Naruto © Masashi Kishimoto
Ichiraku no Ramen © ffsftr
Rating : K+
Pair : InoHima
Hargai karya orang lain jika ingin dihargai ya…
Review, Kritik, dan Saran sangat dibutuhkan…
Hujan deras pada malam hari ini membuat beberapa orang enggan untuk keluar rumah, jalanan di salah satu dari lima desa terbesar di dunia ini terlihat sepi,hanya sedikit orang yang berlalu-lalang itupun mereka seraya berlari demi menghalau tetesan air hujan yang dapat membuat tubuh mereka basah kuyup.
Diantara orang-orang yang berlalu-lalang terdapat seorang anak kecil yang tengah terdiam mengamati sebuah bangunan didipannya., bibir kecilnya sering kali menggumamkan kata 'lapar' dan 'dingin' melihat tubuhnya yang sudah sepenuhnya terkena tetesan air hujan serta tubuhnya yang kecil membuat dirinya sedikit ringkih.
Dengan sedikit keberanian kaki kecilnya perlahan mendekat kearah bangunan itu, kepalanya mendongak mencoba membaca tulisan pada tirai-tirai yang bergantungan pada atap bangunan.
"I-chi-ra-ku ra-me-n" Bocah lelaki itu mengeja tulisan pada tirai dan melongokkan sedikit kepalanya pada bagian dalam bangunan yang ternyata sebuah kedai ramen.
Iris shapphire-nya menatap sendu kedai tersebut, ia sedang tak membawa uang sepeserpun, dan juga ia tengah menggigil kedinginan serta kelaparan pada asaat yang sama.
"Hei nak! Kesini!"
Sebuah lambaian tangan serta suara yang lembut mengintrupsi acara mengintipnya, karena kaget secara refleks ia menyembunyikan dirinya dibalik tembok takut-takut dimarahi karena sudah berdiam diri di depan kedai itu. Ia menunduk mengingat perlakuan para penduduk desa padanya, cacian, amarah, bahkan pukulan pernah ia terima dari penduduk desa, entah apa yang telah ia perbuat sehingga membuat seluruh penduduk desa seakan muak dengan keberadaannya.
Sedikit melongokkan lagi kepalanya kedalam kedai saat dilihatnya paman pemilik kedai tengah melambai menyuruhnya untuk masuk ke dalam.
"Ayame, tolong ambilkan handuk kecil untuk anak ini!" Paman tadi memberi perintah pada gadis kecilnya yang berusia sekitar 11 tahunan.
"Ha`i!" Gadis kecil tadi berlari masuk kedalam kedai mengambil sebuah handuk kecil dan membawanya mendekat pada bocah laki-laki dengan tiga garis tanda lahir pada masing-masing pipinya.
"Pakai ini supaya kau tidak terlalu kedinginan, siapa namamu?" Ayame membasuh rambut basah anak itu lembut seraya tersenyum.
"Namaee wa Uzumaki Naruto-dattebayo," Jawab anak itu seraya menunduk menyembunyikan wajah polosnya.
"Ayo duduk disini, kau lapar bukan?" Paman tadi mengangkat tubuh kecil Naruto dan mendudukkannya pada kursi di depannya.
Naruto mengangguk kecil, bohong jika ia bilang tidak lapar, karena sedari siang tadi perutnya terus-menerus mengeluarkan suara aneh. Pagi tadi perut kecilnya hanya diisi oleh dua lembar roti tanpa selai serta susu putih, makanan itu tidak akan kuat jika harus bertahan hingga malam hari yang dingin ini.
Ayame menyampirkan handuk tadi melingkar pada leher Naruto, tersenyum kecil seraya mengusak rambut bocah kuning itu.
"Yosh! Ini dia! Panggil aku Paman Teuchi, mengerti?" Paman Teuchi meletakkan semangkuk ramen lengkap dengan toping sayuran, daging, telur, dan naruto.
Pipi Naruto memerah, matanya melebar serta mulutnya membulat melihat satu porsi ramen dihadapannya. Senyum lebar ia berikan pada Paman Teuchi dan Ayame, dengan tak sabar tangannya meraih sumpit dan memakan ramennya.
Hatinya bersyukur, ternyata ada juga orang yang mau berbuat baik padanya, senyuman manis mengiringi acara makannya hingga selesai.
"Arigatou Teuchi jii-san, Ayame nee-san!"
- Owari
A/N : Chapter pertama ini terinspirasi dari ending Naruto yang baru, aku terharu ngeliat Naruto-nya disana ;-; haha simple banget ya jadinya chapter ini. jujur, aku paling engga bisa basa-basi dalam bentuk tulisan jadi mungkin hanya ini kata-kata yang bisa aku sampaikan -.- tolong berikan kata-kata kalian dalam kolom review, itu bisa membangun semangat menulis aku, arigatou gozaimasu '-')/
