DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
PAIR : SASUSAKU SLIGHT ITASAKU
STORY BY HEERA HIME
GENRE : ANGST &ROMANCE
Fate Game
rated: M
mulai berputar. Seperti jam besar di menara tertinggi gedung sekolah yg terus berputar saat ini. Terus berputar membuat pusing dan ingin muntah kedua kelopak mata itu mencoba menghilangkan semua rasa percuma.
Kemudian yg tidak diinginkan itu mencoba mencari penyanggah agar tubuhnya tidak menyentuh .Dicekalnya sebuah lengan itu mengeras seiring cekalan tangan itu, bukti nyata lengan yang dicekal tersentak mata itu terbuka menampilkan sepasang bola mata berwarna emerald. Kedua Sudut bibir itu terangkat keatas saat mata emeraldnya mendapati wajah di sampingnya terkejut akan cekalannya. Senyuman sebagai ganti dari kata maaf yang saat ini tidak bisa dikeluarkan dari mulutnya yang keluh untuk bicara.
Tangannya melepaskan cekalannya di lengan orang disampingnya pun memfokuskan kembali tatapannya kedepan mulai lagi kepalanya ke kanan dan kiri bersamaan memejamkan kedua matanya mencoba lagi menghilangkan pusingnya. Hingga akhirnya suara bariton terdengar dari arah depan barisan.
"Hei kau yang disitu. Bisa jelaskan alasan ketidak setujuan kau ?"Suara itu tertuju untuknya.
Mendengar suara itu, matanya semua pasang mata dibarisan menatap .
"iya kau. Haruno sakura."Kata suara itu menyebutkan namanya yang tetera di name tagnya.
Masih tidak mengerti mengapa dirinya ditanya tiba-tiba, Sakura menatap si sumber suara yang seorang pemuda berparas tampan seolah minta penjelasan mengapa ia ditanya ditengah-tengah penjelasan pemuda itu.
"Kenapa diam ? Aku tanya kenapa kau menggelengkan kepalamu tidak setuju dengan apa yang aku perintahkan ke kalian ?" Tanya pemuda berambut raven panjang itu berjalan menyeruak barisan menuju Sakura.
Sakura meringis kemudian mengigit bibir sudah tidak tahan menahan pusingnya ini. "Maaf Senpai. Bukan maksudku tidak setuju dengan perintah Senpai, tapi aku pu...pusing Itachi Senpai." Jelasnya
"Begitu ?"Pemuda yang dipanggil Senpai itu mengamatinya memastikan jawaban yang dikeluarkan juniornya yang bernama Sakura ini benar.
"Ya."
"Ya sudah kalau begitu kau ke UKS."Kata Itachi si ketua OSIS begitu melihat juniornya ini kurang sehat."Konan antar dia ke UKS."Perintah Itachi pada pasangannya yang membimbing junior baru itu memasuki Konoha Senior High School.
Yang dipanggil memberengut melihat seniornya Konan itu berjalan mendekatinya Sakura berkata."Aku masih kuat ke UKS sendiri kok Senpai."
"Benar?"
"Ya."
"Ya sudah kalau cepat istirahat di UKS."
"Arigatou Senpai."
Sakura berjalan menjauhi barisannya menuju ruangan yang bernama semakin berjalan tertatih-tatih di dinding kelas sebagai pegangannya. Sampai akhirnya keseimbangan tubuhnya hilang dan ia jatuh tersungkur di koridor sepi menuju UKS.
BRUKK !
Ugh. Sakura benci ini. Lagi-lagi ia jatuh entah untuk keberapa kalinya tidak dapat dihitung karna terlalu seringnya ia terjatuh. Bukan karna ia ceroboh atau kikuk ia sering terjatuh. Tetapi karena ia menderita penyakit Vestibulars Disorders atau biasa disebut dengan Vertigo. Penyakit ganguan keseimbangan tubuh sehingga si penderita kehilangan keseimbangan tubuh, yang ditandai perasan berputar atau begoyang, mual, perasaan ingin jatuh dan keringat dingin. Sudah sejak berumur lima tahun Sakura menderita penyakit Vertigo karena kecelakaan yang membuat radang telinga sehingga mengalami gangguan pendengaran yang mengakibatkan ia menderita Vertigo.
Pusing dikepalanya semakin matanya mengalir air yg menganak di masih tertelungkup tak berniat bangun dari justru menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya dilantai. Ia menangis. Ia benci ini. Ia benci dirinya yg seperti ini...begitu lemah.
Sakura terus menangis tanpa menyadari adanya seseorang yang berdiri tepat dari akhirnya seseorang itu meraih tangannya dan mengangkatnya mata emeraldnya terbelalak saat mendapati sosok pemuda tinggi besar dan berwajah dingin mengangkatnya menatap lekat pemuda dihadapannya yang sekarang menatapnya juga.
"Sudah besar, jatuh saja sampai nangis."Cibir pemuda itu.
Sakura menghapus air mata dipipinya. "Ar.. Arigatou."
Pemuda itu memperhatikan Sakura. "Kau siswi kelas sepuluh ?"
Sakura mengangguk.
"Pantas cengeng."
Sakura tak menghiraukan ledekan pemuda itu. "Bi...bisa antar aku ke UKS ?Aku sedang kurang sehat, takut jatuh lagi seperti tadi."
pemuda itu terdiam nampak berfikir. " ku antar."Pemuda itu mulai berjalan tetapi Sakuraterdiam ditempat. Menyadari Sakura tidak mengikuti pemuda itu barjalan ia berbalik dan menatap Sakura bingung.
"Maksudku antarkan ke UKS dengan di papah."
"Hn."Pemuda itu mendekati Sakura kemudian memapah Sakura berjalan.
Sakura mengamati pemuda pemuda ini jauh dari kata rapi. Mulai rambut berantakan dengan potongan pantat ayam menurut Sakura. Seragam dikeluarkan dan berkibar-kibar serta dua kancing atas tak terkait dengan benar serta menampakan t-shirt di ketsnya kumal entah berwarna hitam atau abu-abu Sakura sulit bad boy menurut diperhatikan si pemuda menoleh ke arah Sakura dan menautkan alisnya.
"Ada apa lihat-lihat ?"Tanya Pemuda itu sambil terus memapah.
Sakura menggeleng kepala ke kanan dan kiri kemudian mereka sampai di UKS. Begitu di UKS Sakura ditangani oleh dokter penjaga UKS. Sakura dibaringkan diranjang kasur dekat dokter penjaga menangani Sakura, dokter itu menyuruh Sakura memejamkan matanya.
"Hm..." Pemuda itu berdehem membuat Sakura menatap kearahnya. "Sepertinya tugaskumengantar kau sudah selesai, sebaiknya aku pergi sekarang"
"Ha'i. Arigatou."Sakura tersenyum.
"Bukan masalah."Katanya sambil berjalan keluar UKS meninggalkan Sakura.
.
.
.
PLAKK.
Sebuah tamparan mendarat keras di pipi tangan refleks menyentuh pipinya yang mata onyx kelam itu menatap tajam pria tinggi besar dan wajah yang hampir mirip dengan wajahnya itu.
"Anak kurang ajar !Bisanya selalu bikin orangtua malu. Apa kau bisanya hanya membuat masalah terus hah ?" kata sosok yg menampar pipi itu.
Seorang wanita paruh baya menghampiri sosok yang ditampar untuk sosok itu menepis tangan wanita itu sebelum berhasil menyentuhnya. Dan menatap wanita itu tajam seolah matanya berkata 'jangan-sentuh-aku'
"Jangan kasiani dia Naomi !Anak itu tidak pantas dapat kasih sayangmu." pria itu berkata pada wanita itu yg ternyata istrinya."Aku saja sebagai ayah kandungnya saja enggan mengasiani dia." sosok yang mengakui sebagai ayahnya bertolak pinggang-Fugaku.
"Otou bilang begitu, bagaimana pun juga dia anak sepantasnya seorang ayah berkata itu." Sang istri angkat bicara begitu anak tirinya tidak diperlakukan dengan baik oleh suaminya.
"Aku bicara seperti itu karena sudah lelah mendidiknya Naomi. Terlalu susah untuk di didik. Kemarin dia tawuran dan sekarang dia merusak mobil temannya. Dan besok apa lagi yang akan dia lakukan ? Membunuh hah ?"
"Baiklahkalau itu yang Otou-san aku akan membunuh orang."Tantang pemuda itu yang merupakan anak kandungnya .
"Bunuh orang sana dan Buat nama Otou-san jelek lagi Sasuke."
"Dengan senang hati akan Ku lakukan tou-san... Mencoreng nama Otou-san lagi." ucap pemuda yang bernama Sasuke itu tenang kemudian berbalik badan dan pergi meninggalkan rumah besar yg selalu menjadi saksi pertengkaran ayah dan anak itu.
"Kurang ajar kamu Sasuke ! Bunuh saja Otou-san mu ini sekalian biar tidak tersiksa akan tingkahmu anak brengsek !" Teriak sang Ayah yang masih didengar Sakura begitu pergi menjauhi Rumah itu.
seperti tadi tiap dia pulang ke tempat itu yang mereka bilang makian, pukulan dan juga luka yang diterimanya dari ayah di banding-bandingkan dengan saudara tirinya yang selalu di anggap paling buruk dan di anggap aib yang harus lagi perlakuan yang diterimanya itu berasal dari ayah kandungnya dihati ini makin menganga luas tanpa bisa di obati lagi.
Arrgh... Shit.
Tangannya meremas kaleng minuman dingin yang baru dibelinya di mini market dekat taman yang sekarang tempat ia duduk dibangku taman. Pikirannya sedang kalut mengingat pertengkarannya dengan ayahnya. Pikirannya juga memaksa Sasukemengingat kembali potongan-potongan scene yang ia lalu hari ini. Berawal dari sepulang sekolah ia dikeroyok orang suruhan Kabuto musuh abadinya disekolah. Scene kedua menampilkan ia menuju ke cafe tempat Kabuto dan temannya berkumpul, targetnya bukan Kabuto tapi Volvo-nya yg mengkilat dan baru dibeli katanya. Volvo milik Kabuto terparkir didepan cafe itu. Dengan sekali tinju Sasuke memecahkan kaca depan volvo itu, tidak puas hanya itu ia naik ke kap mobil dan meloncat-loncat hingga kap itu ringsek. Puas dengan hasil karyanya Sasuke pulang ke rumah dengan membayang wajah Kabuto yang syok begitu keluar cafe melihat Volvo barunya berubah bentuk.
Dan potongan scene ketiga di rumah, ayahnya menyambut dengan sebuah tamparan. Dan ia sudah tahu alasan ayahnya melakukan itu. Ayahnya sudah mendengar kabar pengrusakan Volvo Kabuto. Dan potongan akhir cerita hari ini berakhir dengan pertengkaran dengan ayahnya
Hebat. Dalam sehari saja jalan kehidupannya bisa dijadikan cerita sebanyak lima ribu karakter. Sasukemerasa dirinya seperti pemeran utama opera sabun mandi yg biasa di tonton ibu tirinya. Mari kita beri tepuk tangan untuk aktor sabun mandi kita Uchiha Sasuke akan kisah hidupnya yg menyentuh. Hahaha...konyol.
Sasuke menghembuskan napas kemudian menatap lurus kedepan, kesebuah trotoar untuk pejalan kosong sampai akhirnya matanya mendapati seorang gadis jatuh tersungkur disana. Ck kenapa hari ini ia harus selalu bertemu gadis jatuh tersungkur terus ?
TO BE CONTINUE
