Our Meeting
Author : KVLT
Cast : Park ChanYeol, Byun BaekHyun, Do KyungSoo, and the other cast.
Declaration : Mereka semua milik Tuhan YME dan ortu mereka. But, the plot is mine. AND KYUNGSOO IS MY HUSBAND HAHAHA #bakar author
Warning : GS, TYPO(s), ALAY, KAMPUNG
KALAU GA SUKA CERITANYA MENDINGAN SUKA SAMA AUTHOR
.
.
.
TEEHEE
Siang ini terasa berbeda dari siang sebelumnya. Kenapa? Karena hari ini teman kecil sekaligus cinta pertamaku, mengajakku pergi ke kedai es krim langganan kami sewaktu kecil. Padahal sudah 3 tahun kami tidak pergi berdua seperti ini. Walaupun kami selalu satu kelas, kami tidak pernah pergi berdua atau mengobrol seperti dulu. Biasanya kami pergi bersama teman sekelas dan selalu berjauhan, karena walau kami mengobrol pun akan terbuat suasana yang sangat canggung. Bukan, bukan karena dia membosankan. Malahan dia sangat menarik. Saking menariknya, hatiku tidak pernah berpaling darinya. Ah, berbicara tentangnya malah bikin aku makin rindu dengannya. Baekkie-ah~ Bogoshippo.
CHANYEOL POV (16.15)
Dimana Baekkie? Sudah 15 menit dia terlambat. Dia yang mengajakku ke kedai es krim tapi malah dia yang telat. Tenang Chanyeol, mungkin saja Baekhyun sedang dalam perjalanan kemari. Semua manusia pasti pernah terlambat. Tapi aku merindukannya.. ah, lebih baik aku SMS dia saja.
To : Baekhyunie Bbuing Bbuing Tring Pam
From : Chanyeol Tampan
Kau dimana Baek? Aku sudah di kedai, meja nomor 9. Angka kesukaanmu. Cepatlah datang, aku menunggumu. Mumumu~~
Ah~ sekarang tinggal menunggu Baekhyun datang. Uh, aku jadi gugup. Penampilanku bagaimana ya? Apa aku sudah tampan? Apa gaya rambutku rusak? Bajuku tidak kusut kan? Akh, sebelum Baekhyun datang lebih baik aku ke toilet dulu. Kan tidak lucu kalau penampilanku kacau saat kencan seperti ini. Eh, apa kubilang? Kencan?! Tidak mungkin ini kencan. Tapi aku harap ini kencan. Memikirkannya membuat pipiku panas. Park Chanyeol! Kau adalah seme sejati! Ingat dan camkan itu! Kau bukan uke! #jadi seme author aja #tawuran sama author.
END CHANYEOL POV
BAEKHYUN POV (16.23)
Aku telat 23 menit. Bagaimana ini? Apa Chanyeol masih menungguku di kedai? Atau dia sudah pergi? Aku harap dia masih ada di kedai. Ah! Kenapa tidak kutelepon saja ya? Baekhyun memang pintar. Hm, tapi dimana handphoneku? Sepertinya tadi kutaruh di saku jaket sebelah kiri. Kenapa tidak ada ya? Mungkin ada di dalam tas. Tapi aku bahkan tidak membawa tas.. eh? MWO?! TASKU KEMANA? Ah! Aku ingat! Tadi aku sempat tertidur di kereta. Apa mungkin tasku tertinggal disana? Aish, bagaimana ini.. Chanyeol mianhae, tapi kurasa kau harus menungguku sebentar lagi. Jeongmal mianhae, Chanyeol yang tampan.
END BAEKHYUN POV
AUTHOR POV
Waktu sudah menunjukan pukul 19.05 tetapi Baekhyun belum juga menunjukan batang hidungnya. Dan hal itu membuat Chanyeol merasa semakin cemas. Apalagi handphone Baekhyun yang sama sekali tidak bisa dihubungi walaupun sudah berkali-kali ditelepon dan di SMS. Chanyeol pun berusaha sabar dan tetap menunggu. Mungkin Baekhyun sedang ada keperluan sebentar, pikir Chanyeol.
Sudah 15 menit berlangsung, tapi Baekhyun belum juga datang. Dan itu membuat Chanyeol merasa resah, terlihat dari duduknya yang gelisah dan raut mukanya yang terlihat gugup dan tegang. Cukup sudah, Baekhyun tidak akan pernah datang, pikir Chanyeol. Mungkin dia tidak benar-benar serius saat mengajakku ke kedai. Mungkin dia hanya kalah taruhan dengan temannya dan disuruh untuk mengajakku kencan. Mungkin sebenarnya dia hanya ingin memainkan perasaanku. Mungkin hanya aku yang beranggapan bahwa ini adalah kencan. Park Chanyeol kau begitu bodoh. Mana mungkin Byun Baekhyun menyukaimu kan? Mungkin Baekhyun hanya menganggapmu teman masa kecil dan tidak lebih, jadinya dia melupakan janji untuk pergi ke kedai bersamamu.
Park Chanyeol terus berpikir dengan segala 'mungkin´nya sehingga dia tidak menyadari kehadiran seorang yeoja yang baru memasuki kedai. Semula yeoja itu nampak gelisah dan menengok kiri-kanan untuk mencari meja yang dimaksud orang yang ingin ditemuinya. Meja nomor 9.
TBC
.
.
.
TAPI BOONG #digampar
LANJUT
HUG!
"Pabbo Chanyeol, mianhae aku telat."
"Baekkie?"
"Ne, Channie jelek!"
Chanyeol pun segera melepaskan tangan yang memeluk lehernya dari belakang. Dengan cepat lelaki yang memiliki tubuh paling tinggi di keluarganya itu berbalik ke belakang, tepat dihadapan yeoja yang baru saja memeluknya. Tanpa segan-segan, Chanyeol pun menarik tengkuk sang yeoja dan mempersatukan bibir tebalnya dengan bibir cherry sang yeoja, Baekhyun. Baekhyunyang masih terkejut itu hanya membelalakan matanya. Tetapi seperti terhipnotis manisnya bibir Chanyeol, Baekhyun mulai menikmati bibir Chanyeol dan dengan perlahan memejamkan matanya. Setelah merasa kehabisan oksigen, Baekhyun memukul pelan pundak Chanyeol. Chanyeol pun melepaskan tautan bibirnya dengan ekspresi tidak rela. Sementara Baekhyun hanya berani menatap lantai lantaran wajah sampai ke telinganya tengah merona hebat akibat perbuatan Chanyeol tadi.
"Kenapa kau telat, Baekkie?"
"Ta.. tadi tasku ketinggalan di kereta. Habisnya tadi aku sempat ketiduran di kereta. Lalu, lalu aku baru ingat tasku ketinggalan setelah mencapai halte bus, jadinya aku harus kembali ke Stasiun. Apalagi jarak stasiun ke halte kan sangat jauh." Jelas Baekhyun sambil mempoutkan bibir cherrynya.
"Ya! Jangan mempoutkan bibirmu seperti itu! Kau mau kumakan disini?" Ucap Chanyeol sambil menatap Baekhyun dengan pandangan mesum. Akibat perkataannya yang terbilang cukup frontal itu, Chanyeol pun dihadiahi sebuah jitakan keras yang membuat munculnya sebuah benjolan yang lumayan besar di kepalanya seperti Shinchan. Bahkan Shinchan lebih imut dari pada Chanyeol #authorminta direbus.
"Ya! Kenapa kau mesum sekali sih!" Tanya Baekhyun dengan wajah yang sedikit merona.
"Memangnya kenapa? Lagian aku hnya mesum kepadamu, Baekkie-Ahh~" Kata Chanyeol dengan sedikit mendesah.
"YA! MATI KAU PARK CHANYEOL!"
Dan terjadilah adegan kejar-kejaran ala Tom and Jerry di dalam kedai es krim tersebut. 15 menit setelah kejar-kejaran itu, Baekhyun dan Chanyeol pun ditendang keluar oleh pemilik kedai es krim yang merasa kedainya menjadi rugi jika ada 2 makhluk aneh seperti mereka.
-TBC (ASLI)-
