Jung Twins In Action

"HAH! Apa, apa kau yakin dengan yang kau lihat?"
Mata Nana jelas membulat dan tangannya masih meremas-remas bantal yang dipeluknya.

"Iya twinnie.. Aku lihat sendiri kalau mereka berciuman."
Luna yang berada di depannya masih tersenyum lebar sejak masuk ke kamar Nana, saudara kembarnya itu, untuk memberitahukan tentang kejadian menarik yang baru dia lihat.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaa..." dan setelah yakin dengan ucapan kembarannya itu, Nana pun berteriak histeris sambil melompat-lompat kegirangan. "Apa kubilang, hanya menunggu waktu agar mereka sadar dengan perasaan mereka masing-masing."

"Iya twinnie, aku tau. Tapi aku ke sini bukan untuk mendengar prediksimu, aku ingin mengajakmu melihat mereka. Ayo!"
Luna menarik tangan Nana dan berdua berlari keluar dari rumah mereka menuju taman yang terletak di halaman samping rumah mereka.

"Kau yakin mereka masih di situ?"

"Iya. Dan aku yakin oppa tidak akan melepaskan bibirnya secepat itu. Bibir itu ada mimpinya setiap saat."
Senyum licik Luna terlihat jelas di wajahnya, dan Nana tahu apa yang dilakukan kakak kembarnya itu hingga tau apa yang dimimpikan setiap malam oppa tercinta mereka.

"Lihat, itu mereka."
Tunjuk Luna pada dua orang yang saling berpelukan sambil berdiri di samping kolam.
Jung Yunho, kakak tertua Nana dan Luna memeluk seorang pria yang tidak lebih tinggi darinya. Tangan Yunho dua-duanya berada pada pinggang pria itu, berniat menariknya makin dengan dengan tubuhnya. Sedangankan kedua tangan pria yang dicium Yunho berada dibelakang leher Yunho menariknya untuk memperdalam ciuman mereka.

"Ky..hmmp!"
Hampir saja Nana berteriak, tapi dengan sigap Luna segera menutup mulutnya dengan tangannya.

"Yah! Kau ingin kita ketahuan mengintip oppa?"

"Mian, mian.. Aku terlalu senang. Coba lihat Yunho oppa, dia seperti ingin memakan wajah Jae oppa. Oh my gooossshhh..."
Kata Nana sambil mengibas-ngibas wajahnya yang memanas.

"Nanaaaa... Hidungmu... Ahhh sial, sudah kita kembali ke kamar saja. Aku tidak mau dimarahi umma, jika kau sampai pingsan di sini."

"Yaaa jangan dong, lagi seru nih."
Pinta Nana, saat melihat tangan Yunho sudah bergerak naik melalui baju kaos Jaejoong dan badan Jaejoong sedikit menggeliat dengan tindakan lembut Yunho itu. Tapi mereka tetap saja masih berciuman.

"Tidak Nana! Kita harus pergi. Titik."

"Pleasee.."

"No!"
Dan Luna pun menarik adik perempuannya itu masuk menuju rumah mereka.

"Twinnie ya~"
Nana masih tetap merengek, meskipun tangannya yg satu masih berusaha menutupi hidungnya yang berdarah.

"Tenang twinnie, lain kali aku akan merekamnya. Dan kau bisa nonton sepuasnya. Setidaknya kalau kau pingsan, kita masih berada dalam kamar."

"Hmmp.. Baiklah."
Nana pasrah tangannya di tarik Luna menuju kamarnya, dan membiarkan kakaknya itu membersihkan hidungnya dengan baik.

"Kenapa tidak kau bawa kameramu tadi sekalian, twinnie ya~?"

"Aku lupa, saking senangnya"
Jawab Luna sambil tetap membersihkan hidung adiknya.

"Janji kau akan merekam mereka?"
Pinta Nana pada kakaknya sambil memberikan tatapan andalannya agar Luna luluh.

"Haha, iya iya. Tenang saja twinnie, lain kali aku pasti merekamnya."
Meskipun menyesal tapi setidaknya lain kali pasti Luna akan mempersiapkan kameranya.
Ya, lain kali dia tidak boleh melewatkannya.

"Aku janji."

-YunJae Happy Ending-or-Jung Twins Happy Ending-

a/n: Hehehe mian cuman mau berbagi drable super gaje :D

a/dn: buat yang nyampah mian yaaaa kalo aq hapus 'sampah'nya.

a/tn: Gomawoyo #bow