Chapter 1
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated : T/T+
Genre : Romance & Hurt/ Comfort
Summary : Sakura dijodohkan dengan pria yang tidak mencintai dirinya. Disaat dia sudah mencintai suaminya . sahabat lamanya datang untuk menjalin hubungan bersamanya lagi. Bagaimana kehidupan Sakura selanjutna?
WARNING: GAJE, ALUR KECEPETAN, BAHASA GAK BAKU, MENGECEWAKAN, BIKIN SAKIT MATA, POKOKNYA DON'T LIKE DON'T READ
*SORRY*
Saat ini, udara terasa dingin... Tetapi tidak dengan keluargaku, ditampangnya hanya ada senyuman kehangatan dan kebahagianya, sepertinya mereka benar benar senang. Mengobrol dengan calon mertuaku. Mereka merencanakan semuanya. Tetapi ada yang membuatku benar- benar tak nyaman, melihat tatapan itu, seseorang yang terus memperhatikanku dengan mata tajam bagai elangnya.. aku akan pergi ke taman belakang saja.
Di taman ini lebih kurasakan kehangatan malam dibandingkan didalam. Lamunan ku buyar seketika ketika ku kembali mengigat. Saat Okaa-san dan Otou-san menjodohkan ku, mereka tak punya pilihan lagi. Aku juga.. aku harus belajar mencintainya. Mencintai Sasuke Uchiha, dan melayaninya sebagai seorang istri.
Seketika kurasakan de- hman seseorang yang teryata adalah Uchiha Sasuke " Sakura, kenapa kau ada disini. Mereka memanggilmu." Kata Sasuke. " biar saja aku mau duduk disini." Jelasku ku. Tiba- tiba saja dia duduk disebelahku dan membuat suasana semakin dingin. Ingin rasanya ku memecahkan keheningan ini. Rasanya benar- benar tidak menyenangkan. Dalam keheningan ini.
" Sasuke apa kau yakin dengan perjodohan Ini. Maksudku, kau pasti mempunyai seseorang yang mengisi hatimu sekarang dan itu bukan aku." Tanyaku, terus terang aku ingin sekali mengungkapkan ini dari dulu. Rasanya lega sekali telah mengungkapkanya.
" Sakura, ini adalah permintaan orang tuaku. Aku tidak bisa mengecewakanya, Itachi sudah menikah dan kaa-san menginginkan aku tuk menikah juga secepatnya. Walaupun sebenarnya hatiku bukan milik siapapun" Jawab Sasuke. DEGG
" berarti kita sama yakan. Karin sudah menikah dan kaa-san menginginkanku untuk segera menikah juga." Kataku. Semenjak itu baru ku mengerti ternyata Sasuke tidak seperti yang ku pikirkan. Dia.. tidak akan mencintaiku. Dia menikahiku karna orangtuanya bukan karna maunya.
.
.
.
Suasana sangat hangat disini, Banyak sekali orang. Ya ini adalah hari pernikahanku. Dimana orang orang penting dan kerabat diundang untuk menjadi saksi hari besar kami disini. Setelah kami mengucapkan janji suci kami. Dan saat itulah aku sepenuhnya menjadi milik Sasuke.
"selamat ya Sakura, semoga langgeng dan bahagia bersama Sasuke." Kata- kata ini yang hampir mereka semua ucapkan. Sampai saat dimana semua orang pun pulang dan hanya meninggalkan kami berdua saja dan beberapaa petugas kebersihan. Setelah itu aku dan Sasuke di panggil Kaa-san dan Tou-san keruang tengah. Mereka semua berkumpul disana dari keluargaku dan keluarga Sasuke.
" hiks- hiks Sakura sekarang saatnya Tousan dan Kaa-san untuk melepaskanmu bersama Sasuke. Semoga kalian selalu bebahagia. Kaa-san selalu bersamamu nak." Kata Kaa-san dengan isak tangisnya yang langsung memeluku dalam dekapanya.
" kau sudah besar sekarang jadilah istri yang baik untuk Sasuke dan jangan sampai membuat Sasuke bersedih." Kata Tousan. Aku akan berusaha sekuatku untuk itu.
.
.
.
Suasana disini, di kamarku bersama Sasuke terasa begitu hening. Suara gagang pintu kamar mandi yang terbuka pertanda Sasuke sudah selesai mandi. Saat ini aku tidak berani menatapnya aku tidak berani berbicara padanya. Posisi ini lebih baik, aku tidak perlu berbalik menghadapnya.
" Sakura, kenapa kau ada disini?" degg. Aku tidak tau kenapa dia berbicara begitu padaku tetapi perkataan itu benar benar sampai membuat hatiku teriris.
" aku kira disini kamarku. Untuk beristirahat sampai besok." Kataku. Entah apa reaksi Sasuke sekarang.
" Sakura, dengar. Aku memang menyetujui untuk menikahimu. Tapi semua itu hanya karna orangtuaku, aku belum bisa mencintaimu. Jadi kumohon padamu. Untuk hal ini saja" kata Sasuke. Entah kenapa mataku menjadi buram. Tess , air mataku mengalir. Kenapa aku ini aku tidak mencintainya untuk apa aku menangis?.
" oh, yasudah Sasuke. Aku akan mengambil barangku. Maaf mengganggumu aku akan pergi. Selamat malam." Kataku. Dari situ aku hanya mendengar kata 'hn' dan suara pintu yang agak ku banting agar tertutup. Dan langsung masuk ke kamar tamu. Ceklekk.
Langsung ku hempaskan tubuhku di kasur. Dan bertanya kepada diriku sendiri kenapa, kenapa aku sebodoh ini, kenapa aku harus menikah dengan orang yang tidak mencintaiku. " hiks.. aku memang bodohh."
.
.
.
Pagi pertamaku dirumah kami. Dirumah aku dan Sasuke. Apa yang harus kulakukan? Aku akan membuat sarapan untuknya. Dia menyukai tomat bukan, akan ku buatkan nasi goreng ekstra tomat untuknya semoga dia menyukainya. Apapun yang terjadi aku harus menjadi istri yang baik untuknya walaupun dia tidak mencintaiku.
Takk, takk, takk, itu suara seseorang yan sedang menuruni tangga. Pasti itu Sasuke akan ku buatkan juga kopi untuknya.
" Sasuke-kun ini kubuatkan sarapan untukmu ada kopi, dan nasi goreng ekstra tomat kesukaanmu. Ayo di makan." Kataku dengan penuh harapan.
" Sakura maafkan aku. Tapi aku sedang buru-buru ada rapat di kantor. Aku akan sarapan disana saja bersama klien ku" jelas Sasuke. Sejujurnya hatiku kembali teriris sekarang, aku harus bilang apa padanya.
" yasudah tak apa, lain kali saja kau mencoba masakanku, nanti malam aku akan membuat masakan special untuk mu. Jadi aku harap kau pulang jangan terlalu larut." Kataku. Sambil kutahan air mata ini dengan senyuman.
"hn, aku pergi" kata Sasuke. Aku pun membukakan gerbang mobilnya dan melihatnya pergi. Lalu aku masuk dan bersiap untuk kerja.
.
.
.
" akhirnya sudah selesai, jam 05 sore ya aku harus pulang aku akan membuat makanan untuk Sasuke sekarang." Kataku, sambil membereskan peralatan dokterku dan bergegas izin ke Ino untuk pulang duluan.
" oh iya Sakura silahkan saja, disini masih ada Ten- Ten yang menemaniku. Lagipula kau belum mengambil cuti bulan madumu. Semoga sukses ya." Kata Ino. Dia memang sahabat terbaiku dia yang paling mengerti aku. Semoga dia selalu bernahagia bersama Sai.
Aku pun melangkah keluar gedung rumah sakit dengan sedikit larian kecil, aku benar- benar tidak sabar. Drapp , apa- apaan ini ada yang menarik tanganku. Ketika ku berbalik.
" Sakura, sudah lama kita tidak bertemu." Kata seorang lelaki yang sangat ku kenal. Gaara! Sahabat lamaku. " hai, Gaara apa kabarmu. Kamu ko makin ganteng saja sekarang." Kataku dengan sedikit pelukan hangat padanya.
" hn, kamu juga makin cantik. Sekarang kamu kerja disini ya." Kata Gaara. Yang membuatku sedikit merona karenanya.
" iya sekarang aku jadi dokter disini, kalo kamu ngapain disini?" Tanyaku pada Gaara penasaran.
" aku sedang mengantar ibuku berobat disini, tak sengaja bertemu kamu." Kata Gaara. Kami pun duduk sebentar di taman. Dan mengobrol banyak hal, tiba- tiba ada sepintas teringat olehku aku akan membuat makan malam untuk Sasuke. Aku harus pulang sekarang.
" Gaara aku harus pulang sekarang, aku harus membuat makan malam untuk Sasuke-kun. Ja- ne." kataku. Tiba- tiba Gaara menarik tanganku kembali dan menawari untuk naik mobilnya saja. Karena aku sedang buru- buru dan sekarang sudah sore aku pun menerimanya saja.
.
.
" terimakasih Gaara-kun aku berhutang 1 padamu." Kataku. " tak usah sungkan kita kan sahabat lama." Katanya disertai senyuman manis lalu pergi bersama mobilnya . Jujur saat smp aku memang menyukainya, tetapi sepertinya dia menyukai gadis lain, lalu kami pun bersahabat saja sampai sekarang. Sudahlah itu masa lalu, aku harus menyiapkan makan malam untuk Sasuke sekarang.
.
" Sakura sekarang kau sudah mempunyai suami, disaat aku memutuskan menjalin hubungan denganmu lagi. Aku tak akan membiarkan siapapun membuat menangis ataupun bersedih lihat saja."
.
.
.
" Onigiri dan Teriyakinya sudah, Amazake dan ocha untuku dan Sasuke juga sudah tinggal menunggu Sasuke saja." Kataku. Entah kenapa waktu terasa lama. Sekarang jam 08 malam mungkin dia dijalan. Tik tok tik tok waktu terus saja berjalan tapi ko Sasuke belum juga datang, sekarang sudah jam 10 malam. Aku jadi mengantuk.
.
.
" Tadaima" kata Sasuke yang langsung membangunkan ku. Sekarang jam setengah dua belas malam dan dia baru datang. Ada apa?
" Sasukee, kau sudah datang akan ku panaskan makananya dan kita akan makan, sekarang kau mandi dan ganti baju dulu saja." Suruhku. Akupun membawa makanan ke dapur dan menyalakan microwave nya.
" Sakura, kau tidak perlu melakukan itu semua. Aku tidak lapar aku baru saja makan malam dengan sekertaris dan klien ku tadi. Aku akan langsung tidur saja." Katanya. Seketika aku pun berhenti dan bertanya pada diriku sendiri, sebegitu tidak maukah Sasuke memakan masakanku?
.
.
.
To Be Continued
AUTHOR: HUAAA ADA IDE NIH MUCUL DI KEPALAKU. MAAF YA IDE INI EMANG PASARAN TAPI PENGEN BANGET BIKIN FANFIC. MAAFIN AKU KALO JELEK FANFICNYA TAPI 1 REVIEW KALIAN BERHARGA BANGET BUAT pake capslock
R
E
V
I
E
W
