Kaihun Drabble I

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TING TONG

TING TONG

.

.

Sehun mendengus sebal. Siapa orang gila yang nekat datang ke apartemennya malam malam di tengah hujan lebat seperti ini?

.

.

CKLEK

.

.

.

"Jongin..."

Orang gila itu, Jongin, kekasihnya.

"Ap..apa yang kau lakukan?" Sehun memperhatikan kekasihnya dari atas sampai bawah. "Ya Tuhan! Kau basah kuyup. Bagaimana bisa?"

Jongin tersenyum kecut, "Bolehkah aku masuk dulu? Di sini dingin sekali "

Pertanyaan Jongin menyadarkan Sehun. Gadis cantik itu terlalu terkejut hingga lupa mempersilahkan sang kekasih untuk masuk.

" Ya, ya. Masuklah. Mandi dan lekas ganti pakaianmu, aku tak mau kau sakit "

.

.

.

.

.

.

Sehun membuat teh hangat sambil menunggu Jongin selesai mandi dan berganti pakaian. Sesekali ia bersenandung kecil menandakan bahwa hatinya sedang diliputi kebahagiaan. Hei siapa yang tidak bahagia jika akhirnya pujaan hatimu datang setelah hampir seminghu tidak bertemu?

.

.

KRIEET

.

.

Terdengar bunyi decitan kursi, membuat Sehun menoleh. Dilihatnya Jongin tengah duduk sambil mengeringkan rambutnya. Sehun tersenyum.

"Kau sudah selesai? Tunggu sebentar, aku sedang membuatkan teh hangat untukmu"

Jongin mengangguk kecil dan balas tersenyum.

"Kenapa kau nekat sekali sih, sudah tau hujan lebat begini. Nanti kalau kau sakit bagaimana?", omel Sehun

Jongin terkekeh pelan. Ia paling suka dengan Sehun yang menghawatirkannya.

"Aku merindukanmu, Pearl. Kau tak suka aku datang? ", jawab Jongin

" Bu,, bukan begitu. Kau bisa datang lain kali. Perhatikan kesehatanmu ", jawab Sehun gugup.

Jongin tersenyum. Lantas ia berdiri menghampiri kekasihnya.

.

.

.

.

.

.

GREEPP

.

.

.

Jongin memeluk Sehun dari belakang. Menyandarkan kepalanya pada bahu gadis yang sangat dicintainya itu.

Sehun menghentikan kegiatannya membuat teh. Jantungnya berdegup kencang. Wajah cantiknya memerah hingga ke telinga. Perlakuan Jongin selau membuatnya seperti ini.

Jongin membalik tubuh Sehun menghadapnya. Ditatapnya wajah cantik itu dengan sayang, " Aku sangat merindukanmu, Pearl "

Sehun menundukkan kepalanya, ditatap seperti itu membuatnya malu. "Nado, aku juga sangat merindukanmu, Prince "

Jongin mengangkat dagu kekasihnya agar wajah cantik itu menghadapnya. Maniknya menyelam jauh ke dalam manik mata sang kekasih. Kemudian ia tersenyum.

"Pearl...",

"Y..Ya.."

" Ayo kita menikah..."

.

.

.

.

"APA?"

.

.

.

.

CUP

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mind to review?