-laki itu memang selalu saja seperti tadi. Membosankan.

Belum lama panggilan itu berakhir. Kris mengirimi nya pesan.

- denver sedang tidur aku tidak bisa mengecilkan suara ku, oh yah besok kau harus cari orang itu ok-

"aihhh kenapa harus aku lagi?"

L_OVESTORY

Awan hitam pekat disana semakin menambah hawa seram di dalam rumah nya. kaca-kaca besar pengganti dinding rumah nya membuat hal itu semakin mendukung. Di meja makan ada hanya kyungsoo dan ibu nya. ia hanya diam tak bercerita apapun tentang kaki nya yang aneh itu.

Garpu yang ia pegang hanya menusuk-nusuk steak buatan ibu nya.

"sebentar lagi hujan besar, ku harap kau bisa diam saja di rumah yah" dengan senyuman yang membosankan. Kyungsoo diam tanpa ekspresi dan menguyah steak di mulut nya perlahan.

Suara petir bergemuruh setelah ibu nya pergi beranjak dari ruang makan. Kyungsoo tetap pada kesibukan nya.

Lagi-lagi ia teringat pada luhan, membuat nya tak bisa untuk tidak mengeluarkan air mata. Penyakit pada kaki nya seolah-olah balasan setelah apa yang pernah ia lakukan pada luhan. Namun tingkah laku kyungsoo pada saat itu hanya pengaruh emosi remaja yang masih bisa dibilang labil. Perasaan benci karena ketidaksukaan nya pada luhan yang lebih di sayang ibu nya. juga seseorang yang waktu itu ia lihat ketika di taman luhan sedang bersama sehun.

Soal sehun itu merupakan cerita lama sebelum keluarga nya menyatu dengan keluarga luhan. 2 tahun kyungsoo menanti-nanti sosok sehun. Ia ingin mengutarakan perasaan nya meskipun bisa di bilang ini sangat mustahil. Dan kemungkinan berhasil pasti akan sangat sedikit.

Sehun adalah idola bagi semua kaum hawa di sekolah nya. dan itu membuat presentasi keberhasilan nya akan semakin menipis. Namun ia tetap bertekad. Biarlah dirinya di anggap gila. Asal ia tidak akan mati dengan membawa perasaan ini setidak nya.

Tak lama kemudian sehun teryata pergi ke amerika untuk melanjutkan sekolah nya. lagi-lagi tak ada perbuatan apapun yang bisa kyungsoo lakukan. Bahkan ia tidak sempat untuk mengucapkan selamat tinggal.

2 tahun lagi berselang kyungsoo bergabung dengan keluarga luhan, melihat tingkah ibu nya yang begitu memanja luhan sangat... membuat nya cemburu dan api pun mulai menyala. Untuk pertemuan pertamanya dengan luhan. Kyungsoo sudah tidak menyukai nya. di tambah lagi ketika ia tahu bahwa luhan ada hubungan nya dengan sehun.

Kyungsoo mengepalkan tangan nya dan menggebrak meja membuat kebisingan. Suara itu membuat ibu nya terpancing untuk datang menghampiri meja makan.

"kyungsoo.."

"aku sudah selesai makan"

Kyungsoo beranjak dari kursi nya, dan melangkah perlahan. Ia memejamkan matanya. Ada ketakutan yang hebat yang ia rasakan ketika kaki kanan nya berusaha di gerakan.

"kyungsoo kau tidak apa-apa?"

"jangan sentuh aku"

"kyungsoo ibu khawatir, kau bisa berjalan dengan benar ?"

"KU BILANG JANGAN SENTUH AKU"

ibu nya tak bisa berbuat apa-apa lagi. Kyungsoo tetap bersikeras untuk melewati nya sendiri.

"kyungsoo..."

L_OVESTORY

Sehun membelakangi mobil nya dan menyenderkan tubuh nya. ahjumma-ahjumma yang sedang akan menjemput anak nya terpesona oleh penampilan sehun. Padahal ia hanya memakai kemeja ungu dengan garis horizontal yang serasi dengan warna celana nya (kostum lotto). Denver berlari dari gerbang sekolah, merentangkan tangan nya ketika sudah semakin dekat ia memeluk kedua kaki sehun. Denver sangat menyukai paman nya. ia sudah menganggap nya seperti ibu tirinya.

"d-denver ku mohon lepaskan"

"mmm"

Pelukan denver semakin erat, sehun hanya bisa tersenyum terhadap orang-orang yang memerhatikan mereka sambil menahan tawa nya.

"kau tahukan aku sayang paman"

"yah aku tahu"

"kau bohong" denver melepaskan pelukan nya, menatap kecewa ke arah sehun. Sehun memejamkan matanya mengambil nafas perlahan. Kemudian ia berjongkok agar denver tak perlu menenggakan kepalanya untuk menatap sehun. Ia memegangi kedua bahu mungil milik denver.

"dari mana kau tahu aku bohong, kau tahukan setiap hari aku selalu menemani mu ketika ayah mu sibuk"

"bukan itu, aishh kenapa kau orang dewasa bodoh dalam hal ini" denver beranjak pergi, sementara sehun masih terdiam memikirkan kata-kata yang keluar dari anak umur 8 tahunan itu.

Denver sudah ada di kursi penumpang samping sehun. Sehun segera masuk ke dalam mobil menyalakan mobil nya. ia tidak ingin mengulang pernyataan tadi lagi. Sehingga membuat nya malu di depan anak umur 8 tahun.

"kau tidak bisa melepaskan nya, tak bisa melupakan nya, tak bisa membenci nya, dan jantung mu tak bisa kau kontrol sendiri"

Sehun terdiam, mesin mobil sudah berisik sedari tadi. Sehun melirik ke arah denver.

"apa yang kau bicarakan"

"huhhhh teryata benar, itu sebab nya mungkin ibu bosan dengan ayah sehingga pergi seperti itu"

"denver" sehun mencoba mempertegas, denver menjatuhkan buku matematika ke paha nya dengan marah.

"perasaan itu namanya perasaan. Kata ayah kau laki-laki yang tak punya perasaan lagi. Kecuali untuk orang mati. Kau tahu kau itu tidak adil"

Sehun memperdekat jarak nya pada denver. Seolah-olah ia sedang berguru dengan anak umur 8 tahun.

"ayah mu yang bilang seperti itu kan ?"

Denver mengangguk lemas. Membaca buku matematika nya lagi.

"dia memang benar...tapi dia tetap saja sok tahu"

"hahha kau benar"

L_OVESTORY

Tepat pada tengah malam kyungsoo terbangun, mungkin ia memang sudah terbangun semenjak niat nya untuk tidur. Ia masih terus memikirkan apa yang akan terjadi pada kaki nya. akankah sepenuh nya seperti kaca. Tapi yang ia takutkan adalah. Jika pun ini benar ia akan mati dengan keadaan seperti manusia kaca. Ia tidak ingin sendiri menghadapi nya.

Tapi apa mungkin jika ia meminta sehun untuk di samping nya. atau ibu nya yang sudah rentang tua menemani nya berjalan. Bahkan saat ini saja kyungsoo tak berani menggerakan kaki nya.

Hari ini terlalu banyak air mata yang mengalir. Ujian ini terlalu berat untuk ia emban sendiri.

Bunyi pintu terbuka, kyungsoo segera menutup kaki nya dengan selimut dan menyeka air matanya.

"kau belum tidur?"

"l-luhan?"

Entah ini mimpi atau apa. yang pasti sosok luhan itu mungkin bukan hologram biasa. Imajinasi nya yang membuat ini semua. Sesekali kyungsoo hanya menggeleng kepalanya. Berusaha menyingkirkan semua kemungkinan yang mustahil terjadi lagi.

"ini aku" tangan dingin itu menyentuh wajah hangat kyungsoo. Kyungsoo terdiam seperti patung, menatap wajah luhan yang seperti nyata di depan nya.

"jangan takut, kau tidak sendirian" tangan yang semula memegang wajah nya beralih dengan kedua tangan nya. luhan berusaha meyakinkan kyungsoo dengan memegang kedua tangan nya erat.

"ini bukan kutukan atau pun balasan seperti yang kau pikirkan kyungsoo. Aku sangat menyukai mu, sama sekali tak ada niat aku untuk membalas dendam"

"m-maksud mu itu apa?"

"dengar, semua ini takdir dan jalan yang harus kau tempuh. Meski agak bergelombang cobalah untuk tetap berjalan ok. Aku yakin kau bisa"

"aku tidak" kyungsoo menundukan wajah nya, luhan dengan lembut kedua tangan nya menangkup wajah kyungsoo dan menyeka air mata nya yang jatuh.

"ibu ada disini bukan?"

"itu tidak akan bekerja aku tak mau.."

"bagaimana dengan sehun"

Buru-buru kyungsoo menenggakan kepalanya. Dengan mata yang tersenyum, seolah ia bisa membaca isi dalam pikiran kyungsoo.

"kau bisa kan jika sehun berada di samping mu ? kau pasti mampu melewati nya dengan sehun. itu yang kau inginkan bukan"

"luhan"

"percaya padaku, katakan tentang perasaan mu. Ia tidak akan tahu kalau kau hanya diam"

"tapi – "

Luhan menutup pandangan kyungsoo. Dan membuat kyungsoo seolah tertidur dengan cara seperti di hipnotis.

L_OVESTORY

Sehun menguap. Tidur nya kali ini nyenyak tanpa mimpi aneh-aneh lagi. Seperti kedatangan luhan sehingga membuat nya keringat dingin ketika bangun tidur. Atau memimpikan ibu nya yang tenggelam di laut lepas.

Roti kering yang ia panggang sendiri di campur beberapa daging dan saus di atas nya lalu di tutup lagi dengan roti lain nya. sandwhich ala-ala nya ini adalah menu sarapan andalan nya. ia pergi dari kursi dengan membawa sandwhich nya. menatap laut lepas di depan nya.

Tidak seperti kebanyakan orang pada umum nya. sehun sama sekali tidak trauma pada laut. Apa yang harus ia takutkan. Semua itu takdir, mungkin memang harus begitu jadi nya.

Klakson mobil terdengar berisik. Sehun tidak tahu mobil siapa itu. Yang pasti bukan mobil kris atau pun ... luhan.

Seorang pria dengan berpenampilan jas hitam seperti anak buah ayah nya. sehun sudah menduga hal ini. Lambat laun ayah nya pasti dapat menemukan nya dimanapun ia menginjakan kaki di dunia ini.

"aku adalah.."

"aku sudah tahu, beri tahu saja apa yang ayah ku bilang padamu"

"amerika"

"lagi?"

"mau tidak mau seminggu lagi anda harus putuskan kesempatan terakhir ini"

"maksud mu?"

"ini adalah kesempatan terakhir anda jika ingin tetap di aku sebagai anak kandung presdir oh"

Sehun mendesah nafas ketidak sukaan lama yang di gunakan ayah nya benar-benar kampungan.

"biar aku yang memberitahu nya nanti, sekarang kau pulang dan jangan beri tahu ahh ahh maksud ku bilang saja aku sudah tahu. Kau mengerti"

Si pengawal itu hanya menunduk dan kemudian pergi. Sehun kembali menatap laut dengan pandangan yang lain.

Ia tidak ingin kejadian pahit terulang untuk yang ketiga kali nya.

Baru saja mobil pengawal nya pergi. Di susuk mobil di belakang nya, kris dan denver seperti biasa datang ke rumah nya.

"hei bujangan, ingin pergi memancing?" kris berteriak di depan rumah nya.

"lagi-lagi"

"PAMAN HUN" denver berteriak lebih kencang.

"OK AKU IKUT"

Denver terlihat jingkrak-jingkrak di dalam mobil. Sementara sehun hanya tersenyum sambil berjalan masuk ke dalam rumah nya.

L_OVESTORY

Kyungsoo sudah bersiap dengan baju yang ia pakai pagi ini. Tapi ia tidak yakin , bagaimana ia bisa sampai ke sana secepat mungkin.

"ahh mimpi itu"

Kedua kaki nya tak mungkin membawa mobil untuk sekarang, juga ia tidak punya pesuruh untuk mengantarkan nya ke rumah sehun. Taksi di sini benar-benar jarang melewat. Mungkin berjalan adalah cara teraman yang bisa ia pilih. Tak ada pilihan lain.

Tanpa sepengetahuan ibu nya. kyungsoo pergi berjalan, cara nya berjalan mungkin akan membuat orang yang melihat nya merasa khawatir. Kyungsoo tetap ingin memenuhi keinginan nya. kedatangan luhan ke dalam mimpi nya merupakan untuk pertama kali nya. setelah luhan meninggal. Ia pikir ia akan di hantui oleh sosok luhan. Tapi teryata tidak.

Angin dari laut berhembus agak kuat pagi ini. Kyungsoo tetap berjalan semampu nya. kadang ia merasa sakit dan ingin menyerah saja. Mungkin ia akan mati di tengah jalan atau yang lain nya.

Di tengah perjalanan ia bertemu dengan orang aneh. kelihatan nya biasa saja. Tapi cara nya bertingkah seperti orang gila. Dengan membawa sebuah kotak di tangan nya. kyungsoo memilih berhenti dan tidak tahu apa yang akan terjadi setelah nya.

Tapi semua itu di luar dugaan nya. orang yang ia sangka sakit jiwa itu malah bertanya kepada nya seperti orang normal.

"apa kau sakit ?"

"t-tidak aku tidak apa-apa?"

"kau berbohong"

"ne"

Orang ini pasti dapat membaca pikiran orang lain.

"bagaimana kau mengetahui nya ?"

"sorot matamu, kau pasti sedang sakit bukan ?"

"y-ya"

"katakan padaku"

"he ?"

Kyungsoo ragu, ia menarik lagi kata-kata nya. kalau orang ini teryata memang gila kemungkinan besar nya.

"ah tidak usah"

"jangan takut, perkenalkan aku lay. Banyak orang yang mengatai sakit jiwa"

"kau ba- ... ahhh baiklah aku sakit kaki"

"patah tulang ?"

"lebih parah dari itu"

Orang di depan nya seperti berusaha berpikir sesuatu

"kalau begitu apa?"

"sulit untuk kau percayai"

"glass"

Kyungsoo tersentak, seperti nya ini bukan penyakit satu-satu nya yang hanya mengenai dirinya.

"kau tahu itu ? a-apa kau membaca pikiran ku lagi ?"

Orang itu nampak terdiam. Takut-takut dan perlahan memundurkan langkah nya. kyungsoo berusaha mendekat lagi. Tapi orang itu semakin menjauh dan menjauh ketakutan.

"j-jangan pergi, aku mohon. Kau tahu penyakit yang ku derita bukan"

"m-maaf aku harus pulang"

Tiba-tiba saja orang itu melarikan diri. Persetan dengan kaki nya kyungsoo tak hisa berlari mengejar orang bernama lay. Seperti nya berna arti mimpi nya kemarin.

L_OVESTORY

Sehun melirik ke pinggir jalan. Seseorang yang sedang berdiri di pinggir jalan itu sangat persis seperti kyungsoo. Jadi ia berhenti dan meminggirkan mobil nya. sedangkan mobil kris melaju di depan.

"kyungsoo"

"sehun ?"

Next ?

Eh eh eh kok jadi cerita ini. Padahal niat nya udah bakal pensiun gak bakal bikin ff lagi dan mencoba menjelma sebagai readers saja, tapi susah. Kepikiran bikin cerita gini tangan jadi gatel dan keburu pengen ketik.

Maaf yah kalau cerita nya pasang surut kayak gini, ini bener-bener imajinasi liar yang mendadak pengen keluar. Semoga kalian mengerti hahaha.

See ya...