Pair: KrisHo dan KaiHun

Genre: Romance, Friendship

Warning: Yaoi, Typo, dan bahasa tidak baku


.

.

'Haaaa.. Luhan oper pada Jongin!'

'Sehun fokus'

'Chanyeol, buat strategi baru. Kalau hanya ini kita bisa kalah'

'Jongin, lompat kalau kau sudah siap'

'Cepat cepat…!'

'Semangatttt'

Terdengar teriakan atau pun kata-kata penyemangat dari dalam ruangan in door club basket, tanda mereka sedang berlatih keras untuk mempersiapkan pertandingan mereka beberapa minggu lagi.

Club basket di Samezuoka High school itu adalah salah satu club yang terkenal bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena wajah anggota nya yang mengalahkan wajah anggota host club ataupun club manga. Wajah mereka itu sudah seperti karakter manga yang ada di dunia nyata. Berlebihan? Tentu aja iya, tapi ini kan cuma pereumpamaan doang.

Sebut aja Kim Jongin, dia emang enggak seganteng Uchiha Sasuke dari anime Naruto. Tapi dia itu salah satu shooter terbaik yang di punya club basket Samezuoka. Dengan rambut hitam arangnya dan mata sehitam jelaganya, apalagi di tambah kulit tan eksotis yang dia punya, menggaet banyak penggemar bukanlah hal sulit baginya.

Ada juga Oh Sehun, dia pemuda berwajah datar yang manis walau enggak semanis Kuroko Tetsuya dari anime KuroBasu. Tapi dengan tubuh tinggi, langsing, dan putih nya itu, dia cukup banyak mempunyai fans. Tapi sangat di sayangkan, karena seorang Oh Sehun sudah taken sama seorang Kim Jongin.

Enggak lupa juga sama sang point guard, Park Chanyeol. Telinganya emang lebar kayak Yoda, tapi dengan wajah tampan, tubuh tinggi dan senyum cerahnya, dia enggak kalah sama seorang Ichimaru Gin dari anime Bleach. Sama seperti Jongin dan Sehun, Chanyeol udah taken sama Byun Baekhyun anak club vocal.

Nah, ada juga yang mukanya cantik tapi manly abis sama kayak Neji Hyuuga dari anime Naruto. Namanya itu Xi Luhan, dia memang pendek tapi dia cukup gesit dan cepat karena itulah dia bisa masuk ke club basket yang isinya tiang listrik semua. Xi Luhan juga udah taken sama Kim Minseok si anak club dance.

Dan yang terakhir adalah si Ace dan juga Capten basket Samezuoka High school. Tubuhnya tinggi dan juga tampan, apalagi di tunjang dengan wajah yang dingin, dia mempunyai sangat banyak fans. Sifat kepemimpinan dia emang enggak sehebat kapten Levi Ackerman dari anime SnK, tapi yakinlah dia udah banyak banget berhasil ngebawa anggota timnya untuk menang di setiap lomba. Kalau empat orang lainnya udah ada yang punya, tenang aja si kapten ini masih sendiri kok.

Mereka berlima hanya siswa biasa yang di idolakan hampir seluruh murid Samezuoka baik wanita ataupun pria yang berstatus menyimpang. Ya, hampir. Karena masih ada beberapa gelintir orang yang enggak mempan sama pesona mereka. Misalnya aja para nerd yang lebih sering diam di perpus, atau juga para cowok normal yang masih suka dada besar wanita.

.

.

.

"Cukup..!"

Seruan sang pelatih membuat mereka mengistirahatkan tubuh mereka yang udah lelah banget, masing-masing mengambil posisi tengkurap di lapangan dengan nafas putus-putus.

"Kalau kalian bisa mempertahankan kondisi kalian ini, bapak yakin kalian bisa mengatasi lawan kalian di final nanti." Sang pelatih melanjutkan kata-katanya, karena dia yakin anak asuhnya ini mendengarkan.

"Dan, bapak harap kalian tidak melakukan hal yang ceroboh. Terutama kau, Kim Jongin"

"Iya pak, saya ngerti" Jongin menjawab malas. Memang sih dia juga salah sih, pada babak semi final dia enggak bisa ikut bertanding karena tangan yang terkilir akibat jatuh saat balapan liar.

"Ya udah, bapak pergi dulu" Si pelatih melenggang pergi.

"Hyung, habis ini kemana?" Sehun memecah keheningan.

"Entah, hyung juga pusing nih. Semalam hyung abis berantem sama Sokie, gara-gara pas kami nonton berdua di rumahnya hyung malah asik ngomentarin dada si pemeran ceweknya" Luhan menjawab lesu, dia nyesel banget. Tapi gimana enggak komentar, dada si cewek itu emang gede banget.

"Hyung sih, Sokie hyung itu kan gampang marah"

"Iya hyung tau, hyung juga enggak sengaja Hun." Semuanya mendengus mendengar jawaban Luhan, enggak sengaja apaan? Enggak sengaja kok berkali-kali.

"Kalau hyung mau kemana abis ini?" Sehun beralih pada Chanyeol dan Yifan.

"Kalau Hyung mau jemput Baekkie di club vocal"

"Hyung mau pulang" Sehun manyun ngedenger jawaban Yifan yang singkat banget.

"Cari pacar sana. Udah tua juga, masih aja jomblo." Yifan hanya mendelik mendengar perkataan Luhan.

"Aku belum tua, lagian yang perlu cari pacar itu hyung kan? Bisa aja sepulang dari sini Sokie hyung minta putus"

"Amit-amit deh.. Aku udah cinta mati sama dia"

"Mana ada cinta mati yang masih suka ngelirik dada perempuan." Celetukan Jongin di lanjutkan oleh suara tawa yang lain.

CEKLEK.

.

Tawa mereka terhenti mendengar suara pintu yang di buka, terlihatlah seorang namja mungil sedang menjulurkan kepalanya untuk melihat kedalam. Dia adalah kakaknya Jongin, Kim Joonmyeon si anak emas Samezuoka High School.

Kalau mereka berbakat di bidang basket, Joonmyeon ini di bidang sains dan fisika. Dia juga sering di tunjuk untuk ikut dalam beberapa kegiatan sekolah yang berhubungan dengan Seni, misalnya lukisan.

"Jong? Udah selesai?"

"Oh, hai Joon. Kamu makin cantik aja" Luhan lah yang pertama kali merespon.

"Aku ini tampan hyung bukan cantik"

"Ya ya, hyung tampan yang selalu meluk boneka kalau tidur" Jongin ikut menggoda kakaknya itu.

"Kamu jahat banget sih. Hyung bilang sama Hunnie tentang rahasia kamu ya" Gantian Jongin yang mendelik mendengar penuturan kakaknya ini. Kan gawat kalau Sehun tau dia punya banyak video porno. Bisa-bisa kekasih manisnya itu marah.

"Apaan hyung? Jongin selingkuh ya?" Sehun bertanya penasaran.

"Hei, kamu jangan nuduh gitu dong. Aku ini setia banget sama kamu tau"

"Yah, mana tau aja"

"Enggak kok, di cuma-

"Stop Hyung..!" Ucapan Joonmyeon terhenti akibat teriakan Jongin.

"Ya udah, kencan kita batal minggu ini" Sehun cemberut.

"Jangan gitu dong sayang.." Jongin mengeluarkan puppy eyesnya yang ngebuat mereka semua tertawa.

Tapi di tengah tawa itu, mereka enggak menyadari kalau dari tadi seorang Wu Yifan hanya diam saja sejak kedatangan seorang Kim Joonmyeon. Semua anggota basket tau kalau kapten mereka itu udah naksir Joonmyeon dari kelas satu. Tapi dia enggak pernah nyatain perasaannya. Selain karena Joonmyeon itu enggak peka sama sinyal cintanya, Yifan juga punya kendala sama si Jongin yang mengidap brother complex.

"Hai Fan? Kamu kok diem aja? Aku harap adik aku ini enggak nyusahin kamu." Joonmyeon tersenyum hangat yang ngebuat hati Yifan meleleh.

"Enggak kok. Aku malah bangga banget sama Jongin, dia itu berbakat banget." Yifan stay cool, jaga image baik. Calon pacar brooo.

Sedangkan Jongin cuma mendengus mendengarnya, kalau ada kakaknya aja Yifan bakal muji-muji dia. Coba kalau enggak, Jongin itu di suruh latihan basket kayak di militer.

"Bagus dong, terimakasih ya udah mau ngejaga dia selama ini." Joonmyeon cuma tau kalau adiknya itu baik-baik aja di club basket, dia enggak tau aja kalau sebenarnya Yifan itusering nyiksa Jongin di lapangan.

"Ya udah deh, aku mau jempu Baekkie dulu. Kamu ikut enggak hyung?" Chanyeol bertanya pada Luhan, sambil mulai bangkit berdiri memunguti peralatan miliknya.

"Ayo deh, aku juga mau minta maaf sama Sokie nih"

"Sampai besok semuanya. Kami duluan ya" Ruang basket menjadi hening setelah Chanyeol dan Luhan pergi.

"Kita juga pulang hyung, ayo sayang" Jongin mengajak Joonmyeon dan Sehun pulang.

"Hmmm" Sehun hanya bergumam sambil bergelayut manja di lengan Jongin. Dia capek banget abis latihan tadi.

"Ya udah, Yifan kami duluan yah. Atau kamu mau bareng ke parkiran?"

"Bo-

"Gak bisa hyung, Yifan hyung masih ada urusan sama pelatih"

-leh" Yifan mendengus karena modus jalan bareng Joonmyeon sukses di gagalin sama Jongin, sedangkan Jongin nampak menyeringai.

"Oh, sayang banget kalau gitu. Ya udah, kami duluan yah Fan" Joonmyeon beranjak di ikuti oleh Jongin dan Sehun.

Hahhhhh,,, Yifan menghela nafas berat melihat Joonmyeon, Sehun dan Jongin pergi. Dia cukup heran sebenarnya ngeliat Jongin yang kayak punya dua kepribadian. Dia udah sangat dekat sama Jongin baik di dalam ataupun di luar basket. Tapi Jongin akan menjadi dingin dan kaku kalau sudah bersangkutan dengan Joonmyeon.

Yifan merasa keprotektifan Jongin pada Joonmyeon itu udah di luar batas kewajaran. Jongin akan melarang seluruh kegiatan Joonmyeon yang enggak bisa di pantau olehnya, seperti camping, atau study tour keluar Seoul. Jongin juga akan sangat sangat membatasi laki-laki yang berstatus seme yang boleh dekat dengan Joonmyeon. apa jangan-jangan Jongin itu punya benih-benih incest pada Joonmyeon ya?

Yifan menggelengkan kepalanya mengusir pikiran aneh tersebut, bagaimanapun Jongin itu pacar Sehun dan satu sekolah juga tau bagaimana cintanya Jongin sama lelaki albino itu. Karena kalau di lihat lagi, sebenarnya Sehun juga ikut andil dalam menjaga Joonmyeon. Sehun akan menjaga Joonmyeon bila Jongin sedang tidak ada. Jadi sebenarnya ada apa? Yifan akan menanyakan hal ini besok pada Jongin, gimanapun juga dia enggak bakal nyerah buat dapetin Joonmyeon. Hati dia udah mentok banget sama cowok mungil itu.

.

.

.

.

'Kamu enggak ngerasa itu udah berlebihan Jong'

'apa maksud kamu?' Jongin mengerenyit mendengar kata-kata kekasihnya.

'Yifan hyung, bukanya kamu tau kalau dia lelaki baik?'

'Memang, tapi itu enggak cukup buat aku nyerahin Joonie hyung sama dia' Jongin yakin di seberang sana Sehun tengah cemberut.

'Tapi kamu enggak bisa selamanya ngekang Joonie hyung'

'Kenapa enggak? Aku bakal ngelakuin hal itu, kalau dengan begitu dia aman. Bukankah kamu juga tau, bagaimana kita hampir kehilangan dia dulu?'

'Kamu tau? Terkadang aku cemburu dengan sikapmu yang terlalu berlebihan ini Jong' suara Sehun terdengar lirih dan itu ngebuat Jongin ngerasa bersalah.

'Aku minta maaf kalau begitu'

'Enggak, kamu gak salah. Karena aku juga bakal ngelakuin hal yang sama kalau ada di posisi kamu'

'Kamu tau sayang? Sifat pengertian kamu ini yang buat aku enggak akan bisa lepas dari kamu' Jongin bisa mendengar Sehun terkekeh kecil

'Ya, kamu enggak akan pernah bisa lepas dari aku'

'Hemmm, sudah malam. Lebih baik kamu tidur, besok aku jemput kamu seperti biasa'

'Oke, malam Jong'

'Malam sayang'

Setelah mematikan ponselnya, Jongin merebahkan tubuh lelahnya di atas kasurnya yang nyaman. Dia kembali teringat kembali akan percakapannya dengan Sehun tadi, apa dia sudah terlalu berlebihan pada Yifan? Apa dia terlalu mengekang Joonmyeon? Berbagai pertanyaan berputar di dalam kepalanya, dan dia hanya bisa menghela nafas panjang bila memikirkan jawabannya. Dia mencoba tidur untuk melupakan segala pikiran yang membebaninya, dan berharap ketika bangun besok pagi dia sudah menemukan jawabannya.

.

.

TBC or END?