Naruto x High school DXD x Anime X Over
Genre: Romance, Drama, Slice of Life, Friendship, Harem, School life, Hurt/Comfort
Warning: Naruto pakai kacamata, terdapat karakter dari berbagai anime.
Fic Gaje, bikin mual dan sakit mata, gak suka jangan baca
Maaf kalau ada kemiripan dengan fic lainnya.
ORE NO MONOGATARI
Chapter 1
KRIIIIIIIIIINGGGG!
Pagi itu, aku dibangunkan oleh suara jam alarm yang begitu berisik dan juga memekakkan telinga.
"Un..."
Saat itu juga, perlahan aku membuka kedua mataku, penglihatanku awalnya sedikit buram.
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk membiasakan cahaya yang diterima oleh mataku.
Hal pertama yang aku lihat adalah langit-langit kamarku yang berwarna putih. Aku menolehkan pandanganku kekiri, disana aku melihat alarm jam yang masih mengeluarkan bunyi yang berisik.
Aku kemudian meraih jam tersebut dengan tanganku dan mematikan alarmnya.
"..."
Setelah yakin bahwa diriku sudah terbangun, aku kemudian segera bangkit dari tempat tidurku.
Dengan keadaan rambutku yang berantakan, aku pun berjalan keluar dari kamar tidurku menuju kekamar mandi.
Didepan cermin, aku memperhatikan bayangan diriku sendiri.
Mata berwarna biru shappire, rambut pirang yang berantakan, dan juga tiga garis di pipiku yang menjadi tanda lahirku.
Setelah selesai memandangi pantulan wajahku sendiri dicermin, aku mulai membasahi seluruh bagian wajahku dengan air yang terbilang dingin.
Setelahnya, aku pun pergi kedapur untuk menyiapkan sarapanku sendiri.
"Enaknya, hari ini aku sarapan dengan apa, ya?"
Sambil bertanya pada diri sendiri, aku membuka pintu lemari es tersebut.
Aku sedikit mengerutkan dahiku ketika melihat bahwa isinya hanyalah bebrapa jenis sayuran, jus, buah-buahan, dan juga telur.
Aku kemudian menengokkan wajahku kearah jam dinding yang kini sudah menunjukkan pukul 06:00 pagi.
"Haah..."
Melihat waktu yang ada, aku tidak punya cukup waktu untuk memasak makanan.
Jadi aku memutuskan untuk membuat telur mata sapi saja.
Hari ini merupakan hari terakhir liburan akhir semester dan juga memasuki pertengahan tahun pertamaku di SMA. Selama liburan, tidak ada hal lain yang aku lakukan selain kerja part time.
Aku tidak punya adik maupun kakak, orang tuaku juga sudah meninggal sejak lama sekali.
Jadi saat ini, aku tinggal sendirian di apartemen peninggalan orang tuaku.
Tidak terlalu besar, namun cukup nyaman untuk ditinggali. Disini terdapat dua kamar mandi, dan juga empat kamar tidur.
Salah satunya adalah kamarku sendiri, dan karena aku tinggal sendirian disini, kamar lainnya pun tidak ada penghuninya.
"Yosh, dengan begini aku bisa sarapan, Ittadakimasu!"
Setelah selesai memasak telur mata sapi, aku langsung meletakkannya disebuah piring putih yang sudah aku sediakan sebelumnya.
Kemudian, aku pun akhirnya mulai memakan sarapanku dengan lahap.
Namaku, Uzumaki Naruto, hari ini aku memulai kembali hari-hari sekolahku yang membosankan.
Itulah yang aku pikirkan, namun jauh didalam lubuk hatiku sambil aku memakan sarapanku, aku berharap bahwa hari ini akan terjadi sesuatu yang mengubah kehidupanku.
Walau pun kemungkinannya hanyalah lima puluh persen.
Kemudian, setelah diriku menyelesaikan sarapanku, aku segera mencuci pirng yang kotor tersebut.
Ketika mencuci piring, aku bisa mendengar suara burung-burung kecil yang berkicauan.
Suara kicauan tersebut mengingatkanku akan kampung halamanku, Konoha.
Kota kecil yang damai dan juga tenteram, disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan. Aku menghabiskan masa kecilku disana.
Namun semuanya berubah sejak orang tuaku meninggal dua belas tahun yang lalu. Karena usiaku sekarang sudah 16 belas tahun, itu berarti kejadiannya saat aku berusia tiga tahun. Aku pernah dua kali tidak naik kelas saat aku masih duduk dibangku SD.
Saat itu, aku dirawat oleh Iruka-sensei, yang merupakan guruku sendiri. Namun dia meninggal saat aku lulus SD karena serangan jantung.
Disekolah, aku sering dibully oleh teman-temanku sendiri karena penampilanku yang seperti anak culun. Selama bertahun-tahun aku terus dibully, namun entah kenapa aku masih bisa tetap tegar dengan semua itu.
Sekarang setelah aku masuk SMA, aku sudah tidak pernah dibully lagi, tapi kalau mendapat ejekan masih sering sih.
Penampilanku juga seperti anak culun, diriku memakai kacamata, rambutku juga aku arahkan kesamping.
Tapi, kalau menurutku, penampilanku cukup berbeda sekali dengan sikapku.
Disekolah mungkin aku terlihat seperti pendiam dan juga pemalu, namun sebenarnya aku ini orang yang ceria dan dan sedikit cerewet.
Teman-teman satu kelasku banyak yang berkata bahwa sikap dan penampilanku sama sekali tidak cocok.
Jadi aku pun berpikir, mulai hari ini aku memutuskan untuk mengubah gaya rambutku.
Rambutku yang tadinya aku arahkan kesamping, kini aku biarkan terlihat jabrik.
Tadinya, aku berpikir kalau penampilanku yang sekarang ini terlihat mirip dengan karakter utama Anime Naruto. Apa mungkin aku mungkin reinkarnasi dari dirinya?.
Dan bukan Cuma namaku saja, bisa dibilang masa lalu kami juga hampir sama. Tapi ya sudahlah, masa bodoh dengan itu.
Setelah selesai sarapan, aku pun segera menuju kekamar mandi untuk memulai keseharianku.
Beberapa saat setelah aku selesai mandi.
Aku kini telah memakai seragam sekolahku sendiri, dan bersiap untuk berangkat.
Dan dari sinilah, kisahku ini bermula.
NORMAL POV
Disini adalah kota Rouran, salah satu kota dengan pemandangan terindah dijepang. Kota ini merupakan salah satu kota paling bersejarah dijepang dan bahkan sudah ada sejak jaman edo. Diperkirakan usianya sekitar 158 tahun, namun pada saat itu Ruoran masih berupa desa kecil.
Sekarang Rouran berkembang menjadi kota besar yang memiliki kepadatan penduduk yang hampir sama dengan kota Tokyo yang menjadi ibukota dari Jepang. Kebanyakan orang yang tinggal disini bekerja sebagai pegawai swasta. Namun ada juga orang yang memilih pekerjaan lain selain pegawai swasta.
Dikota ini juga terdapat beberapa SMA, namun yang terkenal adalah Rouran akademi. Sekolah disini banyak menghasilkan siswa-siswi hebat yang juga memiliki prestasi yang cukup membanggakan.
Bahkan, ada juga alumni yang menjadi sebagai aktor, aktris, dan juga model terkenal.
Selain itu, Sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas teknologi yang cukup memadai.
Dan pada pagi ini, seperti biasanya, para murid Rouran akademi datang kesekolah untuk bersekolah tentunya.
Namun ada yang sedikit berbeda, ada seorang siswa yang cukup menarik perhatian murid-murid yang lainnya.
Siswa yang memiliki ciri rambut pirang jabrik, mata biru shappire, dan juga tiga garis dipipinya.
Dia adalah Uzumaki Naruto, seorang siswa biasa yang nampaknya baru mengubah penampilannya setelah liburan akhir semester berakhir.
Naruto berjalan sambil memasukan sebelah tangannya kedalam saku celana, dan tangan yang satu lagi memegangi tas.
"..."
Awalnya dia santai-santai saja, namun lama-kelamaan muncul rasa ketidak nyamanan didalam benaknya karena menyadari bahwa dirinya menjadi perhatian orang disekitarnya.
Namun dia tidak terlalu memperdulikannya, dan dengan tatapan datar, dia tetap berjalan dengan santainya tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya.
'Hey, hey, lihat dia siapa ya?'
'Tidak tahu, mungkin saja dia murid baru disini'
'Dia keren'
Sementara Naruto sepertinya tidak mendengar apa yang para siswi bilang tentangnya tadi dan terus berjalan dengan menatap datar kearah depan. Dia menghentikan langkahnya saat menyadari ada seorang siswi yang tiba-tiba saja terjatuh.
"...!"
Naruto dengan segera datang menghampiri siswi tersebut.
"Hey, kau tidak apa-apa?"
Siswi tersebut membalasnya dengan sebuah anggukan kepala. Dia pun membantu siswi tersebut untuk berdiri.
"Terima kasih sudah menolongku!" Ucap siswi itu sedikit malu-malu.
Naruto seringa sekali menolong sesorang yang sedang kesusahan. Dia juga sering membantu beberapa orang siswi disekolahnya tanpa pamrih.
Namun baru kali ini dia melihat seorang siswai yang bereaksi seperti ini ketika dihadapannya.
"Kau benar, tidak apa-apa?" Tanya Naruto
"Ha'i!" Ucap siswi itu sedikit malu-malu.
"Baiklah kalau begitu, lain kali hati-hatilah saat berjalan!"
Ucap Naruto sambil tersenyum.
Melihat Naruto tersenyum, siswi itu langsung merona merah dan kemudian langsung pergi.
Naruto menatap sebentar kepergian siswi tersebut. Namun drinya tersentak karena sesuatu, dia kemudian melihat kesekelilingnya. Dia mendapati ada beberapa siswi yang menatapnya dengan tatapan wajah yang berbinar-binar.
Naruto kemudian membenarkan posisi kacamatanya sebelum kemudian dia melenggang pergi.
Dirinya berpikir saat sampai disekolah, mungkin saja keadaan ini akan terhenti.
Namun tidak, diskolah keadaan tersebut masih terus berlangsung dan parahnya disini terdapat lebih banyak orang.
"Kh..."
Setiap orang yang ada disana memperhatikan penampilan Naruto.
Apakah penampilannya memang sebegitunya menarik perhatian mereka.
Naruto kemudian menghela nafas pendek dan pasrah saja dengan keadaan.
'Haah, sudahlah... aku pasrah saja'
Setelah menghela nafas pendek, Naruto kemudian berjalan menuju ke kelasnya.
Pada persimpangan T yang ada didepannya, Naruto berniat untuk berbelok kearah kanan.
Namun-
BRUK!
Tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang menabraknya.
"Ma-maaf, aku tidak melihatmu!"
"Tidak apa-apa!"
Naruto kemudian segera meminta maaf, namun yang dia dengar setelahnya adalah suara perempuan.
Itu artinya dirinya bertabrakan dengan seorang perempuan.
Naruto kemudian memutuskan untuk melihat sosok anak perempuan yang ada dihadapannya.
Seorang gadis dengan rambut berwarna coklat yang diikat twintail, kedua manik matanya berwarna violet, ditambah dengan kacamata dan juga membawa tas.
Naruto cukup mengenali cukup mengenali gadis yang ada didepannya ini.
"Irina!?"
"He?"
Namanya adalah Shidou Irina, teman sekelas Naruto. Naruto memang tidak terlalu akrab dengan gadis ini, tapi mereka berteman cukup baik.
Mendengar namanya dipanggil, Irina mengarahkan pandangannya kearah orang yang menyebutkan namanya barusan.
Irina mengerjapkan matanya beberapa kali saat melihat pemuda yang ada didepannya.
Pemuda berambut pirang jabrik, iris mata berwarna biru shappire, dan juga tiga garis dipipi yang menjadi ciri khasnya. Ia berpikir kalau pemuda yang ada didepan matanya saat ini memiliki penampilan yang cukup keren.
Untuk beberapa saat, Irina terbengong melihat sosok pemuda yang ada didepannya ini.
Naruto sendiri menaikan sebelah alisnya saat melihat Irina melihat dirinya dengan begitu intens.
"Irina, kau kenapa?"
Mendengar namanya dipanggil, Irina pun langsung tersadar dari lamunannya.
Irina pun bertanya-tanya mengapa pemuda tersebut bisa mengetahui namanya
"Kau siapa, dan bagaimana kau tahu namaku?" Tanya Irina
mendengar ucapan Irina barusan, Naruto langsung membuat senyuman kecut.
"Irina, bercandamu tidak lucu, masa' kau benar-benar tidak mengenaliku?!"
"...?"
Saat dia mendengar uacapan tersebut, Irina memiringkan kepalanya dengan tatapan wajah yang polos.
Melihat ekspresi wajahnya, Naruto kemudian langsung bertanya.
"Apa kau benar-benar tidak mengenaliku?" Tanya Naruto pada Irina
Irina pun memberikan isyarat mengiyakan Pertanyaan Naruto tersebut.
"He!?"
Naruto memekik saat dia melihat reaksi Irina barusan. Ternyata Irina benar-benar tidak mengenalinya.
Sedetik kemudian, dia baru menyadari ada yang hilang dari dirinya. Saat itu dia menyadari bahwa dirinya sedang tidak memakai kacamata.
Naruto kemudian langsung merogoh sakunya guna mencari kacamata miliknya.
Pada saku bajunya, dia menemukan lensa mata miliknya. Lensa mata kotak berwarna hitam.
Dia kemudian segera memakai lensa matanya tersebut,
"Bagaimana? Apa sekarang kau mengenaliku?" Tanya Naruto
"He!?"
Sambil membenarkan posisi kacamatanya, Irina memperhatikan pemuda yang ada didepannya dari bawah kaki hingga atas kepala dengan seksama.
"Apa kau ... Naruto?"
Dengan sedikit ragu-ragu, Irina bertanya.
"Ya, kau benar!"
"He, Tidak mungkin!" Pekik Irina
"Tapi ini memang aku!" Ucap Naruto
"Eh, jadi kau benar-benar Naruto?"
Irina nampak benar-benar tidak mengenali dirinya, Naruto pun mengerutkan dahinya sambil menyilangkan kedua tangannya dan berkata
"Tentu saja! memangnya kau pikir aku ini siapa lagi?"
"Ma-maaf, soalnya penampilamu benar-benar berbeda dari sebelumnya!"
"Apa penampilanku ini benar-benar berbeda, sampai-sampai kau tidak mengenaliku?"
"Iya, soalnya Naruto yang aku kenal itu, penampilannya benar-benar culun, dan juga tidak ada yang menarik sama sekali darinya!"
Irina mengucapkannya asal ceplas-ceplos saja, seperti tidak ada rasa bersalah sama sekali, Naruto pun langsung mengerutkan dahinya.
"Oi, kau menyindirku, ya!?"
"Ehehe, maaf!"
Menyadari bahwa ucapannya barusan terbilang sedikit menyindir, Irina pun segera meminta maaf
Namun, Irina kemudian tersentak saat dia menyadari akan sesuatu.
"Oh, iya!"
Melihat Irina yang bergumam, Naruto kemudian bertanya.
"Ada apa?"
Namun tanpa menjawab pertanyaan Naruto, Irina kemudian langsung menggenggam tangan Naruto dan menariknya kesuatu tempat
"O-oi, kita mau kemana?"
"Sudahlah, pokoknya kau ikut saja!"
Mendengar ucapan Irina, Naruto menaikan sebelah alisnya dan pasrah saja dengan kelakukan Irina.
Sementara itu, beberapa orang siswa yang mereka lewati terlihat hanya memperhatikan mereka sebentar.
Tidak lama kemudian, mereka telah tiba didepan sebuah kelas. Naruto melihat bahwa ruangan tersebut adalah kelas mereka.
Naruto menatap sebentar kearah pintu masuk kelas tersebut, sebelum ia kemudian mengarahkan pandnagannya kearah Irina.
"Irina, ada apa ini?"
"Sudahlah, jangan banyak tanya, sekarang aku ingin kau melepaskan kacamatamu dulu!"
"He? Emmangnya kenapa?"
"Sudahlah cepat lakukan saja, dan jangan masuk kekelas sebelum kau melihat aba-aba dariku!"
"Ba-baiklah!"
Naruto pun menuruti perkataan Irina, dia melepas kacamtanya. Sementara Irina sendiri masuk kedalam kelas.
"Ohayou minna!" Sapa Irina dengan nada ceria dan juga senyuman yang manis
Beberapa orang tampak membalas, dan beberapa yang lain tampaknya tidak mendengar karena sibuk dengan dunianya sendiri. Berjalan menuju mejanya, dan melatakkan tasnya diatas meja, Ia pun mendudukkan dirinya dikursinya.
"Nee, Minna! Aku punya kabar untuk kelas kita hari ini!" Ucapnya dengan nada ceria.
Seketika perhatian seisi kelas langsung tertuju kepadanya.
'Memangnya kabar apa?'
Tanya salah satu dari teman sekelasnya.
Sementara di tempat Naruto sendiri, dia nampak hanya diam saja sambil menunggu aba-aba dari Irina. Dari berbagai arah, nampaknya masih ada beberapa orang yang memperhatikan dirinya.
Dan ketika Naruto menoleh kearah mereka, mereka malah langsung memalingkan wajahnya dan melenggang pergi.
Beberapa detik kemudian, ada seseorang yang datang menghampirinya.
"Ano... sumimasen!"
Merasa dirinyalah yang dipanggil, Naruto pun menolehkan kearah orang yang memanggil dirinya.
Disana di melihat tiga orang gadis yang nampak tengah malu-malu akan sesuatu. Diwajah mereka bertiga terdapat rona merah muda. Mereka bertiga nampak mendekati Naruto dengan malu-malu.
"Ada perlu apa?" Tanya Naruto
"A-ano... apa kami boleh berjabat tangan denganmu!" Ucap siswi 1
"Oh, bo-boleh saja"
Naruto kemudian berjabat tangan dengan ketiga gadis itu secara bergantian. Dan setelah selesai berjabat tangan, ketiga gadis itu pun langsung pergi.
Naruto menatap bingung kepada ketiga gadis yang barusan berjabat tangan dengannya itu.
"Mereka itu kenapa?"
Sedetik kemudian dia mendengar suara Irina dari dalam kelas.
"Hey, kau bisa masuk sekarang!"
Menyadari sinyal dari Irina, Naruto pun berjalan perlahan memasuki kelas.
"Ohayou!" Naruto mengucapkan salam selamat pagi saat berada di pintu masuk.
Seisi kelas nampak terdiam sejenak ketika melihat dirinya masuk, beberapa orang siswi menatapnya dengan rona merah dipipinya. Beberapa murid lainya terlihat menatapny dengan tatapan seolah mereka bertanya kepada yang lain 'Siapa dia? Murid baru?'
Naruto terdiam ditempatnya sambil melihat seisi kelas yang menatapnya.
'Se-sepertinya,... mereka semua tidak mengenaliku'
'Oi, Irina-chan, apa dia murid baru?'
Tanya seorang siswa laki-laki pada Irina, namun Irina menjawab dengan senyuman manisnya.
"Bukan, dia bukan murid baru!"
Ucapan Irina makin membuat teman sekelasnya penasaran.
Melihat apa yang terjadi barusan, Naruto menghela nafas pendek.
'Ternyata benar, mereka semua tidak mengenaliku' batin Naruto
Wajar saja, Naruto yang mereka kenal selama ini selalu berpenampilan seperti anak culun dan juga memakai kacamata. Namun sekarang penampilannya berbeda jauh dari sebelumnya.
Rambut jabriknya yang dia biarkan sedikti terkulai kebawah, dan saat ini dia sedang tidak memakai kacamata karena Irina yang memintanya untuk melepaskan kacamatanya. Dan penampilannya saat ini bisa dibilang lumayan keren.
Naruto kemudian menoleh sedikit kearah Irina, yang kini berjalan mendekati dirinya.
"Dia adalah, Uzumaki Naruto, teman satu kelas kita!"
Ucap Irina sambil mengarahkan kedua tangannya kearah Naruto
Seisi kelas kemudian terdiam sebentar, namun kemudian-
"HEEEEE!"
Tiba-tiba seisi kelas langsung berteriak histeris dengan kompak.
Sementara, Naruto yang sedikit terkejut sempat mengerjapkan matanya beberapa kali.
Saat itu, suasana hari-hari biasa Naruto terasa sedikit berubah, dan dari sinilah kisah ini dimulai.
BERSAMBUNG...
Etto... halo semuanya, ini merupakan fic keduaku, sekaligus fic pertamaku di fandom Naruto Crossover Hight School DXD. Fic ini juga terinspirasi dari salah satu fic berjudul 'Naruto and The 10 Princess of Konoha Hight School'.
Yah itu aja, semoga fic ini bisa lebih disukai banyak orang
Amiiin...
