Baby Oh Baby
Cast:
Oh Sehun, Kim Jongin, Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Huang ZiTao, Wu Yi Fan, and Other.
Rated: T+
Chaptered.
Pair: Kaihun Slight Baekyeol
Warning: Yaoi, Mpreg, Typo(s) Disclaimer: Ff ini bukan ide saya melainkan ide konekoyaoi yang aslinya berjudul MOB BABY eng ver di aff dengan pair lukai bottom!kai. Saya suka dengan idenya dan saya bermaksud nulis indo ver dengan gaya penulisan saya sendiri dan ngubah pairingnya jadi kaihun, saya juga ngubah sedikit arti kata-katanya. Dan kalo emang ada yang protes, saya akan hapus ff ini. Sekian.
Summary: Sehun memiliki hidup yang normal. Teman-teman yang sedikit aneh. Dan mantan kekasih yang menghamilinya sehingga ia harus mengandung anak tersebut. Anak Kim Jongin. Yah, hidupnya sangat normal...
...
Don't Like Don't Read
...
.
Sehun berdiri di depan kulkas, memutuskan apa yang akan di makannya kali ini. Dia akan memilih ayam, tapi bubble tea dan pizza terdengar lebih menarik.
Ia duduk di sofa, mengambil handphone dan mulai untuk memesan pizza.
Waktu hampir menunjukkan jam 9 malam. Selagi menunggu, ia memutuskan untuk bersih-bersih sedikit. Ia pergi ke kamarnya dan mengambil beberapa pakaian dan menaruhnya di keranjang. Saat ia memasuki kamar mandi ia melihat di keranjang sampah terdapt 4 jenis testpack yang ia gunakan kemarin. Yang pertama ia gunakan untuk mencari kemungkinan, yang kedua untuk mengkonfimasi, yang ketiga karena ia tak percaya, dan terakhir ia berharap agar kehamilannya tak sungguhan.
Lalu saat itu ia menangis sejadi-jadinya di tempat tidur, ia pergi ke dokter, mendapat kejutan lain di hidupnya yang singkat dan menangis lagi.
Sekarang, setidaknya ia sudah sedikit lebih baik. Bell apartmentnya berbunyi dan ia tersenyum sumringah berfikir ia akan dapat segera makan.
Sehun membuka pintu dan ia melihat pengantar pizza, beserta Yixing.
Tunggu, Yixing ? Untuk apa dia kemari ?
Pria chinese itu membayar pizza Sehun dan ikut masuk ke dalam apartment.
"kenapa kau kesini ?" Sehun akhirnya bertanya saat ia sudah duduk di sofa.
"Boss ku ingin bertemu"
"Well, bilang padanya kalau ia sudah putus dengan ku"
"Dia tidak putus denganmu"
"Dia putus denganku! Sekarang pergi."
"Dia ingin menemuimu"
Sehun melihat pada lelaki tersebut. "Bilang padanya untuk menyingkir dari hidupku!"
"Klinik yang kau kunjungi..." Yixing memulai dan langsung mendapat perhatian Sehun.
"Salah satu temannya bekerja disana dan ia melihatmu"
Potongan Pizza yang ada ditangan Sehun terjatuh kembali ke kotaknya. "Apa...?"
"Dia...tahu"
"Terserah, cukup katakan saja padanya untuk meninggalkanku sendiri" Yixing menggigit bibirnya dan Sehun merasa kelaparan mulai menyerang tubuhnya.
Dan saat ia akan mengucapkan beberapa kata, pintu kembali terbuka dan seorang lelaki memasuki apartmentnya. Kai.
Yixing menghampiri Kai dan berbisik pada bossnya tersebut.
Lelaki tan tersebut duduk di sofa samping Sehun. Belum mengatakan apapun.
Sehun tahu kelaparannya tidak akan pergi kemana-mana jika ia belum menyentuh makanannya sedikitpun. Saat ia akan mengambil sepotong pizza lagi, Kai mulai berbicara.
"Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan ?"
"Tidak juga"
"jadi, apa dokter lee berbohong ?"
"Astaga! Jangan tanyai dia!"
Kai terdiam sesaat.
"Sehun"
"Kau sudah putus dengan ku!" Sehun bisa merasakan air mata mulai menggenang di matanya.
Kai menyadari hal tersebut, ia beranjak lebih dekat ke Sehun.
"Jangan dekat-dekat!"
"Berhenti berteriak"
"Tidak! Kau bilang aku hanya bocah bodoh dan naïve yang tidak pantas bersamamu. Kau bilang padaku untuk pergi!"
"Aku tidak berkata begitu!" Kai mengingat dengan jelas dan ia benar-benar yakin tidak pernah mengatakan hal tersebut.
"Terserah! Keluar dari rumahku!"
"Apa orang tuamu tahu ?"
"Ya tentu. Aku menelfon kemarin dan aku bilang ke mereka 'hey ibu, ayah, bagaimana cuaca disana ? Kalian tahu kan aku baru 17 tahun ? Well, ada seorang brengsek yang menghancurkan hidupku dan sekarang kalian akan mendapatkan cucu dalam 8 bulan ke depan'"
Kai terdian dan kembali duduk.
"Pergi dari sini!"
Sehun berbalik pada sekotak pizzanya dan berhasil mendapatkan satu gigitan.
"A...aku putus denganmu karena kau terlalu baik untuk brengsek seperti aku" Sehun mendengarnya namun menolak untuk memberi Kai perhatian walau kata-katanya barusan sempat membuat ia tertegun.
Lagipula, Kai itu pintar dan licik. Ia tak bisa percaya begitu saja padanya.
"Ada keju di bibirmu" Kai mengambil beberapa lembar tissu dan membersihkan bibir pink Sehun.
Sehun tiba-tiba merasa terlalu malas hanya untuk bergerak jadi ia membiarkan saja Kai duduk mendekat.
"Aku ingin kau kembali tapi aku tahu kau pasti ingin menendangku, tapi..."
"Aku ingin mengulitimu hidup-hidup"
"Tapi..." Kai tidak memperdulikan omongan Sehun yang terkesan sadis. "Kau hamil anakku."
"Anakku juga, bodoh" Ia mengambil potongan pizza dan memakannya lagi. Sial! Ia sangat lagar.
"anak kita...dan-"
"Biar ku tebak, kau mau bertanggung jawab ?"
"Well, ya a-"
"Kau bisa membantuku, tapi aku tidak menginginkanmu lagi"
Kai meringis atas kata-kata Sehun.
"Oh, baby. Sejak saat kita bertemu, kau tidak pernah bisa berbohong padaku walau hanya sekali."
"Jangan panggil aku baby, brengsek!"
"Seperti yang ku katakan... ia anak ku juga jadi kau harus kembali padaku, suka atau tidak. Dan cobalah jujur, baby" Kai membuat Sehun meletakkan pizzanya dan memutar kepala Sehun untuk menatapnya. "Kau ingin kembali bersamaku"
"Apa yang membuatmu berfikir aku mau kembali dengan seorang bre-"
Kai bosan dengan seluruh umpatan Sehun padanya dan memilih untuk membuatnya berhenti bicara dengan sebuah ciuman.
"...Kau terlahir untukku, Sehun"
Sehun mengerucutkan bibirnya dan berusaha lepas dari genggaman Kai. "Kau menyakitiku..." Suaranya bergetar.
"Dan kau bisa bayangkan betapa menyesalnya aku. Aku hanya tidak ingin kau terluka tapi sekarang aku tahu mana yang terbaik" Kai berusaha memilih kalimat yang benar -terimakasih kepada tao- agar tak menyakiti Sehun. "Dan kau hanya bisa aman bersamaku" Sehun melihat Kai tepat di mata. Menunggu...
"Maafkan aku" Kai akhirnya bicara. Ia tak dapat mengingat kapan terakhir kali ia mengucapkan kata tersebut kepada seseorang.
Sehun mengambil potongan lain pizza dengan pepperoni dan keju.
"Se-"
"Aku lapar!"
"Ok" Kai mengangkat tangannya dan Sehun hanya memutar mata.
"Kai-nim" Yixing melihat pada mereka.
"Ya?"
"Kau ada pertemuan dengan-"
"Ganti ke hari lain"
Yixing menunduk sedikit dan kembali ke pintu depan, tak lama kemudian ia kembali lagi dengan exspresi yang membuat Kai waspada.
"Ap-"
"Yah!" Suara ZiTao dapat terdengar dari belakang Yixing, dan melewatinya untuk mendorong Kai agar ia bisa memeluk Sehun
"Omo! Bagaimana keadaanmu ?"
"Lepaskan dia!" Kai berusaha untuk melepaskan keduanya namun pria pirang itu tak memperdulikan.
"Jadi, bayi perempuan atau laki-laki ?"
"Kehamilanku baru satu bulan..." Sehun menjawab menyeruput bubble tea nya saat ia telah lepas dari pelukan kencang Tao.
Ia menoleh pada tao dan menyadari sesuatu.
"Bagaimana kau tahu ?"
"Kris bilang padaku"
"Bagaimana Kris tahu ?"
"Chanyeol bilang padanya"
"Apa ?" ia menoleh ke Kai.
"Jadi, semuanya tahu ?"
Kai hanya dapat terdiam."Aku-"
"Aku kira hanya Baekhyun yang tahu" tambah Yixing.
Wajah sehun memerah.
"Aku kira Kris mendengarnya bicara dengan Chanyeol" kata Tao asal.
Wow, betapa malunya sehun. Seluruh 'gang' sudah tahu.
Sehun memakan pizzanya kesal.
"Baby...?" Kai memanggil perlahan.
"... Aku masih lapar!"
"Aku akan membeli baju bayi! Merah dan ungu pasti bagus, warna itu selalu trendy" Tao berucap senang dan Yixing mengangguk.
Sehun serasa ingin memukul kepalanya dengan kayu panjang
Well, setidaknya baju bayi telah diatasi.
.
.
.
.
TBC..
A/N : Saya terpaksa harus publish ulang karena sepertinya ff ini melanggar guidelines. Jadi saya naruh ff ini di rate M buat jaga-jaga. Kalau nggak keberatan review lagi yaa :(
