Pay
.
.
.
.
MinGa
VKook
.
Cast :
[Bangtan]
Park Jimin
Min Yoongi
Kim Taehyung
Jeon Jungkook
Kim Namjoon
Kim Seokjin
Jung Hoseok
.
Warning!
Yaoi – Boys Love – Typo(s) – NC
Chapter 1
Seorang pria berparas imut, datang ke sebuah hotel mewah dan terkenal. Kim Namjoon, yang diketahui pemilik hotel tersebut sedang melihat pria itu mendudukkan dirinya di kursi lobi, sampai Namjoon mendatanginya dan bertanya, "Apakah anda membutuhkan kamar? Atau anda ingin menemui seseorang? atau barangkali, anda berjanji akan bertemu disini dengan seseorang?"
Jeon Jungkook, selaku pria berparas imut itu memandang ke pemilik hotel tersebut dan berkata dengan pasti, "Tidak, Tuan. Aku tidak ingin memesan kamar. Aku tidak ingin menemui seseorang. Aku juga tidak berjanji akan bertemu dengan seseorang."
Dia menggigit bibir bawahnya yang menggoda, kemudian mendongak dan memberikan tatapan sayu kepada Namjoon. "Tuan, Aku membutuhkan uang. Jika aku bekerja disini hanya dengan waktu semalam, uang itu tidak akan cukup," perkataan Jungkook terhenti, ia mengambil nafas panjang untuk meyakinkan perkataan selanjutnya.
"Aku ingin menjual diriku, Tuan. Ya! Aku ingin menjual diri. Dan namaku Jeon Jungkook" kata Jungkook sembari memperkenalkan dirinya.
Si pemilik hotel itu mundur selangkah dan mencoba memandang lebih bijaksana kepada lelaki yang di kenal sebangai Jungkook itu. Dia menjadi ragu tentang lelaki manis itu.
"Jungkook-ssi, sepertinya kau masih remaja. Apakah kau bercanda?"
"Aku ingin menjual diri! Apakah kau bisa mencarikan pembeli?"
Namjoon terdiam sesaat, tentu saja ia bisa menjual anak manis di hadapannya ini kepada teman Club Bisnis-nya. Ya, dan mereka semua pengusaha kaya. Jika hanya uang, itu tak masalah. Tetapi Namjoon mengingat sesuatu, lalu ia menceritakan kepada Jungkook.
"Hei, Jungkook. Aku tak tahu apakah akan ada yang membelimu, karena sebelum kau datang kesini, ada seseorang yang melakukan hal yang sama sepertimu. Menjual diri karena membutuhkan uang. Nama nya Min Yoongi."
Jungkook membulatkan matanya mendengar nama Min Yoongi yang tak asing baginya. Itu Hyung-Nya, dan walaupun bukan hyung kandungnya, Jungkook sangat menyayangi Yoongi Hyung-nya itu.
"Apa? Min Yoongi? Dia hyung-ku Tuan. Bisakah aku bertemu dengannya, lalu kami akan menceritakan semua yang akan terjadi." Pinta Jungkook.
-VVIP Hotel Room-
Namjoon membuka pintu kamar yang sangat besar dan megah itu, bernuansa warna gold mewah dipadukan dengan warna merah yang sempurna. Terduduklah seorang Min Yoongi diatas sofa lebar di samping jendela.
"Hyung..." Panggil Jungkook.
Yoongi langsung membalikan badannya, mendengar suara Jungkook.
"Mau apa kau, bocah kelinci menyebalkan?" tanya Yoongi.
"Hyung, lebih baik kita menceritakan masalah kita pada Tuan ini,"
"Kim Namjoon" sela Namjoon memperkenalkan.
"Mungkin saja Tuan Namjoon ini bisa membantu, dan aku akan menolongmu Hyung..." lirih Jungkook.
Namjoon mendudukan dirinya di sofa tunggal sambil melihat kedua lelaki yang sangat manis dihadapannya ini yang sedang menjelaskan kenapa mereka menjual diri.
"Orang tua kami melakukan kesalahan, membuat banyak hutang kepada pria hidung belang, dan menjadikan kami tebusan." Jelas inti permasalahan yang Yoongi katakan.
"Cukup, aku percaya. Berapa yang kau minta?" tanya Namjoon.
"Kami ingin berusaha, tidak menerima pemberian," ucap Jungkook sambil menunduk.
"beberapa juta dollar." Sahut Yoongi.
"Beberapa juta dollar, sepertinya salah satu perusahaan akan terjual. Lebih baik aku menghubungi teman Club Bisnis-ku untuk membeli kalian. Kalian sudah bersedia untuk dijualkan?" tanya Namjoon penuh keraguan.
"Aku akan memuaskan 'Tuan-ku' nanti." Kata Yoongi dan di sambut oleh anggukan Jungkook.
.
Namjoon mengetik sesuatu untuk dikirimkan kepada seseorang di smartphone-nya, lalu ia melirik Yoongi dan Jungkook bermain game pada smartphone Yoongi. 'apa yang mereka pikirkan? Bahkan mereka sudah menawarkan diri mereka dan menjualnya. Tapi mereka seperti tidak memperdulikan apapun jika sedang bermain...' batin Namjoon.
Dua buah pesan muncul di smartphone Namjoon, pesan pertama berisi 'Oke. Kami segera menuju kesana!' dan pesan kedua berisi biodata Yoongi dan Jungkook.
Tak lama kemudian, beberapa orang pria menggunakan jas hitam membuka pintu kamar. Orang-orang itu terlihat sangat tampan dimata Jungkook dan Yoongi, walaupun mata mereka tertutup oleh kacamata hitam yang mereka kenakan.
"Oh, ini kah kedua bocah manis yang memerlukan uang itu?" tanya salah satu yang paling tinggi antara mereka.
"Sangat menggoda..."
"Aku mau dia,"
"Kau bukan seorang pedof-"
"Aku menyukai anak manis"
"Aku mau dia seharga 3 mobil sport-ku!"
"Semurah itu kah?"
"Kami berdua belum pernah 'melakukan'-nya, Tuan"
"Ha?! Kau bercanda, bocah?"
"Hei, hentikan," suara Namjoon meredakan suara keributan orang-orang di hadapannya. Lalu Namjoon berdiri dan menggandeng salah satu tangan dari pria ber-jas itu.
"Aku dan kekasih-ku Jinnie, akan keluar dari kamar ini bersama Hoseok untuk membicarakan Bisnis. Dan silahkan kalian bernegosiasi dengan kepala dingin, karena aku tidak ingin mendengar bocah menagis, merebutkan sesuatu, bahkan memecahkan benda." Kata Namjoon seraya keluar dari kamar itu dan diikuti oleh seseorang yang pastinya itu adalah Hoseok.
Keempat lelaki dikamar tersebut hanya melihat kepergian Namjoon, Jinnie, beserta Hoseok. Kemudian mereka bertatapan satu sama lain, sambil melemparkan ekspresi 'lalu apa?'. Tak lama keheningan melanda, Yoongi memulai
"Aku Min Yoongi, dan ini adik angkat ku, Jeon Jungkook. Kami memerlukan uang beberapa juta dollar untuk membayar hutang orang tua kami." Lurus Yoongi.
"Baiklah, 500 juta dollar untuk kalian berdua, apakah itu cukup?" tanya seseorang yang memiliki tubuh lebih pendek dari yang satunya.
"Lebih dari cukup, Tuan" kata Jungkook yang menerima tatapan lapar dari sosok berambut dark brown, langsung menunduk.
"hm... aku Park Jimin, dan ini Kim Taehyung."
Jimin memperkenalkan dirinya, lalu membuka jas-nya dan melemparkan jas itu ke sofa tunggal yang di dudukin Namjoon tadi.
Dan Taehyung, langsung membuka tas kerja yang ia pegang, mengeluarkan sebuah laptop.
Jimin mengulurkan tangannya ke arah Yoongi, tentu Yoongi menurut saja. Toh, di juga sudah di beli.
-Yoongi Side—
Yoongi menggapai tangan Jimin, dibalas senyuman manis oleh Jimin. Mereka berjalan kearah permadani berbulu sangat lembut, dan duduk diatas-nya. Jimin menepuk pahanya, mengisyratkan tawaran untuk memangku Yoongi.
Yoongi mengerti maksud Jimin, ia duduk di paha Jimin dan kemudian menatap wajah Jimin, mata sabit yang indah, beralis tebal, hidung mancung, pipi chubby, rahang tegas, dan lekukan bibir merah tebal menggoda. Yoongi langsung membuang muka merah, pipinya merasa terbakar hanya melihat wajah Jimin saja.
Merasakan pergerakan dari Jimin yang merengkuh pinggang Yoongi sebelah tangan, dan Yoongi langsung melihat tangan Jimin, sangat pas dipinggangnya. Lalu Jimin menggambil ponsel dari kantong celananya.
Entah kenapa Yoongi merasa nyaman pada pelukan Jimin. Secara tidak sadar, Yoongi menyandarkan tubuhnya pada tubuh Jimin. Aroma elegant parfum Jimin menguap, Yoongi dapat menciumnya. Jimin membuka suara.
"Yoongi, kau kelahiran"
"93" Yoongi langsung memotong ucapan Jimin yang menatapnya tak percaya
"Berarti kau hyung-ku. Tak kusangka, padahal kau memiliki wajah seperti bocah sekolah, bahkan aku sempat mengira kau adiknya Jungkook..." Yoongi hanya bedecih, lalu melihat sekilas layar ponsel Jimin.
"Kau yang bocah, sepertinya kau kelahiran 95, dan kenapa kau mebuka menu game-mu yang menumpuk itu?" Yoongi masih melirik layar ponsel Jimin.
"Ya, tepat sekali. Aku 95. Apa kau ingin bermain game bersamaku hyung?" tanya Jimin.
Yoongi langsung merampas ponsel Jimin, dan memilih permainan balapan motor?.
"Kau agresif sekali hyung..." cicit Jimin di celah leher Yoongi.
Yoongi sibuk pada permainan nya, dan Jimin memerhatikan itu.
"Kau tidak ahli dalam mengendarai, jadi lebih baik dan harus aku yang mengendaraimu hyung..."
Yoongi memanas lagi mendengar kata-kata godaan Jimin.
"Yak! Park Jimesum!"
-Jungkook Side—
"Giliranku Jungkook! Kau selalu menang, kapan aku akan bermain?" suara Taehyung yang tidak mengganggu acara bermain tembakan Jungkook di laptop Taehyung.
"Pertama bermain tadi kau sudah kalah hyung kkk..." ejek Jungkook.
"Baiklah, main lah sesuka hatimu kelinci manis..." pasrah Tarhyung.
Tiba-tiba ide nakal terlintas di benak sang hyung, "Jika kau kalah, kau harus mengikuti semua keemauanku Jeon Jungkook"
"oke" hanya itu jawaban dari bibir Jungkook.
Dan Taehyung pun mengambil kesempatan untuk mengecup berulang kali bibir Jungkook. Lihatlah!, Jungkook sama sekali tak bergeming akibat serangan kecupan Taehyung.
Taehyung berdiri, "Aku akan mengambil kamar lain, aku tidak ingin bersaing sex dengan mu Park. Dan apakah kau punya kondom?" tanya Taehyung tanpa kata alihan.
"Kenapa? Kau takut kalah kuat? Hahaha... dan kenapa harus pakai kondom Tae, mereka belum pernah melakukan 'itu', bukan kah lebih nikmat tanpa kondom?" cemooh Jimin tada sahabat-nya itu.
.
.
.
Tbc
.
.
MINGA VKOOK HARD SHIPPER MANAA SUARANYAAA?!~
Kyaaa! Kya! Kyaaa! Oppa! /ggg
Gaje juga heung-3-
Syu nda ahli menulis sepertinya-3-
Mianhae~ Saranghae~
Oh iya, jangan lupa follow + fav + review oke^^
Karena itu sangat membantu untuk Syu /bow
