"Tidurlah, Hun"

"Kenapa kau menyuruhku tidur?"

"Kau merindukannya, kan?"

"Lalu apa hubungannya?"

"Tidurlah dan berdoa pada Tuhan agar kau memimpikan dia"

.

.

.

Meet You In My Dream

Oh Sehun l Xi Luhan

Kim Jongin

Sehun yang begitu merindukan Luhan lalu Jongin menyarankan Sehun untuk tidur.

.

.

.

Sehun menatap sendu orang-orang yang berlalu lalang didepan kelasnya. Biasanya, Luhan Sunbae akan lewat depan kelasnya setiap waktu istirahat karena letak kelas Sehun yang bersebalahan dengan tangga. Sehun pun selalu menunggu lewat terlebih dahulu sebelum ia mengajak Jongin untuk kekantin.

Tapi sekarang?

Tak ada siswi yang bernama Xi Luhan lagi disekolahnya. Luhan telah lulus dan memilih melanjutkan sekolahnya di negeri sakura. Sungguh Sehun benar-benar merasa kehilangan Luhan sekarang. Bahkan Luhan pergi sebelum Sehun sempat mengungkapkan perasaannya.

Sebenarnya Sehun sudah menyukai Luhan sejak ia berada di tingkat pertama dan Luhan di tingkat kedua. Sekarang Luhan telah lulus dan Sehun sendiri sudah berada ditingkat tiga. Itu berarti sudah dua tahun Sehun memendam perasaan pada Luhan.

Sehun tak hanya berdiam diri selama dua tahun itu. Ia berusaha mendekati Luhan dengan berbagai cara. Namun, itu malah membuat Luhan bersikap aneh pada Sehun.

Contohnya seperti memalingkan wajah saat bertemu Sehun.

Sakit memang. Tapi lama-lama Sehun mulai terbiasa dengan sikap Luhan. Ia hanya bisa tersenyum saat Luhan melakukan itu. Pernah sekali ia mendapati Luhan sedang memperhatikannya dan Luhan langsung memalingkan wajahnya saat Sehun balik memperhatikannya.

Mengingat hal itu rasanya Sehun menjadi semakin merindukan Luhan.

Mungkin diluar sana jika ada seseorang yang merindukan orang lain, Pasti orang itu akan langsung menghubungi orang yang ia rindukan.

Tapi Sehun bisa apa? Ia tak pernah mempunyai nomor Luhan. Jika punya pasti nomornya sudah tidak aktif lebih dulu.

"Hey Oh Sehun kau kenapa?" Tegur Jongin yang duduk tepat didepan Sehun. Jongin memasukkan semua buku-bukunya beserta alat tulisnya kedalam tas. Sesekali Ia melirik kearah Sehun yang belum juga menjawab pertanyaannya.

"Sehun?" Panggil Jongin seraya menepuk pundak Sehun pelan.

Sehun menoleh lalu tersenyum dan kembali menatap keluar jendela.

"Merindukan Luhan Sunbae?"

Sehun tak menjawab pertanyaan Jongin.

"Tidurlah, Hun"

"kenapa kau menyuruhku tidur?"

"kau merindukannya kan?"

"Lalu apa hubungannya?"

"Tidurlah dan berdoa pada tuhan agar kau memimpikan dia"

Sehun menoleh dan menatap ragu pada Jongin. Yang ditatap hanya menyunggingkan senyuman termanisnya. Mencoba meyakinkan Sehun dengan senyumannya.

"Cobalah. Kau menyedihkan sekali jika seperti ini"

"Baiklah akan kucoba"

Sehun menempelkan kepalanya diatas meja. Ia mulai memejamkan matanya dan berdoa pada tuhan agar ia dipertemukan dengan Luhan di alam mimpi.

Di menit kedua puluh senyuman Sehun mengembang di sela-sela acara tidurnya. Jongin yang sedari tadi memperhatikan Sehun ikut tersenyum.

"Apa kau memimpikan Luhan Sunbae, Kawan?" tanya Jongin pada Sehun yang tertidur.

Sehun tentu saja tak menjawab. Tapi senyuman Sehun yang semakin lebar membuat Jongin yakin jika Sehun benar-benar menikmati pertemuannya dengan Luhan dialam mimpi.

.

.

.

"Ya tuhan jadikanlah pertemuanku dan dia sebagai mimpi indahku"

.

.

.

The End

.

.

.

Review, Please?