Akhirnya saya translate fanfic saya ini juga ke bahasa Indonesia. Untuk istilah yang masih menggunakan Inggris, itu karena saya tidak tahu kata yg tepat untuk menerjemahkannya dan ada juga yang jadinya malah aneh kalo di bahasa Indonesia.
Please read the author's note for the explanation about the system, place, etc.
Disclaimer: I don't own Kuroko no Basket and Legend of Zhen Huan. I don't make money from writing this fanfiction. The story contains a spoiler for both Kuroko no Basket and Legend of Zhen Huan and other palace drama. Also, there are quotes from manga, anime, wiki and other sources.
In the Court of the Crimson King
Chapter I: 几家欢喜几家愁 (Some are happy, some have worries)
Pada tahun ketiga pemerintahan Kaisar Seijuurou, pemilihan selir kekaisaran diadakan. Gadis-gadis pilihan dari seluruh negeri telah berada di ibukota, siap untuk tampil di hadapan Kaisar. Pada hari pemilihan, mereka semua akan berkumpul di Crimson Forbidden City, yang merupakan kompleks istana kekaisaran.
Salah satu gadis itu adalah Furihata Kouka, putri Furihata Kenji, pejabat pemerintah dinasti Akashi. Tahun ini, Kouka mencapai usia enam belas tahun. Usianya memungkinkan untuk ikut dalam pemilihan kali ini. Kouka melihat sekelilingnya dengan terkagum-kagum.
Crimson Forbidden City begitu besar dan megah. Kompleks istana kekaisaran dikelilingi oleh tembok raksasa berwarna merah di bawah genteng berglasir warna emas. Crimson Forbidden City dirancang untuk menjadi pusat dari Rakuzan, ibukota Kekaisaran Teikou. Berbentuk persegi panjang, dengan panjang 961 meter dari utara ke selatan dan 753 meter dari timur ke barat. Terdapat 999 bangunan dengan 9.999 kamar. Benar-benar tempat yang sesuai untuk kediaman keluarga kaisar.
Kouka bukan satu-satunya gadis di halaman istana sekarang. Dia adalah salah satu dari ratusan gadis yang dipilih dari seluruh negeri. Semua gadis berusia antara lima belas dan delapan belas tahun. Mereka semuanya cantik dan datang dari keluarga pejabat atau keluarga bangsawan.
Dia melihat gadis-gadis lain. Mereka semua berdandan agar kelihatan makin cantik. Mereka juga mengenakan kimono terbaik mereka. Semua melakukan yang terbaik agar dipilih sebagai selir untuk Kaisar. Merupakan suatu kehormatan untuk dipilih sebagai selir. Selain itu, jika mereka terpilih dan menjadi selir favorit kaisar, kekuasaan dan kekayaan pasti ada di tangan mereka. Bukan hanya mereka, tapi keluarga mereka akan menikmatinya juga. Terutama jika selir melahirkan bayi laki-laki, ahli waris takhta. Anak adalah hal yang paling penting di istana. Selain itu, semua orang tahu bahwa Permaisuri tidak pernah akan bisa memberikan anak untuk Kaisar Seijuurou.
"Perhatian!" ucap seorang pejabat dengan suara keras. "Silakan ikuti saya." Dan ia berjalan pergi.
"Ayo."
"Kita harus cepat."
Beberapa gadis tampaknya telah mengenal satu sama lain. Kouka mendesah. Dia tidak punya teman di ibukota mengingat ayahnya cuma pejabat pemerintah dengan jabatan rendah sehingga tidak pernah dipanggil ke istana.
Mereka terus berjalan melalui lorong berliku. Istana kekasisaran itu ternyata seperti labirin. Kouka yakin dia akan tersesat jika ia harus berjalan di tempat ini sendirian.
"Kita telah tiba," kata pejabat itu.
Mereka tiba di sebuah taman luas yang dijadikan tempat menunggu giliran untuk tampil di depan kaisar.
Selain pejabat tadi, ada beberapa pejabat lain juga. Salah satu dari mereka memegang buku tebal. Dia kemudian membuka buku itu dan berkata dengan suara keras. "Siapa pun yang saya panggil silakan melangkah maju." Dia kemudian disebut beberapa nama. Sebanyak delapan orang. "Silakan pergi ke aula utama."
Kouka merasa sangat tegang. Dia benar-benar tidak ingin terpilih sebagai selir kaisar. Dia lebih memilih untuk tinggal dekat dengan orang tuanya daripada tinggal selamanya di istana kerajaan. Selir tidak bisa keluar dari istana tanpa izin dari kaisar. Mereka akan hidup dalam sangkar emas. Tentu saja, dia tidak pernah mengatakan hal ini kepada orang lain, bahkan kepada orang tuanya sendiri. Dia mungkin dianggap gila.
Untuk meredakan ketegangan, dia memilih untuk melihat gadis-gadis lain. Beberapa dari mereka tampak sangat tegang juga. Tapi ada juga gadis-gadis yang tampak sangat percaya diri bahwa mereka akan dipilih. Dari cara mereka berperilaku, tampaknya bahwa mereka memiliki kerabat penting dalam pemerintahan.
Bruk!
Tanpa sengaja, ia menabrak seseorang. "Aku minta maaf, katanya buru-buru. "Aku tidak sengaja."
"Tidak apa-apa," gadis yang ia tabrak tadi membalas dengan suara datar. "Orang-orang biasanya juga tidak menyadari keberadaanku."
Kouka mengerjabkan matanya.
Gadis dihadapannya itu cantik sekali dengan mata biru besar dan rambut biru. Kimono sutra biru dengan motif bunga sakura yang dikenakannya juga menambah kecantikannya. Hanya saja wajah cantik itu datar tanpa emosi.
"Aku Furihata Kouka," dia memperkenalkan diri. "Senang bertemu denganmu."
"Aku Mayuzumi Chihiro," jawab gadis itu datar.
Kouka bingung untuk sementara waktu. Tampaknya Chihiro tidak tertarik sama sekali untuk berbicara dengannya. Ia mulai merasa canggung.
"Chihiro, darimana mana saja kau?" tegur seseorang yang tiba-tiba saja muncul.
"Halo," sapa Kouka.
"Halo juga," gadis itu tersenyum. "Aku Sakurai Ryuna. Senang bertemu denganmu." Ia seorang gadis cantik dengan rambut cokelat dan mata cokelat. Kimono warna hijau yang dikenakannya tampak begitu bagus dan mahal. Dia juga menggunakan tusuk rambut rambut giok dikepalanya.
"Aku Furihata Kouka," jawabnya. "Senang berkenalan denganmu juga." Dia menatap Ryuna dan kemudian beralih ke Chihiro. "Kalian saling mengenal?" dia bertanya.
"Keluarga kami saling kenal," jawab Ryuna.
"Oh." Kouka mengangguk.
"Kakak tertuaku adalah Major General Sakurai Ryou," Ryuna menjelaskan. "Dia bawahan General Aomine Daiki, Commander in Chief Tentara Kekaisaran Teikou."
Itu berarti Ryuna berasal dari keluarga penting. General Aomine Daiki, meskipun masih muda, terkenal karena kemampuan perang dan bela dirinya. Dia tidak pernah kalah dalam pertempuran.
"Dan Chihiro adalah putri dari Mayuzumi Ishida, Wakil Menteri Pertanian," lanjut Ryuna.
Ternyata Chihiro juga berasal dari keluarga penting. Dibandingkan dengan mereka berdua, posisi Ayah Kouka yang paling rendah dalam pemerintahan.
"Ayahku adalah Furihata Kenji. Dia pejabat di Kunmo, ibukota provinsi Seirin," kata Kouka berterus terang. "Aku berasal dari sana."
Mata Ryuna melebar. "Provinsi Kunmo? Seirin? Itu kampung halaman Permaisuri Tetsuya, kan?" dia bertanya.
Kouka mengangguk. Provinsi Seirin terkenal karena tanah yang subur dengan iklim yang bagus dan sumber daya air yang melimpah. Semua jenis sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan bahan obat-obatan langka tumbuh dengan bagus di sana. Sebagian besar orang di provinsi ini adalah petani. Selain itu, banyak tabib hebat yang berasal dari provinsi Seirin dengan tabib paling hebat adalah Kuroko Takumi, kakek dari Permaisuri Tetsuya.
"Aku satu-satunya yang berasal dari Provinsi Seirin di sini." Kata Kouka. "Jadi, aku tidak mengenal satupun orang disini." Dia mengakui.
"Kau kan kenal kami," bals Ryuna. "Kita bisa berteman." Gadis itu tampak sangat bersemangat dengan ide itu.
"Benarkah?" tanya Kouka.
"Tentu saja," jawab Ryuna. "Iya kan, Chihiro?"
Chihiro hanya memberikan mereka eskpresi datar.
"Chihiro!"
"Kita bisa menjadi teman," kata Chihiro.
"Terima kasih," katanya. Kouka sangat lega. Setidaknya dia sekarang punya teman.
"Perhatian!" seru seorang pejabat. "Siapa pun yang saya panggil, silakan maju."
Kali ini, nama Chihiro disebut.
"Semoga beruntung," kata Ryuna, tersenyum pada temannya.
Kouka diam saja. Dia terlalu tegang sampai karena dia tidak ingin untuk dipilih.
Sayangnya, gadis yang telah dipanggil tidak kembali ke tempat mereka sedang menunggu sekarang jadi Kouka tidak bisa mendapatkan gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika mereka bertemu dengan Kaisar Seijuurou.
"Kau kelihatan tegang sekali," komentar Ryuna.
Kouka tersenyum lemah.
"Tenang, kau terlihat anggun kok." kata Ryuna. "Kau pasti akan dipilih."
Anggun? Kouka tidak pernah sekalipun berpikir bahwa dia kelihatan anggun.
Ryuna mendekat dan berbisik dengan suara kecil. "Saudaraku bilang kalau ia mendengar dari General Aomine bahwa Yang Mulia Kaisar menyukai wanita yang anggun."
Masalahnya adalah, Kouka tidak ingin dipilih. Dia mau tinggal dekat dengan keluarganya. Dia juga takut dengan reputasi Kaisar Seijuurou.
"Kau tahu banyak." Kouka berkomentar.
"Kalau kau tinggal di ibukota sepertiku dan punya akses ke istana, kau pasti akan mendengar banyak gosip." Ryuna menjawab.
Apa yang dikatakan oleh Ryuna benar juga.
"Lihat," kata Ryuna tiba-tiba, "yang itu namanya Hanamiya Misaki, putri Hanamiya Makoto, Menteri Pekerjaan Umum."
Kouka melihat gadis itu.
"Dia kandidat kuat untuk dipilih." Ryuna lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Dan yang disebelah sana itu adalah Haizaki Shiina, putri Haizaki Shougo, Menteri Pertahanan. Sama seperti Misaki, dia juga merupakan kandidat kuat."
Mengingat mereka berdua putri pejabat penting sudah nyaris pasti bahwa mereka akan terpilih.
"Perhatian!" Pejabat yang bertugas kembali memanggil mereka. "Siapa pun yang saya panggil silakan melangkah maju. Hanamiya Misaki, Furihata Kouka ..."
Kouka tidak mendengar apapun lagi begitu namanya dipanggil. Ia terlalu panik sampai rasanya mau pingsan.
"Silakan ikuti hamba," kata seorang kasim berseragam hitam.
Kouna dan tujuh gadis-gadis lain pergi mengikuti dengan kasim dan tiba di depan sebuah aula besar. Mereka berhenti di depan aula dan berbaris rapi.
Kaisar Seijuurou duduk di singgasana di aula.
Mereka dilarang untuk melihat kaisar tapi Kouka mencuri pandang diam-diam ke arahnya. Kaisar Seijuurou memang sangat tampan, dengan rambut merah dan sepasang mata dengan warna yang berbeda, merah dan emas. Dia juga memiliki aura yang luar biasa, membuat semua orang untuk mematuhi perintahnya.
"Memperkenalkan Hanamiya Misaki, putri Hanamiya Makoto," pejabat sebelah Kaisar mulai memanggil nama mereka satu persatu.
Hanamiya Misaki melangkah maju dan membungkuk. Untuk kesempatan ini, mereka tidak perlu berlutut di lantai untuk memberikan penghormatan kepada kaisar.
"Berikan ia jimat," perintah Kaisar Seijuurou. Suaranya juga begitu berwibawa.
"Terima kasih, Yang Mulia," kata Misaki dengan senyum menawan diwajahnya.
Kemudian tiba giliran Kouka.
"Memperkenalkan Furihata Kouka, putri Furihata Kenji."
Kouka mencoba untuk maju tapi kakinya gemetar. Ayolah. Ia memaksa dirinya untuk maju tetapi dia tersandung dan jatuh. Sungguh memalukan sekali. Gadis-gadis lain menatapnya mencemooh.
Dia berlutut di lantai. "Saya mohon maaf, Yang Mulia Kaisar," katanya dengan suara gemetar.
Sejenak tidak ada jawaban sampai akhirnya ...
"Berikan dia jimat."
Apa? Kouka tidak mempercayai pendengarannya. Jimat? Ia diberi jimat? Tapi jimat kan berarti bahwa ia terpilih sebagai selir. Bagaimana ini bisa terjadi? Dia tadi kan jatuh di depan Kaisar.
"Terima kasih, Yang Mulia Kaisar," katanya.
Segala sesuatu yang terjadi setelah itu kabur. Mungkin dia terlalu kaget dan terkejut. Kouka tidak ingat apa yang terjadi. Tahu-tahu saja ia sudah berada di dalam kereta yang akan membawanya pulang ke rumah.
Gadis yang telah terpilih sebagai selir diberi kesempatan untuk kembali ke rumah mereka selama dua minggu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua dan keluarga. Bagi sebagian besar gadis-gadis ini, ini adalah kesempatan terakhir untuk melihat orang tua mereka sebelum menetap di Crimson Forbidden City sampai akhir hidup mereka.
Setelah dua hari perjalanan, ia akhirnya kembali ke rumah. Keluarganya sudah menunggunya. Begitu melihat Kouka, petasan langsung dinyalakan untuk menandai kedatangannya.
"Ayah! Ibu!" ia berlari untuk memeluk mereka.
"Kouka!" Furihata Ayumi langsung menangis bahagia begitu melihat kepulangan putrinya.
Ibu dan anak saling berpelukan di depan rumah dan melepas rasa rindu.
"Ayo masuk," saran Furihata Kenji.
Mereka berjalan masuk ke dalam kediaman keluarga Furihata. Kouka langsung dibawa ke ruang makan. Meja makan penuh dengan makanan favoritnya.
Kouka menatap makanan tersebut dengan penuh haru. "Ini ..."
"Kau pasti lapar," kata ibunya, "Aku sudah memasak makanan kesukaanmu. Makanlah sekarang."
"Ayo makan, Kak," kata adiknya. "Aku sudah menunggu dari tadi. Aku benar-benar lapar sekarang." Anak kecil itu mengusap perutnya.
Kouka tertawa. "Ayo. Aku tidak akan membiarkanmu kelaparan."
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Sementara itu, di Crimson Forbidden City ...
Higuchi Shota duduk di aula utama Palace of Earthly Tranquility, tempat kediaman Permaisuri Tetsuya. Shota adalah kepala Departemen Rumah Tangga Kekaisaran. Institusi yang didirikan dengan tujuan utama mengurus urusan internal keluarga kaisar.
Ia mengunjungi permaisuri untuk melaporkan mengenai kedatangan selir baru ke istana. Berdasarkan protokol kekaisaran, selir dipilih oleh kaisar dan ibu suri. Karena ibu kandung Kaisar Seijuurou, yaitu Ibu Suri Shiori telah meninggal dunia, maka hanya kaisar yang memilih saat ini. Meskipun begitu, protokol menentukan bahwa gelar selir merupakan hasil diskusi antara Permaisuri dan Kaisar sementara kediaman para selir ditentukan oleh Permaisuri.
Kaisar tinggal di Palace of Heavenly Purity sementara Permaisuri tinggal di Palace of Earthly Tranquility. Selain itu, ada enam istana timur dan enam istana barat. Namun, hanya selir dengan gelar Consort yang dapat tinggal di salah satu istana timur. Selir dengan gelar di bawah Consort hanya boleh tinggal di paviliun.
"Yang Mulia Permaisuri telah tiba!"
Permaisuri Tetsuya berjalan masuk ke dalam aula. Ia mengenakan kimono wanita berwarna biru. Sebagai seorang permaisuri, Akashi Tetsuya harus memakai kimono wanita. Dia didampingi oleh Aida Riko, kepala pelayan pribadinya. Permaisuri Tetsuya kemudian duduk di atas takhta.
"Yang Mulia Permaisuri," Shouta membungkuk hormat. "Hamba datang untuk memberikan laporan ini."
Riko mengambil catatan resmi istana dan memberikannya kepada Permaisuri.
"Ada delapan wanita yang terpilih masuk ke istana, Yang Mulia Permaisuri." Shota melaporkan.
Permaisuri Tetsuya mengambil buku itu dan membukanya. Ia diberkati dengan kulit yang sangat halus dan sepasang tangan mungil. Meskipun ia adalah seorang laki-laki, Permaisuri Tetsuya tampak seperti wanita dengan wajah yang cantik, kulit putih dan bibir merah muda. Dan dengan kimono wanita yang dikenakannya, tidak akan ada yang mengira kalau dia itu sebenarnya laki-laki. Wajah datarnya juga membuatnya tampak bagaikan boneka porselen.
"Yang Mulia Kaisar menginginkan agar Yang Mulia Permaisuri untuk memutuskan gelar para selir," kata Shota.
Sebenarnya itu melanggar protokol. Namun, meskipun aturan harus ditaati di istana, di atas segalanya adalah perintah kaisar. Apapun yang diperintahkan oleh kaisar adalah absolut.
"Gadis yang dipilih adalah Hanamiya Misaki, Haizaki Shiina, Sakurai Ryuna, Mayuzumi Chihiro, Moriyama Tomomi, Fukuda Hiroko, Kawahara Sayuri dan Furihata Kouka sesuai tingkat posisi keluarga mereka di pemerintahan." Shouta menjelaskan.
"Berikan gelar Noble Ladies untuk Hanamiya Misaki dan Haizaki Shiina," perintah Permaisuri Tetsuya.
Shota sudah memprediksikan ini. Hanamiya Misaki dan Haizaki Shiina adalah putri dari seorang menteri. Wajar bagi mereka untuk mendapatkan gelar Noble Ladies yang merupakan gelar tertinggi yang bisa diberikan kepada selir baru yang baru saja memasuki istana kekaisaran. Jika seorang selir ingin gelarnya naik, pilihannya ada dua yaitu melahirkan seorang anak atau menjadi selir favorit kaisar.
"Lalu gelar First Class Female Attendant untuk Sakurai Ryuna dan Mayuzumi Chihiro," Permaisuri Tetsuya berhenti sebentar. "Dan gelar Second Class Female Attendant untuk Moriyama Tomomi, Fukuda Hiroko, Kawahara Sayuri dan Furihata Kouka."
"Hamba mengerti, Yang Mulia Permaisuri." Kata Shouta. Sekarang dia harus menunggu untuk pembagian tempat tinggal para selir.
"Hanamiya Misaki akan tinggal di paviliun di Palace of Great Benevolence, Haizaki Shiina akan tinggal di paviliun di Palace of Celestial Favour, Sakurai Ryuna akan tinggal di paviliun di Istana Palace of Eternal Harmony." Permaisuri Tetsuya melanjutkan. "Mayuzumi Chihiro akan tinggal di paviliun di Palace of Great Brilliance, Moriyama Tomomi dan Fukuda Hiroko akan tinggal di paviliun di Palace of Purity. Sementara itu Kawahara Sayuri dan Furihata Kouka akan tinggal di paviliun di Palace of Lasting Happiness."
Masing-masing istana memiliki dua paviliun sehingga satu kompleks istana bisa digunakan untuk tempat tinggal beberapa selir.
"Hamba mengerti, Yang Mulia Permaisuri." Kata Shouta. Urusannya sudah selesai sekarang.
"Dan satu hal lagi," kata Permaisuri Tetsuya tiba-tiba.
"Yang Mulia Permaisuri?" Tanya Shota.
"Jangan lupa bahwa selir hanya perlu datang sekali seminggu sekali untuk memberikan hormat. Setiap Senin pagi." Permaisuri Tetsuya memerintahkan tanpa ekspresi di wajahnya.
Shota membungkuk dan berkata. "Hamba mengerti, Yang Mulia Permaisuri."
Sudah menjadi aturan bahwa selir datang Palace of Earthly Tranquility setiap pagi untuk memberi hormat pada Permaisuri. Namun, Permaisuri Tetsuya mengubah aturan tersebut menjadi seminggu sekali.
Shota membungkuk lagi. "Hamba mohon undur diri, Yang Mulia Permaisuri."
Ia bertanya-tanya apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun ini adalah pemilihan selir yang pertama, Kaisar Seijuurou dulu pernah punya seorang selir. Ironisnya, selir itu adalah istri pertamanya. Mendiang Kaisar Masaomi memerintahkan pernikahan itu ketika ia sakit-sakitan sehingga Putra Mahkota Seijuurou terpaksa untuk menikah dengan wanita yang dipilih. Tapi begitu ia naik tahta, Kaisar Seijuurou menikahi cinta pertamanya dan menganugrahkan kedudukan Permaisuri Kekaisaran Teikou pada Kuroko Tetsuya. Istri pertamanya yang merasa diabaikan akhirnya malah menggunakan ilmu hitam untuk merebut cinta Kaisar Seijuurou. Akhirnya selir itu dipenjarakan di Cold Palace sebagai hukuman dan tidak ada satupun yang berani untuk berbicara tentang dia.
Sejak mereka menikah, perhatian Kaisar Seijuurou dimonopoli oleh Permaisuri. Tapi sekarang, para selir akan masuk istana. Mereka semuanya cantik, anggun dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian Kaisar.
Yah, dia bisa berpikir tentang itu nanti. Ia harus pergi Hall of Mental Cultivation untuk memberikan laporan kepada Kaisar Seijuurou sekarang.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Satu minggu kemudian...
~ Di kediaman keluarga Furihata ~
"Selamat datang di tempat tinggal kami yang sederhana," ucap Furihata Kenji.
Utusan resmi dari istana telah datang untuk memberitahu keluarga mereka tentang gelar Kouka di istana. Bersama utusan tersebut, juga datang seorang guru etiket bernama Bibi Fuu.
"Perintah dari Yang Mulia Kaisar!" seru utusan tersebut.
Kenji, istrinya, anak perempuannya, anak laki-lakinya dan semua orang di ruang tamu berlutut di lantai.
"Atas kebaikan hati Yang Mulia Permaisuri, Furihata Kouka dianugrahkan gelar Second Class Female Attendant."
"Terima kasih atas kebaikan dan kemurahan hati Yang Mulia Kaisar." Mereka menjawab dengan serempak dan menbungkuk memberi hormat. "Terima kasih atas kebaikan dan kemurahan hati Yang Mulia Permaisuri."
"Bibi Fuu akan tinggal untuk mengajari Second Class Female Attendant Kouka tentang aturan di istana," utusan tersebut berkata.
Kouka memandang Bibi Fuu dengan malu-malu. Dia adalah seorang wanita setengah baya dengan wajah ramah. Bibi Fuu tersenyum lembut saat melihat Kouka memandanginya. Kouka merasa tenang sedikit.
"Silahkan," kata Furihata Ayumi.
Ayumi mengajak Bibi Fuu ke ruang tamu dengan Kouka mengikuti di belakang mereka. Menurut aturan istana, pelajaran itu hanya boleh dihadiri oleh selir dan pelayan yang akan tinggal bersama tuannya di istana. Tapi karena Kouka tidak memiliki pembantu, hanya ada dirinya dan Bibi Fuu.
"Silakan duduk, Bibi Fuu," ucap Ayumi.
Bibi Fuu duduk di kursi dan Kouka duduk di depannya.
"Aku akan meninggalkan kalian berdua," kata ibunya dan kemudian dia pergi sambilmemberikan senyum menyemangati dalam perjalanan keluar.
"Jangan terlihat begitu gugup," ucap Bibi Fuu ramah.
Kouka tersenyum malu-malu. "Maaf, Bibi Fuu."
"Saya memahami bahwa Anda khawatir untuk kehidupan baru Anda, tetapi itu sebabnya saya ada di sini," Bibi Fuu melanjutkan, "Saya akan mengajarkan aturan di istana dan hirarki di sana."
Kouka menatapnya dengan penuh perhatian.
"Anda diberi gelar Second Class Female Attendant bukan?" tanya Bibi Fuu.
"Ya," jawab Kouka.
"Ada delapan gelar bagi istri Yang Mulia Kaisar," Bibi Fuu mulai menjelaskan. "Yang tertinggi adalah Permaisuri yang merupakan istri utama dari Kaisar. Hanya ada satu Permaisuri. Ia memiliki kekuasaan paling besar dan akan bertanggung jawab dari semua wanita lain di bawahnya. Selir yang terorganisir di bawah permaisuri memiliki tujuh gelar berbeda. Imperial Noble Consort, satu-satunya di istana. Noble Consort, hanya ada dua. Consort, hanya ada empat di istana."
Astaga. Banyak sekali gelar untuk selir itu, Kouka sampai bingung mendengar penjelasan tersebut.
"Lalu ada Imperial Concubines yang bisa berjumlah hingga enam orang. Noble Ladies memiliki jumlah yang tidak terbatas di istana. First Class Female Attendant memiliki jumlah yang tidak terbatas di istana. Second Class Female Attendant memiliki jumlah yang tidak terbatas di istana. Female Attendant, juga memiliki jumlah yang tidak terbatas di istana dan biasanya diberikan kepada pelayan wanita yang diangkat menjadi selir. "
"Itu berarti bahwa gelar saya adalah gelar terendah kedua," ucap Kouka yang baru sadar.
"Jangan khawatir," Bibi Kouka mencoba meyakinkannya. "Anda cantik dan muda. Yang Mulia Kaisar pasti akan menyukai Anda dan Anda akan naik ke gelar berikutnya."
Kouka meragukan tentang itu. Ia adalah orang yang pemalu. Bagaimana dia bisa menarik perhatian Kaisar Seijuurou?
"Semua istri Yang Mulia Kaisar harus menaati aturan istana. Selain itu, semua benda yang dimiliki oleh mereka, seperti kuantitas dan kualitas kain untuk pakaian, jenis makanan untuk konsumsi setiap hari, maupun perhiasan semuanya dengan cermat ditentukan sesuai dengan gelar mereka. "
Ya ampun, Kouka tidak tahu bahwa istana adalah benar-benar tempat yang luar biasa ketat. Kenapa ia sampai terpilih? Seandainya saja ia boleh menolak...
XXXXXXXXXXXXXXXXX
Sementara itu...
~Di kediaman keluarga Mayuzumi ~
"Chihaya, jangan menguping pembicaraan kakakmu," kata Mayuzumi Ishida pada putrinya.
Di ruang tamu, Mayuzumi Chihiro dan Bibi Yuu tengah bercakap-cakap. Seperti setiap wanita lain yang dipilih, istana telah mengirimkan guru etiket untuk Chihiro.
"Tapi Ayah, mereka sedang berbicara tentang Yang Mulia Kaisar sekarang." Chihaya baru berusia sepuluh tahun namun ia tampaknya berminat sekali mencuri dengar percakapan kakaknya.
Ishida menghela napas. Chihaya adalah anak yang ceria. Dia begitu berbeda dari kakaknya yang hampir tidak memiliki ekspresi di wajahnya.
"Kakak begitu beruntung terpilih menjadi selir," kata Chihaya. "Sayangnya, aku masih kecil. Aku juga mau menjadi selir. Orang-orang selalu bilang kalau Yang Mulia Kaisar itu sangat tampan dan juga pintar."
Ishida hanya bisa menatap putri bungsunya dengan nanar. Chihaya masih kecil dan belum mengerti. Tinggal di istana kekaisaran tidak seindah bayangan orang-orang. Persaingan untuk memperebutkan kasih sayang kaisar sangat keras dan sering berakhir dengan kematian. Para selir tidak segan untuk menyakiti dan bahkan membunuh satu sama lain untuk menyingkirkan saingan mereka. Ishida tidak berharap untuk putrinya untuk mencapai posisi yang tinggi. Bahkan, ia berharap sebaliknya. Makin tinggi gelar selir makin banyak musuh yang ia miliki. Sebagai seorang ayah, ia hanya berharap Chihiro bisa hidup tenang di istana.
"Chihaya ..."
"Shhh... Ayah tolong diam dulu. Mereka sedang bicara tentang Permaisuri Tetsuya sekarang," kata Chihaya.
Samar-samar, mereka berdua bisa mendengar suara Bibi Yuu.
"Permaisuri Tetsuya adalah satu-satunya cucu dari mendiang Tabib Agung Kuroko Takumi. Ia dianggap sebagai tabib terhebat dalam sejarah kekaisaran Teikou. Banyak dari obat-obatan yang kita gunakan sekarang adalah hasil ciptaannya. Dia juga pernah menjadi tabib keluarga Kaisar." Bibi Yuu menjelaskan.
Bibi Yuu terlalu merendahkan. Kuroko Takumi telah menyelamatkan nyawa mendiang Kaisar Masaomi dari penyakit langka. Tanpa bantuan Takumi, Akashi Seijuurou tidak akan pernah lahir dan dinasti Akashi akan berakhir. Ketika Kuroko Takumi meninggal, ia meninggalkan cucu satu-satunya sendiri di dunia. Tapi sebelum itu, Takumi pergi ke istana dan memohon perlindungan bagi cucunya. Tidak ada yang menyangka bahwa ketika Putra Mahkota Seijuurou naik tahta, ia akan menikahi Kuroko Tetsuya dan mengangkatnya menjadi Permaisuri meskipun dia sudah punya istri.
"Permaisuri Tetsuya pasti benar-benar cantik ..." Chihaya merenung.
Ini adalah hal yang paling dikhawatirkan Ishida. Ia sudah pernah bertemu dengan Permaisuri Tetsuya dan kemiripan antara dia dan Chihiro benar-benar luar biasa. Chihiro tampak seperti versi perempuan Permaisuri Tetsuya. Dan Ishida tahu bahwa Kaisar Seijuurou pasti menyadarinya juga.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Disaat yang sama...
~ Kediaman keluarga Hanamiya ~
Hanamiya Misaki menahan keinginan untuk menguap. Wanita tua di depannya itu sungguh menjengkelkan. Misaki bisa mati kebosanan. Bisakah wanita itu berhenti berceloteh? Misaki sudah tahu semuanya. Dia tidak membutuhkan perempuan tua ini.
"Dalam beberapa kasus ketika Yang Mulia Permaisuri tidak memiliki anak, Yang Mulia Kaisar akan melanjutkan keturunan melalui selir-selirnya," Bibi Seo menjelaskan.
Permaisuri Tetsuya itu kan laki-laki. Sudha tentu ia tidak bisa punya anak. Bahkan orang idiot juga tahu itu. Apa masih perlu dijelaskan lagi?
"Namun, berdasarkan protokol semua anak dari Yang Mulia Kaisar adalah anak dari Yang Mulia Permaisuri, terlepas dari siapa pun ibu kandungnya. Mereka diharuskan menganggap Yang Mulia Permaisuri sebagai ibu mereka sendiri," Bibi Seo menjelaskan. "Tidak peduli siapa pun naik tahta, Yang Mulia Permaisuri saat ini akan menjadi Ibu Suri kekaisaran Teikou yang Agung."
Misaki tidak mendengarkan ceramah tidak berguna itu lagi. Ia sudah memiliki sebuah rencana. Rencana yang sepenuh hati didukung oleh ayahnya. Pokoknya, Misaki pasti akan menjadi selir kesayangan kaisar dan ia akan melahirkan pewaris tahta. Siapapun yang berani menentangnya akan ia hancurkan. Adapun untuk Permaisuri Tetsuya ... dalam satu gunung tidak bisa ada dua harimau.
Author's Note:
Hi everyone!
My first ever AU fantasy historical fanfic. I think I watch too many palace dramas. My favourite ever: Legend of Zhen Huan. The main pairing here is Akashi Seijuurou/Kuroko Tetsuya. Anyone else with Akashi is one-sided. The concubine can die anytime for the plot.
The situation, culture, government, military and fashion in this fic is a mix between ancient China, Japan and my own creation.
The eight levels in imperial harem come from Qing dynasty.
Empress (Chinese: 皇后; pinyin: Huánghòu), only one in the imperial harem.
Imperial Noble Consort (simplified Chinese: 皇贵妃; traditional Chinese: 皇貴妃; pinyin: Huáng Guìfēi), only one in the imperial harem.
Noble Consorts (simplified Chinese: 贵妃; traditional Chinese: 貴妃; pinyin: Guìfēi), only two in the imperial harem. Consorts (Chinese: 妃; pinyin: Fēi), only four in the imperial harem.
Imperial Concubines (simplified Chinese: 嫔; traditional Chinese: 嬪; pinyin: Pín), only six in the imperial harem.
Noble Ladies (simplified Chinese: 贵人; traditional Chinese: 貴人; pinyin: Guìrén), unlimited number in the imperial harem.
First Class Female Attendant (Chinese: 常在; pinyin: Chángzài), unlimited number in the imperial harem.
Lady or Second Class Female Attendant (simplified Chinese: 答应; traditional Chinese: 答應; pinyin: Dāyìng), unlimited number in the imperial harem.
Female Attendant(官女子), unlimited number in the imperial harem, typically granted to female eunuchs who were chosen to be minor concubines.
Crimson Forbidden City is inspired by Forbidden City. The common English name, "the Forbidden City", is a translation of the Chinese name Zijin Cheng (Chinese: 紫禁城; pinyin: Zǐjinchéng; literally: "Purple Forbidden City").
Two tigers can not share one mountain (Yi Shan Bu Neng Chang Er Hu 一山不能藏二虎) literally means that in an area, there cannot be two very strong personality people leading. Just like in a mountain, there will only be one king, one leader. If there are two kings, they will fight it out.
Thank you for reading and please review.
