ANYYEONGHASEYOOO! Udah lama nih aku nggak nulis ff. Oke, sekarang aku mau bagi-bagi fanfiction Yewook. Bagi aku akhir-akhir ini ff yewook udah jarang ya? Padahal mereka pair kesukaan aku hehehe. Dan kali ini masih dengan FF hurt/comfort wkwkwk.
Cast:
Ryeowook
Yesung
Sungmin
Dan pemain lain sesuai cerita ya hehe
Pair:
Yewook
WARNING!
Typo(s), and Genderswitch. Masih nggak tega bikin cerita yang YAOI soalnya hehe-_-v
DON'T LIKE DON'T READ, ok?
Summary:
Truth or dare? Apa itu? / Setiap pagi kau harus mengucapkan selamat pagi padaku / Dua bulan ini kau harus menjauhiku, ayolah, hanya dua bulan, Yesung… / Dia mencintaimu / Yesung, Ryeowook, dan pemain lain sesuai jalan cerita^^ / Yewook / Reviews=TBC. Noreviews=DEL.
Note:
Judul sama Summary nggak nyambung sama cerita. Abis nggak jago bikin Summary sama Title. Wkwk.
.
Let's Read!
.
.
.
-Author POV-
Hari ini cukup cerah. Sesosok namja berjalan menuju sebuah rumah sederhana itu. "Wookie…. Ryeowook!" teriak namja itu dengan suara tampannya.
Tak lama kemudian muncullah seorang yeoja dengan menggendong tas berwarna coklat tua polos itu. "Hai Yesung, hari ini kau menjemput tiga puluh menit lebih cepat dari biasanya.." respon yeoja itu. Ya, yeoja itu bernama Ryeowook. Kim Ryeowook.
Namja yang sedang ada di hadapannya ini bernama Yesung. Kim Jongwoon, tapi biasa disebut dengan Kim Yesung. Dia adalah namja yang kaya, namun ia tak sombong, ia pun senang bergaul dengan siapa saja. Buktinya, sudah delapan tahun lamanya ia menjalin pertemanan dengan yeoja bermarga Kim ini.
Mereka berdua tidak mencintai satu sama lain. Disini mencintai dalam arti sebagai sepasang kekasih. Tidak. Mereka saling menyayangi sebatas persahabatan saja. Meski terkadang hati Yesung meraung ingin mencintai lebih dari sahabat, namun perasaan itu masih dapat Yesung kendalikan.
Ne, hari ini tepat memperingati 8 tahun persahabatan mereka. Mungkin karena alasan itulah Yesung datang lebih awal. "Kau lupa hari ini hari apa, hm?" tanya Yesung yang diikuti dengan cemberutnya.
"Hmmm, hari ini kan hari selasa. Memangnya ada apa?" tanya Ryeowook dengan menahan tawanya.
"Kau lupa ne?" tanya Yesung lagi masih dengan penuh harapan. Ryeowook masih terdiam. "Ah kau lupa." Tambah Yesung ketika tak mendengar respons apapun dari Ryeowook. Wajah Yesung semakin murung, dan cemberut.
"Hahahahaha.." tiba-tiba tawa Ryeowook pun pecah. "Kau fikir aku lupa, hm? Aniya, aku ingat kok. Mana mungkin aku lupa?" Ryeowook sudah tak dapat menahan tawanya.
"Ish kau ini!" respons Yesung dengan mengacak-acak rambut Ryeowook. Ryeowook tersenyum. Ya, Yesung memang tak mudah marah. Itulah yang membuat persahabatan mereka awet hingga sekarang.
Dan merekapun berjalan menuju halte bus. "Kau tidak ingin mencari pacar?" pertanyaan Ryeowook saat mereka sedang berjalan menuju halte bus.
"Pacar?" tanya Yesung dengan mengerutkan dahinya.
"Ne, pacar. Kekasih. Yeojachingu. Memangnya kau tidak merasa kesepian?"
Yesung tampak berfikir sebentar. "Hm… Anio, aku tidak merasa kesepian. Malah aku senang dengan suasana seperti ini. Berteman pada semua orang. Jadi kita bisa dekat dengan siapapun kan?"
"Benar juga,"
"Memangnya ada apa? Kau sudah mempunyai seorang…..hm…." omongan Yesung terpotong dengan dehamannya. "…namjachingu?" lanjutnya dengan takut-takut.
Ryeowook tersenyum. "Belum….." ucap Ryeowook. "..ah maksudku tidak."
Untuk kedua kalinya Yesung mengerutkan dahinya. 'dia ini kenapa?' tanya Yesung dalam hatinya.
.
.
.
Siang hari telah tiba. Aura panas mulai menyelimuti Negara Korea Selatan bagian Seoul ini. Seperti biasa, Yesung menjemput Ryeowook di kelas sebelahnya. Ya, mereka tidak satu kelas.
"Hari ini panas sekali ya!" ucap Ryeowook membuka pembicaraan saat mereka sedang perjalanan pulang.
"Begitulah," sahut Yesung.
"Hah…" hembusan nafas Ryeowook saat keheningan mulai menyelimuti mereka. "Aku bosan.." ucap Ryeowook dengan cemberut. Tak seperti biasanya keheningan menyelimuti mereka. "Yesung!" ucap Ryeowook lagi saat tak ada respon dari Yesung.
"Ah… ne? Ada apa?"
"Aku bosan."
"Hmmm, bagaimana kalau kita bermain truth or dare?"
"Hah? Apa itu?"
"Itu adalah sebuah permainan. Kalau kau memilih truth, itu artinya kau harus menjawab pertanyaanku dengan jujur. Tapi jika kau memilih dare, kau harus mengikuti segala perintahku!" jelas Yesung.
"Aish? Mengikuti segala perintahmu? Ah, aku tidak mau!" bantah Ryeowook tak setuju.
"Ne… Dan mau tak mau kau harus melaksanakannya! Begitu juga sebaliknya, aku akan melakukan hal yang sama." respons Yesung yang diikuti dengan tertawa kecil. "Bagaimana? Mau tidak?" pancing Yesung.
"Hmmm… Baiklah, baiklah…" terKima Ryeowook. "Aku memilih dare. Tapi jangan yang aneh-aneh ne!" lanjut Ryeowook dengan air wajah yang sedikit ketakutan.
Tawa Yesung pecah. "Memangnya kau mengira aku akan memberKimu dare apa? Mengajakmu kawin lari? Hahaha… It's so Kimpossible, Ryeowook!" ucap Yesung masih diikuti dengan tawanya.
Ryeowook menggerutu karena perlakuan Yesung. "Cepat katakan, apa darenya?!" ucap Ryeowook dengan ketus.
Mulai muncul segaris senyuman pada bibir Yesung. "Hmmm, dare untukmu adalah…." Ujar Yesung diperlambat. Ia sengaja membuat gadis di sampingnya ini penasaran.
"Yesung, cepat katakan! Tak usah bertele-tele seperti itu, aku tak suka, Yesung!" kata Ryeowook dengan membulatkan matanya sempurna di hadapan Yesung.
Yesung sedikit membeku dan kesadarannya setengah hilang saat melihat Ryeowook menatapnya dengan jarak yang bisa dibilang, dekat. Jantung Yesung berdetak cukup kencang, jantung Yesung berdebar-debar. Membuatnya terdiam, dan terdiam.
"Yesung! Kau kenapa?" ucap Ryeowook dengan mengguncangkan tubuh Yesung yang sedari tadi diam membeku.
Sedetik kemudian Yesung sadar dari lamunannya. "Hah? Iya, iya iya…. Dare untukmu adalah, kau harus menelponku setiap pagi untuk mengucapkan, "Selamat Pagi, jangan lupa mandi, jangan lupa sarapan juga!" seperti itu. Hanya selama satu bulan saja." Ucap Yesung yang diikuti dengan senyuman kecilnya.
Jantung Yesung masih berdebar-debar. "Begitu? Hmm… Tak sulit. Baiklah, ku terKima dare-mu!"
"Hheu…" tawa kecil Yesung lakukan hanya untuk menutupi jantungnya yang masih berdebar-debar. "Eung…. Karena aku adalah namja sejati, aku memilih dare! Tantangan apa yang akan kau beri padaku?" Ucap Yesung.
"Hmm, aku belum menyusun tantangan, nanti saja jika sudah satu bulan, barulah aku memberikan tantangan itu!" jawab Ryeowook.
"Lama sekali…. But, it's okay lah! Oh iya, jangan lupa dengan dareku!" respons Yesung.
-Author POV end-
-Ryeowook POV-
"Hallo! Ada apa? Mengapa pagi-pagi sekali kau sudah telfon, Ryeowook?" kata pertama yang ku terima saat aku menelpon Yesung. Terdengar sekali kalau ia sangat kesal karena menerima telpon dariku. Ish, maunya namja ini itu apa? Dia menyuruhku untuk menjalankan dare darinya. Tapi saat aku menjalankannya dia malah memarahiku seperti ini. Dasar namja idiot.
Terdengar decakan dari handphoneku. "Ryeowook, ada apa? Mengapa kau menelponku pagi-pagi seperti ini?" tanya Yesung lagi, membuatku tersadar dari gerutuku sejak tadi.
"GOOD MORNING! JANGAN LUPA UNTUK SARAPAN DAN MANDI YA!" ujarku dengan cukup keras. Jujur saja, aku sangat kesal dengan sikapnya yang seperti ini. Apa dia lupa telah memberiku tantangan? Ish, namja ini benar-benar.
"Apa kau bisa mengecilkan volumemu?" respons Yesung santai.
Apa? Mengecilkan volume katamu? Ish, siapa yang tidak kesal dengan namja yang idiot, aneh, babbo, bodoh, atau apalah itu layaknya kau! Ish! Tanpa berfikir panjang aku langsung mematikan sambungan teleponku dengannya.
Aku sudah bangun pagi-pagi, kehilangan banyak pulsa, hanya untuk menjalankan tantangannya. Tapi responnya malah seperti itu? Benar-benar mengesalkan.
.
.
.
"Mengapa tadi kau menelponku pagi-pagi buta, dan ditambah dengan volume sebesar itu? Kau fikir aku tuli?" kata pertama Yesung saat ia menjemputku. Suaranya terdengar kesal yang dibuat-buat.
"Dasar namja babbo, bodoh, idiot, aneh! Bukankah kau menyuruhku menjalankan tantangan yang kau berikan, hah?!" balasku tak mau kalah.
"Apa harus dengan volume setinggi itu? Kau mengesalkan!" jawab Yesung yang diikuti dengan cibirannya yang tidak dapat aku dengar.
Aku menghembuskan nafasku. "Mengesalkan katamu? Lebih mengesalkan mana dengan namja yang menyuruh bahkan memaksa temannya untuk menjalankan tantangan darinya. Tapi saat temannya menjalankan tantangan itu, namja itu justru memarahi temannya? Benar-benar tidak masuk akal!" balasku dengan panjang lebar, cepat dan tak mau kalah. Aku yakin, dukun yang sedang berkomat-kamitpun kalah cepat dengan omonganku barusan.
Dengan cepat Yesung menatapku. "Tantangan?" tanyanya dengan mengangkat salah satu alisnya. Oh Tuhan, apa harus aku menjelaskannya agar ia ingat? Dia benar-benar namja yang pikun. Cepat sekali dia lupa. "Ahhh, aku mengingatnya! Aku hampir saja lupa, Yoong. Maaf yaaa!" ucapnya dengan wajah yang terlihat tanpa dosa itu.
"HAMPIR SAJA LUPA, KATAMU? DAN HANYA MAAF?" ucapku dengan api yang membara. Kalau saja dia bukan temanku pasti aku sudah memanggangnya hidup-hidup. Aku menghembuskan nafas. "Aku sudah bagun pagi-pagi, menghabiskan sebagian pulsaku, hanya demi mengucapkan good morning padamu. Tapi responmu malah seperti itu. Ditambah lagi kau yang lupa dengan tantangan itu. Dan lagi sekarang kau hanya meminta maaf?" ucapku masih dengan api yang membara.
"Maafkan aku ya?" tanya Yesung padaku, kali ini dengan membentuk tangannya seperti huruf 'V' di hadapanku. Namun aku tetap saja acuh. Dia fikir aku segampang itu memaafkannya? Cih. "Ryeowook, kau tak mau memaafkanku?"
"Menurutmu?" jawabku singkat. Aku sudah lelah untuk mengeluarkan kata-kata lagi. Amarahku padanya tadi cukup menguras tenaga, meskipun aku belum puas untuk memarahinya.
"Menurutku? Menurutku, kau harus memaafkanku. Bagaimanapun juga, aku kan lupa. Lupa itu tidak sengaja. Dan tidak sengaja itu manusiawi bukan?" jawab Yesung panjang lebar. Ya, denganku ia memang sangat cerewet. Berbeda dengan dirinya dengan teman-temannya yang lain.
"Begitu?"
"Harusnya begitu…" ucap Yesung lagi-lagi dengan senyuman tanpa dosanya itu. "Ryeowook, maafkan aku ne?" kali ini dengan raut wajah memelas dan diikuti dengan jari kelingkingnya yang ia ajukan padaku, oh iya tak lupa dengan wajah sok aegyonya itu yang membuatku makin ingin muntah.
Ya, aku memang tidak tega dengan orang yang meminta maaf padaku. Apalagi dengan raut wajah memelas layaknya namja yang kini sedikit menunduk dan ada di hadapanku ini. Aku mengusap cepat muka Yesung dengan maksud jangan memberikan muka aegyo seperti itu. "Jangan seperti itu, aku muak!" ucapku dengan ketus. Lalu membalas ajuan jari kelingkingnya.
"Nah! Asik! Kau memaafkanku!" ujarnya dengan bangun dari hadapanku, lalu ia berdiri sejajar di sampingku dan melingkarkan tangannya di leherku. "Ayo kita lanjut berjalan!"
"Kau fikir beratmu seberapa, hah? Tak usah seperti ini, membuatku sesak nafas tau!" responku dengan melepas lingkaran tangannya yang barusan ada di leherku ini.
Sedikit terlihat garis cemberut di mulutnya. Lalu ia kembali ceria saat ia menceritakan tentang Park Hyena yang akan world tour. Iya, Park Hyena adalah penyanyi terkenal idola Yesung itu.
Yap, Yesung memang menyukai Park Hyena sejak tiga tahun yang lalu. Menurut pendapatku, dia adalah namja yang setia. Bagaimana tidak? Tiga tahun lalu Park Hyena belum setenar ini. Namun karena suara indahnya—bagi Yesung—itu, Yesung jadi tergila-gila dengannya. Bahkan saat kariernya sempat anjlok karena ia terlibat pertengkaran dengan penyanyi lain, Yesung masih tetap mendukungnya, ia tetap memberi semangat untuk Hyena saat berita-berita muncul di infotainment. Ya, meskipun Hyena tidak mendengar ucapan semangat dari Yesung itu.
Namun aku tak pernah marah ataupun eneg melihat Yesung yang terlalu mengidolakan Hyena. Ku fikir itu adalah hal yang normal. Dia namja, dan ia mengidolakan wanita cantik, pintar, dan tentunya berbakat layaknya Hyena itu. Kecuali kalau ia mengidolakan seorang namja, dan ia tergila-gila. Aih, kalau ia mengidolakan namja sampai tergila-gila, akan ku rebus dia hidup-hidup dan sampai matang.
-Ryeowook POV end-
~TBC~
.
.
.
Kalian nggak nyambung sama cerita aku ya? Hehehe maaf, ini masih perkenalan hehe… Tunggu chapter selanjutnya yaaaa… Semoga kalian puas sama ceritaku!
Reviews bisa dong? Wkwk!
TBC or Delete?
Wkwkwk! Maap maksa, abis kalo nggak ada reviews aku nggak tau gimana minat kalian sama ff aku, hehe….